1. Anjelina Djani 2. Yunita Finit 3. Aulia putri 4. Nando Langkola 5. Falentimon Faot JUDUL MATERI: PEMBANGUNAN DAERAH A. Pengertian Pembangunan Daerah
Para ahli memberikan berbagai definisi mengenai pembangunan daerah,
diantaranya: 1) Siagian (2005:4) mengatakan bahwa ; Pembangunan adalah sebagai usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh bangsa, negara dan pemerintah maju modrenisasi dalam rangka pembinaan bangsa. 2) Todaro 1998 (Dalam Listi Yaningsih 2014) mengatakan bahwa ; Pembangunan adalah proses multimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social, sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (inequality) pemberantasan kemiskinan absolute. Jadi, pengertian pembangunan daerah adalah : Seluruh pembangunan yang dilaksanakan di daerah dan meliputi aspek kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong-royong, serta partisipasi masyarakat secara aktif. Dalam hubungan ini, pembangunan daerah diarahkan untuk memanfaatkan secara maksimal potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusia dengan meningkatkan kualitas hidup, keterampilan, prakarsa dengan bimbingan dan bantuan dari pemerintah. Dengan demikian ciri pokok pembangunan daerah, yaitu: 1) Meliputi seluruh aspek kehidupan, 2) Dilaksanakan secara terpadu, dan 3) Meningkatkan swadaya masyarakat. B. Tujuan dan Fungsi Pembangunan Daerah
Pembangunan daerah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan pembangunan jangka pendek adalah menunjang atau mendukung keberhasilan pembangunan proyek – proyek penunjang daerah. Tujuan pembangunan jangka panjang adalah mengembangkan seluruh desa di Indonesia menjadi desa swasembada melalui tahap – tahap desa swadaya dan swakarya dan memperhatikan keserasian pembangunan daerah pedesaan dan daerah perkotaan, imbangan kewajiban antara pemerinta dan masyarakat serta keterpaduan yang harmonis antara program sektoral atau regional dengan partisipasi masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat dalam rangka pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia (Sudirwo, 1981 :64) Selain itu, Fungsi pembangunan daerah adalah penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi yang menunjukkan hasil akhir rencana pembangunan pada jangka waktu tertentu, dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis daerah. Tujuan menunjukkan suatu upaya untuk mencapai kondisi yang ingin dicapai di masa datang namun tetap diselaraskan dengan amanat pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional. C. Peran Pemerintah dalam Pembangunan Daerah
Peranan pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan
dacrah merupakan pemerintah yang mempunyai kewenangan yang sangat strategis dan kedudukan yang strategis hal ini berkaitan dengan fungsinya selaku "pelayanan publik" guna meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran, keamanan, keadilan dan ketenteraman bagi masyarakat. Sebab perencanaan pembangunan daerah adalah suatu kegiatan untuk dilakasanakan dimasa depan dalam hal ini berawal dari tahapan-tahapan proses penyusunan program dan aktivitas yang melibatkan berbagai elemen didalamnya, demi pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya-sumber daya yang ada dengan tujuannya untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dalam suatu lingkungan atau wilayah yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu. D. Faktor Penghambat dan Pendorong Pembangunan Daerah
Berdasarkan matriks IFAS dan EFAS, kekuatan dan peluang
merupakan faktor pendukung, serta kelemahan dan ancaman dapat menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan pembangunan wisata edukasi pembangunan daerah. Faktor pendorong dalam menjalankan proyek tersebut adalah sebagai berikut: 1) Kondisi alam dan lahan yang memadai serta keberadaan beberapa fasilitas yang sudah berfungsi. Dimana modal dan potensi alam merupakan atraksi yang mendorong seseorang melakukan perjalanan wisata (Mellu dan Bessie, 2018). Luas lahan yang memadai, ketersediaan sumber daya air, dan kondisi cuaca yang mendukung kegiatan budidaya tanaman hortikultura merupakan salah satu modal BBH dalam menjalankan aktivitas. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia dapat menunjang penataan dan pembangunan. 2) SDM yang ahli di bidang budidaya. Keberadaan tenaga kerja yang ahli dan berpengalaman di bidang budidaya dapat membantu kegiatan produksi di BBH. Salah satu aspek yang mempengaruhi dalam perencanaan pembangunan adalah kinerja sumber daya aparatur (Setianingsih dkk., 2015). 3) Proyek yang berorientasi pada aspek pendidikan, dimana BBH mencanangkan wisata edukasi pertanian sebagai media pembelajaran dengan melihat objek langsung di lapangan yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran memelihara lingkungan (Hanapi dkk., 2017). Nantinya BBH akan menyediakan fasilitas belajar langsung di lapangan terkait pengenalan dan pembibitan berbagai tanaman hortikultura. Faktor Penghambat secara umum tergantung pada berbagai aspek, termasuk perencanaan yang kurang sesuai dengan tupoksi, keterbatasan sumber daya, tingginya kebergantungan pada pemerintah, keberlanjutan proyek yang terhambat jika ada pergantian pimpinan, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, dan adanya pandemik COVID-19. Faktor penghambat pembangunan wisata edukasi di BBH Kabupaten Garut adalah sebagai berikut: 1) Kurang sesuainya perencanaan dengan peraturan daerah (tupoksi), 2) Keterbatasan sumber daya, 3) Kebergantungan yang tinggi pada pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan, dan 4) Keberlanjutan proyek akan terhambat jika terjadi pergantian pimpinan. Kesimpulan Pembangunan daerah adalah bahwa upaya pembangunan daerah sangat penting bagi meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah. Namun, implementasi pembangunan daerah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kendala seperti keterbatasan sumber daya manusia, dana, infrastruktur, dan peraturan yang memadai. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Proses pembangunan daerah juga harus berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat, serta didukung dengan program dan kebijakan yang efektif dan efisien. Terdapat beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam upaya pembangunan daerah, seperti peran serta masyarakat dalam proses pembangunan, peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia, serta monitoring dan evaluasi yang baik terhadap pelaksanaan program pembangunan. Upaya pembangunan daerah merupakan tugas bersama yang memerlukan komitmen dan partisipasi aktif dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Dengan kolaborasi yang baik, pembangunan daerah dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, serta dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat. SEKIAN & TERIMA KASIH