Anda di halaman 1dari 67

SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA RUMAH..SAKIT UMUM DAERAH I LAGALIGO LUWU

TIMUR

KURNIA

14179259

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH I LAGALIGO LUWU

TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian studi pada jenjang strata satu
(S1) program studi manajemen pada Institut Bisnis dan Keuangan (IBK) Nitro
Makassar

KURNIA

14179259

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kurnia

NIM : 14179259

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan Pada Rumah Sakit Umum

Daerah I Lagaligo Luwu Timur

Dengan..ini..menyatakan..bahwa..hasil..penulisan skripsi yang telah

saya buat ini, merupakan hasil karya sendirii dan.benarkeasliannya.

Apabila ternyata dikemudiian harii penulisan skripsi..ini merupakan hasil

plagiat atau penjiplakan terrhadap karya..orang lain maka saya bersedia

mempertanggungjawabkan….sekaligus bersedia menerima sanksi

bedasarkan aturan dan tata tertib IBK Nitro Makassar.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak

dipaksakan.

Penulis

Kurnia
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB
JUDUL : ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH I

LAGALIGO LUWU TIMUR

NAMA MAHASISWA : KURNIA

NO. STAMBUK : 14179259

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

KONSENTRASI : KEUANGAN

NAMA TANDATANGAN TANGGAL

Dr.Sujatmiko, S.E., M.Si. ............................ ......................


Pembimbing

Dr.Sujatmiko, S.E., M.Si. ............................ ......................


Ketua Prodi Manajemen S1

Megawaty, S.E.,MHRM ............................ ......................


Dekan Fakultas Bisnis dan Keuangan
MOTTO

“Kalau nggak bisa lari berjalan, kalau nggak bisa berjalan


merangkak.

Asal jangan berhenti”


ABSTRAK

Kurnia 2021. Analisis Kinerja Keuangan Pada Rumah Sakit


Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur. (Pembimbing: Sujatmiko).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Kinerja Keuangan Pada


Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis


deskriptif kuantitatif dengan menggunakan beberapa rasio yaitu rasio
likuiditas terdiri dari current ratio dan cash ratio, rasio solvabilitas yang
terdiri dari debt to equity dan debt to asset, rasio aktivitas yang terdiri dari
working capital turn over dan Receivable turn over dan rasio profitabilitas
terdiri dari return on investment dan return on equity.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD I Lagaligo tahun 2017


hingga 2019 berdasarkan current ratio yaitu Rumah Sakit dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan berdasarkan cash ratio yakni
menunjukkan bahwa RSUD dapat memenuhi kewajiban jangka
pendeknya tanpa harus menjual persediaannya berbeda dengan tahun
2019 yang untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya terlebih dahulu
harus menjual persediaannya. Dari hasil analisis Rasio Solvabilitas untuk
debt to equity mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga modal
yang dibiayai utang meningkat setiap tahunnya sedangkan debt to asset
aktiva perusahaan dibiayai utang meningkat setiap tahunnya. Hasil
analisis dari rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Working capital turn over bahwa rahun 2017 hinggga 2019 mengalami
peningkatan dan Receivable turn over bahwa tahun 2017 hingga 2019
mengalami penurunan dalam penagihan piutang selama satu periode.
Adapun hasil dari ROI dan ROE tahun 2017 hingga 2019 mengalami
fluktuasi sehingga tingkat pengembalian investasi serta modal sendiri
masih belum maksimal.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio


Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, kita panjatkan kepada Allah SWT.atas berkat rahmat

kesehatan, dan kekuatan, serta hidayah Nya sehingga penulis dapat

merampungkan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini juga menjadi

salah satu syarat penyelesaian studi Strata satu (S1) Jurusan Manajemen

konsentrasi keuangan pada Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar.

Dengan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orangtua yaitu ayahanda Adi Muna dan Ibunda Jumiati serta

keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya

untuk penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis juga

dengan segala kerendahan hati penulis berterima kasih juga kepada:

1. Dr. H. Moh. Hatta Alwi Hamu, S.E., M.Si. selaku Rektor Institut Bisnis

dan Keuangan Nitro Makassar

2. Megawaty, S.E.,MHRM selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Keuangan

Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar

3. Dr. Sujatmiko, S.E., M.Si.selaku ketua prodi S1 IBK Nitro Makassar

serta pembimbing yang senantiasa memberikan arahan sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Segenap Dosen dan staf IBK Nitro Makassar yang dengan ikhlas

mendidik, membina dan membagi pengetahuannya selama mengikuti

jenjang pendidikan.

5. Keluarga besar penulis, yang telah menaruh harapan penuh kepada

penulis
6. Sahabat Redlamp and the gank, Uwi, Ikka, Aul, Rika yang sudah

menjadi sahabat bahkan sudah seperti saudara mulai awal kuliah

sampai saat ini yang selalu memberikan motivasi serta

kebersamaannya.

7. Seluruh teman-teman satu bimbingan dan mahasiswa/i Kabar 14 IBK

Nitro Makassar.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan

kedepannya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat dapat bermanfaat dan

serta tambahan wawasan bagi semua pihak. Semoga limpahan rahmat

dan hidayah dari Allah senantiasa tercurahkan kepada kita semua.

Makassar, 27 April 2021

Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR SAMPUL SKRIPSI ..................................................................... i
LEMBAR JUDUL SKRIPSI ....................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... iii

PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWABAN .......................................... iv

MOTTO .................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan masalah .......................................................................... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

B. Landasan Teori ............................................................................... 5

C. Kerangka Pikir ............................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 22

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 22

C. Teknik Pengumpulan data............................................................. 22

D. Populasi dan Sampel .................................................................... 23

E. Definisi Operasional Variabel .........................................................23

F. Analisis Data ................................................................................. 26


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 28

A. Gambaran Umum Unit Penelitian .................................................. 28

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 29

C. Pembahasan ................................................................................. 34

BAB V PENUTUP .................................................................................... 38

A. Kesimpulan ................................................................................... 38

B. Saran ..................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Kunjungan Pasien RSUD ...................................... 3

Tabel 4.1 Rasio Keuangan RSUD I Lagaligo ........................................... 33


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit meerupakan bentuk dari BadanLayanan Umum dalam

Instansi pemerintah dengan Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2005

pasal 1 disebutkan: “Badaan Layanan Umum adalah Instansi di

lingkungan Pemeriintah yang diibentuk unttuk memberrikan pelayanan

kepada masyarrakat berrupa penyediiaan barrang dan atau jaasa yang

diijual tanpa mengutamaakan mencarii keuntungann dann dalam

melakukan kegiatannya diidasarrkan padaa prinsiip dan prodiktiifiitas”.

Rumah Sakit Badan Pellayanan Umum merrupakan bagian darii instansi

pemerintahan umum yang aktiivitasnya jugaa melakukan penjualan

barrang atau jasa samaa dengaan yanng diilakukan perusahaan oriientasi

laba (profit organization) padaa umumnya. Beeda halnya dengan

pemerintah daerah yanng samaa sakalli tiidak berorientasi pada laba (non

profit organization) karrena berbasis anggaran diimana dana diisediakan

untuk dihabiskan sesuai anggaran yang terrsedia. Perlu diketahui bahwa

BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian

keuntungan. Rumah Sakit Badan Layanan Umum dalam menyusun

llaporan keuangan tahunannya membuat dua jeniis laporan keuangan

yaitu laporan keuangan berdasarkan PP No.24 Tahun 2005 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahaan dan laporan keuangan berdasarkan

1
2

peraturran menteri keuangan No.76 Tahun 2008. llaporan keuangan

digunakann untuk kepentiingan stakeholder.

Laporan keuangaan menurut Sutrisno (2012:9) merrupakan hasil dari

proses akuntansii yanng meliputi dua llaporan utama yaknii neraca dan

laporan laba-rugi. Laporan keuangan dapaat berguna bagi pihak-pihak

yang berkepentingan maka perrlu mengadakan analisa hubungan dari

berbagai pos-pos dalam suatu laporan keuangan yang sering disebut

analisis laporan keuangan. Dalam hal iini berartii analisa rasio dapat

dipakaii dallam memberrikan gambarran kiinerja keuangann mengenai

perkembangan perusahaan dan keberlanjutan perusahaan tersebut

melakukan usahanya. Analiisa rasio mendeskripsikan suatu perbandingan

antara jumlah tertentu (neraca atau rekening rugi laba) dengan jumlah

yang lain. Adapun menggunaakan analisa rasio dimungkinkan untuk dapat

menentukan tingkat likuiditas, rentabilitas, aktivitas suatu badan usaha.

RSUD I Lagaligo adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah

dan merupakan salah satu rumah sakit tipe C yang terletak di wilayah

Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di

bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis serta

ditunjang dengan fasilitas mediis lainnya. Selain itu RSUD I Lagaligo juga

sebagai rumah sakit rujukan dari faskes tingkat 1, seperti puskesmas atau

klinik (Garnesia.com).

Adapun data jumlah pasien RSUD I Lagaligo Luwu Timur sebagai

berikut:
3

Tabel 1.1
Data Jumlah Kunjungan Rumah Sakit Umum Daerah
I Lagaligo Luwu Timur

Total Kunjungan
No Pelayanan Medik
2017 2018 2019

1 Unit Rawat jalan Poli Klinik 63.674 75.330 75.178

2 Instalasi Gawat Darurat 10.881 13.705 14.061

3 Instalasi Rawat Inap 16.148 18.909 19.858


Sumber : Data jumlah pasien RSUD I Lagaligo Luwu Timur

Dari tabel di atas dapat dilihat total pengunjung RSUD I Lagaligo

Luwu Timur tahun 2017 hingga 2019 dari pelayanan medik Unit Rawat

Jalan Poli Klinik pada tahun 2017 sebanyak 63.674 pasien naik tahun

2018 sebanyak 75.330 pasien sedangkan tahun 2019 mengalami

penurunan menjadi 75.178 pasien. Adaapun kunjungan pasien pada

pelayanan medik Instalasi Gawat Darurat (IGD) terus meningkat tiap

tahunnya dan begitu pula dengan pelayanan medik Instalasi Rawat Inap

dari tahun 2017 hingga 2019 terus mengalami peningkatan. Tentunya

jumlah kunjungan pasien ke RSUD I Lagaligo akan memberikan kontribusi

terhadap laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

peneliitian mengenai “Analisis Kinerja Keuangan Pada Rumah Sakit

Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur”.


4

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka, rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu Bagaimana kinerja keuangan pada Rumah Sakit

Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENULISAN

1. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis kinerja keuangan pada perusahaan Rumah

Sakit Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat mampu memberikan manfaat, kepada:

a. Bagi perusahaan yang diteliti yaitu penelitian diharapkan mampu

memberikan sumbangan informasi dalam pengambilan keputusan

mengenai terutama dalam kinerja keuangan RSUD.

b. Bagi peneliti selanjutnya yaitu penelitian ini dapat menambah ilmu

dan wawasan penulis serta mampu mengimplementasikan ilmu yang

didapat selama perkuliahan terutama dalam kinerja keuangan pada

perusahaan khususnya RSUD.


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuanganperusahaan dappat diartikan sebagaiii prospek

atau masaa depan, pertumbuhaan dan potensi perkembangan yang

baik dari perusahaan. Informasii kiinerja keuangan diiperlukan untuk

menilai perubahann potensial sumberdaya ekonomii, yang mungkin

dikendalikan dimasa depan dann untuk memprrediksi kapasitas

produksi darii sumber dayaaa yang ada. Keberrhasilan sebuah

perusahaan dallam mencapai tujuannya yang memenuhi kebutuhan

masyarakaat sangat bergantung darri kinerja dan manajemen

perusahaan didalam pelaksanaan tanggungjawabnya. Menurut Bastian

(2006:274) kinerrja adallah suatu pencapaian pelaksanaan/program

/kebijaksanaan dallam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu

organisasi.

Menurut..Wirawan (2009:5) Kinerja merupakan..hasil..kerja oleh

fungsi-fungsi atauu indikator-indikator suatu.pekerjaan atau suatu

profesi dallam waktuu tertentu. pekerjaan yang dicapai seorang

berdasarkan persyaratanpersyaratan pekerjaan (job requirement).

Menurut Ivancevich (2008:268)..menyatakan..bahwa kinerja merupakan

kontribusi individuu baik positiif maupun negatif yang diberikan individu

padaa organisasinya.

5
6

Menurut Munawir (2010:30), kinerja keuanganperusahaan adalah

salahsatu diantara daasar penilaaian..pegawai..kondisi..keuangan

perusahaan yanng dilakukann berrdasarkan..analisis..terhadap

rasiio..keuangann perusahaan. Fahmi (2012:239) menyatakan “

penilaian kinerjaa keuangann adalaah suatu peniilaian yanng diilakukan

untuk melihat sejauh mana suatu perrusahaan tellah melaksanakan

serrta menggunaakan aturan-aturan pelaksanaan keuangannya secara

baik dan beenar”. Darii pengertiian dii atas dapat diisimpulkan bahwa

kinerja adalah prestasi yang dicapai

dengan..penilaian..perusahaan..yang..telah..diselesaikan dengan

standar kerja yang telah ditetapkan.

Kinerja..keuangan..merrupakan suatu kondisi keuangan

perusahaan pada periiode tertentubaik menyangkut

aspek..penghimpunan danna maupun penyalurran dana, yang

biasanya..diukur dengan indikator kecukupan modall, likuiditas,

danprofitabilitas (Jumingan, 2006:239). Kinerrja kkeuangan

perusahhaan merupakan prestasi yang dicapai

perusahaan..dalam..suatu periode tertentu yang mencerrminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno, 2009:53).

Nordiawan daan Hertianti (2010:158), menggemukakan bahwa

tujuan adanya penilaian kinerja di sektor publik adalah :

a. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuann orrganisasi.

b. Menyediakansarana pembelajaran pegawai.


7

c. Memperbaiki kiinerja periode-periode berikutnya.

d. Memberiikan pertimbangaan yangsistematik dalam pembuatan

keputusanpemberian penghargaan (reward) dan hukuman

(punishment).

e. Memotiivasi pegawaii.

f. Menciptakann akuntabiilitas publik.

Menurrut Mahmudi(2007:12)pengukuran kinerja merrupakan alat

untuk menilai kesuksesann organisaasi. Dallam kontekks organisasi

sektor publik, kesuksesanorganisasi itu akan digunakan

untukmendapatkan legitimasii dan dukungan publik. Masyarakatakan

menilaii kesuksesan organisasi..sektor..publik..melalui kemampuan

organisasii dallam memberiikan pelayanaan publlik yaang relatif murah

dan berkualitas.

Menurut Mulyadi (2009:416), pengukuran kinerja keuangan

dimanfaatkaan olleh manajemen untuk:

a. Mengelolla operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian

karyawan secara umum.

b. Mengidentifikasii kebutuhanpelatihan dan pengembangan karyawan

uuntuk menyediiakan kriteria seleksidan evaluasi program pelatihan

karryawan.

c. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerja mereka.


8

Nordiawan dan Hertianti (2010:158) juga mendefinisikan bahwa:

“Pengukurran kinerrja merrupakan suatu proses siistematis untuk

menilai apakkah program/ kegiiatan yang telah direncanakan telah

selesai dilaksanakann sesuaii dengan rencana tersebut, dan yang lebih

penting adalah apakaah tellah mencapaii keberhasilan yangtelah

ditargetkan padaa saatperencanaan. Pengukuran kinerja adalah

instrumen yang diigunakan untuk menilai hasil akhir pelaksanaan

kegiatan terhadap taarget dann tujuaan kegiatan yang telah ditetapkan

sebelumnya.”

2. Rasio Keuangan

Menurut Harrahap (2013:297), rasiio keuangann adalah angka

yang diiiperoleh daari hasil perbandingan dari suatu pos laporan

keuangan dengaan poslainnya yang mempunyaihubungan yyang

relevaan dan signifikan (berarti). Hery (2016:138), rasio keuangan

merupakann suatu perrhitungan rasiio dengan menggunakan laporan

keuangan yang berfungsii sebagai alat ukur dalaam menilai kondisii

keuangan dan kiinerja perusahaan.Rasio keuangan yang selalu

diipergunakan unttuk menganaliisis kiinerja keuangan dalamsuatu

perusahaan biasanya terdirii daari serangkaian informasi-informasi

yang hanyaa menyajikan angka--angka tannpa suatu aliraan

keputuusan dann tidak dapat menunjukkan saliing keterkaiitan antaraa

satu jeniis raasio denngan rasiio lainnyaa. Artinyaa, suatu rasiio yang

mengalamii penurunnan nilai dipersepsiikan sebagai suatu kondisiburuk


9

suatu perusahaan. Sebenarnyatidaklah semudah itu untuk

menetapkann suatu hasiil yang menyatakan baik buruknya kinerja

keuangan, adakalanyaa pennurunan nilaii paada suatu jeniis rasiio

tiidak diketahui dengaan penurunann kualitas kinerja keuangan. Oleh

karena iitu untuk menganaliisis kinerja keuangan diibutuhkan lebiih darii

satu jeniis rasio yanng akan dianalisis. Penafsiran yang berrbeda

antaraa satu biidang usaha dan bidang usaha lainnya diisebabkan

kondisii ekonomi dankeanekaragaman dallam bentuk, pemanfaataan

ataupun keebutuhan interpretasii data keuangan yang berbeda.

Menurrut Jumingan (2006:242) “Analisis Rasio Keuangan

merupakan analisiis denganmembandingkan satuu pos laporan dengan

pos llaporan keuangaan lainnya, baiik seecara individu maupun

bersamaa-samaa guna untukmengetahui hubungan diantara pos

tertentu, baik dalaam nerraca maupun dallam llaporan llaba rugii. Rasio

menggambaarkan suatu huubungan dan prbandingan antara jumlah

tertentuu dallam satu pos laaporan keuangan dengan jumlah yang lain.

Deengan mennggunakann metodee analisiis berrupa rasio ini akan

dapaat menjellaskan atau memberiikan gambaran tentang baik atau

buruknya keadaann atauu posiisi keeuangan suatu perrusahaan.

Deengan rasio keuangan pulaa dapatt membantu perusahaan

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.

Menuurut Kasmiir (2014:104), Rasiio keuangan merupakann

kegiiatan membandiingkan angkaa-angka yang ada dalaam llaporan


10

keuangan dengaan caraa membagii satu angka dengan angka laiinnya.

Perbandingan dapatt dillakukan antara satu komponen dengan

komponen dallam satu llaporan keuangan atau antarkomponen yang

ada di antara laporan keuangaan.

Menrut Samryn (2011), Analisis Rasio Keuangan adalahsuatu

caraa yang meembuat perrbandingan data keuaangan perrusahaan

menjadi lebih arti. Rasiokeuangan menjadii dasar untk menjawab

beberapa pertanyaan pennting mengenaii kesehatan keuangan

dariperusahaan.

3. Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Manfaat analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2014:47) yaitu:

a. Analisiis rasiokeuangan saangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai

alat menilai kiinerja dan prestasii perusahaan

b. Analisis rasio keuangan sangat brmanfaatbagi pihak manajemen

sebagai rujukan untuuk membuat perencanaan

c. Analisis rasioo keuangaan daapat dijadikan sebagaii alat untuk

mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuanga

d. Analisiss rasio keuangan juga bermanfaat bagi paraa kreditor dapat

digunakanuntuk memperkirakan potensi risiko yang dihadapi

dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsunganpembayaran bunga

dan pengembalian pokok pinjaman

e. Analisis rasio keuangan dapatdijadikan sebagai penilaian bagi pihak

stakeholder organisasi.
11

4. Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan

Menuruut Munawirr (2010:239) terdaapat empatt kelompok rasio

keuangann yaiitu:

a. Rasiio Likuiiditas merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan

perusahaan membiayai operasi dan memenuhi kewajiban finansial

pada saat ditagih.

b. Rasio Leverage merupakan rasio untuk mengukur seberapa jauh

aktivaperusahaan dibiayai oleh hutang.

c. Rasio Aktivitas merrupakan rasio untuk mengetahui kemampuan

perusahaandalam melaksanakan aktivitas sehari-hari atau

keemampuan perusahaan dallam penjualan, penagihan piutang

maupun peemanfaatan aktiiva yang dimiliki.

d. Rasio Rentabiliitas merupakan rasio yang digunakann untuk menilai

kemampuan perrusahaan untuk memperolleh keuntungan.

Menurrut Harahap(2010:101) rasio keuangan yang sering

diigunakan adalah sebagai berikut:

a. Rasio likuiiditas adalahrasio yang mennggambarkan kemampuan

perusahaanuntuk menyelesaikan kewajiiban jangka pendeknya.

b. Rasio solvabiliitas aadalah rasio yang menggambarkann

kemampuan perusahaandalam membayar kewajiban jangka

panjangnyaa atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi.
12

c. Rasio rentabiltas/profitabilitas adallah rasiio yang menggambarkan

kemaampuan perusahaan menghasilkan laba.

d. Rasio lleverage aadalah rasio yang melihatseberapa jauh

perusahaan dibiayaii oleh hutang atau pihakluar.

e. Rasiio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang

dilakukanperusahaan dalam menjalankan operasinya.

f. Rasio pertumbuhan adalah rasioyang menggambarkan persentase

kenaikkann penjualan/pendapatan tahun ini dibanding dengan tahun

lalu.

g. Penilaiann pasarr adalah rasiio yaang menggaambarkan siituasi atau

keadaan prestasi perusahaan dipasar modall.

h. Rasio produktivitaas adalah rasio yangmenunjukkan tingkat

produktivitas dari uniit atau kegiatan yang diniilai.

Adaapun menurut Kasmir (2014:106) bentuk-bentuk rasiio

keeuangan adalah sebagai berikut:

a. Rasio liikuiditas (Liquidity Ratio)

1) Rasiio.Lancarr (Current Ratio)

2) Rasio.Saangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

b. Rasio.Solvabilitas (LeverageRatio)

1) Total.utangdibandingkan dengan total aaktiva atau rasio utang

(DebtRatio)

2) Jumlaah.kalii perolehanbunga (Times Interest Earned)

3) Liingkup.biaya tetap (Fixed Charge Coverage)


13

4) Liingkup arus kas (Cash Flow Coverage)

c. Rasio.Aktivity.(Activity Ratio)

1) Perputaran.Sediaan (Inventory Turn Over)

2) Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang

(AverageCollection Period)

3) Perputaran AktivaTetap (Fixed Assets Turn Over)

4) Perputarann total aktiva (Total Assets Turn Over)

d. Rasio Profitabilitas (Profitabilitas Ratio)

1) Margin.labaa.penjualan (Profit Margin on Sales)

2) Daya laba daasar (Basic Earning power)

3) Hasil.pengembaliaan.totall.aktiva (Return on Total Assets)

4) Hasiil.pengembalianekuitas. (Return.on.Total.Equity)

e. Rasio.Pertumbuhan. (GrowthRatio)

1) Pertumbuhaan.penjualan

2) Perrtumbuhan.laaba bersih

3) Pertuumbuhan.peendapatan.per saham

4) Pertumbuhan.deviden per saham

f. Rasio Penilaian. (Valuation Ratio)

1) Rasio.hargaa.saaham.terhadap.peendapatan

2) Rasio nilai pasar saham terrhadap nilai buku

5. Rasio Likuiditas

Pengertian Rasio Likuiditas menurut Munawir (2010:31) adaalah

“Menunjukaan kemampuansuatu perusahaan untuk meemenuhi


14

kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan

perusahhaan untuuk memenuhii kewajibaan keuangan padaa saat

ditagih”.

Menurut Kasmir(2014:129) menyebuutkan “Rasiio likuiditas

(likuidity ratio) merupaakan rasiio yang menggambarkankemampuan

peruusahaan dallam meemenuhi kewaajiban (utang) jangka pendek.”

Sedangkaan menurut Periansya (2015:37) menyatakan “Rasio likuiditas

mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

finansiall jangka pendek. Rasio likuiditas dapat dihitung berdasarkan

informasi moodal kerja dari pos-pos aset lancar dan hutang lancar”.

Rasio yangbiasa digunakan untuk menghitungtingkat likuiditas

suatu perussahaan terdiri dari:

a. Current Ratio

Current Ratio diigunakan untuk mengukurkemampuan

perusahaan untuk membayaar kewajiban yang harus segera

dipenuhii dengann aktiiva lancar yang diimilikinya. Rumuus

menghiitung current ratio sebagai berikut:

Current Ratio = x 100%

Standar umum rata-rataa industri miinimal 200% (2:1) atau 2

kali, artinyaa deengan hasiil rasio seperti itu, peerusahaan sudaah

meraasa berrada ditiitik aman dalam jaangka pendek (Kasmir,2008:

135)

b. Cash Ratio
15

Cash ratio merrupakan keemampuan perusahaan untuk

membayar hutaang yang harrus segera dipeuhi dengan kas yang

tersedia dalam perusahaan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa

kondisii cash ratio baik pada suatuperusahaan apabila peerusahaan

terrsebut mempunyaii cash ratio lebihdari 20%. Rumus menghitung

cash ratio sebagai berikut:

Cash Ratio =

Standar umum rataa-rata iindustri adaalah 100% (1 : 1) atau 1,5

kali diimana keadaan perusahaan lebih baiik darii perusahaan lain.

Kondiisi iini menunjukkan bahwa perusahaan tiidak harrus menjual

persediaan biila hendakk melunasii utaang lancar, tetapii dapat

menjual surrat berharrga atau penagiihan piiutang (Kasmir,2008:

138).

c. Quick Ratio

Quick Ratio yaitu perbandingan aktiiva lancarr yang paliing

likuid dengan hutang lancar. Rasio ini diigunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhii kewajiiban-

kewajiibannya dengan tiidak memperhitungkan persediiaan, kaarena

persediaan memerrlukan waktu yaang relatiive llama untuk diirealisir

menjadi uang kass dan meenganggap bahwa piutang segera dapat

direaliisir sebagai uang kas, walaupun keenyataannya mungkiin

persediiaan lebiih likuiid darii piutaang. quick ratio kurang dari 100%

diianggap kurang baiik tiingkat likuiiditasnya. Jika current ratio tinggi


16

tapi acid test rationya rendah menunjukan adanya investasi yang

ssangat besar dalam persediaan. Rumus menghitung quick ratio

seebagai berikut:

Quick ratio = x 100%

d. Working Capital to Total Assets Ratio

Workiing Capiital to Total Assets Ratiodigunakan untuk

mengukurr liikuiditas dari totall aseet dan posisi modal kerja (neto).

Rumus untukk menghitung Working capital to total assets

ratiosebagai beriikut:

Working Capital to Total Assets Ratio =

5. Rasio Solvabilitas

a. Pengertian Rasio Solvabilitas

Menurutt Periansya (2015:39) Rasio solvaabilitas atau rasio

leverrage (rasiio utang) adallah rasiio yang diigunakan untuk

mengukurr seberapajauh aset perusahaan dibiayaii dengan hutang

atau diibiayai oleh pihak luar. Menurut Arief dan Edi (2016:57)

“Rasio Solvabilitaas adalaah rasioyang mengukurr sejauhmana

pembellanjaan diilakukan olleh hutang yaang dibandingkandengan

modall, daan kemampuaan untuk meembayar bunga danbeban

tetaap laiin.” Jadii Rasiio solvabilitasadalah rasio yang diigunakan

untuuk mengukurr pembiayaan huttang perrusahaan.

b. Rasio Solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


17

1) Debt to Equity Ratio

Menurut Kasmir (2014:157) “Debt to Equity Ratio

merupakan rasio yangdigunakan untuuk menilaii utang deengan

ekuitas.” Rasio inii bergunaa untuk meengetahui jumlah dana

yanng disediiakan peminjam (kreditor) dengan pemiilik

perusahaan atau untuuk mengetahuii jumlah rupiah moodal

sendirii yaang dijadiikan untukk jamiinan uang. Rasio ini diicari

dengan cara membaandiingkan antara seluruh utang,termasuk

utangg lancaar dengan seeluruh ekuitas. Bagii bank

(kreditor),semakin besar rasiio iini, akansemakin tidak

menguuntungkan karenaa akann semakiin besar resiko yang

diitanggung atas kegagalan yang mungkiin terjadii di

perusahaan. Namun, bagii perusahaan justru semakin besar

rasiio akan semakiin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah,

semakinn tiinggi tiingkat pendanaan yang diisediakan pemilikdan

semakiin besarr bataas pengamanaan bagipeminjam jiika terjadi

kerugianatau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio inii juga

memberiikan petunjuuk umum tentang kelayakan dan resiko

keuangan perrusahaan. Rumuss untuk mencarii debt to Equity

Ratio adalah sebagaii berikut:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜=

Bagii perusahaan, semakin besar rasiio akan semakin

baiik. Sebaliknya denganrasio yang rendah, semakin tinggi


18

tingkat pendanaanyang disediiakan pemiliksemakin besar batas

pengamanan bagii pemiinjam jika terjadi kerugian atau

penyusutanterhadap nilai aktiva.

2) Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) merrupakan rasiio utang

yang diigunakan untuk mengukur perrbandingan antara total

utang dengan total aktiiva. Deengan kaata lain, seberapa besarr

aktivaa perrusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar

utang perusahaan berpengaruhterhadap pengelolaan aktiva.

Dari hasiil pengukuran apabila rasionya tinggi, artinyapendanaan

dengann utang semakiin banyak, maka semakiin sulit baagi

perusahaan untukk memperoleh taambahan piinjaman kaarena

dikhawatiirkan perusahaan tiidak mamppu menutupi utang-

utangnyaa dengann aktiiva yang diimilikinya.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =

6. Rasio Aktivitas

a. Pengertian Rasio Aktivitas

Rasio aktivitaas (activity ratio) merrupakaan rasiio yang

diigunakan untuuk mengukurr efektivitas perussahaan dalam

menggunaakan aktivaa yang dimilikinya. Menurrut Kasmir(2014:114)

Rasio aktivitas adalah : “Rasio yang dipakai untuk melihat ukuran

tiingkat efektivitas perusahaandalam mempergunakan aktiiva yang

diimiliki oleh perusahaan tersebut.“


19

Menurut Sartono (2012:118) rasiio aktivitas adaalah Rasio

aktivitas menunnjukan bagaimanaa sumbeer daya telah

diimanfaatkan secarra optimal, kemudian dengan cara

membandingkaan rasiio aktiviitas, maka dapat diiketahui tingkaat

efesiensii peerusahaan dalam industri.

b. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas

Beberrapaa tujuan yang hendak dicapai perrusahaan dari

penggunaan rasiio aktivitas menurrut Kasmir (2013:173) antara lain:

1) Untuk mengukurr berapa lamaa penagihanpiutang selama satu

periiode atau berapaa kali danaa yanng ditanam dalampiutang ini

berputarr dallam satu periiode.

2) Untuk menghiitung harii rata-rata penagiihan piutang (days of

receivable), dimanaa haasil perrhitungan inii menunjukkan jumlah

haari (berapa hari) piiutang terrsebut rata-rata tiidak dapat ditagih.

3) Untukk menghitung berapa harii rata-rataa sediaan tersimpan

dalaam gudang.

4) Untuk mengukurr berapa kalii dana yang diitanamkan dalam

modal kerrja berputar dalam satu periiode atau berrapa penjualan

yang dapat dicapaii oleh setiap modal kerja yang digunakaan

(working capital turn over).

5) Untuk mengukuur berrapa kalii dana yang diitanamkan dalam

aktiiva tetap berputar ddalam satu periode.


20

6) Untuuk mengukurr penggunaan semua aktiiva perrusahaan

dibandiingkan dengan peenjualan.”

Kemudiann disamping tujuan yang iingin diicapai diatas,

terdapat beberapaa manfaat yang dapat diipetik dari rasiio aktivitas

menurut Kasmir(2013:174), yakni sebagai berikut:

1) Dallam biidang piutang.

Perusahaan atau maanajemen dapat mengetahuii berapa

lama piiutang mampu ditagiih selama satu periode. Kemudian,

manajemen juga dapat mengetahuii berapa kalii dana yang

ditanam dalaam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan

demikian, daapat diketahui efektif atau tiidaknya kegiatan

perusahaan dalam bidang penagiihan. Manajemen dapat

mengetahui jumllah harii dalam rata-rata penagiihan piutang (days

of receivable) sehiingga manajemen dapat pula mengetahui

jumlah hari (berapa hari) piiutang tersebut rata-rata tiidak dapat

ditagiih.

2) Dalam bidang seediaan.

Manajemenn dapat meengetahui harii rata-rata sediaan

tersiimpan dallam gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target

yang telaah diteentukan atau rata-rata industri. Kemudian

perusahaan dapatpula membandingkan hasiil inii dengan

pengukurran rasiio beberrapa periiode yang lalu.

3) Dalam bidang modal kerja dan penjualan


21

Manajemen dapat mengetahui beraapa kalii dana yang

diitanamkan dalam modal kerja berrputarr dalam satu periiode

atau deengan kata lain, berrapa penjualan yangdapat diicapai oleh

setiap modalkerja yang digunakan.

4) Dalam biidang aktiiva danpenjualan

Manajemeen daapat mengetahuii berapa kali dana yang

diitanamkan dalam aktiva tetap berputarr dalam satu periode.

Manajemen dapaat mengetahuipenggunaan semua aktiva

perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode

tertentu.”

c. Metode Pengukuran Rasio Aktivitas

Daalam rasiio-rasiio aktiviitas, analiisa dapat diilakukan dengan

meenggunakan rasiio sebagaii berikut:

1) Perrputaran piutang (Receivable turn over)

Menurut Kasmir(2014:176) merupakanRasio yang digunakan

untukk mengukurr berrapa lama penagiihan piiutang selama satu

periiode atau beberapa kalidana yang ditanamdalam piutang ini

berputar dallam satu periode. Munawir (2012:75) mengatakan

bahwaa Posiisi piutang dan taksiran waktu penguumpulannya

dapat dinilai dengan menghitung tiingkat perrputaran piutang turn

over receivable yaitu, dengan membagi total penjualan kredit neto

dengan piiutang rata-rata.

Receivable turn over =


22

2) Perputarran modal kerrja (Working Capital Turn Over)

Menurrut Kasmir(2013:182) Merupakan salah satu rasio

untukk mengukuur atau meniilai keefektiifan modal kerja

perusahaan sellama periodetertentu. Menurut Munawirr (2012:80),

yang menyatakan bahwa Rasio iini menunjukkan hubungan antara

modall kerrja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya

penjualan yang dapat diiperoleh perusahaan (jumlah rupiah) untuk

tiap rupiiah modall kerja.

Perputaran Modall Kerja =

3) Perputaran persediaan (Inventory turn over)

Menurrut Sartono (2012:120) merupakan Perusahaan yang

perputaraan persediaannya yaang makiin tinggii itu berarti makin

efisien, tetapiperputaran yaang terlalu tinggi juga tidak baik, untuk

itu diiperlukan keseimbangan. Menurrut Haraahap (2011:308)

perputaran perrsediaann adalahn Menunjukkan seberapa cepat

perrputaran persediiaan dalam siiklus produksi normal. Semakin

ceepat perputarannya semakiin baik karena dianggapkegiatan

penjual berjalan cepat.

𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑣𝑒𝑟 =

7. Rasio Profitabilitas
23

Menurrut Kasmiir (2014:114) “Rasio profitabiliitas merrrupakan

rasio yang menilaii kemampuan perusahaan dalam mencarii

keuntungaan atau labaa dalamm suatu periode tertentu”. Sedangkan

menurut Periansya (2015:42) menyatakan“Rasio profitabiilitas atau

rasiio keuntungan meengukur seberrapa besar kemampuan

perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengann penjualan,

assetmaupun laba dan modal sendiiri”.

Menurrut Munawirr (2010:33) “Rasio profitabilitaas adalah

menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk menghasiilkan laba

sellama periiode tertentu”.

Menurut Kasmir (2014:197)yang menyatakann bahwaa tujuan

rrasio profitabiliitas bagii perusahaan maupun bagi pihak luar

perrusahaan, yaiitu:

a. Untuk mengukur atau menghiitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

b. Untuk menillai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

c. Untuk menilai perrkembangan laba darii waktu ke waktu.

d. Untuk menilaii besarnya laba bersiih sesudah pajaak dengan modal

sendiiri.

e. Untuk meengukur produtiivitas selurruh danaa perusahaan yang

digunakan baiik modal pinjaman maupun modalsendiri.


24

Rasiio yyang biiasa diigunakan untuk menghiitung tingkaat

profiitibilitas suatu perrusahaan terrdiri darii:

a. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

Gross profit margin merrupakan rasiio yang mengukurr efiiisiensi

pengendaliian harrga pokok atau biiaya produksinya,

mengiindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara

efisiien. Gross profit margin merupakan persentase labaa kotor

dibandiingkan denngan sales. Rumus menghittung acid test ratio

sebagaii berikut:

Gross Profit Margin =

b. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Rasio iini mengukur laba berrsih setelah pajak terrhadap

penjualan. Semakiin tinggii Net profit margin seemakin baiik operasi

suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus:

Net Profit Margin =

c. Earning Power of Total Investment

Earning power of total investment digunakan untuk mengukur

kemaampuan manajemen perrusahaan dallam mengelola modal

perrusahaan yang diinvestasikan dalam keselurruhan asset untuk

menghasiilkan keuntungan bagii semua iinvestor (pemegang

saham). Earning Power of Total Investment dihitung dengan rumus:

Earning Power of Total Investment =


25

d. Return on Investment (ROI)

Return on investment merupakann perbandiingan antaralaba bersih

setellah pajakk dengaan totall aktiiva. Return on investment aadalah

merrupakan rasiio yang mengukurr kemampuan perrusahaan

secarra keselurruhan diidalam menghasilkankeuntungan dengan

jumllah keselurruhan aktiiva yang tersediia didalam perusahaan.

Return on Investment dihitung dengan rumus:

Return on Investment =

ROI merupakaan suatu ukuran tentang efektiivitas manajemen

dallam mengellola investasiinya. Standarr umum rata-rata industri

adallah 30%. Bila diibawah rata-rata maka keadaan perrusahaan

tiidak baiik, demiikian pula sebaliknya (Kasmir,2008: 202).

e. Return on Equity (ROE)

Return on equity merupakanperbandingan antara laba bersih

sesuudah pajak dengantotal ekuitas. Return on equity merupakan

suatu penngukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi

para pemiilik perusahaan (baikpemegang saham biiasa maupun

pemeegang saham preferen) atas modalyang merreka investasiikan

di dalam perusahaan. Return on equity adalah rasio yang

memperrlihatkan sejauh manaakah perusahaan mengelolamodal

sendiri (net worth) secara efektiif,mengukur tinngkat keuntungan dari

investasii yang telah diilakukan pemilik modal sendiri atau


26

pemmegang saham perrusahaan. ROE mennunjukkan rentabilitas

modall sendirii atau yang seriing diisebut rentabilitas usaha.

Return on equity dapaat dihitung dengan rumuss:

ROE =

Semakiin tinggi rasio iini, semakiin baiik. Artinya posisii pemilik

perrusahaan semakiin kuat, demiikian pula sebaliknya. Standar

umum rrata-rata industri untuk ROE adalaah 40% (Kasmir,2008:

205).

8. Rasio Leverage/Solvabilitas

Wesston daalam Kasmir(2014:150), menyebutkanbahwa Rasio

leverrage merrupakan namaa lain dari rasio solvabilitas. Rasio ini

menunjukkan sejauhmana aktiiva perrusahaan dibiayaii dengan uttang.

Suuatu perrusahaan diikatakan “solvabel” aapabila

perusahaanmempunyai aktiva yang cukup untuk membayarsemua

hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih

kecil dari jumlah hutangnya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan

“insolvabel”. Salah satu alat untuuk menganaliisis

kemampuanperusahaan untuk memenuhii kewaajiban finansialnya

yang mempengaruhi besarnyaa laba adalah rasio leverage. Terdapat

beberapaa macam jeniis rasio lleverage yang sering digunakan

perusahaan antaralain Debt to Assets Ratio (debt ratio), Debt to Equity

Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio, Tangible Assets Debt


27

Coverage, Current Liabilities To Net Worth, Times Interest Earned,

Fixed Charge Coverage. Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Kasmir(2014:157) Debt to Equity Ratio adalah Rasio

yang diigunakan untuk menilaii utangdengan ekuitas. Rasio inii diicari

dengaan caraa membandiingkan antaraa selluruh utang, terrmasuk

utang lancarr dengann selluruh ekuiitas. Rasiio inii berguna untuk

mengetahuii jumllah danaa yang disediakan pemiinjam (kreditor)

dengann pemiilik perusahaan. Menurut Fahmi (2012) Debt to Equity

Ratio adalah “Ukuraan yang dipakaii dalam menganalisiis laaporan

keuangan untukk mempeerliihatkan besarrnya jamiinan yang terrsediia

untuuk kreditor”. Rumus untuk mencarii Debt to Equity Ratio daapat

diigunakaan perrbandiingan antaara totaal utang dengaan total ekuitaas

sebagai beriikut : menurut Kasmiir (2014:158).

Debt to Equity Ratio=

5. Penelitian Terdahulu

a. Susanti,Murnita, 2016 denngan judul penelitian “Analisis Kinerja

Keuangan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Tahun Anggaran 2013-

2015 di KotaBanda Aceh”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil

perhitungan tingkat rasiio likuiditass Rumah Sakit Ibu Dan Anak

selama tahun 2013-2015terjadi kenaikan. Begitu pula denngan rasio

aktivitas yang mengalamii peningkatandari 0,35 kali meningkat

menjadi 0,51 kali. Sebaliiknya rasio utang Rumah Sakit Ibu Dan

Anak mengalami penurunan dalam periode waktu taahun 2013-2015.


28

b. Puspitasari, 2018 dengan judul penelitian ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN SEBAGAI DASAR DALAM MENILAI KINERJA

KEUANGAN (StudiKasus Di Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini

JeparaTahun 2014-2016). Hasil Peenelitian menunjukkan bahwa

pertama Rasio likuiditas keuaangan RSU RA Kartini Jepara jika

dilihat dari Current Ratio dan Quick Ratio adalah dalam posisi sangat

baik. Kedua Rasio solvabilitass diketahui bahwa posiisi keuangan

RSU RA Kartini Jepara diliihat dari Debt to Equity Ratio adalaah

baiik. Ketiga Rasio rentabilitas, RSU RA Kartini Jeparaa mengalamii

defisit, bisa diikatakan dalam melakukankegiatan operasionalnya

kuraang efektiif dan efiisien.


29

B. KERANGKA PIKIR

Gambar 2.1
RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH I LAGALIGO
LUWU TIMUR

LAPORAN
KEUANGAN

KINERJA KEUANGAN

KESIMPULAN DAN
SARAN

Keterangan :

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) I Lagaligo Luwu Timur

sebagai Rumah sakit milik Pemerintah yang dalam menjalankan aktivitas

operasinalnya RSUD akan dilihat dari sisi laporan keuangan bagaimana

kinerja keuangannya yang nantinya akan menberikan kesimpulan serta

saran untuk pihak berkepentingan di Rumah sakit tersebut.


30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian inii berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah I La Galigo

alamat Jl.Sangkuruwira, Wotu, Luwu Timur Sulawesi Selatan. Waktu

penelitiian yang diilakukan dalam penelitian ini kurang lebih 1 bulan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Adapun jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah

Data Kuantitatif berrupa laporankeuangan Rumah Sakit Umum Daerah

I Lagaligo Luwu Timur tahun 2017-2019.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah

Data sekunder berupa daata yang diperolehh dari perusahaan maupun

literatur - literatur lainnya.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penguumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari

berbagaii literatur, buku-buku waajib dann jurrnal serta siitus - situs

yang
31

berkaitan, sebagai sumber acuan untuk membahas teori yang relevan

dengan pembahasan masalah.

2. Penelitian Dokumentasi (Documentary


30 Research)

Penelitian Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan

pengumpulan datta keuaangan Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo

Luwu Timur periiode taahun 2017 – 2019.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi yanng diigunakan pada penelitian ini adalah laporan

keuangaan Rumah Sakiit Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur selama

periode tahun 2017 - 2019.

2. Sampel

Sampel yaang diigunakan dallam penelitiian inii adalah sampel

jenuh yaitu laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo

Luwu Timur selama periode tahun 2017 - 2019.

E. DEFINISI OPERASIONAL

1. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adaalah usaha formal yang telah diilakukan

oleh peerusahaann yang dapaatmengukur keberhasilan perusahaan

dalaam menghasilkan laba, sehingga dapat melihatprospek,

pertumbuuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan

mengandalkan sumber daya yang adaa.

2. Rasio Keuangan
32

Rasio keuangan merupakan kegiiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu

angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara

satu komponen deengan komponen dalam satu laporan keuangan atau

antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.

3. Rasio Likuiditas

Rasio liikuiditas (likuidity ratio) merupakan rasio yang

menggambarrkan kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban

(utang) jangka pendek.

a. Current Ratio

Current Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban yang harus segera

dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya.

b. Cash Ratio

Cash ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk

membayar hutang yang harus segera dipeuhi dengan kas yang

tersedia dalam perusahaan.

4. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabiliitas merupakan rasio yang menunjukkan sejauh

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

a. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang menunjukkan

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.


33

b. Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan

untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan dallam memanfaatkan semua sumber daya yang ada

padanya.

a. Working Capital Turn Over

Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai

keefektiifan modal kerrja peerusahaan selama periode tertentu.

b. Receivable turn over

Merupakaan Rasio yang digunakan untuk mengukur berapa

lama penagihan piutang selama satu periode atau beberapa kali

dana yang ditanaam dalam piutang ini berputar dalam satu periode

3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasiio yang menilaii kemampuan

perusahaan dalam mencarii keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu.

a. Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) juga merupakan suatu ukuran

tentang efektivitas maanajemen perusahaan dalam mengelola

investasinya.
34

b. Return on Equty (ROE)

Return on equity adalah rasio yang memperlihatkan sejauh

manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara

efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah

dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan

F. ANALISIS DATA

Metode.analisis.data.yang.digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiono (2012:26)

mendefinisikan analisis deskriptif yaituanalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya.tanpa.bermaksud.membuat.kesimpulan.yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan perbandingan antara aktiva lancar

dengan hutang lancar.

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio = x 100%

Standar umum rata-rata industri minimal 200% (2:1) atau 2 kali,

artinya dengan hasil rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa

berada dititik aman dalam jangka pendek (Kasmir,2014: 135).

b. Rasio kas (Cash Ratio)

Cash ratio = x 100%


35

Standar umum rata-rata industri adalah 100% (1 : 1) atau 1,5

kali dimana keadaan perusahaan lebihbaik dari perusahaan lain.

Kondisi ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak harus menjual

persediaanbila hendak melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual

surat berharga atau penagihan piutang (Kasmir,2008: 138).

2. Rasio Solvabilitas

a. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang menunjukkan sejauh

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Debt to Equity Ratio=

b. Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk

mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =

3. Rasio Aktivitas

a. Working Capital Turn Over merupakan salah satu rasio untuk

mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama

periode tertentu.

Working Capital Turn Over =

b. Receivable turn over merupakan Rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau

beberapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam

satu periode.
36

Receivable turn over =

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu

a. Return on Investment dapat dihitung dengan rumus:

ROI = x 100%

ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas

manajemen dalam mengelola investasinya. Standar umum rata-rata

industri adalah 30%. Bila dibawah rata-rata maka keadaan

perusahaan tidak baik, demikian pula sebaliknya (Kasmir,2014: 202)

b. Return on equity dapat dihitung dengan rumus:

ROE = x 100%

Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik

perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Standar umum

rata-rata industri untuk ROE adalah 40% (Kasmir,20014: 205).


37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM UNIT PENELITIAN

Dasar Hukum dan Riwayat RSUD I Lagaligo

Berdasarkan.Surat Keputusan Bupati Luwu Timur : H. Andi Hatta M

yang menetapkan.Kecaamatan Wotu sebagaii pusat pembangunan

Rumah Sakit dii Kabupaten Luwu Timur.yang dituangkan melalui SK

Bupati Luwu Timurr No : 284 Tahun 2008 menngenaii izin pemannfaatan

RSUD I Lagaligo diikuti dengan Izin Penyelenggaaraan olleh DINKES

Provinsi Sulseel paada tanggal 07 november 2008 No:08633/DK-I/Yan-

I/XI/2008. Dengaan mengupaayakan kelengkapaan saranaa dan

prasarana baik tenaga, saranna teknis medis maupun

operasionalpelayanan dan aspeek legaal formall maka pada bulan

desember 2008 pellayanan RS mulaii dioperasikan secara terbatas

dengaan 50 tempat tiidur dann 2 orang dokter speesialis tetap bedahh dan

kandungan. Dan pada tanggal 05 April 2010 melaluii Keputusan Menterii

Kesehatann Republik Indonesia Nomor : 445/MENKES/SK/IV/2010

menetaapkan RSUD I Lagaligo sebagai Rumah Sakit Tipe C yang

ditindaklanjuti dengan PERDA Nomor 11 Tahun 2010 mengenai

perubahan struktur di RSUD I Lagaaligo menjadi struktur tipe C. Pada saat

ini namaa - nama piimpinan pada RSUD I Lagaligo yang tercatat terdiri

atas : dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS (2008-2019) dan dr. Benny, M.Kes

(2019 – skarang).
37
38

Prinsip-prinsip pengelolaan Rumah Sakit yang lebih strategik terus

diupayakan sebagai unit saranna publiik daerah yang terpercaya dengan

ditetapkannya RSUD I Lagaligo menjadi Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) di tahun 2013. Upayaa untuuk menciptakan mutu pelayanan yang

lebih baiik laagi diupayakan melalui proses Akreditasi Baru dimana pada

tanggal 31 Desember 2018 melaluii Keputusan Komisi Akreditasi Rumah

Sakit Nomor : KARS-SERT/270/XII/2018 memutuskan status Lulus

Akreditasi Tingkat Paripurna. RSUD I Lagaligo yang terus berkembang

disertai dengaan hadiirnya dokter-dokter spesialis yang konsisten dalam

menjaga mutu kualitas pelayanan kesehatan dengan menerapkan standar

Akreditasi pada seluruh tatanan layanan yang ada.

Adapun Visi ddan Misi RSUD I Lagaligo Luwu TImur yaitu sebagai berikut:

1. Visi

“Menjadii Rumah Sakit Rujukan dengan Pelayanan Profesional dan

Bermutu”

2. Misi

Memberiikan pelayanan prima, peningkatan kualitas pelayanan, dan

professional mellalui pengembangan SDM yang berkelanjutan

mengembangkan daan meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit

yang berkelanjutann.

B. HASIL PENELITIAN

Metode analisiis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiono (2012:26)


39

mendefinisikan anaalisis deskriptif yaitu analisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.

1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

1) Tahun 2017

Current Ratio = x 100% = 383,9%

Dari hasil perhitungan di atas maka dapat dilihat bahwa

tahun 2017 RSUD I Lagaligo sebesar 383,9%, yang artinya

Rumah Sakit dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2) Tahun 2018

Current Ratio = x 100% = 336,63%

Dari hasil perhitungan di atas maka, pada tahun 2018

RSUD I Lagaligo berada dititik aman karena dapat memenuhi

kewajiban jangka pendeknya yaitu sebesar 336,63 %

3) Tahun 2019

Current Ratio = x 100% = 280, 76%

Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tahun 2019

RSUD I Lagaligo masih dapat memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yaitu sebesar 280,76%.


40

b. Cash Ratio

1) Tahun 2017

Cash ratio = x 100%= 104,5%

Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tahun 2017

cash ratio RSUD I Lagaligo sebesar 104,5%. Kondisi ini

menunjukkan bahwa perusahaan tidak harus menjual persediaan

bila hendak melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual surat

berharga atau penagihan piutang.

2) Tahun 2018

Cash ratio = x 100%= 102,1%

Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tahun 2018

cash ratio RSUD I Lagaligo sebesar 102,1%. Kondisi yang sama

dengan tahun sebelumnya yang menunjukkan bahwa

perusahaan tidak harus menjual persediaan bila hendak melunasi

utang lancar, tetapi dapat menjual surat berharga atau penagihan

piutang.

3) Tahun 2019

Cash ratio = x 100%= 76,4%%

Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada tahun 2019

cash ratio RSUD I Lagaligo mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar 76,4% Kondisi ini menunjukkan

bahwa perusahaan harus menjual persediaan bila hendak

melunasi utang lancar.


41

2. Rasio Solvabilitas

a. Debt to Equity Ratio

1) Tahun 2017

Debt to Equity Ratio= x 100% = 8,26%

Dari hasil perhitungan di atas Debt to Equity Ratio tahun

2017 sebesar 8,26%. Artinya aktiva yang digunakan perusahaan

yang dibiayai oleh hutang sebesar 8,26%.

2) Tahun 2018

Debt to Equity Ratio= x 100% = 10,3%

Dari hasil perhitungan di atas Debt to Equity Ratio tahun

2018 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar

10,3%.

3) Tahun 2019

Debt to Equity Ratio= x 100% = 12,59%

Dari hasil analisis di atas Debt to Equity Ratio tahun 2019

mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 12,59%.

b. Debt to Asset Ratio

1) Tahun 2017

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100% = 7,63%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas debt to asset ratio

tahun 2017 sebesar 7,63%.

2) Tahun 2018
42

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100% = 9,34%

Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa debt to asset

ratio tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 9,34%.

3) Tahun 2019

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100% = 11,18%

Berdasarkan hasil analisis debt to asset ratio tahun 2019

mengalami kenaikan sebesar 11,18%.

3. Rasio Aktivitas

a. Working Capital Turn Over

1) Tahun 2017

Working Capital Turn Over = = 1,9

Berdasarkan hasil analisis tahun 2017 Working Capital Turn

Over RSUD I Lagaligo sebesar 1,9

2) Tahun 2018

Working Capital Turn Over = = 2,03

Hasil analisis menunjukkan tahun 2018 Working Capital Turn

Over RSUD I Lagaligo sebesar 2,03

3) Tahun 2019

Working Capital Turn Over = = 2,22

Hasil analisis menunjukkan tahun 2019 Working Capital Turn

Over RSUD I Lagaligo sebesar 2,22


43

b. Receivable turn over

1) Tahun 2017

Receivable turn over = = 1,411

Berdasarkan hasil analisis tahun 2017 menunjukkan

Receivable turn over pada RSUD I Lagaligo sebesar 1,411

2) Tahun 2018

Receivable turn over = = 1,231

Berdasarkan hasil analisis tahun 2018 menunjukkan

Receivable turn over pada RSUD I Lagaligo sebesar 1,231.

3) Tahun 2019

Receivable turn over = = 0,984

Berdasarkan hasil analisis tahun 2019 menunjukkan

Receivable turn over pada RSUD I Lagaligo sebesar 0,984

4. Rasio Profitabilitas

a. Return on Investment (ROI)

1) Tahun 2017

ROI = x 100% = 9,4%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat dilihat

pada tahun 2017 RSUD I Lagaligo yaitu 9,4% lebih rendah dari

standar umum rata-rata industri yang 30% untuk itu dalam


44

pengelolaan investasinya RSUD I Lagaligo kurang maksimal

dalam efektivitas manajemennya.

2) Tahun 2018

ROI = x 100% = 15,4%

Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan tahun 2018

RSUD I Lagaligo untuk ROInya sebesar 15,4% lebih tinggi

dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun masih berada di

bawah dari standar rata-rata industri.

3) Tahun 2019

ROI = x 100%= -8,6%

Berdasarkan hasil perhitungan tahun 2019 menunjukkan ROI

RSUD I Lagaligo mengalami penurunan hingga -8,6%. Penurunan

yang sangat drastis dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga

efektifitas manajemen RSUD I Lagaligo masih perlu perbaikan

lebih lanjut.

b. Return on equity (ROE)

1) Tahun 2017

ROE = x 100% = 10,13%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan ROE

RSUD I Lagaligo tahun 2017 sebesar 10,13%.

2) Tahun 2018

ROE = x 100% = 17,04%


45

Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan ROE tahun 2018

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 17,04%

3) Tahun 2019

ROE = x 100% = -9,64%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka ROE RSUD I

Lagaligo tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu sebesar -9,64%.

Tabel 4.1
Rasio Keuangan RSUD I Lagaligo
Rasio Rasio Rasio Rasio
Likuiditas Solvabilitas Aktivitas Profitabilitas
Tahun Debt to Debt Working Receiv
Current Cash
equity to capital able ROI ROE
Ratio Ratio
(%) asset turn turn (%) (%)
(%) (%)
(%) over over
2017 383,9 104,5 8,26 7,63 1,9 1,411 9,4 10,13
2018 336,6 102,1 10,3 9,34 2,03 1,231 15,4 17,04
2019 280,7 76,4 12,59 11,18 2,22 0,984 -8,6 -9,64
Sumber: data diolah 2021

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa current ratio RSUD I

Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 mengalami penurunan tiap

tahunnya. Meski demikian namun RSUD I Lagaligo tetap dapat

memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Begitu pula dengan cash

ratio dari tahun 2017 hingga 2019 juga mengalami penurunan, namun

hanya tahun 2017 dan 2018 yang mampu membayar hutang jangka

pendeknya tanpa harus menjual persediaannya sedangkan 2019

RSDU I Lagaligo untuk membayar hutang jangka pendeknya harus

menjual persediaannya terlebih dahulu. Untuk debt to equity dan debt


46

to asset menunjukkan tahun 2017 hingga 2019 mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Hasil analisis rasio aktivitas yaitu

Working capital turn over tahun 2017 hingga 2019 mengalami

penurunan setiap tahunnya sedangkan untuk rasio Receivable turn

over mengalami penurunan setiap tahunnya. Adapun hasil

perhitungan ROI pada RSUD I Lagaligo tahun 2017 hingga 2019

mengalami fluktuasi kondisi ini menunjukkan tingkat pengembalian

investasinya belum maksimal. Sama halnya untuk hasil perhitungan

ROE pada RSUD I Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 mengalami

fluktuasi pula sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengembalian modal sendiri juga belum maksimal.

C. PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan pada

RSUD I Lagaligo Luwu Timur dengan menggunakan rasio likuiditas yaitu

current ratio dan cash ratio,rasio solvabilitas yaitu debt to equity dan debt

to asset, rasio aktivitas yaitu working capital turn over dan receivable turn

over dan rasio profitabilitas yaitu Return on Invesment dan Return on

equity. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan Rumah

Sakit Umum Daerah I Lagaligo tahun 2017 -2019, menggunakan metode

deskriptif kuantitatif.

Rasio Likuiditas merupakan merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka

pendek. Adapun rasio yang digunakan yaitu current ratio digunakan untuk
47

mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban yang

harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Dari hasil

perhitungan tahun 2017 menunjukkan current ratio RSUD I Lagaligo

sebesar 383,9% yang artinya Rumah Sakit dapat memenuhi kewajiban

jangka pendeknya karena melebihi standar umum rata-rata industri. Pada

tahun 2018 current ratio RSUD I Lagaligo sebesar 336,6%,meskipun lebih

rendah dari tahun sebelumnya tetapi RSUD masih dapat memenuhi

kewajiban jangka pendeknya karena melebihi standar umum rata-rata

industri. Begitupun dengan current ratio tahun 2019 juga mengalami

penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 280,7% namun RSUD

masih dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya karena melebihi

standar umum rata-rata industri. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat

diketahui RSUD I Lagaligo Luwu Timur dapat memenuhi kewajiban

jangka pendeknya berdasarkan tahun 2017 hingga 2019.

Adapun rasio likuiditas yang kedua yaitu cash ratio yang merupakan

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera

dipeuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan. Pada tahun 2017

hasilnya menunjukkan sebesar 104,5% artinya Kondisi ini menunjukkan

bahwa RSUD I Lagaligo tidak harus menjual persediaan bila hendak

melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual surat berharga atau

penagihan piutang. Begitu pula pada tahun 2018 cash ratio RSUD I

Lagaligo menunjukkan hasil sebesar 102,1%. Namun berbeda pada tahun

2019 cash ratio RSUD I Lagaligo hanya sebesar 76,4%. Kondisi ini
48

menunjukkan bahwa Rumah Sakit harus menjual persediaan bila hendak

melunasi utang lancar. Berdasarkan hasil tersebut maka Rumah Sakit

Umum Daerah I Lagaligo tahun 2017 dan 2018 dapat membayar hutang

lancar tanpa harus menjual persediaan, sebaliknya tahun 2019 Rumah

Sakit Umum Daerah I Lagaligo harus menjual persediaan dulu untuk

membayar hutang lancarnya.

Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan utang adapun rasio yang digunakan

yaitu debt to equity RSUD I Lagaligo tahun 2017 sebesar 8,26%, lalu

tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 10,3% dan tahun 2019 naik

lagi menjadi 12,59% hal ini menandakan Rumah Sakit Umum Daerah I

Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan setiap

tahunnya sehingga modal yang dibiayai utang meningkat setiap tahunnya

dan debt to asset RSUD I Lagaligo tahun 2017 sebesar 7,63%, lalu tahun

2018 mengalami kenaikan menjadi 9,34% dan tahun 2019 naik lagi

menjadi 11,18%, hal ini menandakan Rumah Sakit Umum Daerah I

Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 aktiva perusahaan dibiayai utang

meningkat setiap tahunnya.

Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada

padanya. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

Working capital turn over dan Receivable turn over, adapun tahun 2017

Working capital turn over RSUD I Lagaligo sebesar 1,9. Kemudian tahun
49

2018 mengalami kenaikan 2,03 dan tahun 2019 Working capital turn over

RSUD I Lagaligo naik menjadi 2,22, hal ini disebabkan karena RSUD I

Lagaligo tahun 2019 belum efektif modal kerjanya. Adapun rasio yang

kedua mengenai Receivable turn over tahun 2017 sebesar 1,411, lalu

tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 1,231, kemudian tahun 2019

turun lagi menjadi 0,984. Hal ini disebabkan Receivable turn over tahun

2017 hingga 2019 mengalami penurunan dalam penagihan piutang

selama satu periode.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu. Rasio profabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yang

pertama yaitu Return on Invesment atau ROI merupakan suatu ukuran

tentang efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola

investasinya. Tahun 2017 hasil perhitungan Return on Invesment RSUD I

Lagaligo yaitu sebesar 9,4% yang artinya efektifitas manajemen Rumah

Sakit masih belum maksimal sehingga tingkat pengembalian investasi

masih rendah. Adapun tahun 2018 hasil perhitungan Return on Invesment

RSUD I Lagaligo naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 15,4% ,

namun masih belum maksimal efektifitas manajemen Rumah Sakit.

Kemudian tahun 2019 hasil perhitungan menunjukkan bahwa Return on

Invesment RSUD I Lagaligo mengalami penurunan sebesar -8,6%.

Penurunan yang sangat drastis dibandingkan tahun sebelumnya,

sehingga efektifitas manajemen RSUD I Lagaligo masih perlu perbaikan


50

lebih lanjut. Berdasarkan hasil tersebut maka RSUD I Lagaligo tahun 2017

hingga 2019 belum maksimal dalam efektifitas manajemennya, sehingga

tingkat pengembalian investasi relative masih lebih rendah dari standar

umum rata-rata industri.

Rasio profitabilitas yang kedua yaitu Return on Equity atau ROE

merupakan rasio yang memperlihatkan sejauh manakah perusahaan

mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat

keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau

pemegang saham perusahaan. Pada tahun 2017 Return on Equity RSUD

I Lagaligo menunjukkan hasil perhitungan sebesar 10,13% yang artinya

tingkat pengembalian modal sendiri masih belum maksimal karena masih

berada di bawah standar umum rata-rata industry yakni 40%. Begitu pula

dengan hasil perhitungan Return on Equity RSUD I Lagaligo tahun 2018

menunjukkan hasil sebesar 17,04%. Meskipun mengalami kenaikan dari

tahun sebelumnya namun masih berada di bawah standar umum rata-rata

industri yang artinya keuntungan yang di dapat dari kepemilikan modal

sendiri hanya 17,04%. Adapun tahun 2019 return on equity RSUD I

Lagaligo mengalami penurunan sebesar -9,64% yang artinya Rumah Sakit

mengalami kerugian, dan berimbas tahun 2019 pemilik modal tidak

mendapatkan keuntungan melainkan rugi -9,64%. Berdasarkan hasil

tersebut RSUD I Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 masih belum

maksimal dallam mengelola modal sendiri, artinya tingkat pengembalian

dari investasi modal yang dilakukan oleh pemilik masih belum efektif.
51

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Kinerja keuangan

Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo Luwu Timur melalui rasio likuiditas

yaitu yang pertama current ratio tahun 2017 hingga tahun 2019

mengalami penurunan tiap tahunnya meskipun turun namun hasil tersebut

dapat diketahui bahwa RSUD I Lagaligo Luwu Timur dapat memenuhi

kewajiban jangka pendeknya. Kemudian yang kedua cash ratio

berdasarkan hasil tersebut maka Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo

tahun 2017 dan 2018 dapat membayar hutang lancar tanpa harus menjual

persediaan, sebaliknya tahun 2019 Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo

harus menjual persediaan dulu untuk membayar hutang lancarnya.

Dari hasil analisis Rasio Solvabilitas untuk debt to equity

menunjukkan Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo tahun 2017 hingga

2019 mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga modal yang

dibiayai utang meningkat setiap tahunnya sedangkan debt to asset

Rumah Sakit Umum Daerah I Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 aktiva

perusahaan dibiayai utang meningkat setiap tahunnya. Dan hasil analisis

dari rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Working

capital turn over bahwa tahun 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan

dan Receivable turn over bahwa tahun 2017 hingga 2019 mengalami

penurunan dalam penagihan piutang selama satu periode .Berdasarkan

51
52

hasil dari rasio profitabilitas yang pertama yaitu return on invesment

menunjukkan RSUD I Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 belum maksimal

dalam efektifitas manajemennya, sehingga tingkat pengembalian investasi

relatif masih lebih rendah dari standar umum rata-rata industri. adapun

rasio yang kedua yaitu return on equity menunjukkan bahwa RSUD I

Lagaligo tahun 2017 hingga 2019 masih belum optimal dalam mengelola

modal sendiri, artinya tingkat pengembalian dari investasi modal yang

dilakukan oleh pemilik masih belum efektif.

B. SARAN

Adapun saran- saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini

untuk pihak – pihak yang berkepentingan dimasa mendatang demi

pencapaian manfaat yang optimal dan pengembangan dari hasil penelitian

berikut:

1. Bagi RSUD I Lagaligo

Diharapkan RSUD I Lagaligo dapat membenahi manajemen

pengelolaan Rumah Sakit sehingga dapat meningkatkan profit,

sehingga tidak terjadi lagi penurunan pendapatan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan Peneliti selanjutnya untuk menggunakan periode

terbaru dan menambah variabel lain sehingga diperoleh hasil penelitian

yang lebih berguna bagi Rumah Sakit.


53

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar.


Jakarta: Erlangga.

Fahmi, Irham, 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta

Harahap, Sofyan Syafri, 2013. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan.


Jakarta: PT Raja. Grafindo Persada.

Hery, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan


Ketujuh. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Mahmudi, 2007. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Mulyadi, 2009. Akuntaansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media

Munawir, S, 2010. Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan


Kelima Belas. Yogyakarta: Liberty

Nordiawan, Deddi, Hertianti, Ayuningtyas, 2010. Akuntansi Sektor


Publik.Edisi Kedua. Jakarta:Salemba Empat.

Periansya, 2015. Analisa Laporan Keuangan. Palembang: Politeknik


Negeri Sriwijaya.

Susanti, Eva, Murnnita, Syarifah 2016. Analisis Kinerja Keuangan pada


Rumah Sakit Ibu dan Anak Tahun Anggaran 2013-2015 di Kota
Banda Aceh. JURNAL AKUNTANSI MUHAMMADIYAH VOL. 8
NO. 1

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi


Edisi 8. Yoogyakarta: Ekonisia

53
54

Wirawan. 2009. Evaluasi Kiinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi


dan Penelitian. Jakarta. Penerbit: Salemba Empat.

https://www.garnesia.com/directory/read/6112/sulawesi-selatan_wotu-
luwu-timur_rumah-sakit-umum-daerah-i-lagaligo.html (diakses
tanggal 10 September 2020)

http://rsudilagaligo.luwutimurkab.go.id/index.php/profil-dan-dinas/visi-dan-
misi (diakses tanggal 4 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai