MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Geografi Pengembangan Wilayah
Yang dibimbing oleh Bapak Ardyanto Tanjung
Oleh
Defi Dwi Puspitasari
140721604196
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan wilayah merupakan suatu usaha pembangunan suatu
wilayah dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang dimiliki melalui pendekatan yang mencakup aspek fisik, ekonomi,
sosial, budaya, dan lingkungan hidup. Dalam pengembangan suatu wilayah
diperlukan kebijakan dan peraturan untuk mengendalikannya agar tidak terjadi
kesenjangan dan permasalahan pada wilayah tersebut. Pengembangan wilayah
berorientasi pada isu dan permasalahan pokok wilayah yang saling berkaitan.
Dimensi ruang (spasial) mempunyai arti penting dalam konteks pengembangan
wilayah, karena ruang yang terbatas dapat menciptakan konflik namun juga dapat
membawa kemajuan bagi individu dan masyarakat.
Dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang tata
ruang sebagai wujud struktur ruang dan pola ruang, baik yang direncanakan
maupun tidak. Hal ini berarti bahwa suatu penataan ruang wilayah mempengaruhi
adanya pengembangan wilayah. Pengembangan wilayah sendiri ditujukan untuk
menyerasikan dan mensinkronisasikan berbagai kegiatan pembangunan sektor dan
wilayah, sehingga pemanfaatan ruang dan sumberdaya yang ada di dalamnya
dapat mendukung kehidupan masyarakat secara optimal sesuai dengan tujuan dan
sasaran pembangunan wilayah yang diharapkan.
Kabupaten Pasuruan memiliki berbagai potensi daerah yang dapat
dikembangkan. Berbagai potensi daerah tersebut antara lain meliputi sektor
industri, pertanian, perikanan, perkebunan, dan lain-lain. Berdasarkan keadaan
geologisnya wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi 3 bagian yaitu daerah
pegunungan dan berbukit dengan ketinggian 186 2700 mdpl yang membentang
dari wilayah Tutur, Purwodadi, dan Prigen, daerah dataran rendah, dan daerah
pantai yang membentang dari timur yaitu Kecamatan Lekok, Kraton, Rejoso, dan
Bangil. (Bappeda, Kabupaten Pasuruan).
Pemanfaatan pesisir di wilayah Bangil telah didukung dengan adanya
perencanaan terpadu dalam memberi pedoman agar tidak terjadi konflik antara
berbagai kebutuhan yang berasal dari pemerintah industri, masyarakat umum dan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengembangan Wilayah
Pengembangan
wilayah
merupakan
strategi
memanfaatkan
dan
berkelanjutan
melalui
penyebaran
penduduk
lebih
rasional,
memperoleh
benih
melalui
unit
perbenihan
rakyat,
pengelolaan ikan, pasar ikan dan mudah mendapatkan pakan ikan, yang
dikelola oleh salah satu kelompok yang dipercaya oleh pemerintah.
4. Pasal 10b : Pengembangan kawasan budidaya melalui optimasi fungsi
kawasan pada
perkebunan,
perikanan,
kawasan
peternakan,
kawasan
dengan
pangan
abadi;
Kawasan
Sentra
Pertanian
Tanaman
kawasan
terbangun
pada
kawasan
strategis
yang
dikembangkan
dengan
upaya
untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
menggunakan metode membaca atau mengambil referensi dari beberapa buku,
website maupun jurnal mengenai Pengembangan Kawasan Pesisir di Kecamatan
Lekok Kabupaten Pasuruan. Adapun identitas buku, jurnal dan website tersebut
antara lain sebagai berikut.
1. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 12 tahun 2010 tentang
Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW)
2. Situs Resmi Kabupaten Pasuruan. (Online),
(http://www.pasuruankab.go.id/)
3. Sugiarti. 2000. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Di
Kota Pasuruan, 3 (2). (Online),
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/26586/Sugiarti_Di
en%20%2818%20hal%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y)
4. Sembiring, Br. Pengembangan Wilayah. (Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31697/4/Chapter
%20II.pdf)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Lima Pilar Pengembangan Wilayah di Kabupaten Pasuruan
Dalam mengembangkan suatu wilayah dibutuhkan beberapa pilar untuk
memperkokoh dan meminimalisir terjadinya konflik dalam pengembangan
wilayah tersebut. Beberapa pilar yang dapat digunakan dalam pengembangan
wilayah meliputi aspek ruang (space), aspek biofisik ekosistem, aspek sosial
ekonomi, aspek sosial budaya, dan aspek sosial politik.
1. Aspek Ruang
Kabupaten
satu
Wilayah
timur
Kabupaten
Pasuruan
termasuk
ke
dalam
Pasrepan,
Kecamatan
Lumbang,
Kecamatan
Grati,
(Akhmad Nasikhudin)
terbesar di musim hujan dan debit terkecil di musim kemarau sangat besar.
Akan tetapi pada saat musim hujan debit aliran sungai-sungai tersebut sangat
besar sehingga elevasi permukaan air di sungai sangat tinggi dan ada yang
melampaui elevasi tanggulnya serta meluap ke daerah sekitarnya, selanjutnya
menimbulkan masalah banjir terutama di daerah hilirnya. Kondisi ini juga
dapat dilihat saat musim hujan dimana hampir seluruh daerah hilir dari sungaisungai tersebut selalu tergenang air.
Sumber air tanah secara umum sangat melimpah, hal ini ditandai oleh
adanya beberapa mata air yang memiliki debit cukup besar, antara lain mata air
Umbulan debit airnya mencapai 4.500 l/dtk (diperkirakan pada penghitungan
maksimal), Banyu Biru debitnya > 500 l/dtk dan lain-lainnya.
Sedangkan sumber air permukaan umumnya berasal dari beberapa sungai
yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasuruan, yang terdiri dari 6 (enam)
sungai yang bermuara di Selat Madura yaitu :
a. Sungai Laweyan : bermuara di Desa Penunggul - Kecamatan
b.
c.
d.
e.
f.
Nguling
Sungai Rejoso : bermuara di wilayah Kecamatan Rejoso
Sungai Gembong : bermuara di wilayah Kota Pasuruan
Sungai Welang : bermuara di Desa Pulokerto Kecamatan Kraton
Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci Kecamatan Bangil
Sungai Kedung Larangan : bermuara di Desa Kalianyar
Kecamatan Bangil
Selain potensi sungai terdapat danau dan sejumlah mata air salah satunya
yaitu Danau Ranu Grati yang mampu mengeluarkan debit air maximum 980
liter/detik, selain itu juga terdapat 470 sumber mata air yang tersebar di 24
kecamatan dan sumber mata air yang terbesar adalah Sumber Air Umbulan di
Kecamatan Winongan dengan debit air 5650 liter/detik yang digunakan untuk
keperluan air minum masyarakat Kabupaten Pasuruan., Kota Pasuruan, Kota
Surabaya dan menurut rencana akan diperluas hingga Kabupaten Sidoarjo serta
Kabupaten Gresik.
3. Aspek Sosial Ekonomi
Kondisi penduduk masayarakat Kabupaten Pasuruan bila didasarkan
menurut mata pencaharian terdiri dari pertanian (33.98%), industri pengolahan
(24.69%), perdagangan, hotel dan restauran (17.79%), pertambangan dan
galian (0.38%) bangunan (5.21%), keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
Kabupaten
ekonomi
Pasuruan
melalu
mengupayakan
serangkaian
peningkatan
kebijakan
untuk
Mata Pencaharian
Jumlah Tenaga
Kerja (Jiwa)
Pertanian
1.202
Pertambangan
0
Industri Pengolahan
10.1919
Listrik, gas dan air
62
Bangunan
123
Perdagangan
1.312
Angkutam
275
Keuangan
2.421
Jasa
4.819
Jumlah
112.133
Sumber : RPIJM Kabupaten Pasuruan
berdasarkan jenis ikan dan kecamatannya seperti ikan lele di kecamatan Beji, ikan
bawal tawar di Gempol, patin di kecamatan Grati dan Beji, Nila dan Mujaer di
kecamatan Grati, gurame di kecamatan Lekok, Rejoso dan Rembang serta udang
galah di kecamatan Pandaan.
Produksi ikan di Kecamatan Bangil mencapai 207,344.65 dari hasil
penangkapan
ikan
air
tawar,
1,023,426.35
dari
budidaya
kolam
dan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kecamatan Bangil merupakan salah satu kawasan pesisir yang berada di
kabupaten Pasuruan. Kecamatan Bangil memiliki potensi perikanan yang cukup
besar dengan hasil produksi ikan mencapai 207,344.65 dari hasil penangkapan
ikan air tawar, 1,023,426.35 dari budidaya kolam dan 114,121,683.36 dari
budidaya ikan tambak. Namun, dalam pengelolaan potensi ini terdapat beberapa
hambatan diantaranya yaitu adanya bencana banjir yang dapat mengakibatkan
gagal panen dan kerugian yang cukup besar bagi para petani tambak.
B. Saran
Berdasarkan perda kabupaten pasuruan yang merencanakan kawasan
pesisir di kecamatan Bangil sebagai budidaya perikanan air tawar telah berjalan
sesuai dengan peraturan, namun perlu adanya pengkajian lebih lanjut tentang
penanganan masalah yang muncul agar hasil panen ikan yang didapat lebih
optimal. Warga harus lebih cekatan dalam menanggulangi bencana banjir yang
menjadi penghambat budidaya perikanan air tawar.
DAFTAR RUJUKAN
Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 12 tahun 2010 tentang
Perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Situs Resmi Kabupaten Pasuruan. (Online), (http://www.pasuruankab.go.id/)
Sugiarti. 2000. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Di Kota
Pasuruan, 3 (2). (Online),
(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/26586/Sugiarti_Di
en%20%2818%20hal%29.pdf?sequence=1&isAllowed=y)
Sembiring, Br. Pengembangan Wilayah. (Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31697/4/Chapter
%20II.pdf)
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan