Anda di halaman 1dari 47

HASIL LAPORAN AKHIR

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT POS INDONESIA
Jalan.Datuk Nasir No.01 Telp.(0813) 67369761 Manna

Disusun Oleh:

Nama : Devi Anggraini

NISN : 0067676634

Kelas : XII AKL 2

Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

I
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BENGKULU SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
(PT POS INONESIA )
Jalan. Datuk Nasir No.01 Manna Bengkulu Selatan

Diajukan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan


Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bengkulu Selatan

Pembimbing Manna, Februari 2024


Penulis

Benahari Ati H,S.Pd Devi Anggraini


NIP.197205212005022001 NISN.0067676634

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH


Kepala PT Pos Indonesia Ketua kompetensi

Sirfansyah Raas Mini, SE


NIP.989427742 NIP.197808292006042003

Mengetahui
Kepala SMKN 1 Bengkulu Selatatan

NURFADILAHWATI,S.Pd, M.Pd
NIP.197508211998012001

II
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 BENGKULU SELATAN
BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI & KEUANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI
SENI KERAJINAN & PARIWISATA
JL.AHMAD YANI,IBUL KOTA MANNA TELP./FAK(0739)21433
Email: smkn1.bengkuluselatan@yahoo.com
Website: http//www.smkn 1 bs.sch.id

IDENTITAS SISWA

1. Nama Lengkap : Devi Anggraini

2. Nomor Induk/NISN : 0067676634

3. Tempat/Tanggal Lahir : Mannau 9, 02 Juli 2006

4. Agama : Islam

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Anak Ke : 1(Satu)

7. Alamat Tempat Tinggal : Desa Beriang Tinggi

8. Nama Orang Tua/Wali : Dahlan Iskandar

9. Alamat Orang Tua : Desa Beriang Tinggi

10. Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

Kepala SMKN 1 Bengkulu Selatan

NURFADILAHWATI,S.Pd, M.Pd
NIP.197508211998012001

III
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat , karunia dan hidayah –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktik kerja lapangan (PKL) di PT POS INDONESIA, laporan ini
dibuat berdasarkan kegiatan kegiatan yang di laksanakan siswa selama berada di
dunia industri. Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban siswa selama
PKL dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang dilaksanakan setelah siswa
melaksanakan praktik di dunia industri.

Pelaksanaan PKL dapat berjalan dengan lancar karena adanya dukungan


kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Nurfadilahwati,S.Pd, M.Pd Selaku Kepala SMKN 1 Bengkulu Selatan.


2. Ibu Raas Mini SE, selaku Ketua Program Keahlian.
3. Ibu Benahari Ati H S.Pd, selaku Guru Pembimbing selama pelaksanaan
Prakrik Kerja Lapangan (PKL).
4. Bapak Sirfansyah selaku Pimpinan/Kepala PT Pos Indonesia.
5. Bapak Joni Iskandar selaku Instruktur pada PT Pos Indonesia.
6. Seluruh Staf dan Karyawan di Kantor PT Pos Indonesia
7. Seluruh Dewan Guru, atas bimbingannya selama penulis belajar di
SMKN 1 Bengkulu Selatan.
8. Seluruh karyawan SMKN 1 Bengkulu Selatan.
9. Orang tua yang telah memberikan Do’a dan semangat selama
berlangsungnya Praktik Kerja Lapangan (PKL)
10. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini.

IV
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan peraktik kerja lapangan
(PKL) ini masih terdapat banyak kesalahan ataupun kekurangan . oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Dan semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Manna, Februari 2024

Penulis

Devi Anggraini

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Halaman Pengesahan/Persetujuan.................................................................... ii
Biodata Peserta Praktik Lapangan.................................................................... iii
Kata Pengantar.................................................................................................. iv

V
Daftar Isi........................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................... 1

A. Latar Belakang PKL......................................................... 1


B. Tujuan PKL....................................................................... 3
C. Manfaat PKL..................................................................... 5

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN/INSTANSI..... .................. 7

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan/Instansi........................... 7


B. Letak Geografis Perusahaan / Instansi............................. 11
C. Vis, Misi Dan Tujuan Perusahaan/Instansi......................... 13
D. Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi.......................... 14
E. Tugas Pokok Dan Fungsi.............................…................. 15
F. Tata Tertib Perusahaan / Instansi…….............................. 16
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 18

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL………….............. 18


B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan PKL.... 19
C. Laporan Kegiatan Harian.................................................. 21
BAB IV PENUTUP.............................................................................. 32

A. Kesimpulan....................................................................... 32
B. Saran................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………...................35
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………................................................. 36

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi seluruh Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang menyatakan bahwa setiap siswa/siswi SMK wajib

VI
melaksanakan dan mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL). Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah suatu program yang dilakukan oleh seluruh SMK dan
merupakan kegiatan yang mengutamakan keahlian dan keterampilan pada setiap
siswa/siswi. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di
tempat sesuai dengan program keahlian yang dipilih disekolah, dan akan
langsung dipraktikkan di dunia usaha, perusahaan atau industri.

Di samping itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah


yang memang sudah mempersiapkan siswanya untuk bisa bekerja setelah
lulus.Hal ini bisa dilihat dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
dilaksanakan oleh siswa atas kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak
perusahaan. Tentu ini akan sangat membantu siswa dalam mengembangkan
potensi bekerjanya karena ketika Praktik Kerja Lapangan (PKL), siswa memang
sudah dituntut untuk bekerja dalam pekerjaan yang sebenarnya.

Kegiatan praktik kerja lapangan ini sendiri merupakan kurikulum


Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar
mengajar siswa melalui kegiatan praktik kerja secara langsung di dunia kerja
sesuai dengan program studi masing-masing untuk mencapai keahlian kerja
sebagai bekal untuk bekerja secara profesional.

Sistem ini merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian


profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah
dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung
dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu. Keahlian
profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan
pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja. Sehubungan dengan itu, maka
siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini secara langsung.

VII
Dengan demikian diharapakan dengan adanya kegitan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini dapat meningkatkan kualitas siswa/siswi sebagai generasi
penerus bangsa yanga lebih profesioanl dan bertanggung jawab agar mampu
menciptakan Negara dengan kekayaan sumber daya manusia.

Pada dasarnya Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu sistem


pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar dan dilakukan pada
perusahaan, industri, atau instansi.

Secara umum Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk memberi


gambaran kepada siswa-siswi pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan
ataupun disuatu lembaga instansi dan setelah melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) secara terkhusus siswa diharapkan dunia dapat memperolah
pengaalaman yang baik untuk memulai mengikuti dunia usaha,seperti mengetahui
pengalaman yang mencakup dunia perusahaan dan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan langsung dengan teknologi.

B.Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun Tujuan dari Praktik kerja Lapangan (PKL), Antara lain:
1. Sebagai salah satu syarat akademik yang ditentukan sekolah sebagai
syarat kelengkapan menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di SMK
Negeri 1 Bengkulu Selatan.

VIII
2. Peserta didik dapat mengenal dengan cermat dan seksama karakteristik
lingkungan fisik tempat bekerja, pola hubungan pribadi dan sosial di
tempat kerja, etika kerja, mental kerja dan etos kerja. Harapannya kelak
memulai sebuah refleksi sikap di masa depan, peserta didik menjadi
pekerja professional.
3. Menambah/memberikan keterampilan selama Praktik Kerja Lapangan.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik tentang dunia kerja
dan hubunganya dengan dunia pendidikan/akademik sehingga nantinya
dapat bermanfaat ketika peserta didik memasuki dunia kerja.
5. Untuk mengetahui sejauh mana kompetensi penulis di dunia kerja.
6. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengetahui segala
aktivitas dan oprasional pada PT Pos Indonesia.
7. Mengimplemintasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
8. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa – siswi Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
9. Melatih siswa untuk berkomunikasi/berinteraksi secara profesional didunia
kerja yang sebenarnya.
10. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa – siswi Praktik Kerja
Lapangan (PKL).

Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh


siswa-siswi Praktik . Kerja Lapangan (PKL) sesuai bidangnya. Menambah jenis
keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan di
Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Tujuan Umum

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan merupakan implementasi dari


kebijakan system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pada kelompok
mata pelajaran kejuruan dan keahlian sepenuhnya dilaksanakan di masyarakat

IX
dan di dunia usaha sekaligus pemenuhan dari kurikulum yang diprogramkan di
SMK Negeri 1 Bengkulu Selatan.

b. Tujuan Khusus

1. Mengenal dan memahami tata tertib secara nyata dari mekanisme kerja pada
dunia industri dan perusahaan.
2. Menumbuhkan semangat jiwa untuk berwirausaha.
3. Pencapaian suatu kemampuan dalam keterkaitan dan kesepakatan (link and
match ) antara kemampuan yang diberikan disekolah dengan kemampuan
nyata yang ada di industri perusahaan.
4. Menghasilkan tamatan/lulusan sebagai angkatan kerja yang memiliki
kemampuan profesional dengan tingkat pengetahuan,keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntunan kerja di dunia usaha/industri. Memberikan
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja yang berkualitas.

C.Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Kerja sama antara SMKN 1 Bengkulu Selatan dengan dunia usaha/industri
atau instansi dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan

X
saling melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini,
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan memberi nilai tambah atau
manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Industri

Penyelenggaraan PKL memberi keuntungan nyata bagi industri antara lain :

a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta didik PKL yang belajar dan
bekerja di industri.
b. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehinga
pada pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang memberi
keuntungan.
c. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari siswa-siswi yang melakukan
Praktik Kerja Lapangan.
d. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta Praktik Kerja Lapangan untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang di miliki.
e. Selama proses pendidikan melalui kerja indusri, peserta Praktik Kerja
Lapangan lebih mudah di atur dalam hal disiplin berupa kepatuhan peraturan
perusahaan. Karena itu sikap peserta Praktik Kerja Lapangan dapat di bentuk
sesuai dangan ciri khas tertentu industri.
f. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena di akui ikut serta
menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL).

2. Manfaat Bagi Sekolah

a. Terjadinya kerja sama antara sekolah dengan perushaan.


b. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik lebih
terjamin pencapaiannya.

XI
c. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip link and mtch).
d. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.

5. Manfaat Peserta didik

a. Hasil belajar bagi Praktik Kerja Lapangan akan lebih bermakna, karena setelah
tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan.
b. Keahlian profesional sarapercaya yang diperoleh dapat mengangkat harga diri
dan diri tamatan, yang selajutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan
keahlian profesionalnya pada tingkatyang lebih tinggi.
c. Menambah wawasan pada siswa-siswi.
d. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang praktik.

XII
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN / INSTANSI

A.Sejarah Berdirinya Perusahaan / Instansi


Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantor Pos
pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W
Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih
menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang
dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke
Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan
fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat
tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan
pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya.
Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan
PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang
Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih
diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi
hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi
Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun
luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan


kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24

XIII
ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100
persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi
terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan
teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 4.800 Kantorpos, serta
dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan
rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos
diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkel
daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

1746 - Kantor Pos Pertama


Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama
didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van
Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin
keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari
kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri
Belanda. Sejak saat itulah pelayanan pos lahir mengembangkan peran dan fungsi
pelayanan kepada publik.

1875 - Posten Telegrafdienst


Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan
dengan nama Posten TELEGRAFDIENST.

1877 - Union Postale Universelle


Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan
dalam pengiriman surat dan barang secara internasional sehingga tercatat sebagai
anggota Union Postale Univeselle (UPU).

1945 - Hari Bakti Postel


Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer
Jepang, 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT
dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa
tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL.

XIV
1965 - PN Pos dan Giro
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan
Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).

1978 - Perusahaan Umum Pos dan Giro


Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro yang
sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas
pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.

1995 - PT Pos Indonesia (Persero)


Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada tanggal 20 Juni 1995 berubah
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

XV
PT Pos Indonesia memiliki logo seperti digambar dibawah ini:

Sumber : Kantor Pos Manna 38500

Di dalam Logo Pos Indonesia, mendapati seekor merpati pos yang seolah-
olah sedang terbang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi. Ukuran merpati
yang lebih besar dari pada bola dunia melambangkan bahwa Pos Indonesia
diharapkan bisa menguasai (memimpin) usaha perposan di dunia Internasional.
Warna dasar jingga yang terdapat digambar merpati dan bola dunia menunjukan
bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti penting serta perlu
diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas jalan, pakaian pendaki
gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya). Tulisan ‘POS
INDONESIA’ dengan tifografi bold ini memberikan ketegasan identitas
perusahaan dan juga identitas Negara. Tulisan ini berada di bawah gambar
Merpati yang sedang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi karena logo ini
ingin menunjukan bahwa Pos Indonesia lebih mengutamakan Profesionalitas
dalam pelayanan untuk pelanggan-pelanggannya. Slogan Pos Indonesia “Untuk
Anda Kami Ada” yang di tulis dengan huruf latin (tegak tersambung)
menperlihatkan keluwesan, keramahan, dan fleksibilitas dalam melayani
pelanggan-pelanggannya.

XVI
B. Letak Geografis Perusahaan / Instansi

Adapun Tempat Atau Lokasi praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh
penulis adalah di PT Pos Indonesia yang beralamat di jalan Datuk Nasir Nomor
01 Manna Bengkulu Selatan. Adapun denah kantor PT Pos Indonesia Manna
Bengkulu Selatan,dapat di lihat di bawah ini.

Gambar 2.1 Denah Lokasi Prakrik Kerja Lapangan (PKL), PT Pos Indonesia

XVII
Gambar 2.2 tempat dilaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) PT Pos Indonesia

Nama Kantor : PT Pos Indonesia

Web : http://www.posindonesia.co.id

No. Telpon : 0813-6736-9761

Kota : Kota Manna

Provinsi : Bengkulu

Alamat : Jl. Datuk Nasir, Manna

C.Visi dan Misi, Tujuan Perusahaan / Instansi

XVIII
Adapun Visi dan misi, Tujuan dan Tata Nilai pada PT Pos Indonesia di
Manna Bengkulu Selatan sebagai berikut:

VISI

1. Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan


layanan surat pos, paket, dan logistik yang handal serta jasa
keuangan yang terpercaya

MISI
1 Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang
selalu tepat waktu dan nilai terbaik
2 Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja
yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi
3 Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil
usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh
4 Berkomitmen untuk berkontribusi kepada masyarakat
5 Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada
seluruh pemangku kepentingan

Tujuan
Tujuan PT. Pos Indonesia adalah memberikan layanan pos kepada
masyarakat, dengan sistem yang sudah terintegrasi yang membuat
masyarakat Indonesia loyal menggunakan PT. Pos Indonesia.

XIX
D.Struktur Organisasi Perusahaan / Instansi
Adapun struktur Organisasi pada PT Pos Indonesia di Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan , Terdiri dari :
1. Kepala Pos
2. Wakil/Asisten Pos
3. Staf/Karyawan Pos
Struktur Organisasi PT Pos Indonesia Di Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan;

SIRFANSYAH

KEPALA POS

RINDA OKTAVIANI

ASISTEN

STAF KARYAWAN

JONI WAHYU TESA


WIDODO HUNADI
ISKANDAR JULIANA

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT Pos Indonesia

XX
E.Tugas Pokok Dan Fungsi
Pengertian PT Pos indonesia
PT. Pos Indonesia adalah salah satu BUMN yang bergerak dalam
bidang jasa pelayanan lalu lintas berita, uang, barang dengan memiliki jaringan
pelayanan terbesar dan tersebar di seluruh pelosok tanah air. Meski telah
mengalami perubahan bentuk badan hukum PT. Pos Indonesia yang pada
awalnya berbentuk Perum Pos dan Giro menjadi PT. Pos Indonesia, dimana
Perum Pos dan Giro yang merupakan perusahaan milik negara yang modalnya
bisa berasal dari negara dengan perubahan bentuk menjadi PT. Pos Indonesia
maka modalnya bisa berasal dari penjualan saham kepada masyarakat. BUMN
atau Badan Usaha Milik Negara merupakan badan yang dimiliki oleh negara.
Badan Usaha Milik Negara Secara umum (BUMN) adalah badan usaha yang
seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. BUMN berasal dari kontribusi dalam perekonomian indonesia
yang berperan menghasilkan berbagai barang dan jasa guna mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Persaingan dalam membuat dan mempertahankan
pelanggan akan menimbulkan persaingan yang ketat pada perusahaan-
perusahaan yang berada dalam suatu industri yang sama. PT. Pos Indonesia
sebagai salah satu BUMN di Indonesia tetap melaksanakan tugas dan
fungsinya di bidang pelayanan pos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
melalui pengembangan layanan yang sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) sebagai bentuk loyalitas kepada pelanggannya. Pos
Indonesia dalam melayani pelanggannya, baik di skala nasional ataupun
internasional, tidak terbatas hanya dalam dunia perposan, tetapi juga dalam
dunia keuangan. Jumlah kantor pos lebih dari 4.000 kantor dengan sebarannya
di 24.000 titik layanan dan telah mencakup 100 persen kota dan kabupaten di
Indonesia serta telah menjangkau hampir seluruh kecamatan di tanah air. Pos
Indonesia juga didukung oleh armada layanan bergerak sebanyak 418 unit,
10.523 unit kendaraan truk dan mobil dinas, 19.502 karyawan, 3.729 unit
kantor pos online, serta 24.674 unit point of sales. PT.Pos Indonesia

XXI
mempunyai pilihan-pilihan produk yang dimiliki antara lain: Tabel Produk
PT.Pos Indonesia Samarinda PRODUK Surat dan Paket Jasa Keuangan
Integrasi Logistik Ritel Pos Express Pospay Profil Produk Emas Antam
Suratpos Biasa (standar Weselpos Kargopos Ritel Udara Paket pos Giropos
Kargopos Ritel Darat Poskilat khusus Fund distribution Admailpos Bank
channeling Sumber : Kantor PT.Pos Indonesia Samarinda (tahun 2018) Inovasi
Layanan PT.Pos Indonesia dalam Menigkatkan Kualitas Layanan (Anisha P)
649 Berdasarkian produk yang dimiliki PT.Pos Indonesia terbagi menjadi 4
golongan, yaitu Surat dan Paket, Jasa Keuangan, Integrasi Logistik dan Ritel.

Tugas PT Pos Indonesia:


PT Pos Indonesia mempunyai tugas pokok menyelenggarakan jasa pos dan giro
berupa jasa pengiriman dan jasa keuangan untuk umum, dalam dan luar negeri
yang meliputi jasa pos, jasa giro, jasa keuangan dan jasa keagenan serta usaha-
usaha lain yang menunjang jasa pos dan giro sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi PT Pos Indonesia:


Untuk Menyelenggarakan tugas pokok tersebut PT Pos Indonesia mempunyai
fungsi sebagai berikut:

1) Pengembangan usaha dan pemasaran jasa pos dan giro pos serta jasa
keuangan dan keagenan
2) Pengelolaan SDM dan sarana
3) Pembangunan sara dan prasarana pendukung kegiatan pos dan giro
4) Pengelolaan keuangan perusahaan
5) Pelaksanaan penelitian, pembangunan dan penyusunan rencana
kegiatan perusahaan
6) Pengelolaan pendidikan dan pelatihan
7) Penyelenggaraan usah-usaha lain yang di perlukan sesuai dengan
lapangan usaha

XXII
8) Penyelenggaraan kerjasama dengan badan atau pihak lain baik yang di
anggap perlu untuk menunjang usaha perseroan
9) Pendirian anak perusahaan
10) Menghilangkan isolasi daerah terpencil
11) Alat terdepan dalam usaha menghimpun dan menyalurkan dana dari
dan kepada pemerintah

F.Tata Tertib Perusahaan / Instansi

Adapun Tata Tertib di PT Pos Indonesia Yaitu Sebagai Berikut :


1) Berusaha mencapai yang terbaik.
2) Senantiasa melihat ke depan dan belajar dari pengalaman.
3) Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4) Menjunjung tinggi semangat kerjasama dalam kelompok.
5) Menghargai kreativitas ptibadi.
6)Ikatan yang lestari diantara seluruh jajaran baik yang baru masuk,
sedang menjabat dan bekerja maupun yang telah purna bakti, beserta
seluruh keluarganya.
7) Perhatian yang tulus.
8) Bangga sebagai insan Pos Indonesia.

BAB III

XXIII
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Waktu Dan Tempat Dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, Di PT Pos
Indonesia selama empat bulan dari tanggal 16 Oktober 2023 sampai dengan
tanggal 12 Februari 2024

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan pada jam-jam kerja. Yaitu

Sebagai Berikut :

Hari Kerja Jam Kerja Keterangan

Senin 07.30 s/d 16.00

Selasa 07.30 s/d 16.00

Rabu 07.30 s/d 16.00

Kamis 07.30 s/d 16.00

Jumat 07.30 s/d 16.00

Sabtu 07.30 s/d 12.00 (Hari Diluar Jam Kantor)

Tabel 3.1 Jam Kerja PT Pos Indonesia Manna

XXIV
Selama penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis
banyak sekali mendapatkan pengalaman kerja di Kantor PT Pos Indonesia manna.
Pada saat melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) penulis di
tempatkan pada bagian mensortir barang sesuai dengan kecamatan yang dituju,
mengscan surat, menjual meterai, menempel dan mengecap meterai, melegalisir
surat, membuat jurnal buku setoran, pembuatan data penerima bantuan sosial
(bansos), pembagian bantuan sosial (bansos), menimbang barang/paket,dan
pembuatan alamat paket/mengentri surat.

Namun, pada praktiknya Kantor pos sangat terbuka dalam memberikan


pengetahuan yang luas sehingga penulis dapat mengambil judul ini untuk
penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini.

Adapun daftar kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh penulis dibagian


mensortir barang sesuai dengan kecamatan yang dituju, mengscan surat, menjual
meterai, menempel dan mengecap meterai, melegalisir surat, membuat jurnal
buku setoran, pembuatan data penerima bantuan sosial (bansos), pembagian
bantuan sosial (bansos), menimbang barang/paket,dan pembuatan alamat
paket/mengentri surat.

B.Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Praktik Kerja


Lapangan (PKL)

Dalam Faktor Pendukung Diantaranya Yaitu Sebagai Berikut :

1. Kompetensi pegawai yang cukup baik dimana para pegawai sudah


ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan dan bisa dikatakan
sudah menguasai karena cara kerja pegawai dalam melayani

XXV
masyarakat dengan baik. Selain itu, kondisi sumberdaya manusia di
Kantor Pos Samarinda cukup baik dari karena pihak kantor
memberikan breefing seminggu sekali sebelum bekerja dan melakukan
Pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilaksanakan pemerintah atau
pihak swasta.
2. Kesadaran Masyarakat dalam Mentaati Prosedur Pelayanan di Kantor
PT.Pos Indonesia Manna. Kesadaran masyarakat dalam menggunakan
pelayanan, hal itu dibuktikan dengan masyarakat sabar dalam
menunggu di loket antrian, jika masyarakat ada yang tidak mengerti
alur pelayanan maka akan bertanya kepada CS (Customer Service) dan
berikan petunjuk yang baik dan benar.

Dalam Faktor Penghambat Diantaranya Yaitu :

1. Sarana yang masih kurang


Sarana memang penting dan sangat mendukung untuk kelancaran dalam
proses pelayanan, jika ada yang di rasa kurang kantor pos harus bisa
melengkapi kekurangan tersebut agar kantor pos menjadi tempat yang nyaman
untuk para pelanggannya.
2. Listrik Padam
Listrik padam memperlambat proses pelayanan karena jika mati lampu
penginputan terhenti, secara keseluruhan didalam upaya pelayanan di Kantor
PT.Pos Indonesia Samarinda ini sudah melakukan pelayanan dengan baik
namun ada saja faktor penghambat ketika listrik padam, karena ketika terjadi
listrik padam maka semua aktivitas di kantor terhenti karena semua
pengerjaan sudah memakai sistem online.

XXVI
C.Laporan kegiatan harian

Adapun Kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan Praktik


kerja lapangan (PKL). Yang penulis buat di sini adalah kegiatan yang penulis
lakukan pada beberapa bulan pertama praktik kerja lapangan (PKL) s/d yaitu
sebagai berikut:

1.Mensortir Barang Sesuai Dengan Kecamatan Yang Dituju

2.Mengscan Surat

3.Menjual Meterai

4. Menempel Dan Mengecap Meterai

5.Melegalisir Surat

6.Membuat Jurnal Buku Setoran

7.Pembuatan Data Penerima Bantuan Sosial (Bansos

8.Pembagian Bantuan

9.Menimbang Barang/Paket

10. Pembuatan Alamat Paket (Mengentri Surat )

XXVII
1. Mensortir Barang Sesuai Kecamatan Yang Dituju

Ganbar 3.1 Mensorti Barang

Mensortir barang adalah salah satu proses penting dalam sistem logistik
yang memiliki tujuan efesiensi dan efektivitas dalam pengelolaan barang. Dengan
melakukan sortir barang, kita dapat menemukan barang yang kita butuhkan
dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu,sortir barang juga dapat membantu
mengurangi kerugian akibat kerusakan atau kehilangan barang.

Dalam bidang logistik, sortir adalah proses mengidentifikasi item pada sistem
konveyor dan mengalihkannya ketujuan tertentu, konvenyor sendiri merupakan
alat mekanis untuk membawa barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan ban atau rantai nerjalan.

Tujuan Sortir Barang:

XXVIII
1) Memastikan bahwa barang dan packingan dalam kondisi baik dan
benar
2) Mencegah terjadinya kesalahan dalam pengiriman barang
ketempat tujuan
3) Memantau perjalanan dari setiap barang melalui resi pengiriman
4) Menghemat waktu dan biaya dalam proses pengelolaan barang
5) Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan layanan yang cepat
dan akurat.

2.Mengscan Surat

Gambar 3.2 Mengscan Surat

Scanner merupakan mesin canggih yang bisa digunakan untuk memindai


data atau dokumen dengan cara menduplikatnya dalam bentuk digital. Manfaat
dari penggunaan scan adalah efesiensi dan kemudahan akses. Dengan

XXIX
menggunakan scan, kita dapat dengan cepat mengubah objek fisik menjadi format
digital, yang dapat diakses dan digunakan melalui perangkat elektronik.

3. Menjual Meterai

Gambar 3.3 Menjual Meterai

Meterai atau bea meterai adalah sebuah bukti pembayaran suatu


pajak kepada Negara atas pembuatan suatu dokumen. Dalam kehidupan sehari-
hari, meterai memiliki kekuatan hukum dan sering digunakan dalam berbagai hal
demi mingkatkan keabsahan suatu pernyataan. Menjual meterai merupakan
pengalihan kepemilikan Meterai kepada pihak lain dengan menerima atau
memperoleh penggantian dalam bentuk uang sebesar nilai nominal Meterai.

XXX
4.Menempel Dan Mengecap Meterai

Gambar 3.4 Menempel dan Mengecap Meterai

Bea meterai atau biasa dikenal dengan meterai adalah bentuk pajak pada
dokumen. Dokumen merupakan sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam bentuk
tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang dapat di pakai senagai alat bukti atau
keterangan. Bea meterai dikenakan satu kali untuk setiap dokumen.

Dokumen yang ditempelkan sebuaheterai berarti dokumen tersebut dipungut pajak


bea oleh Pemerintah. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang No. 13
tahun 1985, fungsi dari sebuah meterai adalah untuk mengenakan pajak atas suatu
dokumen, bukanlah sebagai alat untuk menentukan sah atau tidaknya suatu
dokumen.

XXXI
5.Melegalisir Surat

Gambar 3.5 Melegalisir Surat

Legalisir adalah proses pembubuhan cap stempel basah dan tanda tangan
asli oleh pihak yang berwenang di atad fotokopi dokumen sebagai pembuktian
fotokopi tersebut sesuai dengan dokumen asli. Proses legalisir bertujuan untuk
menjadikan salinan dokumen menjadi sah secara Hukum.

Secara umum, dokumen yang dilegalisir adalah dokumen resmi, seperti ijazah,
transkip nilai, rapor, surat keterangan hasil ujian nasional ( SKHUN ), surat
keterangan lulus ( SKL ), dan surat keterangan catatan kepolisian ( SKCK ).

Dokumen yang telah dilegalisir dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang
biasanya berhubungan dengan urusan administrasi. Untuk melegalisir sebuah

XXXII
dokumen diperlukan beberapa syarat penting, antara lain : membawa dokumen
asli, membawa lembar fotokopi, dan membayar biaya legalisir.

6.Membuat Jurnal Buku Setoran

Gambar 3.6 Membuat Jurnal

Jurnal adalah buku catatan Kronologis terhadap transaksi atau


peristiwa keuangan di suatu perusahaan. Jurnal merupakan alat yang bermanfaat
untuk mencatat dan menyimpan informasi secara teratur dan sistematis. Jurnal
dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk untuk menyimpan catatan
sehari-hari, mencatat hasil observasi, atau sebagai alat untuk menulis dan
mengembangkan ide-ide.

XXXIII
7.Pembuatan Data Penerima Bantuan Sosial (Bansos)

Gambar 3.7 Pembuatan Data Penerima Bantuan Sosial

Data penerima bantuan sosial merupakan data yang telah


disahkan oleh kementrian sosial sebagai penerima bantuan sosial tertentu periode
tertentu. Tujuan pembuatan data penerima bantuan sosial supaya masyarakat
dapat melakukan pengecekan mandiri apakah namanya masuk sebagai calon
penerima bantuan sosial atau tidak.

XXXIV
8.Pembagian Bantuan Sosial (Bansos)

Gambar 3.8 Pembagian Bantuan Sosial

Bantuan sosial merupakan pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara


terus menerus dan selektif dalam bentuk uang/barang kepada masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan sosial di
berikan kepada masyarakat yang mengalami risiko sosial. Ketentuan mengenai
bansos diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2019 tentang pekerja sosial. Peraturan
ini mengubah UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial. Menurut
UU tersebut. Bantuan sosial merupakan bantuan berupa uang, barang, atau jasa
kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat miskin, tidak mampu, atau
rentan terhadap risiko social.

XXXV
9.Menimbang Barang/Paket

Gambar 3.9 Menimbang Baran /Paket

Menimbang berat kiriman (puri penerimaan) semua kiriman


paket pos sebelum dikirim oleh loket PLB Paket Pos, harus ditimbang berat
produk jasa tersebut. Penimbangan paket tersebut berdasarkan tariff kilo gram
pertama ditambah perkilo gram berikutnya, dengan ketentuan tarif minimal adalah
tarif dengan tingkat berat 3 kilo gram. Selebihnya dihitung perkilo gram untuk
paket biasa berdasarkan berat volumetric ataupun berat actual yang digunakan

XXXVI
untuk menentukan harga pengiriman paket pos tersebut. Berat maksimal
pengiriman paket pos biasa adalah 50 kilo gram (untuk lebih dari 50 kilo gram
menggunakan dua resi) dan untuk kiriman non standar, penentuan berat kiriman
tidak mempergunakan berat actual tetapi dihitung dengan perhitungan volumetric.

10. Pembuatan Alamat Paket ( Mengentri Paket )

Gambar 4.0 Mengentri Surat

Identifikasi pembuatan alamat paket adalah untuk membantu operator


logistik dan kurir mengarahkan paket atau barang ke alamat yang benar dan
memasukan kode pos. tanpa kode pos, akan sulit untuk memastikan barang
tersebut sampai pada tujuannya, terutama jika ada banyak jalan atau alamat yang
mirip di wilayah tersebut.

XXXVII
BAB IV

PENUTUP

Demikian Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


yang dilakukan penulis pada tanggal 16 Oktober 2023 sampai dengan tanggal 12
Februari 2024 di Kantor Pos Manna, Bengkulu Selatan. Laporan ini merupakan
pertanggung jawaban penulis kepada pihak jurusan dan sebagai syarat untuk
mengikuti ujian nantinya. Kegiatan PKL yang dilakukan penulis selama 4 bulan
dan bermanfaat yang sangat besar bagi penulis u tuk kedepannya nanti.

A.Kesimpulan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan


yang sangat bermanfaat bagi pesertadidik dan dapat mengenal lebih jauh cara
bagaimana bekerja dilapangan sesuai dengan keahlian masing-masing. Sehingga
peserta didik dapat melihat gambaran mengenai kegiatan bidang usaha dimasa
yang akan datang serta mengetahui standar kompentensi yang akan dijadikan
peluang kerja dan kesempatan kerja. Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan
yang cukup baik dan membutuhkan karyawan yang disiplin, trampil, rajin, cerdas,
dan keahlian yang cukup. Selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di Kantor Pos Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, penulis merasa senang

XXXVIII
bisa mendapat ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya serta
memperoleh banyak penglaman. Tujuan lain PKL adalah menambahkan wawasan
yang luas bagi peserta didik terutama dalam bidang yang ditempatinya. Dapat
belajar dan mengetahui Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah terlaksanakan dengan
baik sesuai dengan program keahlian masing-masing tanpa ada halangan yang
berarti penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak kepala pos manna
dan karyawan yang telah bersedia menerima dan mendampingi penulis serta
membimbing penulis selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
berlangsung.

B.Saran
Melalui Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, Penulis memberikan
saran yang diharapkan dapat berguna bagi PT POS INDONSIA, Sekolah, dan
bagi adik-adik kelas yang juga akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
pada angkatan berikutnya.
Adapun saran-saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut;
1. Saran untuk Perusahaan/intansi
a. Diharapkan agar kerja sama antara sekolah dengan perusahaan/instansi
lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa-siswi
untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisiplinannya dalam bekerja.
c. Hubungan karyawan dengan siswa-siswi Praktik Kerja Lapangan
(PKL) diharapkan agar selalu terjaga keharmonisannya agar dapat
tercipta suasana kerja yang baik.
d. Menjaga kebersihan dilingkungan Kantor

XXXIX
e. Untuk selalu meberikan bimbingan dan arahan kepada kami sebagai
siswa-siswi Praktik Kerja Lapangan (PKL), baik angkatan tahun ini
maupun angkatan tahun yang akan datang.

2. Saran untuk Sekolah


a. Pemantauan terhadap siswa-siswi yang sedang Praktik Kerja Lapangan
(PKL) maupun bagi yang akan melaksankan agar lebih ditingkatkan
lagi untuk meyakinkan pihak Perusahaan terhadap program Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini.
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan
terutama untuk pembinaan mental siswa-siswi.
c. Agar selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada
siswa-siswi yang sedang Praktik Kerja Lapangan (PKL).
d. Hendaknya sekolah menepatkan siswa-siswi unuk Praktik Kerja
Lapangan (PKL) sesuai dengan kompetensi yang mereka pelajari di
sekolah agar mereka dapat menerapkannya ditempat mereka melakukan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).

3. Saran untuk Adik Kelas


a. Jaga nama baik diri sendiri dan juga Sekolah.
b. Jalankan semua tugas dengan senang hati tanpa mudah putus asa.
c. Apabila menghadapi masalah dalam menjalankan tugas maka tanyakan
pada karyawan yang lebih mnengerti tentang hal itu.
d. Harus bersikap sopan santun dan ramah terhadap siapapun.
e. Utamakan keselamtan kerja.

XL
f. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
g. Jangan pernah membantah apa yang mereka perintahkan selagi itu
masih wajar untuk dikerjakan maka kerjakan karena itu akan membantu
dalam penilaian.
h. Harus percaya pada diri sendiri serta yakin bahwa bisa menghadapi
masalah serumit apapun.
DAFTAR PUSTAKA

Aditiya, V., Suryani, L., & Sapni, R. R. (2022). Analisis Kualitas Pelayanan Pada PT Pos
Indonesia (Persero) Cabang Dumai. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(4),
6023-6032.

Desianty, S. (2005). Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi pada


PT Pos Indonesia (Persero) Semarang. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi
(JSMO), 2(Nomor 1), 69-84.

Hartomo, N. K., & Luturlean, B. S. (2020). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja


Karyawan Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung. Jurnal Ilmiah
Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA), 4(1), 200-207.

Larasati, R., Supinardi, B., & Fadhilah, M. (2024). Analisis Kualitas Pelayanan dan
Pengaruhnya terhadap Loyalitas Pelanggan: Studi Kasus pada PT Pos Indonesia
(Persero) Kantor Pos Sleman. Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis
Syariah, 6(2), 585-594.

Negara, N. M. C. M. A., Tripalupi, L. E., & Suwena, K. R. (2014). Pengaruh


pengembangan karir terhadap kinerja pegawai pada PT. POS Indonesia (Persero)
Kabupaten Jembrana tahun 2014. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1).

Parimita, W., Wahda, L. A. A., & Handaru, A. W. (2015). Pengaruh Pengembangan Karir
Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero)
Bekasi. JRMSI-Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 6(1), 326-350.

Sajangbati, I. A. (2013). Motivasi, disiplin, dan kepuasan pengaruhnya terhadap kinerja


pegawai pt. Pos Indonesia (persero) cabang Bitung. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4).

XLI
Shofwatun, H., Kosasih, K., & Megawati, L. (2021). Analisis Kinerja Keuangan
Berdasarkan Rasio Likuiditas Danrasio Profitabilitas Pada Pt Pos Indonesia
(Persero). KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 13(1), 59-74.

Triasmoko, D., Mukzam, M. D., & Nurtjahjono, G. E. (2014). Pengaruh pelatihan kerja
terhadap kinerja karyawan (Penelitian pada karyawan PT Pos Indonesia (Persero)
cabang Kota Kediri). Brawijaya University.

L
A
M
P
I
R
A
N

XLII
Barkot Penerima Bantuan sosial

XLIII
Pembagian Bantuan Sosial

Penerima Bantuan Sosial

XLIV
Proses Pengantaran Dokumen

XLV
Resi paket Pos

XLVI
Proses Pembuatan Alamat Paket

Tata ruangan kantor

XLVII

Anda mungkin juga menyukai