Abstrak
Agenda prioritas nasional pengembangan Wilayah Strategis Nasional – Kawasan Ekonomi Khusus
(WSN_KEK) yang berdaya saing perlu dibuat kajian prospektif potensi pengembangan wilayah.
Tujuan penelitian untuk pendataan atau identifikasi faktor-faktor strategis prospektif daerah yaitu
aspek sosial-budaya-kependudukan, aspek ekonomi, aspek ketahanan pangan, maupun aspek
pariwisata yang mendukung pembentukan WSN_KEK Rote Ndao. Metode penelitian menggunakan
analisis deskriptif kualitatif-eksploratif, dengan mengunduh data dari website, artikel/jurnal terkait,
interview, observasi, dan dokementasi. Hasil penelitian menunjukkan indikator kelayakan
pengembangan WSN-KEK Rote Ndao sangat baik dari aspek sosial-budaya-kependudukan,
ekonomi, ketahanan pangan, maupun industri pariwisata. Sesuai UU No.39/2009 dan Perpres
No.48/2014, maka Kabupaten Rote Ndao dengan kearifan lokal “Lakamola Anan Sio”, siap dijadikan
salah satu kawasan unggulan ekonomi nasional yang secara demografis dan geografis memiliki nilai
ekonomi dan strategis yang tinggi sebagai bagian penting pembangunan nasional yang memiliki
comparative advantage dan competitive advantage serta memiliki high economic value dan
investment value yang mampu bersaing dengan wilayah startegis lainnya.
p-ISSN 2528-0651
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 9
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto
didukung dengan pembangunan baik fisik dengan kemampuan anggaran daerah yang
maupun SDM, diperlukan pengembangan dimiliki. Dengan demikian perlu adanya
investasi. Pengembangan investasi yang sinergi/kerjasama dengan pihak swasta dalam
produktif dengan fokus wilayah, sektor dan mengelola kesiapan sarana-prasarana
komoditas unggulan yang jelas. Percepatan infrastruktur (Junias, 2015; Bappenas, 2016;
pembangunan memerlukan peningkatan Neno, 2016
dalam membangun keunggulan untuk
METODE PENELITIAN
menciptakan daya saing daerah. Keunggulan
daerah terbagi menjadi dua, yaitu keunggulan Penelitian ini dilakukan di wilayah
komparatif dan kompetitif guna meningkatkan Kabupaten Rote Ndao, dengan obyek
daya saing. penelitian berkaitan dengan potensi
Keunggulan komparatif daerah pengembangan kawasan strategis ekonomi
dipengaruhi oleh (i) kondisi geografis dan khusus yang mana dalam penelitian ini
sumber daya alam yang dikelola dengan baik; menggunakan pendekatan ekploratif
(ii) penduduk, angkatan kerja dan tenaga berkenaan dengan kajian-kajian teoritiris
kerja terdidik; (iii) infrastruktur yang modern maupun empiris dan kebijakan-kebijakan
dan merata; dan (iv) kondisi ketertiban dan maupun peraturan-peraturan pemerintah yang
keamanan daerah yang stabil. Sejalan dengan berlaku sehingga diharapkan mampu
keunggulan komparatif, terdapat keunggulan memberikan strategi dan kebijakan prioritas
kompetitif daerah yang perlu dipertimbangkan pemerintah daerah setempat guna mendukung
dan ditentukan oleh (i) produksi dan jasa program pengembangan wilayah KEK
berstandar internasional; (ii) produksi dan jasa dimaksud.
berstandar internasional; (ii) ikliminvestasi dan
Data penelitian menggunakan data
iklim usaha yang mendukung; (iii) birokrasi
yang lebih baik; (iv) kebijakan pemerintah primer yang diperoleh dari hasil observasi atau
daerah yang terukur dan jelas; (v) jejaring dan wawancara dengan pihak yang
berkepentingan maupun data sekunder yang
promosi internasional; dan (vi) kerjasama
diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan
antara pemerintah, swasta dan perguruan
dari Badan Pusat Statistik (BPS),
tinggi. Dengan adanya keunggulan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan daya dataelectronic government (e-gov) pemerintah
daerah, maupun dari artikel/kajian
saingdaerah. Peningkatan daya saing daerah
diharapkan dapat mengembangkan pusat teoritismaupun empiris terkait tujuan
pertumbuhan, salah satunya melalui penelitian.
Teknik pengumpulan data adalah
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,
baik untuk perindustrian maupun pariwisata dengan cara mengunduh dari situs atau
(Bappenas, 2016). website terkait seperti BPS Pusat, BPS
Pengembangan wilayah KEK ini juga Daerah NTT serta artikel/jurnal terkait dan juga
sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 48 dengan teknik survei, interview, observasi, dan
Tahun 2014 tentang perubahan atas metode dokementasi, namun dalam
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 aplikasinya bila dianggap perlu, sangat
tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan dimungkin untuk mengkombinasi atau
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, memodifikasi teknik-teknik tersebut di atas
adalah untuk memberi peluang peningkatan untuk memperoleh data yang relevan.
investasi melalui kawasan yang memiliki Teknik analisa data menggunakan
keunggulan (competitiveness) dan nilai metode analisisdeskriptif kualitatif dengan
ekonomis tinggi (high economic value) seperti pendekatan eksplorasi denganmelakukan
kajian literatur, artikel maupun jurnal ilmiah,
perdagangan, pertanian dan kepariwisataan,
serta melakukan identifikasi, pengumpulan
dan Provinsi NTT masuk dalam koridor V
wilayah Bali – Nusa Tenggara yang fokus dan analisa informasi dan data terkait
pada kegiatan yang bertema “Pintu Gerbang pengembangan WSN-KEK (Kab. RoNda).
Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh
Rencana pembangunan Kawasan informasi kajian faktor/instrumen strategis
serta informasi awal yang akan mendukung
Ekonomi Khusus (KEK) harus betul-betul
disesuaikan dengan potensi daerah serta program pengembangan WSN-KEK
kesiapan infrastruktur pendukung strategis Kabupaten RoNda yang akan digunakan
meliputi seperti air bersih, jalan dan jembatan, sebagai dasar keputusan mengenai strategi,
listrik, pelabuhan, bandara,dan kebijakan dan regulasi Pemkab. RoNda dalam
telekomunikasi, tidak hanya kesiapan mengimplementasikan program dan kegiatan
dokumen perencanaan implementasi. kerja terkait pengembangan WSN-KEK Kab.
Pembangunan KEK juga harus disesuaikan RoNda.
12 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018
peningkatan mutu SDM dapat di lihat dari bidang kesehatan, pendidikan, sanitasi dan
indeks pembangunan manusia yang ekonomi.
merupakan komposit dari aspek kesejahteraan Seperti contohnya di bidang ekonomi,
ekonomi, pendidikan dan kesehatan dimana dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten
pada tahun 2015 sebesar 58,32 dan angka Rote Ndao mencapai angka 5,0 % pada akhir
melek huruf tahun 2015 sebesar 91,76%. tahun 2016 yang hampir sama dibandingkan
Tingkat partisipasi angkatan kerja produktif di dengan pertumbuhan ekonomi secara
Kabupaten Rote Ndao mencapai 70,81% atau nasional (BPS, 2016). Disamping itu
setara dengan 67.782 jwa usia produtif yang pertumbuhan PDRB per kapita sebesar
bekerja, yang artinya sangat memadai untuk Rp.13.302.039 pada tahun 2014 meningkat
pengembangan kawasan ekonomi yang baik. sebesar 14% menjadi Rp.15.467.284 di tahun
Pada aspek kesehatan, Pemerintah 2016, Pendapatan daerah pada tahun 2009
Kabupaten Rote Ndao mampu memperluas sebesar Rp.288.615.523.207,- meningkat
akses pelayanan kesehatan yang ditandai sebesar 59,93% menjadi
dengan meningkatnya derajad kesehatan Rp.720.275.502.554,- pada tahun 2017.
masyarakat dan angka harapan hidup Di bidang infrastruktur, awal tahun 2009
penduduk kabupaten Rote Ndao pada tahun jalan provinsi (hot mix) terbangun sepanjang 7
2009 sebesar 61,79 tahun meningkat menjadi km meningkat menjadi 82,64 km pada tahun
62,86 tahun pada tahun 2015. Hal tersebut 2016, kemudian sepanjang 56,70 km meningkat
ditunjang dengan keberadaan fasilitas status menjadi jalan strategis nasional dan sisa
kesehatan masyarakat yaitu 1 Rumah Sakit jalan provinsi menjadi 25,94 km dan panjang
Umum Daerah, 12 Pusat kesehatan jembatan provinsi yang terbangun sampai
masyarakat (puskesmas), 85 Puskesmas dengan tahun 2016 sepanjang 70 meter, jalan
pembantu, 374 Posyandu, 7 Polindes, & 6 pos kabupaten tahun 2009 sepanjang 68,75 km
kesehatan desa (tersebar di seluruh meningkat menjadi 441,73 km pada tahun 2016.
Kecamatan) dengan 13 orang Dokter, 125 Panjang jembatan yang terbangun pada tahun
perawat, 78 bidan, & 25 tenaga farmasi. 2009 sepanjang 32 meter meningkat menjadi
Dari sisi pemukiman masyarakat, status 320 meter pada tahun 2016, panjang dan
kepemilikan tempat tinggal didominasi kualitas prasarana dan fasilitas perhubungan
kepemilikan pribadi (milik sendiri) sebanyak dalam 5 tahun terakhir terus ditingkatkan antara
96,75% yang mana menunjukkan bahwa lain landasan pacu Bandara D. C. Saudale,
sebagian besar masyarakat di Kabupaten ini pelabuhan Ba’a, Batutua, Pantai Baru, Papela
dapat dikatakan mandiri. Program dan pelabuhan Ndao.
pembangunan infrastruktur perumahan juga Pada sektor sumber daya energi listrik,
telah berjalan baik mana pada tahun 2009 tahun 2009 rasio elektrifikasi sebesar 27,80 %
telah dibangun sebanyak 120 unit meningkat meningkat pada tahun 2016 sebesar 74,98%
menjadi 1.742 unit pada tahun 2017. rumah tangga telah terlayani listrik, dimana
pemerintah daerah begitu fokus untuk
Aspek Ekonomi menyediakan kebutuhan ini melalui berbagai
Memasuki fase otonomi daerah sejak terobosan yakni PLTS tersebar, PLTS terpusat,
pemekaran wilayah tahun 2005, pelaksanaan PLTMH, sehen, KWH meter, PLTD dan saat ini
pembangunan Pemerintah Kabupaten Rote sementara dibangun PLTMGAS dengan
Ndao tetap berpedoman pada Rencana kapasitas 6 MW sehingga diharapkan tahun
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2019 seluruh Kabupaten Rote Ndao telah
(RPJMD) Tahun 2005-2025, dan labih fokus berlistrik.
pada kebijakan pembangunan yang di Dari sisi infrastrutur sumber air bersih
prioritaskan pada bidang infrastruktur dalam produksi air bersih mencapai 65 liter/detik
upaya peningkatan produktifitas daerah dengan kapasitas terjual air minum/air bersih
dengan menghubungkan simpul simpul sebanyak 435 ribu m3. Disamping itu
produksi menjadi suatu kesatuan, sehingga pemerintah daerah telah membangun sejumlah
dapat memudahkan akses embung sebagai sumber ketersediaan air
distribusi/pergerakan barang dan jasa serta bersih, pada tahun 2009 sebanyak 14 buah
mendorong munculnya aktivitas ekonomi baru meningkat menjadi 185 buah pada tahun 2015
di lingkungan masyarakat secara sedangkan saluran irigasi yang dibangun pada
berkesinambungan dan berkelanjutan, tahun 2009 sepanjang 4.300 meter meningkat
sedangkan ketersediaan infrastruktur dasar menjadi 23.275,66 meter pada tahun 2016.
berupa air bersih, perumahan layak huni, Pembangunan tersebut untuk memperkuat
energi akan terus ditingkatkan baik secara ketersediaan sumber air minum yang mana
kuantitas maupun kualitasnya, termasuk di sebagian besar masih menggunakan sumber air
14 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018
yang berasal dari sumur maupun mata air alam didukung dengan hadirnya koperasi sebanyak
yang ada. 173 unit diberbagai daerah di kawasan ini.
Ditinjau dari aspek ekonomi, empat Jumlah ekspor ternak pada tahun
lapangan usaha utama di Kabupaten Rote Ndao 2009 sebanyak 1.783 ekor, meningkat pada
sebagian besar pada bidang pertanian, tahun 2016 sebanyak 4.882 ekor terdiri dari
kehutanan, perburuan dan perikanan yang sapi 3.105 ekor, kerbau 600 ekor, kuda 200
mencapai 47.254 orang, bidang public service ekor dan kambing 997 ekor. Produksi rumput
sebanyak 8.843 orang, dan industry pengolahan laut pada tahun 2010 sebanyak 946 ton kering
sebanyak 4.312 orang, serta bidang meningkat menjadi 16.074 ton kering pada
perdagangan sebanyak 2.755 orang (BPS, tahun 2016. Produksi perikanan laut tahun
2016). 2010 sebesar 1,517 ton meningkat menjadi
3.310 ton pada tahun 2016.
Aspek Ketahanan Pangan (Pertanian,
Peternakan, Perdagangan)
Program kerja Pemerintah Kabupaten Aspek Pariwisata
Rote Ndao tahun 2009-2015 melalui program Kawasan pariwisata yang baik
“Lakamola Anan Sio” dalam upaya hendaknya dapat mengoptimalkan kegiatan
peningkatan ketahanan pangan berupa pariwisata daerah yang sudah ada melalui
kegiatan bantuan saprodi pada tahun 2010 pengembangan destinasi wisata, hotel,
sebesar Rp.1.369.100.000,- meningkat restoran dan fasilitas lainnya. Data BPS 2016
sebesar 127,65% pada tahun 2016 menjadi menunjukkan bahwa kegiatan kepariwisataan
Rp.3.116.850.000,-. Bantuan pupuk pada di Kabupaten Rote Ndao telah didukung
tahun 2010 sebesar Rp.2.000.000.000,- dengan ketersediaan infrastrutur hunian hotel
meningkat sebesar 162,46% pada tahun 2017 yang mencapai 23 Hotel yang terdiri dari
menjadi Rp.5.249.307.000,-, pengolahan beberapa kelas/tingkatan hotel dengan total
lahan/ pembukaan lahan pada tahun 2010 jumlah kamar mencapai 238 kamar. Hal ini
sebesar Rp.5.090.000.000,- meningkat diikuti dengan tersedianya sarana pendukung
sebesar 185,36% pada tahun 2016 menjadi berupa rumah makan yang merupakan utilitas
Rp.14.524.600.000,-. kegiatan masyarakat sebagai penunjang
Penyediaan alat dan mesin pertanian kegiatan pariwisata di sekitar destinasi wisata
dari tahun 2009-2016 antara lain traktor yakni sebanyak 37 rumah makan.
medium sebanyak 7 unit, hand traktor Daya tarik wisata di kabupaten ini
sebanyak 229 unit, dan mesin pompa air menunjukkan peningkatan yang signifikan
sebanyak 680 unit. Produksi pertanian dimana data kunjungan wisata mencapai
terutama komoditi padi menempatkan 3.290 orang wisatawan dengan jumlah
Kabupaten Rote Ndao pada posisi wisatawan luar negeri (Foreign) mencapai
swasembada pangan, dimana pada tahun 1.891 orang (57,5%).
2015 produksi padi mencapai 61.171 ton Sebagian besar potensi pariwisata
meningkat mencapai 89.731,2 ton pada musim merupakan obyek laut atau pantai. Menurut
tanam Oktober 2016 – Maret 2017. Jumlah data Dinas Pariwisata (2016) terdapat kurang
pengadaan ternak dari tahun 2009-2015 untuk lebih sebanyak 36 destinasi wisata yang
sapi sebanyak 760 ekor, domba sebanyak 40 didominasi oleh obyek wisata laut/pantai
ekor, kambing etawa sebanyak 130 ekor, babi sebesar 50%. Beberapa destinasi yang
bibit sebanyak 230 ekor, ayam petelur terkenal seperti Pantai Nemberala yang telah
sebanyak 400 ekor. Untuk tahun 2016 menjadi salah satu spot International Surfing
pengadaan ternak sapi kepada masyarakat Tournament. Tidak hanya wisata pantai/laut
melalui bantuan keuangan sebanyak 390 ekor yang berkembang, tetapi wisata alam dan
dan hibah 195 ekor. kawasan bersejarah juga menjadi destinasi
Bagian penting lain penunjang kegitan menarik bagi wisatwan, semisal Gua Jepang
perdagangan adalah terdapat 4 big trader, 10 dan Gua Sanilai di daerah Lobalain dan Rote
medium trader, dan 2.438 small trader/UMKM Tengah, Batu Termanu di daerah Rote
yang bisa dikembangkan dan dapat Tengah, serta beberapa destinasi wisata
mendukung aktifitas ekonomi di kawasan ini. lainnya. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa
Dengan hadirnya pedagang dan UMKM ini Kabupaten Rote Ndao juga merupakan salah
tentunya akan meningkatkan pula satu “surga wisata” di kawasan Propinsi Nusa
perekonomian kawasan Rote Ndao ini sendiri. Tenggara Timur yang dapat dikembangkan
Sarana perdagangan sebanyak 581 unit menjadi kawasan wisata kelas dunia.
pasar, mulai dari pasar tradisonal sampai
dengan warung/kios kelontong, dan juga
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 15
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto
dan dikembangkan menjadi salah satu mampu mendukung kegiatan industri baik
kawasan startegis nasional–kawasan ekonomi lokal maupun kegiatan ekspor impor yang
khusus (KSN-KEK). Hal tersebut ditunjukan memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Dengan demikian bahwa secara aspek
yang semakin baik dan angka kemiskinan komparatif maupun aspek kompetitif,
yang semakin menurun. Perbaikan aspek pemerintah daerah Rote Ndao dapat dikatakan
sosial, budaya dan kependudukan ini terjadi telah siap bersaing menuju KSN-KEK sesuai
karena adanya komitmen penuh kebijakan dan Undang Undang Nomor 39 Tahun 2009.
program percepatan pembangunan oleh Seperti aspek sosial, budaya,
pemerintah daerah setempat melalui kependudukan dan juga aspek ekonomi
peningkatan kapasitas dan kompetensi sebagai indikator penilaian kesiapan KSN-
sumber daya manusia serta produktifitas KEK, aspek industri perdagangan, pertanian
tenaga kerja. Hal tersebut juga didukung dan peternakan di Kabupaten Rote Ndao juga
dengan kesiapan sarana prasarana sangat memungkinkan untuk lebih ditingkatkan
infrastruktur kesehatan sebagai salah satu menjadi industri kawasan yang mempunyai
persyaratan telah cukup memadai dengan competitiveness dan high economic value
keberadaan fasilitas kesehatan di seluruh sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 48
daerah kecamatan. Tahun 2014. Hal ini juga ditunjang dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan geo-strategi kearifan lokal
jika ditinjau dari aspek sosial budaya dan “Lakamola Anan Sio” yang pada akhirnya
kependudukan maka Kabupaten Rote Ndao mampu meningkatkan ketahanan pangan
memiliki keunggulan komparatif yang sangat masyarakat dengan baik. Berdasarkan data
memadai dimana telah memenuhi salah satu yang dianalisis menyebutkan bahwa
indikator yang menjadi salah satu syarat Kabupaten Rote Ndao memiliki komoditas
utama KSN-KEK yaitu dimensi pembangunan pertanian unggulan seperti beras, jagung dan
manusia (Bappenas, 2016). Dimensi bawang merah yang menjadi pemasok utama
pembangunan manusia dimaksud adalah dikawasan Kota Kupang bahkan lingkungan
bagaimana pemerintah daerah mampu Propinsi Nusa Tenggara Timur maupun
meningkatkan kapasitas sumber daya nasional. Disamping itu hasil perkebunan
manusia yang memadai sehingga mampu seperti kacang hijau dan komoditas lainnya
bersaing dengan daerah ataupun negara lain. juga menjadi komoditas utama perdagangan
Kondisi ini sejalan dengan Undang Undang yang tentunya juga berdampak pada
Nomor 39 Tahun 2009 yang menyebutkan perekonomian masyarakat lokal. Keberhasilan
bahwa kawasan yang unggul adalah kawasan di sektor peternakan juga sangat baik dimana
yang memiliki keunggulan geo-startegis yaitu menjadi salah satu “lumbung sapi” pada
sumber daya manusia yang unggul. tingkat nasional, serta menjadi salah satu
Hasil penelitian lainnya yang berkaitan penyedia kebutuhan ikan laut dan rumput laut
dengan aspek ekonomi menunjukkan bahwa tertinggi di Indonesia. Data-data tersebut
kawasan Kabupaten Rote Ndao telah siap tentunya menjadi salah satu indikator penting
menjadi salah satu kawasan KSN-KEK yang keberhasilan Kabupaten Rote Ndao dalam
mana dapat dilihat mengenai kesiapan sarana upaya meningkatkan perekonomian
prasarana infrastruktur yang cukup memadai. masyarakat, yang mana menjadi suatu
Pembangunan akses jalan raya yang telah keunggulan kompetitif dan komparatif yang
menghubungkan seluruh daerah kecamatan dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah
sangat memungkinkan untuk peningkatan investasi produktif (Bappenas, 2016). Dengan
pembangunan daerah. Infrastruktur pelabuhan demikian maka pemerintah daerah Rote Ndao
laut, telekomunikasi, dan bandar udara akan dapat dikatakan telah siap bersaing menuju
memudahkan kegiatan investasi-ekonomi KSN-KEK sesuai Undang Undang Nomor 39
yang efektif sehingga akan mempercepat Tahun 2009 dan Peraturan Presiden Nomor
akses komunikasi/ hubungan investasi. 48 Tahun 2014.
Ketersediaan listrik dan air bersih yang sudah Dari aspek kepariwisataan,
cukup memadai juga turut memberikan andil ketersediaan sarana prasarana infrastruktur
besar dalam pengembangan daerah ini dan pembangunan fisik destinasi wisata, hotel
dimana pasokan listrik dan air bersih dan transportasi yang sudah memadai akan
dirasaakan mampu mendukung aktifitas dapat memacu peningkatan kegiatan industri
kegiatan industri lokal yang akan yang produktif dan kompetitif di sektor
dikembangkan. Hal ini memenuhi indikator pariwisata. Keseriusan pemerintah sudah
pembangunan KSN yaitu dimensi dilaksanakan secara baik dimana telah
pembangunan sektor unggulan dan dilakukan perbaikan-perbaikan dan
pemerataan kewilayahan yang mana akan peningkatan fasilitas dan infrastruktur yang
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 17
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto