BAB I
PENDAHULUAN
dasar pemikiran bahwa desa atau yang disebut dengan nama lain telah ada
1945 menyebutkan bahwa dalam territorial Negara terdapat lebih kurang 250
Jawa dan Bali, Nagari di Minangkabau dusun dan marga di Palembang dan
nama lain, tidak menjadi penghalang bagi para pendiri bangsa untuk
yang utama adalah hukum adat baik tertulis maupun tidak tertulis, sosial
1
2
dilakukan dan masih terus dilakukan, baik melalui pendidikan, kesehatan, program
Untuk mengatasi hal tersebut tidak terus berlarut, maka dituntut peran aktif
kepala desa untuk memperbaikinya karena kepala desa sebagai pemimpin dalam
suatu desa mempunyai tugas dan tanggung jawab melayani urusan pemerintahan,
desa yang maju. Hal yang dilakukan Kepala Desa beserta perangkatnya untuk
memotivasi masyarakat dengan jalan melalui pendekatan kepada warga desa akan
dilaksanakan.
3
nampaknya belum maksimal hal ini terlihat dari program yang dilaksanakan
langsung di dalamnya.
Kecamatan Papalang?.
4
baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.
2. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarja pada Fakultas
BAB II
laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status
Peranan tanpakedudukan.
Pemerintah adalah salah satu unsur yang memiliki peran besar dalam
5
6
yang sama, seperti seorang wanita dapat berperan sebagai isteri dan
karyawan kantor. Konflik peran timbul ketika seseorang harus memilih salah
keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai atau kurang mampu
1) Sekretaris Desa
yaitu :
3. Terdaftar sebagai penduduk desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang
f. Melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan atau
jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang
akan dilakukannya.
j. Ikut serta dan terlibat dalam kampanye pemilihan umum atau pemilihan kepala
daerah.
l. Meninggalkan tugas selama 60 hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas
adalah istilah dalam bidang manajemen, saat ini telah lebih berkembang luas
jadi bukan monopoli ilmu manajemen saja, dalam artian istilah partisipasi itu
sudah umum dan dalam arti yang luas, istilah ini sebenarnya diambil dari
mampu meningkatkan rasa harga diri dan ikut memiliki, bila sudah berhasil
rasa ikut bertanggung jawab rekan sejawat akan dapat ditingkatkan sehingga
memotivasi yang mempunyai ciri khas lain dari pada yang lain, dikarenakan
iku berperan serta dalam suatu kegiatan yang telah direncanakan dalam satu
bahwa partisipasi adalah suatu cara untuk mempengaruhi orang lain agar
dapat melibatkan diri dalam satu kegiatan yang telah direncanakan dan ikut
masyarakat yang rumusannya tidak terlalu sama. Dengan kata lain, istilah-
istilah yang dipakai dalam definisi-definisi itu berbeda antara satu dengan
yang lainnya. Karena para sosiologi tidak selalu mengambil sudut pandang
yang sama terhadap masyarakat yang lokasi dan waktunya pun berbeda.
sama merupakan unsur terpenting dari masyarakat. Adapula yang lebih terfokus
pada kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat itu. Dengan alasan bahwa
yang digunakannya. Sebab ia terpulang kepada titik fokus kajian dan perhatiannya.
Kendati sasaran dan objek kajian yang dituju adalah sama, yaitu masyarakat.
sosial itu, maka yang menonjol adalah jumlah anggota kelompok lebih kecil
daripada jumlah anggota masyarakat, atau yang juga acap disebut masyarakat
besar. Bertolak dari pendekatan ini, maka masyarakat dapat didefinisikan sebagai
. maka dapat diberikan definisi lain atasnya, dimana masyarakat adalah suatu
jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling mengait dalam kesatuan yang lebih
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat yang bersifat
Dalam bahasa inggris dipakai Istilah society yang berasal dari bahsa latin
yang berarti kawan, istilah masyarakat sendiri berasal dari kata arab yaitu syirk
sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dalam istilah ilmiahnya dikenal
sebagai berikut :
untuk saling berinteraksi secara intensif dan dengan frekuensi yang tinggi,
tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas
kesatuan itu serta suatu kontinuitas dalam ukuran waktu atau zaman.
rasa identitas.
didalam uraian tentang lapisan senantiasa dijumpai istilah kelas (social class)
seperti yang sering terjadi dalam beberapa istilah sosiologi, maka istilah kelas juga
tidak selalu mempunyai arti yang sama walaupun pada hakikatnya mewujudkan
Dalam masyarakat terdapat pola tingkah laku yang khas mengenai faktor
kehidupannya dalam batas kesatuan itu, dimana pola itui bersifat mantap dan
kontinyu dan sudah menjadi adat istiadat yang khas meliputi sektor kehidupan.
12
masyarakat setempat yang berarti suatu kesetuan hidup manusia yang menempati
suatu wilayah yang nyata dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istisdat.
Berbicara tentang masyarakat kita tidak akan terlepas dari individu setiap
orang yang kemudian berkembang dan menjadi sebuah kelompok dalam lapisan
serta kelas-kelas dalam masyarakat dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda-
beda antara satu dengan yang lain namun tetap saling membutuhkan satu sama
istilah mana menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa.
Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik itu besar maupun kecil hidup
dimana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar
wilayahnya.
suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial
yang tertentu.
13
a) Jumlah penduduk,
modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari
kota. Sebaliknya pada masyarakat bersahaja pengaruh dari kota secara relatif
lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga
Lingkungan sosial yang serasi itu bukan hanya dibutuhkan oleh orang
berkembang seperti :
yang disebabkan oleh berbagai hal, antara lain persaingan dan konflik
dan golongan.
dilaksanakan.
sadar atau siuman. Kedua, berarti bentuk. Ketiga, bangun berarti kata kerja,
bardasarkan rasio.
akhir.
16
berencana dan dilakukan oleh suatu bangsa secara sadar, Negara dan
3) Riyadi (2008 :2) menjelaskan bahwa pembangunan adalah suatu usaha atau
a. Pembangunan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan yang tidak pernah
b. Proses pembangunan yang terjadi bukanlah suatu yang sifatnya alami melaikan
c. Proses perubahan yang akan dilaksanakan dan ingin dicapai dalam setiap
1. Teori Evoluasi
pekerjaan.
karena adanya perubahan status dari suatu interaksi sosial yang terjadi :
b) Pencapaian tujuan-tujuan
4. Teori Ekonomi
b) Tingkat Produktivitas
c) Tingkat kehidupan
e) Rasionalitas
5. Teori Konflik
6. Teori Ekologi
yang berkaitan dengan rumusan kegiatan dan cara mencapai tujuan hanya
oleh seluruh warga masyarakat melalui suatu mekanisme yang telah disepakati.
penyuluh, pekerja social, tokoh masyarakat, LSM dan LPSM yang terlibat dan
berkewajiban untuk :
pelaksanaan pembangunan
adalah sebagian besar masyarakat yang tidak termasuk dalam sub system
baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang sah dalam suatu forum
Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dari kedua sub system
dalam pembangunan.
suatu bentuk keterlibatan dan keikut sertaan secara aktif dan sukarela baik
karena alasan-alasan dari dalam maupun dari luar dalam keseluruhan proses
berikut :
Di lain pihak lapisan masyarakat yang di atasnya (yang umumnya terdiri atas
orang-orang kaya) dalam banyak hal lebih banyak memperoleh manfaat dari
tenaga kerja, uang tunai atau beragam bentuk korbanan lainnya yang sepadam
yang bersangkutan.
diperlukan. Bukan saja agar tujuannya dapat dicapai seperti yang diharapkan,
Asal kata “Desa” adalah dari bahasa India, yaitu “swadesi”. Swadesi
berarti tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau tanah leluhur yang
merujuk pada satu kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta
memiliki batas yang jelas. Istilah desa ini, juga biasa disebut dengan istilah
dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat dari setiap desa yang
desa tersebut adalah otonom, oleh karenanya sejak semula keberadaan desa
adalah otonom dari kekuasaan yang lebih tinggi, dimana desa telah diberikan
desa sebagai berikut : Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistim
pengertian sebagai berikut : “Pemerintah desa adalah Kepala Desa dan Perangkat
Perbedaan budaya dan adat istiadat dari setiap daerah di wilayah Indonesia
Dipandang dari segi geografi menurut Bintarto bahwa, defenisi desa adalah
lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu adalah suatu wujud atau penampakan di
muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial ekonomis, politis,
dan kultural yang saling berinteraksi antara unsur tersebut. Jika dipandang dari
segi pergaulan hidup menurut Bouman, yaitu sebagai salah satu bentuk kuno dari
kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang, dan hampir semuanya saling
25
perikanan, dan sebaginya, usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan
kehendak alam. Olehnya itu dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatan-ikatan
pemerintahan, defenisi desa dari segi ini muncul dari Departemen Dalam Negeri
Masyarakat Desa. Adapun pengertian desa yang dimaksud adalh sebagai berikut.
“Desa atau dengan nama aslinya yang setingkat yang merupakan kesatuan
masyarakat hukum berdasarkan susunan asli adalah suatu ‘badan hukum’ dan
yang melingkunginya”.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
yang diakui dan dihormati dam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa ini
Pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala desa
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi
Istilah Desa sering kali dipahami dalam dua gambaran utama, yaitu :
wilayah tertentu, dimana para anggotanya saling kenal dan mengenal dengan
pemerintahan yang memiliki karakter khas dan karenanya memiliki sifat yang
khas pula.
dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, dengan otonomi yang dimiliki
kepada rakyat desa yang tata cara pertanggung jawabannya disampaikan kepada
Kehidupan manusia, tidak dapat seorang pun dapat lepas dari peraturan, baik
peraturan itu dibuatnya sendiri maupun yang dipaksakan oleh lingkungannya. Hal
ini karena adanya keterbatasan kemampuan yang manusia itu sendiri. Pada
awalnya peraturan tersebut dapat terbentuk cara dan corak kerja, yang pada
seseorang yang ingin eksis dalam hidupnya, sedangkan peraturan berangkat dan
faktor keterbatasan manusia sebagai mahluk yang diciptakan. Pada umunya gejala
dan peristiwa tersebut tidak terjadi satu kali tetapi karena berbagai jenis peristiwa
berulang kali.
28
terdapat dua pihak, yaitu yang memerintah memiliki wewenang dan yang
2) Setelah ditambah awalan ”pe” menjadi pemerintahan yang berarti badan yang
pemerintahan adalah satu rangkaian perbuatan, cara atau badan pemerintah itu
sendiri dalam menata negara atau daerahnya, agar mampu mencapai tujuan yaitu
kemajuan bersama.
29
maksimal, dan dimana konstitusi dan hukum yang berlaku dapat ditapsirkan
2) Menjamin keamanan negara dari segala kemungkinan serangan dari luar, dan
cara-cara kekerasan.
yang tidak mungkin dikerjakan oleh lembaga non pemerintah, atau yang akan
lebih baik jika dikerjakan oleh pemerintah. Ini antara lain mencakup
dan masyarakat.
dan reservasi.
luas kompleks, dengan tanggung jawab yang sangat berat terpikul di atas
yang canggih, juga dibutuhkan dukungan aparatur yang tangguh dan kualifaid.
Peningkatan Peran
Partisipasi Perangkat
Masyarakat Desa
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
31
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian ini karena ingin mengetahui tentang peran perangkat desa dalam
3.2.1 Populasi
penulisan ini yaitu, Kepala Desa dan perangkat desa, anggota BPD,
3.2.2 Sampel
yang akurat.
31
32
n =__N____
1+N.e2
n = ukuran populasi
pengambilan sampel.
n = __3.064__
1 + N. (0,1)2
n= _ 1 225_____
1+1.225. (0,01)
n= 1.225
49
n= 25
yang penulis bagikan dan diisi oleh responden itu sendiri sesuai dengan
Analisis Deskriftif kuantitatif. Teknik ini menurut Harbani Pasolong (2004 : 40)
Analisis Deskriftif adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengkaji satu
populasinya.
P = f X 100%
n
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekwensi yang diperoleh
N = Jumlah frekwensi dari seluruh kategori
100% = Angka Penggali (Harbani Pasolong, 2004)
34
BAB IV
dengan keadaan topografi tanah hitam. Suhu rata - rata harian di Desa
34
35
Tabel 1
Keadaan Penduduk dirinci dalam Dusun
di Desa Bonda Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju.
2 Jaramele 44 90 81 171
6 Rosso 21 39 40 79
7 Tambung 24 44 39 83
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak
Dari luas wilayah 51.180 ha seperti tersebut di atas, maka pertanian dan
desa ini memiliki tanah yang subur serta lahan yang cukup untuk mengembangkan
potensi tersebut.
kelapa dan sebagainya dan sebagian besar tanah tersebut telah digunakan oleh
3. Pembangunan Tanggul
pelaku kebijakan desa yang terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa
sebagai berikut :
38
a. Kepala Desa
b. Sekretaris Desa
- Kaur Pemerintahan
- Kaur Pembangunan
- Kaur Kesra
- Kaur Ekonomi
d. Kepala Dusun.
Republik Indonesia.
4) Melaksnakan prinsip tata pemerintahan ddesa yang bersih dan bebas dari
KKN
lembaga Desa.
39
12) Membina, mengayomi dan melestarikan nilai –nilai social budaya dan
adat istiadat
lingkungan hidup
masyarakat
melalui camat dalam satu (I) kali dalam satu (I) tahun
umum desa
hasil rapat
administrasi pemerintahan
administrasi kemasyarakatan
untuk perkembangan
pembangunan desa
dusun setempat
tersebut.
berperan hal ini dapat dilihat dari kegiatan perangkat Desa seperti Kaur
pemberdayaan masyarakat
kemandirian masyarakat.
pembangunan di desa.
masyarakat oleh perangkat desa dalam hal ini kaur pembangunan sebagai
dimana lembaga pemberdayaan masyarakat yang ada di desa tersebut lebih efektif
Tabel 2
Tanggapan Responden tentang Peran Perangkat Desa Dalam
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
melalui Penguatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Frekuensi Persentase
No. Tanggapan Responden
(orang) (%)
1. Sangat Berperan 5 20
2. Cukup Berperan 13 52
3. Kurang Berperan 5 20
4. Tidak Berperan 2 8
Jumlah 25 100
Pada tabel 4 tersebut di atas, nampak bahwa peran perangkat desa dalam
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka berikut ini adalah tanggapan
berikut.
Tabel 3
Tanggapan Responden tentang Peran Perangkat Desa Dalam
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
Pembangunan di Bidang Pendidikan
Frekuensi Persentase
No. Tanggapan Responden
(orang) (%)
1. Sangat Berperan 5 20
2. Cukup Berperan 12 48
3. Kurang Berperan 6 24
4. Tidak Berperan 2 8
Jumlah 25 100
responden yang memberikan tanggapan tidak berperan hanya 2 orang atau 8%.
sosialisasi warung hidup, apotik hidup atau TOGA (tanaman obat keluarga),
Tabel 4
Tanggapan Responden tentang Peran Perangkat Desa Dalam
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
Pembangunan di Bidang Kesehatan
Frekuensi Persentase
No. Tanggapan Responden
(orang) (%)
1. Sangat Berperan 6 24
2. Cukup Berperan 11 44
3. Kurang Berperan 7 28
4. Tidak Berperan 1 4
Jumlah 25 100
Sumber Data : Hasil Olahan Kuesioner, Agustus 2017
kesehatan dapat dikatakan cukup berperan, hal tersebut dapat dilihat dari
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-Saran
49
50
desa tersebut.
desanya.
51
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, SP, 2000, Pemimpin dan Kepemimpinan, Gajah Mada University Press
Soerjono Soekamto, 2000 Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Awal juni 1990, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sugiyanto, 2002, Analisisi Kebijakan Publik, Penerbit Yayasan Obor Indonesia
Jakarta
Taliziduhu Ndraha, 2007” Pemberdayaan Masyarakat, Suatu Tinjauan Masyarakat
Miskin, Penerbit Gadja Mada Ekpress Jakarta.
Yeyen Maryani, 2011, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Penerbit Badan
Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
52
KUESIONER
I. Identitas Responden :
a. N a m a : ………………………………………………
b. Tempat/Tgl. Lahir : ………………………………………………
c. Umur : ………………………………………………
d. Jenis Kelamin : ………………………………………………
e. Alamat : ………………………………………………
f. Pendidikan : ………………………………………………
g. Pangkat/Golongan : ………………………………………………
Responden
(……………….)