BAB I 11
PENDAHULUAN
masyarakatnya berdasarkan asal usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan
daerah, desa merupakan bagian dari pelaksanaan otonomi daerah tersebut. Hal ini
dan dengan adanya otonomi desa tersebut diharapkan desa akan menjadi mandiri.
desa. Oleh karena itu, upaya memperkuat desa merupakan langkah untuk
pemerintahan,
12
12
dan hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
menciptakan kesejahteraan sosial yang adil dan makmur. Dengan cara ini dapat di
antisipasi dengan mudah segala permasalahan yang ada di desa. Sumber daya
Peran pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan baik itu fisik maupun
birokrasi desa.
d. Unsur kewilayahan
f. Lembaga kemasyarakatan
kepada masyarakat
13
13
peluang atau kesempatan ikut serta di dalam pembangunan, karena pada dasarnya
Dalam hal ini masyarakat perlu ikut dilibatkan baik dari segi formulasi kebijakan
maupun aplikasi kebijakan tersebut, sebab mereka yang dianggap lebih tahu
berperan serta secara aktif. Partisipasi masyarakat dapat berupa sumbangan dana,
melibatkan peran masyarakat dalam program pembangunan desa. Selain itu, ini
GUNUNGSITOLI”.
Kota Gunungsitoli.
3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini agar dapat menjadi informasi bagi
TEORITIS
yang setiap saat diperlukan untuk berinteraksi di lingkungan itu luas dan beraneka
1
Soerjono Soekanto, So sio logi Suatu Pengant ar , Depok : PT.Rajagrafindo Persada, 2012, hal.
211
17
18
18
berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam
3
demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat” . Pemerintahan desa bagian dari
dari dimensi kinerja politik dan ekonomi. Desa adalah suatu kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat
masyarakat.
mufakat dari pemuka-pemuka masyarakat yang ada di desa dan dalam mengambil
2
Ibid., hal.
210
3
Haw Widjaja, Oto no mi Desa, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2003, hal.
3
19
19
desa atau disebut dengan nama lain adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai
4
unsur penyelenggara pemerintahan desa”.
2. Melaksanakan pembangunan.
Tahun 2004 pada pasal 209 disebutkan bahwa BPD berfungsi menetapkan
masyarakat. Atas peran dan fungsinya tersebut dalam PP Nomor 72 Tahun 2005
4
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa, Jakarta: Menkumham,
2005
5
Abdul Rohman, Ika Sasti Ferina, Ermadiani, Pengelo laan Ad ministrasi Keuangan
Pemerintahan
Desa, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2018, hal.
6
20
20
kepala desa, menggali dan merumuskan aspirasi masyarakat, menyusun tata tertib.
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
6
Sondang P. Siagian, Ad minist rasi Pembangu nan, Jakarta: PT Bumi Aksara.2000, hal.
142
21
21
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui
Dari situlah terbukti bahwa kesatuan masyarakat hukum, yakni warga desa yang
tingal dalam suatu lokasi yang mana memiliki hak atau wewenang untuk
tinggal dalam kawasan desa tersebut. Desa memiliki kekuatan hukum dalam
yang juga diawasi oleh BPD atau Badan Permusyawaratan Desa. Hal ini
tercantum dalam berbagai aturan serta pengertian desa menurut UU No. 6 Tahun
Desa menyebutkan bahwa Kepala desa adalah pemerintah desa atau yang disebut
dengan nama lain yang dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
desa yang memimpin penyelenggaraan pemerintah desa. Kepala desa bukan saja
hukum yang melanggar dapat dipulihkan seperti sediakala, tetapi juga agar orang-
orang yang melanggar hukum itu tidak mengulangi perbuatannya dan masyarakat
dan
22
22
9
menjalankan fungsinya dengan mendapat dukungan dari unsur yang lain.”
peraturan desa mengenai anggaran pendapatan dan belanja desa APBDesa untuk
7
Jimly Asshiddigie, Ko nsit usi dan ko nst itusio nalis me I ndo nesia, Jakarta: Mahkamah
Konstitusi
Republik Indonesia, 2004, hal. 212
8
Haw. Widjaja, Op.cit ., hal.
30
9
Sadu Wasistiono, Wan Tahir, Pro spek Penge mba ngan Desa, Bandung: CV. Fokusmedia-
Anggota
IKAPI. 2006, Hal, 36
23
23
partisipatif, mewakili desanya di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk
Susunan Organisasi Pemerintah Desa terdiri dari kepala desa dan perangkat
desa. Kepala desa adalah unsur pimpinan yang mendapat mandate rakyat melalui
Kepala Desa
masyarakat.
Sekretariat Desa
Kepala Urusan
24
24
Pelaksanaan Teknis
pertanahan.
Kewilayahan
11
pemerintahan daerah”.
reaksi timbal balik antara makluk dan faktor-faktor alam yang disebut ekosistem.
Dalam suatu ekosistem terdapat keseimbangan dalam reaksi timbal balik antara
pembangunan maka yang diubah adalah lingkungan alam dan lingkungan sosial.
akses negatif. Oleh karena itu, maka perlu diterapkan pengawasan yang ketat
pencemaran lingkungan alam dan lingkungan sosial, sehingga sumber alam dan
10
Ibid
11
Peraturan Pemerintah Nomor 45 pasal 1 ayat 1 Tahun 2017 Tentang Partisipasi
Masyarakat, Jakarta: Menkumham, 2017
26
26
lain.
memperoleh hasil yang baik dan dapat dimanfaatkan oleh lapisan masyarakat,
pembangunan kata kunci bagi segala hal yang dilakukan sebagai usaha
kemajuan akan tetapi tidak memikirkan dampak terhadap hasil pembangunan itu
sendiri. Pembangunan oleh masyarakat hanya dilihat dari kemajuan fisik yang
hormati
27
27
tentunya kita tidak terlepas dari seseorang yang dapat menjadi motivator
pembangunan tentu hasil yang akan dicapai akan lebih baik di bandingkan dengan
lebih menguasai apa yang dibutuhkan dan menjadi permasalahan bagi mereka
menghadapi
28
28
pembangunan tersebut.
1) Partisipasi pikiran
2) Partisipasi Tenaga
Tenaga merupakan salah satu bentuk partisipasi dari masyarakat desa yang
desa dalam bentuk barang atau uang agar tujuan yang akan dicapai akan
tersebut harus memiliki kemampuan untuk berpikir atau berbuat secara rasional
masyarakat banyak, kemudian pemerintah harus memiliki peran yang cukup baik
warga desa dalam membangun desa, berbagai teori mengatakan bahwa kesadaran
dan partisipasi warga desa menjadi kunci keberhasilan warga desa. Sedangkan
baik fisik maupun mental serta mampu berperan dalam upaya meningkatkan
kemasyarakatan mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam hal ini
laksanakan dalam tingkat desa. Dapat dikatakan demikian karena kepala desa
dilaksanakan. Peran serta masyarakat pada umumnya tentu tidak lepas dari
pemerintah saja akan tetapi bertanggungjawab masyarakat juga sebab dalam hal
2.2.6. Upaya yang dilakukan oleh kepala desa selaku pemerintahan desa
Kepala desa selaku pemerintah di desa harus melakukan upaya yang tidak
terpadu dan sesuai dengan harapan, maka pemerintah dalam hal ini kepala desa
dalam pelaksanaan tugasnya berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan dampak
bagi masyarakat.
maksimal yang dalam hal ini pembangunan desa maka kepala desa selaku
yaitu:
berwenang.
dilaksanakan.
c. Melakukan monitoring.
lingkungan.
partisipasi masyarakat
dapat dipahami bagaimana luas dan komponen permasalahan yang dihadapi oleh
manusia dan sosial budaya inilah disebut pembangunan. Potensi alam harus digali,
13
optimal” . Pembangunan pada dasarnya adalah perubahan tujuan yang dilakukan
12
Suryono Sakti Hadiwijoyo, Fahim Diah Anisa, Perencanaan Pembangu nan Daerah, Depok:
PT. Rajagrafindo Persada, 2019, hal. 63
13
Ibid Hal. 73
33
33
bentuk lebih baik bahkan sempurna dari keadaan sebelumnya, untuk mewujudkan
berencana lebih dirasakan sebagai suatu usaha yang lebih rasional dan teratur bagi
sehingga pihak lain dalam hal ini masyarakat bereaksi dengan mengusulkan
beberapa program untuk pembangunan, dalam hal ini posisi masyarakat cukup
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan dilibatkan
pembangunan desa juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien
dimana peran pemerintah dan peran masyarakat, sehingga kedua pihak mampu
satu kunci yang sangat penting dalam keberhasilan pembangunan desa. Dengan
14
Nyoman Beratha, Desa Masyarakat Desa dan Pembangu na n Desa, Jakarta Timur: Ghalia
Indonesia, 1982, Hal. 79
35
35
pemerintah tidak lagi menerapkan sistem pembangunan yang Top Down namun
akan menerapkan sistem Bottom Up dimana usulan yang berasal dari masyarakat
15
daya yang ada serta berbagai alternatif lain yang mungkin diperlukan”.
sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, dengan
15
Ibid., hal. 91
16
Noverman Duadji, Administrasi Pembangunan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014, Hal,
46
36
36
dilaksanakan.
oleh masyarakat swadaya dan difasilitasi oleh pemerintah desa. Pemerintah juga
lokal serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
sebagai bagian dari proses perencanaan dan evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan
telah ditetapkan. Selain itu, pada tahap monitoring dan evaluasi ini masyarakat
juga harus ikut mengawasi pelaksanaan pembangunan desa yang dilakukan oleh
atau kondisi, termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu, dengan tujuan agar
semua data masukan atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut
menunjukkan adanya hal atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya.
17
Ibid., hal. 55
38
38
2.3.4. Transparansi
tokoh mulai dari tokoh agama, tokoh adat, dan elemen masyarakat untuk meminta
baik fisik maupun nonfisik, dan juga melibatkan masyarakat berpartisipasi dalam
pembangunan desa.
yang perlu
39
39
dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus
dapat dimengerti dan dipantau. Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan
konstruksi.
2.4. Kerangka Berpikir
menjelaskan bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
maka pembangunan desa akan efektif dan efisien sesuai dengan yang telah di
rencanakan sebelumnya.
UNDANG-UNDANG NO.
6 TAHUN 2014
Pemerintah Desa
Peranan Partisipasi
Pemerintah Desa Masyarakat
Pembangunan Desa
40
41
41
mengukur variabel. Defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat
Maka operasional pada variabel pada penelitian ini dapat kita lihat pada table
berikut:
Tabel 2.1.
Defenisi Operasional
Variabel Dimensi Indikator
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
prosedur digunakan oleh pelaku suatu di siplin ilmu. Metodologi juga merupakan
suatu usaha yang sistematis penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi untuk
Jenis penelitian adalah suatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
Gunungsitoli.
Data Primer yaitu: data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
Data Skunder yaitu: Data yang didapatkan tidak secara langsung dari
18
Jhon W. creswell, Research Desig n, Pendekat an Meto de Kualit at if, Kuant itatif, dan
Campuran, Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2016, hal. 22
44
44
akurat, dan terpercaya dengan baik berupa pertanyaan, keterangan, atau data-data
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data dan
mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan
45
45
primer) dan data juga berasal dari kepustakaan yang berupa buku-buku, internet,
serta dokumentasi yang relevan dengan objek penelitian (data skunder). Data yang
harus dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validasi data dapat
ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan datanya sendiri
cukup valid.
sesuai atau kondisi yang terjadi dengan menggunakan analisa kualitatif. “Analisa
bagian lain dari pengembangan penelitian kualitatif, yaitu pengumpulan data dan
19
Ibid., hal. 253
46
46
para partisipan. Data-data yang telah dikumpul, baik data primer maupun data
skunder yang diperoleh dari lapangan yang akan di ekplorasi secara mendalam
20
Ibid., hal, 260
21
Ibid., hal. 254-
255
47
47
Gambar 3.1
Teknik Analisa Data
deskripsi
theory,studi kasus)
Tema Deskripsi
Validasi akurasi
informasi Memberi kode data
untuk analisa
John W. Creswell, Research Design, Pendekatan Met o de Kualitat if, Kuant it atif, dan
Ca mpuran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016, hal. 263.