Anda di halaman 1dari 7

Nama 

        : Ahmad Delisa
NIM             : 226060600011006
Mata Kuliah   : Interaksi Desa Kota (TKW81104)
Jenis Tugas : Makalah UTS RPL

PARTISIPASI MASYARAKAT MENJADIKAN DESA KUNIRAN MANDIRI


KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR

1. Pendahuluan

Mendukung terwujudnya visi UU Desa membangun masyarakat Indonesia yang


mandiri dan berkepribadian. Renovasi desa merupakan kebutuhan yang tak
terelakkan yang harus di laksanakan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dengan
segala peraturanya.Untuk membantu pengelolaan pelaksanaan pembangunan
daerah, diperlukan penguatan kapasitas aparatur pemerintah daerah dan organisasi
masyarakat sipil agar dapat berperan secara tepat dalam interaksi dan proses
demokrasi dan pembangunan secara umum.

Pembangunan di era desentralisasi ini harus memiliki SDM yang cukup agar
dapat memberikan pelayanan yang tepat kepada masyarakat dan mampu mengelola
sumber daya alam secara berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat secara langsung
sangat penting dan harus terus ditingkatkan dan diperluas. Istilah partisipasi bukan
sekedar istilah saja, tetapi secara nyata diwujudkan dalam berbagai kegiatan
pembuatan kebijakan dan pembangunan. Kesuksesan jangka panjang pemerintah
tidak hanya bergantung pada kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan,
tetapi juga pada kepentingan, partisipasi dan dukungan masyarakat. Demokrasi
yang sehat bergantung pada seberapa baik masyarakat mendapat informasi dan
dapat membuat keputusan pemerintah.Saat ini, pembangunan desa harus
mengutamakan partisipasi masyarakat. Menciptakan kesempatan bagi masyarakat
untuk berpartisipasi merupakan salah satu bahan untuk mencapai pembangunan
yang mendalam. Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, pembangunan tidak
akan berhasil. Inilah situasi yang terjadi di Desa Kuniran.
Rendahnya partisipasi masyarakat terlihat pada pelaksanaan program unggulan
pemerintah Desa Kuniran yaitu kerja bakti lingkungan. Partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan program pemerintah Desa Kuniran masih sebatas partisipasi belaka,
seperti dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) atau
musyawarah desa (Mudes). Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
yang disertai dengan rendahnya pemahaman akibat rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat di
Pemerintah Desa Kuniran adalah masyarakat umumnya bergerak di bidang pertanian
dan banyak juga yang bekerja di luar desa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkap, penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis “partisipasi masyarakat menjadikan kuniran desa mandiri
kecamatan purwosari kabupaten bojonegoro jawa timur”.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 pembangunan desa

Siagian (2005:108), menjelaskan pembangunan desa adalah keseluruhan


proses dari rangkaian usaha yang dilakukan di lingkungan desa dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat desa serta meningkatkan kesejahteraan desa.
Pembangunan desa dengan berbagai permasalahannya merupakan pembangunan
yang berlangsung dalam kaitannya dengan kepentingan bersama.

Kartasasmita (2001: 66), mengatakan bahwa hakikat pembangunan nasional


adalah manusia itu sendiri yang merupakan pusat dari segala pembangunan dan
yang akan di bangun adalah kapasitas dan kekuatannya sebagai pelaku dan yang
akan dibangun adalah kapasitas dan kekuatannya sebagai pelaksana dan pengerak
pembangunan.

Pada dasarnya pembangunan desa dilakukan oleh masyarakat bekerjasama


dengan pemerintah terutama dengan memberikan saran, arahan, dukungan
pelatihan dan pengawasan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan pembangunan desa adalah :


a. meningkatkan layanan pertanahan dan menyelesaikan masalah pertanahan
dalam kewenagan lingkup kabupaten;
b. Memperkuat pengelolaan pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang untuk mewujudkan lingkungan hidup yang efektif, efisien, dan
berkelanjutan;
c. Meningkatkan kualitas rumah penduduk yang aman, nyaman dan sehat;
d. Memperkuat infrastruktur di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan;
e. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah;
f. Meningkatkan ekonomi daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan
menyelesaikan ketegangan antar daerah;
g. Pembangunan Pedesaan.
2.2 Desa Mandiri

Desa yang mandiri adalah desa yang dapat memenuhi kebutuhan desa itu
sendiri tanpa bergantung pada bantuan pemerintah daerah, provinsi maupun Pusat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi desa menuju desa mandiri yaitu potensi
sumber daya manusia, potensi sumber daya alam, potensi pembeli (pasar),
kelembagaan dan budaya local. Konsep desa mandiri merupakan model
pembangunan desa terpadu berdasarkan konsep subsistem input, subsistem
produksi utama, subsistem pengolahan hasil, subsistem pemasaran dan subsistem.
Layanan Dukungan. Pembangunan yang akan dilakukan di desa mandiri adalah
pembangunan potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan desa, pengembangan
otonomi komersial dan kewirausahaan desa, pengembangan kualitas sumber daya
manusia dan penguatan kelembagaan masyarakat desa, serta pengembangan
jaringan jejaring dan kemitraan.

Manfaat desa mandiri adalah mengembangkan potensi desa untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah melalui penciptaan lapangan
kerja, peningkatan kegiatan ekonomi dan perdagangan budaya berbasis kearifan
lokal di desa. , meningkatkan kemandirian desa dalam melaksanakan pembangunan
dan mengurangi kesenjangan pembangunan antar desa dengan kota.
2.3 Partisiapsi Masyarakat

Davis (Ndraha, 1987: 37), mendefinisikan partisipasi sebagai dorongan mental


dan emosional yang menggerakkan masyarakat untuk mencapai tujuan dan
bertanggung jawab secara bersama. Nelson (Bryant & White, 1982:206),
menyebutkan 2 (dua) macam partisipasi, yaitu partisipasi antara sesama warga atau
anggota suatu perkumpulan yang disebut partisipasi horizontal dan partisipasi yang
dilakukan oleh bawahan dan atasan, antara klien dan patron, atau antara
masyarakat secara keseluruhan dengan pemerintah yang disebut partisipasi vertikal.

Cohen dan Uphoff (1977:3), menyatakan bahwa partisipasi dapat menjadi


output pembangunan sekaligus sebagai input, karena jika masyarakat yang
bersangkutan tidak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan
suatu proyek di desanya, maka proyek tersebut dasarnya bukan proyek
pembangunan desa.

Berbicara tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan, akan


ditemukan definisi pengertian yang cukup beragam, sejalan dengan luasnya cakupan
penggunaan konsep ini dalam wacana pembangunan. Mikkelsen (1999) mengutip
Soetomo (2013: 473) misalnya, berpendapat bahwa terdapat beberapa interpretasi
dan makna yang berbeda tentang partisipasi, yaitu:

a. Partisipasi merupakan kontribusi sukarela dari masyarakat terhadap proyek


tanpa berpartisipasi dalam pengambilan keputusan;
b. Partisipasi adalah upaya membuat masyarakat lebih peka dalam
meningkatkan kesediaan menerima dan kemampuan menanggapi proyek-
proyek pembangunan;
c. Partisipasi adalah suatu proses aktif yang mengandung arti bahwa orang atau
kelompok yang bersangkutan mengambil prakarsa dan menggunakan
kebebasannya untuk itu;
d. Partisipasi adalah penguatan dialog antara masyarakat lokal dan staf dalam
melakukan persiapan, pelaksanaan dan pemantauan proyek, untuk
memperoleh informasi mengenai konteks lokal dan dampak sosial; dan
e. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pengembangan diri,
kehidupan dan lingkungannya.

Dalam penelitian ini untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam


membangun desa Kuniran Kecamatan Purwosari Kabupaaten Bojonegoro akan
ditinjau dari :

(1) Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan;

(2) Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan;

(3) Partisipasi masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja; dan

(4) Partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kegiatan usaha ekonomi.

3. Metode Penelitian

Metode penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk


meneeskripsikan dan menjelaskan status pembangunan desa di Desa Kuniran
melalui partisipasi masyarakat untuk mencapai desa mandiri.

Jenis data yang digunakan adalah data primer (data primer) yang diperoleh
dari informan penelitian melalui wawancara, observasi dan dokumen, serta data
sekunder yang diperoleh perantara. media yang diperoleh dari dokumen, catatan
atau laporan sejarah Pemerintah Desa Kuniran Kecamatan Purwosari Kabupaten
Bojonegoro.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, pencatatan dan wawancara


terhadap narasumber dalam penelitian ini yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten bojonegoro, dan Pendamping Desa , Camat Purwosari, Kepala
Desa Kuniran beserta dan tokoh masyarakat. Tahapan analisis data yang dilakukan
adalah reduksi data, visualisasi data (penyajian data) dan
menyimpulkan/memverifikasi

4. Hasil Dan Pembahasan

Adapaun urain hasil temuan penelitian adalah sebagai berikut.

a. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan


Perencanaan untuk menyusun RPJMDes di mulai dari MUSDUS (Musyawarah
Dusun) yang di pimpin oleh Kepala Dusun Beserta Masyarakat, RT, RW dan
Tokoh Masyarakat wilayah Dusun Masing – Masing Desa Kuniran, di sinilah
masyarakat berperan memberikan usulan, masukan masalah – masalah yang ada
di lingkunganya masing-masing dari masalah , jalan, drainase, penerangan jalan,
pertanian beserta mencari solusi secara bersama – sama. Hasil rembukan
bersama tersebut kemudian di usulkan pada saat (MUSDES) Musyawarah Desa
yang di pimpin oleh BPD Beserta Pemerintah Desa Kuniran, Kader, Karang
Taruna, PKK, Bindan Desa , Tomas, Guru dari SD, MI, MTs sampai tingkat SMK di
Desa Kuniran agar bisa menyerap aspirasi semua dari semua elemen
masyarakat. Partisipasi masyarakat ini sangat efektif dan efisien untuk
menganani masalah yang ada di Desa Kuniran.

b. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan

Dalam pelaksanaan program pembangunan bagaimana yang biasa di


laksanakan ketua Tim Pelaksanan Pembangunan Desa kuniran, setiap
pembangunan fisik kita memberdayakan warga sekitar wilayah pekerjaan saja,
sehingga pemberdayaan masyarakat bisa merata. Hal ini dapat terjadi karena
hubungan Pemerintah Desa Kuniran dengan warga sangat harmonis, karena
setiap informasi pekerjaan fisik maupun kegiatan non fisik pemerintah Desa
Kuniran terpamapang jelas di Baner Baner dan di Web Desa Kuniran.

c. Partisipasi masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan

Banyak masyarakat Desa Kuniran yang memberanikan diri untuk


mengembangkan beberapa sektor perkebunan, di antranya perkebuanan Minyak
Kayuputih, Cabe Merah, dan pisang cavendis. Hal ini sangatlah positif di mana
dari perkebunan tersebut dapat menyerap tenaga kerja yang banyak dari proses
perawatan tanaman hingan produksi/ panen, secara tidak langsung telah
membantu pemerintah Desa Kuniran mengurangi angka kemiskinan di Desa
kuniran. Selain dari sektor perkebuana ada juga dari peternakan , yakni
peternakan ayam potong dan kambing yang tidak kalah banyakya menyerap
tenaga kerja dan banyak memberi manfaat bagi warga Desa Kuniran.
d. Partisipasi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi.

Yang banyak terjadi saat ini untuk mengembangkan usaha


perkebunan,pertanian maupun peternakan masyarakat Desa Kuniran, warga
masyarakat meminta bantuan pemerintah desa Kuniran untuk menerbitakan
surat keterangan usaha terkait untuk di jadikan permohonan pinjaman di BANK
(kredit usaha rakyat). Warga masyarakat yang memiliki kesadaran
mengembangkan usahanya untuk meningkatkan perekonomian keluarga, selain
itu juga dapat mengerakan perekonomonian di desa kuniran dengan terserapya
banyak tenaga kerja lokal

5. Kesimpulan dan Saran

Mandirinya suatu desa dapata di ukur dari tingakat partisiapsi masyarakatya.


Semakin suatu desa maka semakin sedikit tugas Pemerintah Desa itu sendiri.
Partisipasi masyarakat dalam membangun Desa mandiri Desa Kuniran Kecamatan
Purwosari kabupaten Bojonegoro di nilai masih kurang maksimal, Partisipasi
masyarakat dalam proses perencanaan, Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program pembangunan, Partisipasi masyarakat dalam menciptakan lapangan
pekerjaan, dan Partisipasi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi. Pemerintah
Desa Kuniran perlu meningktkan sosialisasi, di tingkat Dusun, RW sampai RT
sehingan partisiapsi masyarakat dalam membangun desa mandiri dapat berjalan
dengan maksimal.

6. Daftar Pustaka

Fatmawati, H. lukman, (2020). partisipasi masyarakat menjadikan desa kuniran


mandiri.

RPJM Desa Kuniran 2019 – 2026

RKP Desa Kuniran 2023

Anda mungkin juga menyukai