Nama
NIM
: 150722604582
Offering/Angkatan
: H/2015
Mata Kuliah
: Geografi Perdesaan
Identitas Buku
Judul Buku
Pengarang
: Wahjudin Sumpeno
Penerbit
: Read Indonesia
Tahun terbit
: Cetakan 1 2004
Cetakan 2 (edisi kedua) - 2011
Tebal buku
Ringkasan Buku
pertanian.
Desa merupakan suatu subsistem dari keseluruhan yang lebih luas yang dinamakan
negara. Desa sebagai suatu sistem memiliki komponen baik fisik, manusia, dan kelembagaan
sosial. Muhammad (1995) secara rinci menguraikan komponen desa sebagai berikut
1. Sumber daya pertanian dan lingkungan hidup
2. Perekonomian wilayah perdesaan
3. Kelembagaan sosial
4. Sumber daya manusia
5. Sarana dan prasarana fisik
Menurut Roucek dan Warren (1962) masyarakat desa memiliki karakteristik sebagai
berikut; (1) peranan kelompok
primer
sangat
besar;
(2)
faktor
geografis
sangat
menentukan pembentukan kelompok masyarakat; (3) hubungan lebih bersifat intim dan awet;
(4) struktur masyarakat bersifat homogen; (5) tingkat mobilitas sosial rendah; (6) keluarga
lebih ditekankan kepada fungsinya sebagai unit ekonomi; (7) proporsi jumlah anak cukup besar
dalam struktur kependudukan.
Dalam UU Nomor 22/1999, desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan
berada di daerah kabupaten.
Secara umum perencanaan desa dimaksudkan untuk membantu menemukenali
kebutuhan, merumuskan strategi dan mengelola perubahan masyarakat dalam kerangka
perbaikan kesejahteraan dan kualitas hidup di masa depan. Secara khusus tujuan dari
perencanaan desa sebagai berikut;
1. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat ditingkat desa dalam menyusun
perencanaan pembangunan secara partisipatif.
2. Meningkatkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam memberikan makna
dalam perencanaan pembangunan.
3. Meningkatkan transparansi dan akuntabililitas pembangunan.
4. Menghasilkan keterpaduan antarbidang/sektor dan kelembagaan dalam kerangka
Undang-Undang No. 25/2004 telah memberikan panduan dalam penyusunan rencana
pembangunan sebagai kerangka acuan bagi pemerintah desa dalam penyusunan perencanaan
desa yang memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Strategis
2. Demokratis dan Partisipatif
3. Politis
4. Bottom-up Planning
5. Top-down Planning
Perencanaan desa merupakan bagian integral dari sistem perencanaan pembangunan
daerah yang diwujudkan dalam bentuk dukungan sebagai berikut:
1. Penyediaan data dan informasi perencanaan menyangkut permasalah, kebutuhan,
potensi sumber daya, dan peluang mulai dari tingkat RT, RW/dusun dan desa.
2. Daftar
usulan
program
pembangunan
yang
mencerminkan
aspirasi
dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Program investasi desa erat kaitannya dengan program
strategis yang ditetapkan, sistem pengelolaan, pengpemanfaatan sumber daya dan yang
diindakan jangka pendek yang dapat dilakukan atau dikenal dengan istilah Rencana Kerja
Pembangunan (RKP Desa). Program investasi lebih berorientasi pada upaya penetapan dan
penyusunan program berdasarkan usulan masyarakat yang akan dilaksanakan selama kurun
waktu tertentu (5 tahun). Meskipun proses kegiatan penyusunan program investasi lebih
banyak dimensi teknis tetapi dalam pelaksanaannya harus tetap memberikan perhatian kepada
aspek partisipasi masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (1) menyatakan, bahwa
perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Pengertian
sumber daya dimaksudkan adalah potensi, kemampuan, dan kondisi lokal, termasuk
anggaran, untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah
satu wahana proses pengambilan keputusan secara partisipatif dalam kebijakan perencanaan
desa adalah Musyawarah Perencanaan Pembangunan desa (Musrenbangdes). Musrenbang
desa merupakan arena strategis bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan
perencanaan pembangunan desa secara kolaboratif dengan melibatkan tiga pilar utama
pemerintahan, yaitu pemerintah desa (eksekutif dan legislatif), masyarakat, dan swasta.
Komentar tentang buku Perencanaan Desa Terpadu Edisi Kedua
Menurut saya buku ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan buku lain yang
juga membahas tentang konsep pembangunan desa. Diantaranya yaitu penulis menuliskan
banyak sekali metode pembangunan desa yang disertai dengan analisis yang sangat jelas, hal
ini dapat membantu para pejabat desa maupun pemerhati desa dalam membuat rancangan
tentang pembangunan desa mereka sendiri. Ditunjang dengan berbagai tabel pendukung serta
grafik langkah-langkah dalam sebuah metode membuat buku ini dapat mudah dibaca serta di
analisis. Namun kekurangan dalam buku ini penggunnan dalam tabel, grafik, diagram,
ataupun yang mengandung unsur gambar memiliki warna yang monoton, sehingga para
pembaca mungkin akan bosan. Tetapi buku ini sangat layak untuk dibaca bagi mahasiswa,
pejabat, peneliti, ataupun masyarakat awam yang ingin tahu bagaimana cara membangun desa
secara baik dan benar.