Anda di halaman 1dari 11

JURNAL AKUNTANSI, KEUANGAN DAN AUDIT

Vol. 3 No. 1, Halaman 8 - 18


Juni 2018

KAJIAN PERSPEKTIF PENGEMBANGAN WILAYAH


KABUPATEN ROTE NDAO SEBAGAI SALAH SATU
KAWASAN EKONOMI KHUSUS
1 2 3
Donny Teguh Santoso Junias *, Meyulinda Aviana Elim , Raden Setyo Budi Suharto
1,2,3
Politeknik Negeri Kupang
*
E-mail: tsjdonny@gmail.com

Abstrak
Agenda prioritas nasional pengembangan Wilayah Strategis Nasional – Kawasan Ekonomi Khusus
(WSN_KEK) yang berdaya saing perlu dibuat kajian prospektif potensi pengembangan wilayah.
Tujuan penelitian untuk pendataan atau identifikasi faktor-faktor strategis prospektif daerah yaitu
aspek sosial-budaya-kependudukan, aspek ekonomi, aspek ketahanan pangan, maupun aspek
pariwisata yang mendukung pembentukan WSN_KEK Rote Ndao. Metode penelitian menggunakan
analisis deskriptif kualitatif-eksploratif, dengan mengunduh data dari website, artikel/jurnal terkait,
interview, observasi, dan dokementasi. Hasil penelitian menunjukkan indikator kelayakan
pengembangan WSN-KEK Rote Ndao sangat baik dari aspek sosial-budaya-kependudukan,
ekonomi, ketahanan pangan, maupun industri pariwisata. Sesuai UU No.39/2009 dan Perpres
No.48/2014, maka Kabupaten Rote Ndao dengan kearifan lokal “Lakamola Anan Sio”, siap dijadikan
salah satu kawasan unggulan ekonomi nasional yang secara demografis dan geografis memiliki nilai
ekonomi dan strategis yang tinggi sebagai bagian penting pembangunan nasional yang memiliki
comparative advantage dan competitive advantage serta memiliki high economic value dan
investment value yang mampu bersaing dengan wilayah startegis lainnya.

Kata Kunci : WSN-KEK, Rote-Ndao, comparative-competitive advantage, investment-high economic


value

PENDAHULUAN Kebijakan pengembangan wilayah ini


menjadi salah satu instrumen penting dalam
Peran dan komitmen negara dalam
mengatasi masalah dan mengoptimalkan
rangka meningkatkan kesejahteraan
potensi daerah, mengurangi kesenjangan
masyarakat seperti yang termandat dalam
antar daerah, mendorong percepatan
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
pembangunan daerah dan mengembangkan
haruslah direalisasikan dengan baik melalui
daya saing dan keunggulan daerah. Upaya
perencaan yang baik pula, dan salah satunya
yang dilakukan dalam rangka pengembangan
adalah rancangan mengenai kebijakan
wilayah ini antara lain optimalisasi sumber
pengembangan wilayah Kebijakan
daya yang dimiliki daerah baik sumber daya
pengembangan wilayah ini harus dapat
alam, sumber daya manusia maupun teknologi
menjamin terlaksananya program pemerintah
dengan tetap mengutamakan pembangunan
secara nyata dan terukur yang tercantum
yang berkelanjutan. Transformasi peningkatan
dalam Rencana Pemerintah Jangka
kapasitas sumber daya manusia menjadi
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Hal
peran yang sangat penting dalam peningkatan
tersebut menunjukkan bahwa agenda
produktivitas, efisiensi dan nilai tambah
pembangunan Indonesia juga
sumber daya alam, penguatan kapasitas ilmu
mempertimbangkan agenda prioritas nasional
pengetahuan dan teknologi, serta penyediaan
yang menyatakan pentingnya kebijakan,
infrastruktur yang terpadu. Oleh karena itu
program dan kegiatan yang nyata dan terukur
perlu adanya sinergi yang kuat antara
untuk mendorong percepatan pembangunan
Kementerian/ Lembaga Pemerintah dengan
daerah yang antara lain adalah peningkatan
Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
maupun Kabupaten/ Kota–Pemprov, Pemkab/
internasional serta perwujudan kemandirian
Pemkot) dan juga kerjasama/kemitraan
ekonomi dengan menggerakan sector-sektor
dengan pihak swasta. Hal ini untuk
strategis ekonomi domestik (Bappenas, 2016).
memperkuat daya saing daerah guna

p-ISSN 2528-0651
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 9
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto

meningkatkan daya saing belum memadai dalam mengahadapi


nasional/internasional (Bappenas, 2016; persaingan pasar nasional ataupun global
Junias, 2015). apalagi internasional. Kondisi ini bisa
Terbentuknya pasar Masyarakat disebabkan karena belum adanya regulasi
Ekonomi ASEAN (MEA) mempengaruhi pemerintah daerah yang cukup baik, peran
banyak hal di Indonesia, termasuk serta/sinergitas masyarakat yang masih
perekonomian dan investasi. Pasar MEA ini rendah, ataupun sarana infrastruktur yang
akan membuka peluang bagi negara anggota belum memadai (Junias, 2015).
ASEAN untuk mampu menarik investasi Kawasan NTT yang secara geografis
negara asing, Namun demikian untuk berdekatan dengan beberapa negara tetangga
mengantisipasi perubahan regional tersebut seperti Republik Demokratik Timor Leste dan
maka pemerintah juga dirasa perlu untuk Australia sangat memungkinkan untuk dapat
melakukan perbaikan daya saing digunakan sebagai faktor strategis nasional
perekonomian nasional melalui kegiatan untuk meningkatkan daya saing daerah dan
investasi yang akan mendorong peningkatan peningkatan kesejahertaan masyarakat lokal
pembangunan dan daya saing daerah maupun (Elim dkk, 2016) Berdasarkan letak geografis
nasional dan juga reorientasi kebijakan, Provinsi NTT khususnya Kabupaten Rote
program dan kegiatan pembangunan untuk Ndao yang berdekatan langsung dengan
meningkatkan produktivitas dan nilai tambah Negara Australia serta Negara Republik
yang tinggi. Kebijakan dan program Demokratik Timor Leste dirasa sangat
pembangunan salah satunya melalui memungkinkan untuk dikembangkan sebagai
meningkatkan penyiapan wilayah di kawasan salah satu kawasan strategis nasional dalam
strategis, khususnya Kawasan Ekonomi rangka percepatan pembangunan daerah
Khusus (KEK). program MP3EI koridor V yang berorientasi
Dengan adanya pengembangan KEK pada bidang pariwisata, pertanian dan
melalui kegiatan perindustrian, maka peternakan yang dapat menjadi “Pintu
diperlukan teknologi dan inovasi yang produktif Gerbang Pariwisata Nasional/ Internasional”.
untuk mendukung hilirisasi pertanian, kelautan Namun demikian pemerintah daerah provinsi
dan perikanan serta pertambangan, berbeda belum menggarapnya dengan serius dan
dengan kawasan pariwisata yang hanya fokus pada daerah tertentu saja semisal
mengoptimalkan pariwisata daerah dengan Kabupaten Alor, Lembata dan Flores Timur,
pengembangan destinasi wisata, hotel, yang pada kenyataannya banyak daerah di
restoran dan fasilitas lainnya (Bappenas, NTT yang memliki potensi yang sama ataupun
2016). Oleh karena itu pengembangan lebih baik dibandingkan dengan daerah
kawasan strategis tidak terlepas dari dimaksud. Hal ini tentunya berdampak positif
ketersediaan infrastruktur, sarana- prasarana pada peningkatan produktivitas masyarakat
pendukungnya meliputi jalan, jembatan, dan daya saing/keunggulan daerah,
pelabuhan, bandara, ketersediaan listrik, air kemandirian ekonomi, optimalisasi sumber
bersih dan sarana/jaringan telekomunikasi daya daerah yang dimiliki baik sumber daya
yang menjadi instrumen penting dalam alam maupun manusia. Program Prioritas
pengembangan KEK. Pengembangan Nasional yaitu percepatan pertumbuhan
kawasan KEK juga perlu didukung industri dan kawasan industri yang
pembangunan fisik maupun sumber daya terimplementasi dalam rencana pembangunan
manusia terlebih pengembangan investasi industri bidang ekonomi dan sebaran lokasi
produktif yang fokus pada wilayah, sektor dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Indonesia
komoditas unggulan yang dimiliki (Bappenas, tahun 2014 – 2019, menyebutan bahwa
2016; Junias, 2015). Propinsi Nusa Tenggara Timur termasuk salah
Analisis yang dilakukan oleh Asia satu wilayah yang akan dijadikan KSN dan
Competitiveness Institute (ACI) mengenai KEK untuk kawasan Indonesia Timur (Deputi
daya saing seluruh provinsi di Indonesia tahun Bidang Ekonomi, BAPPENAS, 2016).
2013 menunjukkan 4 (empat) ruang lingkup Pembangunan wilayah bertujuan untuk
penilaian yakni (1) stabilitas ekonomi meningkatkan daya saing wilayah,
makro,(2) perencanaan pemerintahan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
institusi, (3) kondisi keuangan, bisnis, dan mengurangi ketimpangan antarwilayah, serta
tenaga kerja, serta (4) kualitas hidup dan memajukan kehidupan masyarakat.
pembangunan infrastruktur. Berdasarkan data Pembangunan wilayah yang strategis dan
hasil survey menunjukkan provinsi Nusa berkualitas menjadi harapan setiap daerah di
Tenggara Timur (NTT) menempati urutan ke- Indonesia (Pemprov NTT, 2015).
33 dengan skor -0,6014. Hal ini sangat Pembangunan masyarakat yang berkelanjutan
dimungkinkan karena tingkat kesiapan daerah merupakan tujuan pembangunan pemerintah
10 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018

yang sangat penting dalam rangka Potensi Pengembangan Kawasan Ekonomi


peningkatan kualitas hidup masyarakat, Khusus
pengembangan daerah dan pemanfaatan Tiga dimensi pembangunan terdiri dari
sumber daya alam yang optimal, efektif, dan tiga hal yaitu dimensi pembangunan manusia,
efisien sehingga setiap daerah di Indonesia dimensi pembangunan sektor unggulan, serta
mampu berubah ke arah yang lebih baik dan dimensi pemerataan dan kewilayahan.
dapat memiliki daya saing (competitiveness Pembangunan manusia melalui pembangunan
value) yang tinggi. Dengan demikian mental dan karakter menjadi salah satu
kesejahteraan masyarakat yang adil, prioritas utama pembangunan, tidak hanya di
kemakmuran nasionaldan produktifitasnya birokrasi tetapi juga pada seluruh komponen
akan dapat tercapai dengan baik. masyarakat, sehingga akan dihasilkan
Pengembangan kawasan strategis ini pengusaha yang kreatif, inovatif, punya etos
merupakan salah satu upaya dalam rangka bisnis dan mau mengambil resiko, pekerja
percepatan ekonomi yang diharapkan akan yang berdedikasi dan disiplin, kerja keras, taat
membawa dampak positif terhadap aturan dan paham terhadap karakter usaha
pembangunan nasional yang mengarah pada tempat bekerja, serta masyarakat yang tertib
terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan dan terbuka sebagai modal sosial yang positif
mandiri (Bappenas, 2016). Hal ini sejalan bagi pembangunan, serta memberikan rasa
dengan misi pembangunan nasional dalam aman dan nyaman bagi sesama.
program NAWACITA yang diantaranya yaitu Pembangunan sektor unggulan memiliki
menopang kemandirian ekonomi dengan prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan
mengamankan sumber daya maritim, energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman dan
mewujudkan masyarakat maju, kelautan, serta pariwisata dan industri. Selain
berkeseimbangan, dan demokratis, itu juga, pembangunan dapat menghilangkan/
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia memperkecil adanya kesenjangan, baik
yang tinggi, maju, dan sejahtera, mewujudkan kesenjangan antarkelompok pendapatan,
bangsa yang berdaya saing tinggi, maupun kesenjangan antar wilayah, dengan
mewujudkan Indonesia menjadi negara prioritas wilayah desa, wilayah pinggiran, luar
maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis Jawa, dan kawasan timur (Bappenas, 2016).
kepentingan nasional. Terbentuknya pasar tunggal Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) akan mempengaruhi
Kawasan Ekonomi Khusus – KEK banyak hal di Indonesia, termasuk
Dalam Undang-Undang Nomor 39 perekonomian dan investasi. Adanya pasar
Tahun 2009 menyebutkan bahwa Kawasan MEA ini membuka peluang bagi negara
Ekonomi Khusus, yang selanjutnya disebut anggota ASEAN untuk menarik investasi
KEK, adalah kawasan dengan batas tertentu asing. Oleh karena itu pemerintah Indonesia
dalam wilayah hukum Negara Kesatuan perlu melakukan perbaikan daya saing
Republik Indonesia yang ditetapkan untuk ekonomi nasional dengan cara meningkatkan
menyelenggarakan fungsi perekonomian dan iklim investasi di daerah yang menjadi salah
memperoleh fasilitas tertentu. Fungsi satu pendorong utama dalam meningkatkan
dibentuknya KEK ini sesuai pasal 2 UU pembangunan dan daya saing daerah maupun
39/2009 adalah bahwa KEK dikembangkan nasional.
melalui penyiapan kawasan yang memiliki Adanya reorientasi kebijakan, program
keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan dan kegiatan pembangunan diharapkan dapat
berfungsi untuk menampung kegiatan industri, meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang yang tinggi. Kebijakan dan program
memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing pembangunan salah satunya melalui
internasional. Sedangkan maksud adanya meningkatkan penyiapan wilayah di
KEK dalam Peraturan Presiden Nomor 48 kawasan strategis, khususnya Kawasan
Tahun 2014 tentang perubahan atas Ekonomi Khusus (KEK). Dengan adanya
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 pengembangan KEK melalui kegiatan
tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan perindustrian, maka diperlukan teknologi dan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - inovasi yang produktif untuk mendukung
2025, adalah untuk memberi peluang hilirisasi pertanian, kelautan dan perikanan
peningkatan investasi melalui kawasan yang serta pertambangan. Berbeda dengan
memiliki keunggulan (competitiveness) dan kawasan pariwisata yang mengoptimalkan
nilai ekonomis tinggi (high economic value) pariwisata daerah dengan pengembangan
seperti perdagangan, pertanian dan destinasi wisata, hotel, restoran dan fasilitas
kepariwisataan. lainnya.
Pengembangan kawasan yang
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 11
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto

didukung dengan pembangunan baik fisik dengan kemampuan anggaran daerah yang
maupun SDM, diperlukan pengembangan dimiliki. Dengan demikian perlu adanya
investasi. Pengembangan investasi yang sinergi/kerjasama dengan pihak swasta dalam
produktif dengan fokus wilayah, sektor dan mengelola kesiapan sarana-prasarana
komoditas unggulan yang jelas. Percepatan infrastruktur (Junias, 2015; Bappenas, 2016;
pembangunan memerlukan peningkatan Neno, 2016
dalam membangun keunggulan untuk
METODE PENELITIAN
menciptakan daya saing daerah. Keunggulan
daerah terbagi menjadi dua, yaitu keunggulan Penelitian ini dilakukan di wilayah
komparatif dan kompetitif guna meningkatkan Kabupaten Rote Ndao, dengan obyek
daya saing. penelitian berkaitan dengan potensi
Keunggulan komparatif daerah pengembangan kawasan strategis ekonomi
dipengaruhi oleh (i) kondisi geografis dan khusus yang mana dalam penelitian ini
sumber daya alam yang dikelola dengan baik; menggunakan pendekatan ekploratif
(ii) penduduk, angkatan kerja dan tenaga berkenaan dengan kajian-kajian teoritiris
kerja terdidik; (iii) infrastruktur yang modern maupun empiris dan kebijakan-kebijakan
dan merata; dan (iv) kondisi ketertiban dan maupun peraturan-peraturan pemerintah yang
keamanan daerah yang stabil. Sejalan dengan berlaku sehingga diharapkan mampu
keunggulan komparatif, terdapat keunggulan memberikan strategi dan kebijakan prioritas
kompetitif daerah yang perlu dipertimbangkan pemerintah daerah setempat guna mendukung
dan ditentukan oleh (i) produksi dan jasa program pengembangan wilayah KEK
berstandar internasional; (ii) produksi dan jasa dimaksud.
berstandar internasional; (ii) ikliminvestasi dan
Data penelitian menggunakan data
iklim usaha yang mendukung; (iii) birokrasi
yang lebih baik; (iv) kebijakan pemerintah primer yang diperoleh dari hasil observasi atau
daerah yang terukur dan jelas; (v) jejaring dan wawancara dengan pihak yang
berkepentingan maupun data sekunder yang
promosi internasional; dan (vi) kerjasama
diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan
antara pemerintah, swasta dan perguruan
dari Badan Pusat Statistik (BPS),
tinggi. Dengan adanya keunggulan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan daya dataelectronic government (e-gov) pemerintah
daerah, maupun dari artikel/kajian
saingdaerah. Peningkatan daya saing daerah
diharapkan dapat mengembangkan pusat teoritismaupun empiris terkait tujuan
pertumbuhan, salah satunya melalui penelitian.
Teknik pengumpulan data adalah
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,
baik untuk perindustrian maupun pariwisata dengan cara mengunduh dari situs atau
(Bappenas, 2016). website terkait seperti BPS Pusat, BPS
Pengembangan wilayah KEK ini juga Daerah NTT serta artikel/jurnal terkait dan juga
sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 48 dengan teknik survei, interview, observasi, dan
Tahun 2014 tentang perubahan atas metode dokementasi, namun dalam
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 aplikasinya bila dianggap perlu, sangat
tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan dimungkin untuk mengkombinasi atau
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, memodifikasi teknik-teknik tersebut di atas
adalah untuk memberi peluang peningkatan untuk memperoleh data yang relevan.
investasi melalui kawasan yang memiliki Teknik analisa data menggunakan
keunggulan (competitiveness) dan nilai metode analisisdeskriptif kualitatif dengan
ekonomis tinggi (high economic value) seperti pendekatan eksplorasi denganmelakukan
kajian literatur, artikel maupun jurnal ilmiah,
perdagangan, pertanian dan kepariwisataan,
serta melakukan identifikasi, pengumpulan
dan Provinsi NTT masuk dalam koridor V
wilayah Bali – Nusa Tenggara yang fokus dan analisa informasi dan data terkait
pada kegiatan yang bertema “Pintu Gerbang pengembangan WSN-KEK (Kab. RoNda).
Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh
Rencana pembangunan Kawasan informasi kajian faktor/instrumen strategis
serta informasi awal yang akan mendukung
Ekonomi Khusus (KEK) harus betul-betul
disesuaikan dengan potensi daerah serta program pengembangan WSN-KEK
kesiapan infrastruktur pendukung strategis Kabupaten RoNda yang akan digunakan
meliputi seperti air bersih, jalan dan jembatan, sebagai dasar keputusan mengenai strategi,
listrik, pelabuhan, bandara,dan kebijakan dan regulasi Pemkab. RoNda dalam
telekomunikasi, tidak hanya kesiapan mengimplementasikan program dan kegiatan
dokumen perencanaan implementasi. kerja terkait pengembangan WSN-KEK Kab.
Pembangunan KEK juga harus disesuaikan RoNda.
12 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018

Analisis dilakukan terhadap penilaian kesejahteraan masyarakat lokal serta


aspek sosial kependudukan, ekonomi, mendukung program pemerintah yang
ketahanan pangan (kondisi perdagangan, berupaya untuk mempercepat perekonomian
pertanian)serta aspek potensi pariwisata di wilayah Timur Indonesia. Analisa awal
sebagai instrumen awal penilaian kelayakan mengenai penilaian aspek sosial–
pembangunan kawasan strategis nasional kependudukan, ekonomi, serta kondisi
yang dapat mendukung realisasi rencana perdagangan & pertanian ataupun pariwisata
pembangunan kawasan ekonomi khusus-KEK digunakan sebagai instrumen awal penilaian
dimaksud (Bappenas, 2016). kelayakan pembangunan WSN yang
mendukung realisasi rencana pembangunan
HASIL DAN PEMBAHASAN KEK dimaksud (Bappenas, 2016).
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009
Rote Ndao merupakan salah satu menyebutkan bahwa Kawasan Ekonomi
kabupaten yang berada di Propinsi Nusa Khusus, yang selanjutnya disebut KEK, adalah
Tenggara Timur yang terletak pada 10 o25’– kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah
o o o
11 15’ Lintang Selatan dan 121 49’–123 26’ hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bujur Timur. Kabupaten Rote Ndao terletak di yang ditetapkan untuk menyelenggarakan
Selatan Indonesia dan berbatasan langsung fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas
dengan negara atau benua Australia sehingga tertentu. Fungsi dibentuknya KEK ini sesuai
memiliki faktor geografis yang sangat strategis pasal 2 UU 39/2009 adalah bahwa KEK
untuk pengembangan wilayahnya. dikembangkan melalui penyiapan kawasan
Dengan ibu kota Ba’a, Kabupaten Rote yang memiliki keunggulan geoekonomi dan
Ndao memiliki luas wilayah 1.280,1 km² dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung
berpenduduk sebanyak 153.792 jiwa dengan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan
kepadatan penduduk sebanyak 120 jiwa/km², ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi
dengan kepadatan tertinggi pada Kecamatan dan daya saing internasional. Sedangkan
Lobalain dengan jumlah penduduk 31.818 jiwa maksud adanya KEK dalam Peraturan
(BPS, 2016). Presiden Nomor 48 Tahun 2014 tentang
Seiring dengan dinamisasi perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 32
perkembangan wilayah yang ada maka saat Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan
ini Kabupaten Rote Ndao memiliki 10 dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
(sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Indonesia 2011 -2025, adalah untuk memberi
Lobalain, Rote Timur, Pantai Baru, Rote peluang peningkatan investasi melalui
Tengah, Rote Selatan, Rote Barat, Rote Barat kawasan yang memiliki keunggulan
Daya, Rote Barat Laut, Landu Leko dan (competitiveness) dan nilai ekonomis tinggi
Kecamatan Ndao Nuse, dengan jumlah Desa (high economic value) seperti perdagangan,
sebanyak 82 Desa (BPS, 2016). pertanian dan kepariwisataan.
Gambar 1. Peta Kabupaten Rote Ndao Provinsi Aspek Sosial, Budaya dan Kependudukan
Nusa Tenggara Timur Kabupaten ini telah mampu
menurunkan angka kemiskinan, dimana pada
tahun 2009 sebesar 34,09% menjadi sebesar
29,60% pada tahun 2016. Pemerintah daerah
setempat, secara terus-menerus memberikan
perhatian khusus dan serius dalam upaya
mendorong laju percepatan penanggulangan
kemiskinan melalui berbagai kebijakan
pemerintah yang mendorong kesejahteraan
masyarakat setempat.
Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga
Sumber: www.google.com
telah mengimplementasikan sejumlah program
Analisis Faktor-Faktor Strategis dan kegiatan yang dirasa telah mampu
Untuk mendukung pembentukan Wilayah meningkatkan kapasitas atau kemampuan
Strategis Nasional–Kawasan Ekonomi Khusus sumber daya manusia (SDM) atau masyarakat
(WSN-KEK) di Kabupaten Rote Ndao perlu yang ada. Sasaran utama dari pembangunan
analisis awal yang tepat mengenai potensi- di bidang sosial budaya ini adalah dengan
potensi sumber daya yang dimiliki baik sumber meningkatkan mutu aspek SDM,
daya manusia maupun alam. Hal ini pada kesejahteraan sosial masyarakat dan
akhirnya akan mengarah pada pemberdayaan berkembangnya nilai-nilai kebudayaan
ekonomi masyarakat dalam kaitan dengan Kabupaten Rote Ndao. Pada aspek
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 13
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto

peningkatan mutu SDM dapat di lihat dari bidang kesehatan, pendidikan, sanitasi dan
indeks pembangunan manusia yang ekonomi.
merupakan komposit dari aspek kesejahteraan Seperti contohnya di bidang ekonomi,
ekonomi, pendidikan dan kesehatan dimana dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten
pada tahun 2015 sebesar 58,32 dan angka Rote Ndao mencapai angka 5,0 % pada akhir
melek huruf tahun 2015 sebesar 91,76%. tahun 2016 yang hampir sama dibandingkan
Tingkat partisipasi angkatan kerja produktif di dengan pertumbuhan ekonomi secara
Kabupaten Rote Ndao mencapai 70,81% atau nasional (BPS, 2016). Disamping itu
setara dengan 67.782 jwa usia produtif yang pertumbuhan PDRB per kapita sebesar
bekerja, yang artinya sangat memadai untuk Rp.13.302.039 pada tahun 2014 meningkat
pengembangan kawasan ekonomi yang baik. sebesar 14% menjadi Rp.15.467.284 di tahun
Pada aspek kesehatan, Pemerintah 2016, Pendapatan daerah pada tahun 2009
Kabupaten Rote Ndao mampu memperluas sebesar Rp.288.615.523.207,- meningkat
akses pelayanan kesehatan yang ditandai sebesar 59,93% menjadi
dengan meningkatnya derajad kesehatan Rp.720.275.502.554,- pada tahun 2017.
masyarakat dan angka harapan hidup Di bidang infrastruktur, awal tahun 2009
penduduk kabupaten Rote Ndao pada tahun jalan provinsi (hot mix) terbangun sepanjang 7
2009 sebesar 61,79 tahun meningkat menjadi km meningkat menjadi 82,64 km pada tahun
62,86 tahun pada tahun 2015. Hal tersebut 2016, kemudian sepanjang 56,70 km meningkat
ditunjang dengan keberadaan fasilitas status menjadi jalan strategis nasional dan sisa
kesehatan masyarakat yaitu 1 Rumah Sakit jalan provinsi menjadi 25,94 km dan panjang
Umum Daerah, 12 Pusat kesehatan jembatan provinsi yang terbangun sampai
masyarakat (puskesmas), 85 Puskesmas dengan tahun 2016 sepanjang 70 meter, jalan
pembantu, 374 Posyandu, 7 Polindes, & 6 pos kabupaten tahun 2009 sepanjang 68,75 km
kesehatan desa (tersebar di seluruh meningkat menjadi 441,73 km pada tahun 2016.
Kecamatan) dengan 13 orang Dokter, 125 Panjang jembatan yang terbangun pada tahun
perawat, 78 bidan, & 25 tenaga farmasi. 2009 sepanjang 32 meter meningkat menjadi
Dari sisi pemukiman masyarakat, status 320 meter pada tahun 2016, panjang dan
kepemilikan tempat tinggal didominasi kualitas prasarana dan fasilitas perhubungan
kepemilikan pribadi (milik sendiri) sebanyak dalam 5 tahun terakhir terus ditingkatkan antara
96,75% yang mana menunjukkan bahwa lain landasan pacu Bandara D. C. Saudale,
sebagian besar masyarakat di Kabupaten ini pelabuhan Ba’a, Batutua, Pantai Baru, Papela
dapat dikatakan mandiri. Program dan pelabuhan Ndao.
pembangunan infrastruktur perumahan juga Pada sektor sumber daya energi listrik,
telah berjalan baik mana pada tahun 2009 tahun 2009 rasio elektrifikasi sebesar 27,80 %
telah dibangun sebanyak 120 unit meningkat meningkat pada tahun 2016 sebesar 74,98%
menjadi 1.742 unit pada tahun 2017. rumah tangga telah terlayani listrik, dimana
pemerintah daerah begitu fokus untuk
Aspek Ekonomi menyediakan kebutuhan ini melalui berbagai
Memasuki fase otonomi daerah sejak terobosan yakni PLTS tersebar, PLTS terpusat,
pemekaran wilayah tahun 2005, pelaksanaan PLTMH, sehen, KWH meter, PLTD dan saat ini
pembangunan Pemerintah Kabupaten Rote sementara dibangun PLTMGAS dengan
Ndao tetap berpedoman pada Rencana kapasitas 6 MW sehingga diharapkan tahun
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2019 seluruh Kabupaten Rote Ndao telah
(RPJMD) Tahun 2005-2025, dan labih fokus berlistrik.
pada kebijakan pembangunan yang di Dari sisi infrastrutur sumber air bersih
prioritaskan pada bidang infrastruktur dalam produksi air bersih mencapai 65 liter/detik
upaya peningkatan produktifitas daerah dengan kapasitas terjual air minum/air bersih
dengan menghubungkan simpul simpul sebanyak 435 ribu m3. Disamping itu
produksi menjadi suatu kesatuan, sehingga pemerintah daerah telah membangun sejumlah
dapat memudahkan akses embung sebagai sumber ketersediaan air
distribusi/pergerakan barang dan jasa serta bersih, pada tahun 2009 sebanyak 14 buah
mendorong munculnya aktivitas ekonomi baru meningkat menjadi 185 buah pada tahun 2015
di lingkungan masyarakat secara sedangkan saluran irigasi yang dibangun pada
berkesinambungan dan berkelanjutan, tahun 2009 sepanjang 4.300 meter meningkat
sedangkan ketersediaan infrastruktur dasar menjadi 23.275,66 meter pada tahun 2016.
berupa air bersih, perumahan layak huni, Pembangunan tersebut untuk memperkuat
energi akan terus ditingkatkan baik secara ketersediaan sumber air minum yang mana
kuantitas maupun kualitasnya, termasuk di sebagian besar masih menggunakan sumber air
14 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018

yang berasal dari sumur maupun mata air alam didukung dengan hadirnya koperasi sebanyak
yang ada. 173 unit diberbagai daerah di kawasan ini.
Ditinjau dari aspek ekonomi, empat Jumlah ekspor ternak pada tahun
lapangan usaha utama di Kabupaten Rote Ndao 2009 sebanyak 1.783 ekor, meningkat pada
sebagian besar pada bidang pertanian, tahun 2016 sebanyak 4.882 ekor terdiri dari
kehutanan, perburuan dan perikanan yang sapi 3.105 ekor, kerbau 600 ekor, kuda 200
mencapai 47.254 orang, bidang public service ekor dan kambing 997 ekor. Produksi rumput
sebanyak 8.843 orang, dan industry pengolahan laut pada tahun 2010 sebanyak 946 ton kering
sebanyak 4.312 orang, serta bidang meningkat menjadi 16.074 ton kering pada
perdagangan sebanyak 2.755 orang (BPS, tahun 2016. Produksi perikanan laut tahun
2016). 2010 sebesar 1,517 ton meningkat menjadi
3.310 ton pada tahun 2016.
Aspek Ketahanan Pangan (Pertanian,
Peternakan, Perdagangan)
Program kerja Pemerintah Kabupaten Aspek Pariwisata
Rote Ndao tahun 2009-2015 melalui program Kawasan pariwisata yang baik
“Lakamola Anan Sio” dalam upaya hendaknya dapat mengoptimalkan kegiatan
peningkatan ketahanan pangan berupa pariwisata daerah yang sudah ada melalui
kegiatan bantuan saprodi pada tahun 2010 pengembangan destinasi wisata, hotel,
sebesar Rp.1.369.100.000,- meningkat restoran dan fasilitas lainnya. Data BPS 2016
sebesar 127,65% pada tahun 2016 menjadi menunjukkan bahwa kegiatan kepariwisataan
Rp.3.116.850.000,-. Bantuan pupuk pada di Kabupaten Rote Ndao telah didukung
tahun 2010 sebesar Rp.2.000.000.000,- dengan ketersediaan infrastrutur hunian hotel
meningkat sebesar 162,46% pada tahun 2017 yang mencapai 23 Hotel yang terdiri dari
menjadi Rp.5.249.307.000,-, pengolahan beberapa kelas/tingkatan hotel dengan total
lahan/ pembukaan lahan pada tahun 2010 jumlah kamar mencapai 238 kamar. Hal ini
sebesar Rp.5.090.000.000,- meningkat diikuti dengan tersedianya sarana pendukung
sebesar 185,36% pada tahun 2016 menjadi berupa rumah makan yang merupakan utilitas
Rp.14.524.600.000,-. kegiatan masyarakat sebagai penunjang
Penyediaan alat dan mesin pertanian kegiatan pariwisata di sekitar destinasi wisata
dari tahun 2009-2016 antara lain traktor yakni sebanyak 37 rumah makan.
medium sebanyak 7 unit, hand traktor Daya tarik wisata di kabupaten ini
sebanyak 229 unit, dan mesin pompa air menunjukkan peningkatan yang signifikan
sebanyak 680 unit. Produksi pertanian dimana data kunjungan wisata mencapai
terutama komoditi padi menempatkan 3.290 orang wisatawan dengan jumlah
Kabupaten Rote Ndao pada posisi wisatawan luar negeri (Foreign) mencapai
swasembada pangan, dimana pada tahun 1.891 orang (57,5%).
2015 produksi padi mencapai 61.171 ton Sebagian besar potensi pariwisata
meningkat mencapai 89.731,2 ton pada musim merupakan obyek laut atau pantai. Menurut
tanam Oktober 2016 – Maret 2017. Jumlah data Dinas Pariwisata (2016) terdapat kurang
pengadaan ternak dari tahun 2009-2015 untuk lebih sebanyak 36 destinasi wisata yang
sapi sebanyak 760 ekor, domba sebanyak 40 didominasi oleh obyek wisata laut/pantai
ekor, kambing etawa sebanyak 130 ekor, babi sebesar 50%. Beberapa destinasi yang
bibit sebanyak 230 ekor, ayam petelur terkenal seperti Pantai Nemberala yang telah
sebanyak 400 ekor. Untuk tahun 2016 menjadi salah satu spot International Surfing
pengadaan ternak sapi kepada masyarakat Tournament. Tidak hanya wisata pantai/laut
melalui bantuan keuangan sebanyak 390 ekor yang berkembang, tetapi wisata alam dan
dan hibah 195 ekor. kawasan bersejarah juga menjadi destinasi
Bagian penting lain penunjang kegitan menarik bagi wisatwan, semisal Gua Jepang
perdagangan adalah terdapat 4 big trader, 10 dan Gua Sanilai di daerah Lobalain dan Rote
medium trader, dan 2.438 small trader/UMKM Tengah, Batu Termanu di daerah Rote
yang bisa dikembangkan dan dapat Tengah, serta beberapa destinasi wisata
mendukung aktifitas ekonomi di kawasan ini. lainnya. Kesemuanya itu menunjukkan bahwa
Dengan hadirnya pedagang dan UMKM ini Kabupaten Rote Ndao juga merupakan salah
tentunya akan meningkatkan pula satu “surga wisata” di kawasan Propinsi Nusa
perekonomian kawasan Rote Ndao ini sendiri. Tenggara Timur yang dapat dikembangkan
Sarana perdagangan sebanyak 581 unit menjadi kawasan wisata kelas dunia.
pasar, mulai dari pasar tradisonal sampai
dengan warung/kios kelontong, dan juga
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 15
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto

Faktor-Faktor Strategis dalam Pengembangan dengan kemampuan anggaran daerah yang


Wilayah Strategis Nasional dan Kawasan dimiliki. Dengan demikian perlu adanya
Ekonomi Khusus sinergi/kerjasama dengan pihak swasta dalam
Dalam pengembangan kawasan yang mengelola kesiapan sarana-prasarana
didukung dengan pembangunan baik fisik infrastruktur (Junias, 2015; Bappenas, 2016;
maupun SDM, diperlukan pengembangan Neno, 2016).
investasi. Keunggulan daerah terbagi menjadi Perkembangan suatu kota dan wilayah,
dua, yaitu keunggulan komparatif dan ditentukan atas empat aspek utama, yaitu
kompetitif guna meningkatkan daya saing. aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek
Keunggulan komparatif daerah dipengaruhi fisik dan aspek lingkungan (Widyaningsih,
oleh (i) kondisi geografis dan sumber daya 2001). Penilaian ekonomi menjadi aspek
alam yang dikelola dengan baik; (ii) penduduk, penting pengembangan wilayah karena
angkatan kerja dan tenaga kerja terdidik; (iii) dengan mengkaji aspek ini maka dapat
infrastruktur yang modern dan merata; dan ditemukenali potensi-potensi daerah dan
(iv) kondisi ketertiban dan keamanan daerah sector-sektor apa saja yang dapat didorong
yang stabil. atau kembangkan di wilayah tersebut (Sikora
Sejalan dengan keunggulan komparatif, 2014). Program Prioritas Nasional yaitu
terdapat keunggulan kompetitif daerah yang percepatan pertumbuhan industry dan
perlu dipertimbangkan dan ditentukan oleh (i) kawasan industri (KEK) yang terimplementasi
produksi dan jasa berstandar internasional; (ii) dalam rencana pembangunan industri bidang
produksi dan jasa berstandar internasional; (ii) ekonomi dan sebaran lokasi KEK Indonesia
iklim investasi dan iklim usaha yang tahun 2014 – 2019 menjelaskan bahwa
mendukung; (iii) birokrasi yang lebih baik; (iv) Propinsi Nusa Tenggara Timur termasuk salah
kebijakan pemerintah daerah yang terukur dan satu wilayah yang akan dijadikan KSN dan
jelas; (v) jejaring dan promosi internasional; KEK untuk kawasan Indonesia Timur (Deputi
dan (vi) kerjasama antara pemerintah, swasta Bidang Ekonomi, BAPPENAS, 2016). Dengan
dan perguruan tinggi. demikian program nasional ini merupakan
Dengan adanya keunggulan tersebut momentum besar dan penting bagi Kabupaten
diharapkan dapat meningkatkan daya saing Rote Ndao untuk dapat mengembangkan diri
daerah. Peningkatan daya saing daerah menjadi salah satu kawasan ekonomi penting
diharapkan dapat mengembangkan pusat yang memberikan kontribusi penting bagi
pertumbuhan, salah satunya melalui perekonomian Negara.
pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus,
baik untuk perindustrian maupun pariwisata Dengan mengacu pada identifikasi awal,
(Bappenas, 2016). analisis situasi dan strategi pengembangan
Pengembangan wilayah KEK ini juga yang ada, maka dapat dibangun sebuah
sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 48 pemahaman awal yang tepat untuk dapat
Tahun 2014 tentang perubahan atas digunakan sebagai dasar penting dalam
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 membentuk dan mengembangkan wilayah
tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Kabupaten Rote Ndao menjadi salah satu
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 - kawasan ekonomi khusus ataupun kawasan
2025, adalah untuk memberi peluang strategis nasional yang ada di kawasan
peningkatan investasi melalui kawasan yang Indonesia Timur, khususnya di Propinsi Nusa
memiliki keunggulan (competitiveness) dan Tenggara Timur. Hal ini mengarah pada
nilai ekonomis tinggi (high economic value) pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam
seperti perdagangan, pertanian dan kaitan dengan kesejahteraan masyarakat lokal
kepariwisataan, dan Provinsi NTT masuk serta mendukung program pemerintah yang
dalam koridor V wilayah Bali – Nusa Tenggara berupaya untuk mempercepat perekonomian
yang fokus pada kegiatan yang bertema “Pintu di wilayah Timur Indonesia. Analisa awal
Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan mengenai penilaian aspek sosial –
Nasional” kependudukan, ekonomi, serta kondisi
Rencana pembangunan Kawasan perdagangan dan pertanian ataupun
Ekonomi Khusus (KEK) harus betul-betul pariwisata digunakan sebagai instrumen awal
disesuaikan dengan potensi daerah serta penilaian kelayakan pembangunan WSN yang
kesiapan infrastruktur pendukung strategis mendukung realisasi rencana pembangunan
meliputi seperti air bersih, jalan dan jembatan, KEK dimaksud (Bappenas, 2016).
listrik, pelabuhan, bandara, dan Hasil analisis menunjukkan bahwa
telekomunikasi, tidak hanya kesiapan kesiapan Kabupaten Rote Ndao dari aspek
dokumen perencanaan implementasi. sosial, budaya dan kependudukan sangat
Pembangunan KEK juga harus disesuaikan memenuhi persyaratan untuk dapat dikelola
16 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018

dan dikembangkan menjadi salah satu mampu mendukung kegiatan industri baik
kawasan startegis nasional–kawasan ekonomi lokal maupun kegiatan ekspor impor yang
khusus (KSN-KEK). Hal tersebut ditunjukan memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Dengan demikian bahwa secara aspek
yang semakin baik dan angka kemiskinan komparatif maupun aspek kompetitif,
yang semakin menurun. Perbaikan aspek pemerintah daerah Rote Ndao dapat dikatakan
sosial, budaya dan kependudukan ini terjadi telah siap bersaing menuju KSN-KEK sesuai
karena adanya komitmen penuh kebijakan dan Undang Undang Nomor 39 Tahun 2009.
program percepatan pembangunan oleh Seperti aspek sosial, budaya,
pemerintah daerah setempat melalui kependudukan dan juga aspek ekonomi
peningkatan kapasitas dan kompetensi sebagai indikator penilaian kesiapan KSN-
sumber daya manusia serta produktifitas KEK, aspek industri perdagangan, pertanian
tenaga kerja. Hal tersebut juga didukung dan peternakan di Kabupaten Rote Ndao juga
dengan kesiapan sarana prasarana sangat memungkinkan untuk lebih ditingkatkan
infrastruktur kesehatan sebagai salah satu menjadi industri kawasan yang mempunyai
persyaratan telah cukup memadai dengan competitiveness dan high economic value
keberadaan fasilitas kesehatan di seluruh sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 48
daerah kecamatan. Tahun 2014. Hal ini juga ditunjang dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunggulan geo-strategi kearifan lokal
jika ditinjau dari aspek sosial budaya dan “Lakamola Anan Sio” yang pada akhirnya
kependudukan maka Kabupaten Rote Ndao mampu meningkatkan ketahanan pangan
memiliki keunggulan komparatif yang sangat masyarakat dengan baik. Berdasarkan data
memadai dimana telah memenuhi salah satu yang dianalisis menyebutkan bahwa
indikator yang menjadi salah satu syarat Kabupaten Rote Ndao memiliki komoditas
utama KSN-KEK yaitu dimensi pembangunan pertanian unggulan seperti beras, jagung dan
manusia (Bappenas, 2016). Dimensi bawang merah yang menjadi pemasok utama
pembangunan manusia dimaksud adalah dikawasan Kota Kupang bahkan lingkungan
bagaimana pemerintah daerah mampu Propinsi Nusa Tenggara Timur maupun
meningkatkan kapasitas sumber daya nasional. Disamping itu hasil perkebunan
manusia yang memadai sehingga mampu seperti kacang hijau dan komoditas lainnya
bersaing dengan daerah ataupun negara lain. juga menjadi komoditas utama perdagangan
Kondisi ini sejalan dengan Undang Undang yang tentunya juga berdampak pada
Nomor 39 Tahun 2009 yang menyebutkan perekonomian masyarakat lokal. Keberhasilan
bahwa kawasan yang unggul adalah kawasan di sektor peternakan juga sangat baik dimana
yang memiliki keunggulan geo-startegis yaitu menjadi salah satu “lumbung sapi” pada
sumber daya manusia yang unggul. tingkat nasional, serta menjadi salah satu
Hasil penelitian lainnya yang berkaitan penyedia kebutuhan ikan laut dan rumput laut
dengan aspek ekonomi menunjukkan bahwa tertinggi di Indonesia. Data-data tersebut
kawasan Kabupaten Rote Ndao telah siap tentunya menjadi salah satu indikator penting
menjadi salah satu kawasan KSN-KEK yang keberhasilan Kabupaten Rote Ndao dalam
mana dapat dilihat mengenai kesiapan sarana upaya meningkatkan perekonomian
prasarana infrastruktur yang cukup memadai. masyarakat, yang mana menjadi suatu
Pembangunan akses jalan raya yang telah keunggulan kompetitif dan komparatif yang
menghubungkan seluruh daerah kecamatan dapat dikembangkan lagi menjadi sebuah
sangat memungkinkan untuk peningkatan investasi produktif (Bappenas, 2016). Dengan
pembangunan daerah. Infrastruktur pelabuhan demikian maka pemerintah daerah Rote Ndao
laut, telekomunikasi, dan bandar udara akan dapat dikatakan telah siap bersaing menuju
memudahkan kegiatan investasi-ekonomi KSN-KEK sesuai Undang Undang Nomor 39
yang efektif sehingga akan mempercepat Tahun 2009 dan Peraturan Presiden Nomor
akses komunikasi/ hubungan investasi. 48 Tahun 2014.
Ketersediaan listrik dan air bersih yang sudah Dari aspek kepariwisataan,
cukup memadai juga turut memberikan andil ketersediaan sarana prasarana infrastruktur
besar dalam pengembangan daerah ini dan pembangunan fisik destinasi wisata, hotel
dimana pasokan listrik dan air bersih dan transportasi yang sudah memadai akan
dirasaakan mampu mendukung aktifitas dapat memacu peningkatan kegiatan industri
kegiatan industri lokal yang akan yang produktif dan kompetitif di sektor
dikembangkan. Hal ini memenuhi indikator pariwisata. Keseriusan pemerintah sudah
pembangunan KSN yaitu dimensi dilaksanakan secara baik dimana telah
pembangunan sektor unggulan dan dilakukan perbaikan-perbaikan dan
pemerataan kewilayahan yang mana akan peningkatan fasilitas dan infrastruktur yang
Kajian Perspektif Pengembangan Wilayah Kabupaten Rote Ndao 17
Sebagai Salah Satu Kawasan Ekonomi Khusus
1 2 3
Donny T.S. Junias *, Meyulinda A. Elim , R.S. Budi Suharto

mendukung seperti jalan raya, ketersediaan pembangunan nasional yang memiliki


listrik sarana pariwisata serta ketersediaan air comparative advantage dan competitive
bersih sebagai kelengkapan fasilitas hunian advantage serta memiliki high economic value
hotel. Semua kemajuan tersebut juga dapat dan investment value yang mampu bersaing
terjadi karena peran seluruh masyarakat lokal dengan wilayah startegis lainnya. Kesiapan
dan pemerintah daerah setempat yang tersebut didukung pula dengan adanya
berkomitmen untuk menjadi salah satu Program Prioritas Nasional yaitu percepatan
destinasi wisata terbaik internasional selain pertumbuhan industri dan kawasan industri
destinasi wisata yang ada di Propinsi Nusa (KEK) yang terimplementasi dalam rencana
Tenggara Timur lainnya. Dengan keunggulan pembangunan industri bidang ekonomi dan
geografis yang dimiliki sangat terbuka peluang sebaran lokasi KEK Indonesia tahun 2014–
untuk pengembangan industri pariwisata yang 2019, yang menyebutkan bahwa Propinsi
dicanangkan pemerintah pusat melalui Nusa Tenggara Timur termasuk salah satu
program masterplan percepatan wilayah yang akan dijadikan KSN dan KEK
pembangunan ekonomi Indonesia sampai untuk kawasan Indonesia Timur.
tahun 2025.
Oleh karena itu diperlukannya komitmen
Oleh karena itu secara keseluruhan, bersama dan sinergitas yang tinggi antar
berdasarkan hasil analisis awal terhadap seluruh komponen stakeholder yaitu
indikator-indikator penilaian kelayakan pemerintah pusat, pemerintah daerah
pengembangan kawasan strategis nasional- Kabupaten Rote Ndao, masyarakat lokal/
kawasan ekonomi khusus yang ditetapkan regional, pihak swasta yang terlibat serta
Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) dukungan luar negeri untuk dapat terus
maka wilayah Kabupaten Rote Ndao dirasa memacu percepatan pembangunan daerah
sudah sangat mumpuni dalam aspek sosial sehingga keunggulan-keunggulan daerah
budaya kependudukan, aspek ekonomi, aspek yang dimiliki dapat dioptimalkan dalam
ketahanan pangan, maupun aspek industri mencapai daya saing nasional dan
pariwisata. Hasil penelitian ini juga internasional..
menunjukkan bahwa sesuai dengan Undang
DAFTAR PUSTAKA
Undang Nomor 39 Tahun 2009 dan Peraturan
Presiden Nomor 48 Tahun 2014, maka Direktorat Pengembangan Wilayah
Kabupaten Rote Ndao siap dijadikan salah Kementerian Perencanaan
satu kawasan unggulan ekonomi nasional Nasional/Badan Perencanaan Nasional
dimana secara demografis dan geografis (2016), Kajian Pengembangan Model
memiliki keunggulan ekonomis dan strategis Investasi Wilayah RKP 2016, Bappenas,
sebagai bagian penting pembangunan Jakarta
nasional yang memiliki comparative advantage
dan competitive advantage serta memiliki high Elim, M. A., Lobo Pa A. & Suharto R.S.B.
economic value dan investment value yang (2016), Kajian Tentang Pembentukan
mampu bersaing dengan wilayah startegis Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten
lainnya. Kupang, Analisis Peluang dan
Tantangan Pertumbuhan Ekonomi
PENUTUP Daerah dan Pendapatan Asli Daerah,
Kemristekdikti-Politeknik Negeri
Secara keseluruhan, indikator-indikator
Kupang, Kupang
penilaian kelayakan pengembangan kawasan
strategis nasional-kawasan ekonomi khusus Junias, D. T. S. (2014), Analisis Strategi
yang ditetapkan maka wilayah Kabupaten Pengembangan Industri Pariwisata Kota
Rote Ndao dirasa sudah sangat mumpuni Kupang, Politeknik Negeri Kupang,
ditinjau dari aspek sosial budaya Kupang
kependudukan, aspek ekonomi, aspek
Junias D. T. S. & Suharto R. S. B. (2014),
ketahanan pangan, maupun aspek industri
pariwisata. Hasil penelitian ini menunjukkan Analisa Faktor Determinan Industri
bahwa sesuai dengan Undang Undang Nomor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Nusa Tenggara Timur,
39 Tahun 2009 dan Peraturan Presiden
Politeknik Negeri Kupang, Kupang
Nomor 48 Tahun 2014, maka Kabupaten Rote
Ndao dengan kearifan lokalnya “Lakamola Junias, D. T. S. (2015), Analisis Strategi
Anan Sio”, siap dijadikan salah satu kawasan Pengembangan Industri Pariwisata
unggulan ekonomi nasional dimana secara Sebagai Alternatif Peningkatan Ekonomi
demografis dan geografis memiliki keunggulan Masyarakat, Makalah Procceding
ekonomi dan strategis sebagai bagian penting Fakultas Ekonomi dan Bisnis
18 Jurnal JAKA, Vol. 3 No. 1, Juni, 2018

Universitas Nusa Cendana, Kupang.


Neno J. A. (2016), Bangun Kawasan Ekonomi
Khusus Perlu Disesuaikan Potensi
Daerah, NTT Online.com, Sumber:
http://www.nttonlinenow.com/new-
2016/2016/08/04/bangun-kawasan-
ekonomi-khusus-perlu-disesuaikan-
dengan-potensi-daerah/ diakses tanggal
25 Mei 2017
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
(2015), Seri Analisis Pembangunan
Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
2015, Pemerintah Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Kupang
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009
Tentang Kawasan Ekonomi Khusus,
Sekretariat Negara Republik Indonesia,
Jakarta
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011
tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia 2011 -202, Sekretariat
Negara Republik Indonesia, Jakarta
Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2014
tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011
-2025, Sekretariat Negara Republik
Indonesia, Jakarta
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 dan
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015 –
2019, Sekretariat Negara Republik
Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai