Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PERIODE TAHUN 2021/2022

PROSEDUR PENDATAAN UMKM DAN FUNGSINYA

DI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KABUPATEN PASURUAN

Disusun Oleh :

Nama : Andri Siswanto

NIM : 1841712

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) YADIKA BANGIL

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN 2021
2

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


STIE YADIKA BANGIL

PERIODE SEMESTER : GANJIL TAHUN 2021

Disusun oleh:

Nama :Andri Siswanto

NIM :1841712

PROSEDUR PENDATAAN UMKM DAN FUNGSINYA

DI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KABUPATEN PASURUAN

(Studi Manajemen)

Kepala Seksi Kewirausahaan Penulis

Nyoman Eriska Varunny, SS Andri Siswanto


NIP. 19770627 201001 2 012 NIM. 1841712
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Kegiatan : Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Tempat : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

Tanggal Pelaksanaan : 01 Juli 2021 s/d 07 Agustus 2021

Pelaksana : Andri Siswanto

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyetujui pelaksanaan kegiatan seperti

yang tersebut di atas

Pasuruan, 13 Desember 2021

Mengetahui

Kaprodi Manajemen

Anis Nusron, SE., MM


NIDN.
4

TANDA PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Judul : PROSEDUR PENDATAAN UMKM DAN

FUNGSINYA DI DINAS KOPERASI DAN USAHA

MIKRO KABUPATEN PASURUAN (Studi

Manajemen)

Disusun Oleh : Andri Siswanto

NIM : 1841712

Program Studi : Manajemen

Program : Strata Satu (S-1)

Pasuruan ,29 September 2021

Pembimbing,

Fahmi Abdullah, SE, MM.


TANDA PENGESAHAN

TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN MAJELIS PENGUJI LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA ATAU MAGANG FAKULTAS EKONOMI,

JURUSAN MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

YADIKA BANGILPADA :

Hari :

Tanggal :

Jam :

Judul : PROSEDUR PENDATAAN UMKM DAN FUNGSINYA DI

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN

PASURUAN (Studi Manajemen)

MAJELIS PENGUJI

PENGUJI PENGUJI

(______________) (_______________)
6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun judul penulisan Laporan Praktik

Kerja Lapangan (PKL), yang penulis sajikan adalah ANALISA PROSES

PENGADAAN BARANG DAN JASA PADA DINAS PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN PASURUAN.

Tujuan penulisan laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat memenuhi

kegiatan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sebagai bahan penulisan

diambil berdasarkan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka

penulisan laporan ini tidak akan berjalan dengan baik.

Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu, dalam proses pembuatan laporan ini :

1. Bapak Dr. Drs. Muhammad Saifi, M.Si selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

EkonomiYadika Bangil yang telah mendukung kegiatan KKN.

2. Arif Syaifudin SH, MM selaku wakil ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Yadika Bangil yang telah mendukung kegiatan KKN

3. Bapak Anis Nusron, SE, MM dan Bapak Bagus Hari Sugiharto, SE., M.Ak

selaku sebagai ketua pelaksana KKN Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika

Bangil.
4. Bapak Fahmi Abdullah, SE, MM dan Ibu Lailatun Nafisah, SE., MSA

selaku sebagai ketua pelaksana KKN Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yadika

Bangil.

5. Seluruh pihak yang member informasi, baik secara langsung maupun tidak

langsung.

6. Karyawan di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan yang

telah mengizinkan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ).

7. Dan terimakasih juga untuk orang tua yang telah membantu secara moral

maupun materi.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun dalam

penulisan laporan ini agar lebih baik ke depannya.

Pasuruan, 13 Desember 2021

Andri Siswanto
NIM. 1841712
8

DAFTAR ISI

Halaman :

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL).............................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii

TANDA PERSETUJUAN......................................................................................iv

TANDA PENGESAHAN........................................................................................v

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI........................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x

DAFTAR TABEL..................................................................................................iii

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. Latar Belakang...................................................................................3

B. Rumusan Masalah..............................................................................3

C. Tujuan................................................................................................3

D. Manfaat..............................................................................................3

E. Ruang Lingkup...................................................................................3

F. Sistematika Penulisan........................................................................3

BAB II......................................................................................................................3

GAMBARAN LOKASI DAN TEMPAT PKL.......................................................3

A. Tinjauan Umum.................................................................................3
B. Sejarah................................................................................................3

C. Visi Misi.............................................................................................3

D. Tugas dan Fungsi...............................................................................3

E. Lokasi.................................................................................................3

BAB III..................................................................................................................14

LANDASAN TEORI.............................................................................................16

A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah..................................................14

B. Karakteristik UMKM.......................................................................16

C. Masalah yang di hadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah...........17

BAB IV..................................................................................................................21

PEMBAHASAN....................................................................................................21

A. Hasil Praktik Kerja Lapangan..........................................................21

B. Pelaksanaan Kerja............................................................................21

C. Tujuan Umum Pendataan UMKM...................................................26

D. Penerapan BPUM (Bantuan Pelaku Usaha Mikro)..........................27

BAB V....................................................................................................................29

PENUTUP..............................................................................................................29

A. Kesimpulan......................................................................................29

B. Saran.................................................................................................29

C. Daftar Pustaka..................................................................................30
10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : lokasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab.Pasuruan...12


DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Tabel Kegiatan PKL yang di selenggarakan oleh dinas.........................22


12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Gedung Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan

Lampiran 2 :Input Data Usaha Mikro ke Aplikasi ODS (Online Data System)

Lampiran 3 : Koordinasi Terkait Pembukaan Bantuan Pelaku Usaha Mikro

(BPUM) oleh Kemenkop RI

Lampiran 4 : Membuat dan Menyebarkan Flayer Bantuan Pelaku Usaha Mikro

(BPUM)

Lampiran 5 : Pelayanan Pendaftar dan Penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro

(BPUM)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu ke waktu mengalami

perkembangan bagus. Para pelaku bisnisnya pun menghasilkan jenis produk yang

beragam. Usaha kecil menengah menjadi salah satu terobosan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah masyarakat untuk mencapai

kesejahteraan hidup yang memadai. Usaha kecil menengah menjadi penopang

perekonomian Indonesia, karena membantu pertumbuhan perekonomian

masyarakat. Kemandirian masyarakat seperti para pelaku bisnis UKM ini

diharapakn akan mampu mengurangi angka pengangguran jika melihat fakta

lapangan pekerjaan yang semakin terbatas dengan jumlah tenaga kerja yang

belum terserap terus bertambah.

Berbagai jenis produk yang dihasilkan para pelaku bisnis UKM memiliki

kualitas. Hal ini dikarenakan keinginan mereka untuk nampu bersaing di pasar.

Sekalipun para pelaku bisnis tersebut bertaraf UKM tetapi mereka

mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas sebelum barang yang mereka

hasilkan akan dipasarkan. Kondisi persaingan pasar yang kompetitif menjadi

aspek yang tidak lepas dari perhatian, mereka harus saling bersaing untuk mampu

menjadi yang diminati pasar, belum lagi harus bersaing dengan perusahaan besar.

Alasan para pelaku bisnis UKM mempertimbangkan aspek mutu dan kualitas

1
2

tentu salah satunya dikarenakan kesadaran mereka terhadapkonsumen dan calon

konsumen yang lebih selekif sebelum melakukan keputusan pembelian.

Keberadaan para pelaku bisnis UKM memberikan andil yang cukup

signifikan bagi pembangunan perekonomian. Dalam hal ini usaha yang mereka

bangun menyerap tenaga kerja di derahnya masing-masing. Hal tersebut sangat

membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran dan

pengentasan kemiskinan. Diharapkan perkembangan bisnis UKM dari waktu ke

waktu mengalami peningkatan yang stabil. Namun, di dalam perjalananya untuk

berkembang lebih maju, para pelaku bisnis UKM tidak lepas dari kendala-

kendala. Sehingga diperlukan campur tangan dari pemerintah maupun swasta

untuk mendorong perkembangan yang diharapakan bersama.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sangat penting

adanya permsalahan, karena permasalahan dapat memberikan gambaran bagi

penulis. Adapun permasalahan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

Bagaimana implementasi pendataan UMKM dan fungsinya oleh Dinas Koperasi

dan Usaha Mikro di Kabupaten Pasuruan?

C. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mengetahui implementasi

prosedur proses pendataan UMKM dan fungsinya oleh Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman di Kabupaten Pasuruan


3

D. Manfaat
Penelitian dan penyusunan laporan ini diharapkan ini dapat memberikan

manfaat antara lain:

1. Bagi Mahasiswa

Untuk memperkaya dan memperluas wawasan mengenai proses pendataan

UMKM dan fungsinya di kabupaten pasuruan

2. Bagi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Untuk memberikan suatu kontribusi atas pengembangan ilmu pengetahuan

yang lebih mendalam khususnya system proses pendataan UMKM dan fungsinya

untuk menciptakan suatu bentuk solusi atas masalah yang lebih baik dalam proses

bisnis di berbagai bidang

3. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yadika Bangil

Dapat dijadikan sebagai referensi ilmu pengetahuan sehingga dapat

menambah informasi dan referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkan.

E. Ruang Lingkup
Penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dalam lingkup

membahas tentang implementasi prosedur Pendataan UMKM dan Fungsinya

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro di Kabupaten Pasuruan.

F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan serta mendapatkan susunan yang baik dan teratur,

maka penulis membagi dalam beberapa bab, dimana setiap bab memiliki
4

pembahasan tersendiri tetapi antara bab satu dengan yang lainnya tetap memiliki

keterkaitan. Dibawah ini dijelaskan tentang setiap bab di dalam Laporan Praktik

Kerja Lapangan (PKL), sehingga mudah di pahami.

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang

permasalahan yang menjadi dasar pemilihan judul, tujuan,

ruang lingkup, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Gambaran Lokasi dan Tempat PKL

Dalam bab ini akan membahas tentang tinjauan umum,

sejarah, visi misi, tugas dan tanggung jawab dan lokasi

tempat Praktik Kerja Lapangan.

BAB III : Landasan Teori

Dalam bab ini akan membahas tentang pengertian dan

fungsi pendataan UMKM.

BAB IV : Pembahasan

Dalam bab ini akan dibahas tentang tujuan dan proses

pendataan UMKM.

BAB V : Penutup : kesimpul an dan saran

Dalam bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari

pembahasan sebelumnya dan saran-saran yang membangun.


BAB II

GAMBARAN LOKASI DAN TEMPAT PKL

A. Tinjauan Umum

Di dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil

dan menengah (UMKM) didefinisikan pengertian UMKM dan kriterianya, yaitu

usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam

undang-undang ini, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana

dimaksud dalam undang-undang ini, usaha menengah adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau

usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaiamana diatur dalam undang-undang ini.

5
6

KRITERIA
No URAIAN
ASSET OMZET
1 Usaha mikro Max 50 jt Max 300jt

2 Usaha kecil >50jt-500 jt >300 jt- 2,5 M


Usaha
3 >500jt-10 M >2,5 m-50 M
menengah

Di Jawa Timur berdasarkan sensus nasional di bidang ekonomi akhir tahun

2013 jumlah UMKM di Jatim sebanyak 4,2 juta, jumlah tersebut pada Sensus

2014 yang hasilnya dipublikasikan 2015 melompat menjadi 6,8 juta, dan tahun

2016 yang hasilnya dipublikasi 2018 kembali naik signifikan menjadi 9,59 juta.

Bahkan pada tahun 2019, dari PDRB Jatim yang mencapai Rp. 2.019 triliun,

sebesar Rp 1.290. triliun berasal dari kinerja UMKM. Namun demikian besarnya

kenaikan pendapatan yang dihasilkan UMKM di Jawa Timur belum representatif

mengakomodasi pendapatan yang diperoleh dari bagi hasil dengan UKM di sektor

perdagangan jasa seperti warung kopi atau cafe-cafe yang jumlahnya tergolong

cukup besar di setiap daerah. Namun pada tahun ini, tahun 2020 kondisi

mengalami perubahan sangat drastis, yang berlangsung dalam waktu yang relatif

pendek. Pada pertengahan bulan Maret 2020 saat pemerintah menyarankan untuk

melakukan social distance dan stay at home hingga awal Mei 2020 telah merubah

kondisi kehdupan UMKM.

Tahun 2020 ketika di berbagai negara di dunia mengalami pandemi,

musibah akibat penyebaran virus Corona (Covid 19) yang sangat mematikan

memaksa hampir semua negara memberikan tindakan mengamankan

masyarakatnya dari penyebaran virus yang mematikan, jumlah korban yang terus
7

bertambah setiap hari hingga ratusan orang meninggal. Indonesia sebagai salah

satu negara yang juga terkena dampak penyebaran virus Corona Covid 19 segera

melakukan berbagai tindakan antisipasi dengan cara menyarankan untuk

melakukan socia distance hingga saran untuk bekerja dari rumah, dan menutup

semua sektor pelayanan publik.

Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar pada keberlangsungan bisnis

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan hasil survei, sebanyak

96% pelaku usaha mengaku sudah mengalami dampak negatif Covid-19 terhadap

proses bisnisnya (Sebanyak 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku usaha mikro kecil

menengah). Sebanyak 75% di antaranya mengalami dampak penurunan penjualan

yang signifikan. Tak hanya itu, 51% pelaku usaha meyakini kemungkinan besar

bisnis yang dijalankan hanya akan bertahan satu bulan hingga tiga bulan ke depan.

Sebanyak 67% pelaku usaha mengalami ketidakpastian dalam memperoleh akses

dana darurat, dan 75% merasa tidak mengerti bagaimana membuat kebijakan di

masa krisis. Sementara, hanya 13% pelaku usaha yakin, mereka memiliki rencana

penanganan krisis dan menemukan solusi untuk mempertahankan bisnis mereka.

Dari sisi pemerintah sendiri, Kementerian Koperasi dan UKM telah

membuka layanan hotline 1500 587 yang ditujukan sebagai tempat aduan bagi

UMKM maupun UKM yang usahanya terkena dampak pandemi Covid-19 ini

mulai pertengahan Maret lalu. Pendataan ini kemudian menjadi acuan dari

pemerintah untuk menyiapkan program-program antisipasi dampak Covid-19,

antara lain mengajukan stimulus daya beli UMKM dan koperasi, program belanja
8

di warung tetangga untuk menggerakkan ekonomi sekitar, restrukturisasi kredit

bunga, memasukkan sektor mikro dalam program kartu prakerja, bantuan

langsung tunai, hingga relaksasi pajak untuk UMKM. Dimana pemerintah

berharap program ini bisa membantu koperasi dan UMKM bertahan di masa

pandemi ini.

B. Sejarah

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 18 Tahun

2016 tentang Perangkat Daerah terjadi perubahan nama dinas dengan struktur

organisasi di pemerintah Kabupaten Pasuruan. Salah satu perangkat daerah yang

terkena perubahan nama tersebut adalah Dinas Koperasi dan UKM yang berubah

nama menjadi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan adalah satu satuan

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pasuruan yang mempunyai tugas untuk

membantu tugas Bupati Pasuruan dalam melaksanakan program dan kegiatan

pembangunan di Kabupaten Pasuruan.

C. Visi Misi
9

Visi Kabupaten Pasuruan yang tertuang dalam RPJMD adalah “Menuju

Kabupaten Pasuruan yang Sejahtera dan Maslahat ”, sedangkan misi Kabupaten

Pasuruan Tahun adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor-sektor produksi dan produk

produk unggulan Kabupaten Pasuruan melalui penguatan kelembagaan sosial

ekonomi desa menuju kesejahteraan masyarakat ;

2. Melaksanakan pembangunan berbasis keluarga dengan memanfaatkan

modal sosial berbasis religiusitas dan budaya, guna mewujudkan kohesi sosial dan

penyediaan pelayanan dasar di Kabupaten Pasuruan terutama pelayanan kesehatan

dan permukiman ;

3. Memanfaatkan segenap potensi Sumber Daya Alam secara

bertanggungjawab dan berkelanjutan sebagai bentuk konservasi lingkungan di

Kabupaten Pasuruan ;

4. Memperkuat dan memperluas reformasi birokrasi yang mendukung tata

kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang inovatif bersih, efektif, akuntabel,

dan demokratis yang berbasis pada teknologi informasi ;

5. Melakukan strategi peningkatan nilai tambah ekonomi berbasis masyarakat

dengan cara mempermudah aspek legal dan pembiayaan dalam rangka percepatan

pembangunan daerah;

6. Meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk penguatan konektivitas

dan aksesbilitas masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah ;


10

7. Meningkatkan kualitas pendidikan sembari menjamin terselenggaranya

integrasi antara pendidikan formal dan non formal sebagai wujud afirmasi

Pendidikan karakter di Kabupaten Pasuruan.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pasuruan tahun 2013

Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tahun 2013 – 2018 memuat program

kegiatan yang selaras dengan pencapaian visi misi Bupati terpilih. Dari ketujuh

misi tersebut diatas, misi pertama yaitu Meningkatkan kualitas dan produktivitas

sektor-sektor produksi dan produk produk unggulan Kabupaten Pasuruan melalui

penguatan kelembagaan sosial ekonomi desa menuju kesejahteraan masyarakat

dan misi kelima yaitu Melakukan strategi peningkatan nilai tambah ekonomi

berbasis masyarakat dengan cara mempermudah aspek legal dan pembiayaan

dalam rangka percepatan pembangunan daerah selaras dengan tugas pokok dan

fungsi yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Permasalahan terkait

dengan misi pertama dan misi kelima dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro adalah sebagai berikut :

1. Masih rendahnya daya saing dan nilai tawar badan usaha koperasi

dibandingkan dengan badan usaha lainnya;

2. Masih rendahnya daya saing SDM pengelola koperasi dan pelaku usaha

mikro

3. Kurangnya kapasitas koperasi untuk berinovasi dalam pengembangan

produk dan layanan bagi anggota ;


11

4. Koperasi belum memiliki visi untuk menjadi modern (SDM, organisasi,

usaha dan inovasi) ;

5. Masih rendahnya daya saing produk pelaku usaha mikro ;

6. Penguasaan serta pemanfaatan teknologi informasi yang masih kurang

optimal baik oleh koperasi maupun pelaku usaha mikro;

7. Masih kurangnya skema pembiayaan yang berpihak pada koperasi dan usaha

mikro;

8. Masih rendahnya kesadaran pelaku usaha mikro terhadap aspek legalitas

formal.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, dukungan program kegiatan

yang tertuang dalam Renstra Dinas Koperasi dan Usaha Mikro tahun 2019 – 2023

akan menjadi bagian dari upaya konkrit untuk mewujudkan visi yang dicanangkan

oleh Kepala Daerah.

D. Tugas dan Fungsi

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas membantu Bupati

melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah di

bidang koperasi dan usaha mikro untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai fungsi :

1. perumusan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan dan pembinaan

koperasi dan usaha mikro;

2. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan dan pembinaan

koperasi dan usaha mikro;


12

3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan daerah di bidang pemberdayaan dan

pembinaan koperasi dan usaha mikro;

4. pelaksanaan administrasi dinas daerah di bidang pemberdayaan dan

pembinaan koperasi dan usaha mikro; dan

5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan

fungsinya.

E. Lokasi

Nama Instansi : Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

Alamat : Jl. Raya Raci KM.09 Bangil – Pasuruan

Telp : (0343) 426282

E-mail :dinkopkabpas@gmail.com

Gambar 1 : Lokasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab.Pasuruan


13

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO


KABUPATEN PASURUAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIS

JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

SUB BAGIAN
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM UMUM DAN KEPEGAWAIAN
DAN PELAPORAN SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG USAHA KOPERASI


BIDANG KELEMBAGAAN DAN PENGAWASAN BIDANG FASILITASI DAN PEMBIAYAAN BIDANG USAHA MIKRO

SEKSI ORGANISASI DAN TATALAKSANA SEKSI FASILITASI SIMPAN PINJAM


SEKSI KOPERASI PERTANIAN DAN PERKEBUNAN SEKSI KEWIRAUSAHAAN

SEKSI KOPERASI PETERNAKAN DAN PERIKANAN


SEKSI HUKUM DAN ADVOKASI
SEKSI PERMODALAN SEKSI PRODUKSI

SEKSI KOPERASI PERDAGANGAN, INDUSTRI DAN ANEKA USAHA SEKSI PEMASARAN DAN JARINGAN USAH
SEKSI PENGAWASAN SEKSI PEMBIAYAAN

Gambar 1 : Struktur Organisasi pada RENSTRA Dinas Koperasi & UM


BAB III

LANDASAN TEORI

A. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

UMKM merupakan usaha yang memiliki peran yang cukup tinggi

terutama di indonesia yang masih tergolong negara berkembang. Dengan

banyaknya jumlah UMKM maka akan semakin banyak penciptaan kesempatan

kerja bagi para pengangguran. Selain itu UMKM dapat dijadikan sebagai

sumber pendapatan khususnya didaerah pedesaan dan rumah tangga

berpendapatan rendah.

Peran UMKM tidak dapat di ragukan lagi dalam mendukung

peningkatan pendapatan masyarakat tetapi pengertian dari UMKM tersebut

masih beragam. Makna dari UMKM sendiri berbeda beda. Definisi yang

berkaitan dengan UMKM antara lain menurut:

Ketentuan undang undang No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil dan

kemudian dilaksanakan lebih lanjut dengan peraturan pemerintah nomor 44

tahun 1997 tentang kemitraan, dimana pengertian UMKM adalah sebagaimana

di atur Undang- undang No. 20 tahun 2008 UMKM adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan cabang yang dimiliki,

dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsungdari usaha

menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil

14
15

1. Menurut badan Pusat Statistik tahun 2003 mendefinisikan UMKM

menurut 2 kategori yaitu:

2. Menurut omset. Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai aset tetap

kurang dari Rp. 200.000.000 dan omset pertahun kurang Rp.1.000.000.000

3. Menurut jumlah tenaga kerja. Usaha kecil adalah usaha yang mempunyai

tenaga kerja sebanyak 5 sampai 9 orang tenaga kerja. Industri rumah tangga

adalah industri yang memperkerjakan kurang dari 5 orang. UMKM adalah usaha

yang mempunyai modal awal yang kecil atau nilai kekayaan (aset) yang kecil

dan jumlah pekerja yang kecil (terbatas), nilai modal (aset) atau jumlah

pekerjaannya sesuai definisi yang diberikan oleh pemerintah atau intitusi lain

dengan tujuan tertentu (Sukirno, 2004: 365)

4. Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan, UMKM adalah

kelompok industri kecil modern, industri tradisional, dan industri kerajinan yang

mempunyai investasi modal untuk mesin- mesin dan peralatan sebesar

Rp.70.000.000,00 ke bawah dan usahanya dimiliki oleh warga Negara

Indonesia.

5. Menurut Suprapti (2005:48) UMKM adalah badan usaha baik perorangan

atau badan hukum yang memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan

bangunan) sebanyak Rp. 200.000.000,00 dan mempunyai hasil penjualan

pertahun sebanyak Rp. 1.000.000.000,00 dan berdiri sendiri.


16

B. Karakteristik UMKM

Kriteria UMKM dalam Ketentuan UU. Republik Indonesia No.20

Tahun 2008:

1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

2. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

3. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

4. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

5. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

6. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)

sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

7. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.

8. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)

Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,00

(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).


17

Ciri-ciri usaha kecil menurut Mintzerg dkk, (dalam situmorang, 2003:5)

adalah:

1. Kegiatan cenderung tidak normal dan jarang yang mempunyai rencana bisnis.

2. Struktur organisasinya bersifat sederhana.

3. Jumlah tenaga kerja terbatas dengan pembagian kerja yang longgar.

4. Kebanyakan tidak memiliki pemisahan antara kekayaan pribadi dan perusahaan.

5. Sistem Akuntansi yang kurang baik, dan kadang-kadang tidak memiliki.

6. Skala ekonomi terlalu kecil sehingga sukar menekan biaya.

7. Marjin keuntungan sangat tipis.

8. Kemampuan pasar serta divervikasi pasar cenderung terbatas.

9. Keterbatasan modal sehingga tidak mampu memperkerjakan

manajer manajer profesional.

10. Hal ini menyebabkan kelemahan manajerial yang meliputi kelemahan

pengorganisasian, perencanaan, pemasaran dan akuntansi.

C. Masalah yang di hadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Perkembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia tidak lepas dari

berbagai macam masalah. Tingkat intensitas dan sifat dari masalah- masalah

tersebut tidak bisa berbeda tidak hanya menurut jenis produk atau pasar yang

dilayani, tetapi juga berbeda antar wilayah atau lokasi, antar sentra, antar sektor

atau subsektor atau jenis kegiatan, dan antar unit usaha dalam kegiatan atau sektor

yang sama (Tambunan, 2002). Meski demikian masalah yang sering dihadapi oleh

usaha mikro dan kecil menurut (Tambunan, 2002)


18

1. Kesulitan pemasaran

Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi

perkembangan usaha mikro dan kecil. Salah satu aspek yang terkait dengan

masalah pemasaran adalah tekanan-tekanan persaingan, baik pasar domestic dari

produk serupa buatan usaha besar dan impor, maupun di pasar ekspor.

2. Keterbatasan Financial

Usaha mikro dan kecil, khususnya di Indonesia menghadapi dua masalah

utama dalam aspek financia : mobilitas modal awal (star- up capital) danakses ke

modal kerja, financial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan

demi pertumbuhan output jangka panjang.

3. Keterbatasan SDM

Keterbatasan SDM juga merupakan salah satu kendala serius bagi banyak

usaha mikro dan kecil di Indonesia, terutama dalam aspek- aspek

enterpreunership, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk,

engineering design, quality control, organisasi bisnis, akuntansi, data processing,

teknik pemasaran, dan penelitian pasar. Keterbatasan ini menghambat usaha

mikro dan kecil Indonesia untuk dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar

internasional.
19

4. Masalah bahan baku

Keterbatasan bahan baku dan input-input lainnya juga sering menjadi

salah satu kendala serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi

bagi banyak usaha mikro dan kecil di Indonesia. Keterbatasan ini dikarenakan

harga baku yang terlampau tinggi sehingga tidak terjangkau atau jumlahnya

terbatas

5. Keterbatasan teknologi

Usaha mikro dan kecil di Indonesia umumnya masih menggunakan

teknologi lama atau tradisional dalam bentuk mesin-mesin tua atau alat-alat

produksiyang sifatnya manual. Keterbelakangan teknologi ini tidak hanya

membuat rendahnya total factor productivity dan efisiensi di dalam proses

produksi, tetapi juga rendahnya kualitas produk yang dibuat.

6. Terdampak Covid-19

Sebanyak 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku usaha mikro kecil

menengah Timur terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Kebanyakan

koperasi yang terkena dampak Covid-19 bergerak pada bidang kebutuhan sehari-

hari, sedangkan sektor UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan

minuman. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bahwa koperasi

yang bergerak pada bidang jasa dan produksi juga paling terdampak pandemi

Covid-19. Para pengelola koperasi merasakan turunnya penjualan, kekurangan

modal dan terhambatnya distribusi. Sementara itu, sektor UMKM yang


20

terguncang selama pandemi Covid-19, selain makanan dan minuman, adalah

industri kreatif dan pertanian.


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Prtaktik Kerja Lapangan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Dinas Koperasi

dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan. Praktikan menjalankan Praktik

KerjaLapangan (PKL) selama 38 hari kerja (terhitung dari 01 Juli 2021–07

Agustus 2021) dan praktikan ditempatkan di bagian pendataan UMKM dan

fungsinya.

B. Pelaksanaan Kerja

Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan. Selama penulis ditempatkan di

Bagian pendataan UMKM dan fungsinya, tugas penulis sebagian besar adalah

memproses kegiatan prosedur pendataan UMKM dan fungsinya melalui Aplikasi

ODS (Online Data System) dan pelayanan prosedur pendaftaran BPUM (Bantuan

Pelaku Usaha Mikro). Selain itu penulis juga ikut mengambil bagian dalam

kegiatan-kegiatan lain yang diselenggarakan dinas. Daftar kegiatan penulis

sebagai berikut :

21
22

Tabel 1 : Tabel Kegiatan PKL yang di selenggarakan oleh dinas

No Waktu pelaksanaan
Jenis kegiatan
PKL

Hari/tanggal
1 Kamis, 01 Juli 2021 • Membuat surat permintaan data ke BPS dan

Satrya Emas.
2 Jumat, 02 Juli 2021 • Rekap data dari BPS Kabupaten Pasuruan

dan Satrya Emas.


3 Senin, 05 juli 2021 • Rekap data dari BPS Kabupaten Pasuruan

dan Satrya Emas.


4 Selasa, 06 Juli 2021 • Rekap data pengelompokan data sesuai

kecamatan masing-masing.
5 Rabu, 07 Juli 2021 • Rekap data pengelompokan data sesuai

kecamatan masing-masing.
6 Kamis, 08 Juli 2021 • Upload data UMKM ke Aplikasi ODS

7 Jumat, 08 Juli 2021 • Upload data UMKM ke Aplikasi ODS

8 Senin, 12 Juli 2021 • Upload data UMKM ke Aplikasi ODS

9 Selasa, 13 Juli 2021 • Upload data UMKM ke Aplikasi ODS

10 Rabu, 14 Juli 2021 • Mengikuti Rapat koordinasi terkait BPUM

(Bantuan Pelaku Usaha Mikro)


11 Kamis, 15 Juli 2021 • Membuat Flayer pengumuman dan

prosedur pendaftaran BPUM (Bantuan


23

Pelaku Usaha Mikro)


12 Jumat, 16 Juli 2021 • Membuat link google form pendaftaran

BPUM (Bantuan Pelaku Usaha Mikro)


13 Senin, 19 Juli 2021 • Menyebarkan Flayer pengumuman

pendaftaran BPUM (Bantuan Pelaku Usaha

Mikro) melalui media social online


14 Selasa, 20 Juli 2021 • Pelayanan Pendaftaran BPUM (Bantuan

Pelaku Usaha Mikro) melalui online

maupun offline.
15 Rabu, 21 Juli 2021 • Pelayanan Pendaftaran BPUM (Bantuan

Pelaku Usaha Mikro) melalui online

maupun offline.
16 Kamis, 22 Juli 2021 • Pelayanan Pendaftaran BPUM (Bantuan

Pelaku Usaha Mikro) melalui online

maupun offline.
17 Jumat, 23 Juli 2021 • Pelayanan Pendaftaran BPUM (Bantuan

Pelaku Usaha Mikro) melalui online

maupun offline.
18 Senin, 26 Juli 2021 • Pelayanan Pendaftaran BPUM (Bantuan

Pelaku Usaha Mikro) melalui online

maupun offline.
19 Selasa, 27 Juli 2021 • Rekap data BPUM (Bantuan Pelaku Usaha

Mikro) dan seleksi kelengkapan data

melalui pendaftaran google form dan

pengambilan data dari Aplikasi ODS

(Online Data System).


20 Rabu, 28 Juli 2021 • Rekap data BPUM (Bantuan Pelaku Usaha

Mikro) dan seleksi kelengkapan data


24

melalui pendaftaran google form dan

pengambilan data dari Aplikasi ODS

(Online Data System).


21 Kamis, 29 Juli 2021 • Rekap data BPUM (Bantuan Pelaku Usaha

Mikro) dan seleksi kelengkapan data

melalui pendaftaran google form dan

pengambilan data dari Aplikasi ODS

(Online Data System).


22 Jumat, 30 Juli 2021 • Stor data BPUM (Bantuan Bagi Pelaku

Usaha Mikro) ke Kementrian Koperasi dan

UKM.
23 Senin, 02 Agustus 2021 • Pelayanan pengecekan data bagi penerima

BPUM (Bantuuan Pelaku Usaha Mikro) dan

pengarahan pengecekan melalui link

https://eform.bri.co.id/bpum
24 Selasa, 03 Agustus 2021 • Pelayanan pengecekan data bagi penerima

BPUM (Bantuuan Pelaku Usaha Mikro) dan

pengarahan pengecekan melalui link

https://eform.bri.co.id/bpum
25 Rabu, 04 Agustus 2021 • Memproses data balikan dari kementrian

yang gagal verifikasi seleksi dan pelayanan

terhadap pelaku UMKM terkait


26 Kamis, 05 Agustus 2021 • Memproses data balikan dari kementrian

yang gagal verifikasi seleksi dan pelayanan

terhadap pelaku UMKM terkait


27 Jumat,06 Agustus 2021 • Stor ulang data balikan yang sudah di

perbaiki
25

Proses Pendataan UMKM di ambil dari hasil rekap data BPS (Badan Pusat

Statistik) dan rekap data dari Satrya Emas Kabupaten Pasuruan, rekapan tersebut

akan memiliki saat ada program terbaru dari pemerintah pusat seperti contoh

BPUM (Bantuan Pelaku Usaha Mikro) dan data yang sudah di rekap akan di

setorkan ke Kementrian untuk dilakukakannya proses penyeleksian terkait

kelayakan UMKM yang berhak mendapat bantuan tersebut. Tugas selanjutnya

sebagai admin, kita melakukan pelayanan kepada UMKM yang mempunyai

permasalahan data dan pengajuan ulang pada bantuan tersebut

C. Tujuan Umum Pendataan UMKM

Pasal 2

Peraturan Menteri mengenai Pendataan Koperasi dan UKM bertujuan

untuk:

1. memberikan acuan dan pemahaman yang sama mensinergikan kegiatan

pengumpulan data Koperasi dan UKM oleh seluruh unit/satuan kerja pada

Kementerian serta SKPD yang terintegrasi dalam suatu sistem pendataan agar

lebih tertib, efektif dan efisien; dan

2. mewujudkan basis data sehingga dapat tercipta tata kelola data Koperasi

dan UKM yang terpadu dan menghasilkan data yang berkualitas, lengkap dan

akurat serta representatif untuk memenuhi kebutuhan Kementerian dan pemangku

kepentingan lainnya.

Pasal 3
26

Sasaran pendataan koperasi dan UKM adalah:

1. terselenggaranya kegiatan pengumpulan data secara langsung dari koperasi

dan UKM dan/atau tidak langsung melalui instansi pemerintah pusat dan daerah

serta pihak yang berkepentingan dengan memanfaatkan ODS;

2. terselenggaranya kegiatan penyimpanan, pengolahan dan penyajian data

serta informasi perkembangan koperasi dan UKM yang mudah diakses oleh para

pihak yang berkepentingan dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan

koperasi dan UKM; dan berkembangnya kualitas serta kemampuan koperasi dan

UKM dalam upaya memberi manfaat yang lebih besar bagi kepentingan anggota

dan masyarakat secara sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

D. Penerapan BPUM (Bantuan Pelaku Usaha Mikro)

Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) diatur dalam Peraturan

Menteri Koperasi dan UKM Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum

Penyaluran Bantuan Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro untuk Mendukung

Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang

Membahayakan Perekonomian Nasional Serta Penyelamatan Ekonomi Nasional

pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Berdasarkan Pasal

1 angka 2 Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 6 Tahun 2020, BPUM

adalah bantuan pemerintah dalam bentuk uang yang diberikan kepada pelaku

usaha mikro yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
27

BPUM diberikan satu kali dalam bentuk uang sejumlah Rp2.400.000,00

(dua juta empat ratus ribu rupiah) untuk pelaku Usaha Mikro yang memenuhi

kriteria tertentu yang disalurkan langsung ke rekening penerima BPUM.

Sesuai Pasal 7 Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 6 Tahun

2020, peoses leading sector penyaluran BPUM meliputi empat tahap, yaitu:

1. pengusulan calon penerima, Pengusul BPUM menyampaikan usulan calon

penerima BPUM kepada Menteri cq. Deputi penanggungjawab program BPUM.

Pengusul BPUM meliputi:

2. dinas yang membidangi Koperasi dan Usaha Mikro, kecil dan menengah

Provinsi dan kabupaten/kota;

3. Koperasi yang telah disahkan sebagai badan hukum;

4. kementerian/lembaga; d) perbankan dan perusahaan pembiayaan yang

terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK); atau e) Lembaga Penyalur Program

Kredit Pemerintah terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan

Layanan Umum (BLU). (Pasal 8 ayat (1) jo Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri

Koperasi dan UKM Nomor 6 Tahun 2020).


28
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya maka dapat

ditarikkesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam sistem pendataan yang digunakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha

Mikro yaitu melalui ODS (Online Data System), dalam era revolusi industry 4.0

semua system perlahan akan berubah menjadi serba elektronik ataupun online

2. Dengan banyaknya jumlah UMKM yang ada di Indonesia khususnya di

Kabupaten Psuruan yang di ketahui melalui pendataan UMKM melalui Aplikasi

ODS yang terdampak pandemic Covid-19 maka di kerahkannya program bantuan

dari Pemerintah yaitu BPUM (Bandtuan Pelaku Usaha Mikro)

B. Saran

Perlunya pemahaman bagi pelaku UMKM tentang informasi dari media

social agar saling memudahkan dalam pengurusan pendataan UMKM serta

melakukan konsultasi dan pendaftaran perijinan usaha dan selalu update tentang

bentuk bantuan apapun yang di anggarkan oleh pemerintah kepada pelaku

UMKM di Indonesia khususnya di Kabupaten Pasuruan.

29
30

C. Daftar Pustaka

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH (RENSTRA)


TAHUN 2019 – 2024 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab. Pasuruan

Situs Resmi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kab Pasuruan


http://dinkop.pasuruankab.go.id/

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor :


10/Per/M.KUKM/VII/2016 Tentang Pendataan Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah

Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 6 Tahun 2020 tentang


Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah bagi Pelaku Usaha Mikro

Situs Resmi http://umkm.depkop.go.id/ pendataan ODS (Online Data


System)

Situs Resmi https://jdih.bpk.go.id/ tentang BPUM (Bantuan Pelaku Usaha


Mikro)

Ketentuan undang undang No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil

Ketentuan peraturan pemerintah nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan

Ketentuan Badan Pusat Statistik tahun 2003

(Sukirno, 2004: 365)

Suprapti (2005:48)

Departemen Perindustrian dan Perdagangan, UMKM


31

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 :Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di DKoperasi dan Usaha

Mikro Kab. Pasuruan


32

Lampiran 1 : Gedung Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan


33

Lampiran 2 : Input Data Usaha Mikro ke Aplikasi ODS (Online Data System)
34

Lampiran 3 : Koordinasi Terkait Pembukaan Bantuan Pelaku Usaha Mikro

(BPUM) oleh Kemenkop RI


35

Lampiran 4 : Membuat dan Menyebarkan Flayer Bantuan Pelaku Usaha Mikro

(BPUM)
36

Lampiran 5 : Pelayanan Pendaftar dan Penerima Bantuan Pelaku Usaha Mikro

(BPUM)

Anda mungkin juga menyukai