Anda di halaman 1dari 41

PENGELOLAAN BEBERAPA BIDANG

YANG ADA DI
PENGADILAN NEGERI PURBALINGGA
KELAS 1B
WAKTU PELAKSANAAN :
03 Oktober 2022 – 31 Maret 2023
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun oleh :

NAMA : ASIH LESTARI


NIS :
KELAS : XI AKUNTANSI 1
KOMPETENSI KEAHLIAN : AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2022/2023

I
PENGESAHAN INSTANSI

Laporan praktik kerja lapangan (On the Job Training) ini telah disetujui oleh
Pembimbing PKL PENGADILAN NEGERI PURBALINGGA KELAS 1B pada:
hari :
tanggal :
tempat : PKL PENGADILAN NEGERI PURBALINGGA KELAS 1B

Mengetahui,

Pimpinan PN Purbalingga Pembimbing


Instansi

Ayun Kristiyanto, S.H, M.H. Eny Sulistyani


NIP: 19770415 200012 1 001 NIP: 19680909 199103 2 001

II
PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan praktik kerja lapangan (On the Job Training) ini telah disetujui oleh
Pembimbing SMK NEGERI 1 KARANGANYAR pada:
hari :
tanggal :
tempat : SMK N 1 KARANGANYAR

Ketua Kompetensi Keahlian Akuntansi Guru Pembimbing


Dan Keuangan Lembaga

Khusnul Khotimah, S.Pd Naelun Najah, S.Pd


NIP :19941203 202221 2 009 NIP : 19931004 202221 2 013

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Edy Wasito, S.Pd.,M,Si


NIP: 19690510 199512 1 004

III
KATA PENGANTAR

Dengan mengharap ridho Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,


Alhamdulilah saya dapat melaksanakan PKL sampai batas waktu yang telah
ditentukan di Bank Surya Yudha Cabang Karangreja dan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Purbalingga.
Laporan ini disusun guna memenuhi program kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang dilaksanakan wajib bagi seluruh siswa pada
bidang keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga, khususnya kelas XI
Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Laporan ini juga sebagai syarat untuk
mengikuti Ujian Sertifikasi Kompeteni (USK)
Saya menyadari bahwa dalam menyusun Laporan ini tidak lepas dari
bimbingan Bapak dan Ibu Guru baik pembimbing dari pihak sekolah maupun dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga oleh karena itu, penyusun ucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Ayun Kristiyanto, S.H, M.H. selaku Pimpinan di Pengadilan Negeri
Purbalingga Kelas 1B
2. Bapak Edy Wasito, S.Pd.,M.Si selaku Kepala SMK N 1 KARANGANYAR
yang telah mengizinkan saya menulis Laporan PKL
3. Ibu Khusnul Khotimah, S.Pd selaku ketua program keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga
4. Ibu Naelun Najah S.Pd selaku pembimbing sekolah yang telah memberikan
pembekalan dan pengarahan dalam melaksanaan PKL kepada saya.
5. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada saya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, baik dalam kegiatan PKL maupun
dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan PKL ini masih banyak
sekali kekurangan, Maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Dan semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi saya

IV
sendiri maupun para pembaca walaupun masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya.

Purbalingga, Mei 2019

Penyusun

V
DAFTAR ISI
PENGESAHAN INSTANSI..............................................................................................II
PENGESAHAN SEKOLAH............................................................................................III
KATA PENGANTAR.......................................................................................................IV
DAFTAR ISI....................................................................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).........................................2
C. Tujuan Diadakannya Praktik Kerja Lapangan..................................................2
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan.......................................................................2
E. Fungsi Diadakannya PKL.....................................................................................3
BAB II PROFIL PENGADILAN NEGERI PURBALINGGA KELAS 1B 4
A. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga....4
B. Tugas dan Fungsi Pengadilan Ngeri Purbalingga Kelas 1B..............................4
C. Visi dan Misi Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B....................................5
D. Struktur Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B............................................6
E. Mekanisme Kerja Organisasi/ Pembagian Tugas Organisasi...........................6
BAB III URAIAN KEGIATAN PKL DI PENGADILAN NEGERI PURBALINGGA
KELAS IB...........................................................................................................................9
1. PTSP (UMUM)...............................................................................................................9
A. Prosedur Penanganan Surat Masuk....................................................................9
2. HUKUM........................................................................................................................13
A. Prosedur Register Beberapa Buku Register.....................................................13
3. UMUM DAN KEUANGAN........................................................................................
A. Prosedur Penanganan Surat Keluar..................................................................
B. Prosedur Pencatatan Pengambilan Dipa 01 dan Dipa 03................................
4. KEPEGAWAIAN DAN ORTALA.............................................................................
A. Prosedur Penanganan Absensi Hadir dan Pulang............................................
B. Prosedur Register Surat Keluar Kantor............................................................
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17
LAMPIRAN......................................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Purbalinggaa Kelas 1B
VI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PKL merupakan sebuah pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di


dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi keahlian
yang dimilikinya masing - masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa mendatang
guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam
persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga
tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi
juga harus fleksibel dan berwawasan yang lebih luas, inovatif serta didukung
dengan keterampilan yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke
dunia usaha atau industri yang relevan dengan kemampuannya masing –
masing.
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan setiap siswa
dan siswi mampu mengikuti dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di
dunia usaha ataupun di dunia industri agar siwa dan siswi tersebut dapat
mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta
agar siswa dan siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara
maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau
dunia industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia
usaha atau di dunia industri. Praktik Kerja Lapangan memberikan dan
sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan dan bagaimana kehidupan di
dunia kerja. Disamping ajang uji coba ilmu yang mereka pelajari, melalui
Praktik Kerja Lapangan siswa dan
siswi
1
diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan aturan di dunia
usaha atau di dunia industri, sehingga ketika nantinya ia tamat ia sudah benar-
benar siap bekerja, baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan mental.

B. Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Undang – Undang No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP No.39 th 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan
Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1990 tentang Pendidikan.
4. KEPMENDIKBUD No.0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.
5. KEPMENDIKBUD No.080/U/1993 tentang kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan.
6. KEPMENDIKBUD No.323/U/1993 tentang Penyelenggaran PSG pada
SMK.
C. Tujuan Diadakannya Praktik Kerja Lapangan
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa dan siswi Praktik
Kerja Lapangan.
3. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa dan siswi Praktik Kerja
Lapangan.
4. Melatih siswa dan siswi untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki
oleh siswa dan siswi Praktik Kerja Lapangan sesuai bidang masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia usaha maupun
di dunia industri.
D. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
semengat kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

2
2. Memperkokoh hubungan sekolah dengan dunia industri atau usaha.
3. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Menyiapkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas sesuai
dengan tuntutan zaman di era teknologi dan komunikasi.
E. Fungsi Diadakannya PKL
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini dipelajari di sekolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa dan siswi.
3. Melatih siswa dan siswi untuk berkomunikasi atau berinterkasi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya.
4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa dan siswi
BAB II

PROFIL PENGADILAN NEGERI PURBALINGGA KELAS 1B

A. Sejarah Berdirinya Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B


Pada mulanya bangunan ini pada zaman pemerintahan Hindia Belanda dikenal
sebagai gedung Landraad atau setingkat Pengadilan Negeri sekarang. Dibangun pada
pertengahan Abad XIX. Sejarah peradilan tersebut dimulai dari berakhirnya
peperangan di Eropa mengakibatkan daerah jajahan Belanda yang dikuasai Inggris
akan dikembalikan kepada Belanda (Conventie London 1814). Banyak peraturan-
peraturan perundang-undangan yang kemudian ditetapkan oleh pemerintahan Hindia
Belanda. Yang menjadi pokok peraturan pada zaman Hindia Belanda.
Salah satunya adalah Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia (A.B).
Peraturan ini dikeluarkan pada tanggal 30 April 1847 termuat dalam Stb 1847 No. 23.
Dalam masa berlakunya AB terdapat beberapa peraturan lain yang juga diberlakukan
antara lain:
a. Reglement of de Rechterlijke Organisatie (RO) atau peraturan organisasi
Pengadilan.
b. Burgerlijk Wetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Sipil/Perdata
(KUHS/KUHP)
c. Wetboek van Koophandet (WvK) atau Kitab Undang- Undang Hukum Dagang
(KUHD)
d. Reglement op de Burgerlijke Rechhtsvordering (RV) atau peraturan tentang
Acara Perdata. Semua peraturan itu diundangkan berlaku di Hindia Belnda sejak
tanggal 1 Mei 1845 melalui Stb 1847 No. 23.
Pada 1 Mei 1848 ditetapkan Reglement of de Rechterlijke tentang susunan
pengadilan dan kebijaksanaan kehakiman 1848 (R.O), dalam R.O ada perbedaan
keberlakuan pengadilan antara bangsa Indonesia dengan J. golongan bangsa Eropa
diama dalam Pasal 1 RO disebutkan ada 6 macam pengadilan:
1. Districtsgerecht
Mengadili perkara perdata dengan orang Indonesia asli sebagai tergugat dengan
nilai harga di bawah f.20-.
2. Regenschapgerecht
Mengadili perkara perdata untuk oreng pribumi asli dengan nilai harga/.20-/.50
dan sebagai pengadilan banding untuk keputusan- keputusan districtsgerecht.
3. Landraad
Merupakan pengadilan sehari-hari biasa untuk orang pribumi asli dan dengan
pengecualian perkara-perkara perdata dari orang-orang Tionghoa – orang-orang
yang dipersamakan hukumnya dengan bangsa pribumi, juga di dalam perkara-
perkara dimana mereka ditarik perkara oleh orang-orang Eropa atau Tionghoa
selain itu landraad juga berfungsi sebagai pengadilan banding untuk perkara yang
diputuskan oleh regenschapgerecht sepanjang dimungkinkan banding.
4. Rechtbank van omgang
Diubah pada 1901 menjadi residentiegerecht dan pada 1914 menjadi landgerecht.
Mengadili dalam tingkat pertama dan terahir dengan tidak membedakan bangsa
apapun yang menjadi terdakwa.
5. Raad van justisie
Terdapat di Batavia, Semarang dan Surabaya untuk semua bangsa sesuai dengan
ketentuan.
6. Hooggerechtshof
Merupakan pengadilan tingkat tertinggi dan berada di Batavia untuk mengawasi
jalannya peradilan di seluruh hindia Belanda. Arsip tertua yang ditemukan tim
pengkaji, Landraad Purbalingga ini sempat tercatat dalam koran De Locomotief
dan Java-Bode keduanya diterbitkan tahun 1877. Salah satu artikel yang tertera
adalah mengenai penggantian salah satu pegawai pribumi (Inlandsch Bestuur) di
Landraad yakni Mas Ranoe Di Wirjo digantikan Raden Tjoko Redjo yang
merupakan Asisstent-wedana Madja-asem (Distrik Purbalingga). Dapat
diperkirakan pembangunan Gedung Landraad di Purbalingga ini berlangsung
antara tahun 1848 – 1877. Hal itu di dukung juga oleh asrip pemasangan layanan
air umum pada tahun 1880 di Landrad Distrik Purbalingga. Pada tanggal 2 Februari
1945 bangunan ini resmi dinasionalisasi sebagai gedung instansi lemabaga
yudikatif yaitu Pengadilan Negeri Purbalingga. Proses nasionalisasi bisa terlaksana
dengan cepat mengingat kegunaan bangunan ini merupakan adalah untuk
kepentingan umum, bukan swasta. Pengadilan Negeri Purbalingga di tetapkan
sebagai Cagar Budaya berdasarkan Keputusan Bupati Purbalingga Nomor 432/226
Tahun 2018 tentang Penetapan Benda, Bangunan, Struktur dan Situs Sebagai
Cagar Budaya di Kabupaten Purbalingga dengan nomor dokumen
Ba-0008/TACB/09/10/2009.
B. Tugas dan Fungsi Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B
Tugas pokok Pengadilan Negeri Purbalingga kelas 1B adalah menerima, memeriksa,
mengadili, dan menyelesaikan perkara. Dengan demikian, Pengadilan Negeri
Purbalingga kelas 1B berfungsi memberikan pelayanan bagi masyarakat pencari
keadilan di bidang peradilan umum, mengadili menurut hukum dengan tidak
membeda-bedakan orang, dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan
untuk dapat tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan.

Pengadilan Negeri Purbalingga kelas 1B dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu
oleh seorang Wakil Ketua serta para hakim yang melakukan pengawasan dan
bertugas serta bertanggung jawab atas terselenggaranya Peradilan dengan baik dan
menjaga terpeliharanya citra dan wibawa pengadilan yang didukung oleh keamanan
dan kehendak baik dari pimpinan struktural dan pejabat peradilan lainnya.

Tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri tersebut tentu tidak dapat dipisahkan
dengan tugas pokok dan fungsi kepaniteraan maupun kesekretariatan karena
rangkaian keseluruhan tugas pokok tersebut dapat berjalan dengan efektif bila
memfungsikan tugas-tugas kepaniteraan mulai proses pendaftaran, persidangan,
memutus perkara sampai dengan pelaksanaan eksekusi serta dengan memfungsikan
tugas-tugas kesekretariatan yang menyangkut sarana prasarana dan perlengkapan.
.
C. Visi, Misi dan Motto Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B

Visi :
“Tewujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung”

Misi :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan;


2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;
4. Meningkatkan kredibilitas dan tranparansi badan peradilan.

Motto :
D. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Purbalinggaa Kelas 1B
Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Purbalinggaa Kelas 1B
E. Mekanisme Kerja Organisasi/ Pembagian Tugas Organisasi
Secara umum tugas kepala kantor dan masing-masing seksi adalah sebagai
berikut :
1. Ketua Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B

• Ketua Pengadilan sebagai pinnpinan Pengadilan bertanggung jawab atas


terselenggaranya administrasi perkara pada Pengadilan.
• Ketua Pengadilan melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan
peradilan di Peradilan Tingkat Banding dan Peradilan Tingkat Pertama yang
dibantu oleh Wakil Ketua Pengadilan,
• Ketua Pengadilan menunjuk Hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk
memberikan penjelasan tcntang hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan.
• Sebagai pelaksana administrasi perkara, Ketua Pengadilan menyerahkan kepada
Panitera Pengadilan.

2. Wakil Ketua Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B


• Mengkoordinir pengawasan internal.
• Menunjuk hakim dalam perkara tindak pidana ringan, perkara pelanggaran
lalulintas jalan raya, menyetujui/menetapkan ijin penyitaan dan penggeledahan
dari pihak Kepolisian.
• Menetapkan perpanjangan penahanan.
• Menunjuk/menetapkan hakim perkara perdata permohonan.
• Mengkordinir dalam kegiatan kebersihan lingkungan kantor, halaman, taman
serta olah raga dan keamanan.
• Membantu/mewakili Ketua Pengadilan Negeri Purbalingga dalam pelaksanaan
tugas Ketua Pengadilan.
3. Hakim Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B

• Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya;


• Melakukan pengawasan yang ditugaskan ketua untuk mengawasi apakah
pelaksanaan tugas mengenai penyelenggaraan administrasi perkara pidana dan
bagian kesekretarian serta pelaksanaan eksekusi dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan melaporkan kepada pimpinan pengadilan;
• Menetapkan hari sidang bagi hakim ketua majelis melalui aplikasi SIPP;
• Membuat penetapan penahanan bagi hakim ketua majelis;
• Melaksanakan mediasi;
• Menetapkan sita jaminan;
• Mengadakan pemeriksaan setempat;
• Mengemukakan pendapat dalam musyawarah majelis;
• Menyiapkan konsep putusan secara lengkap untuk diucapkan;
• Menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan;
• Mempelajari dan mendiskusikan secara berkala keputusan atau permasalahan
• hukum yang diterima dari pengadilan tinggi atau mahkamah Agung;
• Melaksanakan tugas sebagai hakim pengawas bidang;
• Melaksanakan tugas sebagai hakim pengawas Absensi;
• Melaksanakan tugas sebagai hakim anggota Baperjakat;
• Melaksanakan tugas sebagai hakim pengawas dan pengamat (KIMWASMAT);
• Melaksanakan sebagai HUMAS Pengadilan Negeri Purbalingga;
• Tugas dan tanggung jawab dalam Aplikasi SIPP :
• Memerintahkan panitera pengganti untuk memasukan data penundaan jadwal
sidang ke dalam SIPP;
• Memerintahkan panitera pengganti untuk memasukan data mediasi, putusan
• sela data intervensi, putusan gugur, verset, dan putusan akhir ke dalam SIPP;
• Memeriksa dan memastikan kebenaran dan tepat waktunya data tersebut dalam
poin diatas di dalam SIPP.

4. Kepanitera Pengadilan Negeri Purbalingga Kelas 1B

a. Kepaniteraan Pengadilan Negeri dipimpim oleh Panitera.


Tugas:
• Melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara
serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Fungsi:
• Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam
pemberian dukungan di bidang teknis
• Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;
• Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
• Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara dan
transparansi perkara;
• Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan
perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,
minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan;
• Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan;
• Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleli Ketua Pengadilan Negeri.

b. Kepaniteraan Pengadilan Negeri, terdiri atas:


• Panitera Muda Perdata;
• Panitera Muda Pidana dan;
• Panitera Muda Hukum.

5. Panitera Muda Pidana


Tugas
• Mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang pidana
Fungsi:
• Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana
• Pelaksanaan registrasi perkara pidana;
• Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada
termohon
• Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada
Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari
Ketua Pengadilan;
• Pelaksanaan perhitungan, penyiapan, dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan
• Pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan
dan penyidik;
• Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
• Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang
tidak hadir;
• Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak
• Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
• Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya luikum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
• Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa;
• Pelaksanaan penerimnaan pennohonan eksekusi;
• Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
• Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap ke Panitera Muda Hukum;Pelaksanaan urusan tata usaha
kepaniteraan; dan
• Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera

6. Panitera Muda Perdata


Tugas :
Melaksanakan administrasi pcrkara di bidang perdata.

Fungsi:
• Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata;
• Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;
• Pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada
Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim dari
Ketua Pengadilan;
• Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
• Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang
tidak hadir;
• Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
• Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
• Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
• Pelaksanaan penerimaan konsinyasi;
• Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
• Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
• Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap ke Panitera Muda Hukum;
• Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan
• Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

7. Panitera Muda Hukum


Tugas:
Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara, penataan
arsip perkara, serta pelaporan.

Fungsi:
• Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;
• Pelaksanaan penyajian statistik perkara
• Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;
• Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;
• Pelaksanaa kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara;
• Pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang
berkaitan
dengan transparansi perkara;
• Pelaksanaan penghimpunanpengaduan dari niasyarakat, hubungan
masyarakat; dan
• Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

8. Kesekretariatan
Kesekretariatan Pengadilan Negeri adalab aparatur tata usaha negara yang dalam
menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Ketua Pengadilan Negeri.

a. Kesekretariatan Pengadilan Negeri dipimpin oleh Sekretaris.


Tugas:
Melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan,
sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana dilingkungan Pengadilan
Negeri.

Fungsi
• Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan, program dan anggaran;
• Pelaksanaan urusan kepegawaian;
• Pelaksanaan urusan keuangan;
• Pelaksanaan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata
laksana;Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
• Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan;
• Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan dokumentasi serta
pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri.

b. Kesekretariatan Pengadilan Negeri, terdiri atas:


Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan.
Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.
Subbagian Umum dan Keuangan

9. Perencanaan TI dan Pelaporan


Tugas :
Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran, pengelolaan
teknologi informasi, dan statistik serta pelaksanaa pemantauan, evaluasi, dan
dokumentasi, serta pelaporan.

10. Subbagian Kepegawaian Ortzanisasi dan Tata Laksana:


Tugas :
Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan
organisasi dan tata laksana.

11. Subbagian Umum dan Keuangan


Tugas :
Melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip,
perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan dan perpustakaan serta
pengelolaan keuangan
BAB III

URAIAN KEGIATAN PKL DI PENGADILAN NEGERI


PURBALINGGA KELAS 1B

1. PTSP (UMUM)
A. Prosedur Penanganan Surat Masuk
Dalam prosedur penanganan surat masuk diperlukan langkah-langkah yang baik
dan benar. Adapun prosedur penanganan surat masuk adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan
Surat pertama kali diterima atau diambil dari kurir yang mengantar surat
tersebut. Tugas penerima adalah menandatangani bukti pengiriman sebagai
tanda bahwa surat telah diterima.

b. Penomoran

Setelah surat masuk diterima kemudian surat masuk diberi nomor di sebelah
kanan pojok sesuai nomor urutu berikutnya

c. Scan surat masuk


Setelah surat masuk diberi nomor kemudian surat tersebut di scan dan di
simpan pada folder surat masuk untuk di input ke website PTSP+

d. Penginputan di website PTSP+


PTSP+ adalah Pelayanan Terpadu Satu Pintu, pelayanan secara terintegrasi dalam
satu kesatuan proses dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap penyelesaian
produk pelayanan pengadilan melalui satu pintu.

Sumber :
https://badilum.mahkamahagung.go.id/index.php?
option=com_attachments&task=download&id=121

1. Surat tersebut sudah di scan lalu di input ke website PTSP+, dengan cara
sebagai berikut ;

2. Masuk ke website PTSP+ dengan akun yang sudah disediakan

3. Setelah itu klik menu tambah pada pojok kiri website yang sudah
ditampilkan

4. Kemudian isi beberapa kolom yaitu sebagai berikut:

• Tanggal surat diisi dengan tanggal yang tertera di surat,

• Nomor surat diisi sesuai dengan nomor yang ada di surat,

• Pengiriman diisi sesuai dengan instansi/individu yang mengirim surat


tersebut,

• Perihal diisi dengan kepentingan/isi dari surat tersebut,

• Distribusi kepada diisi selalu denga Ketua Pengadilan,

• Keterangan dikosongkan saja,

• Sifat surat dipilih sesuai dengan sifat surat yang tertera pada surat
masuk yang sudah diterima,

• Tanggal Register diisi dengan tanggal yang sedang dilakukannya


peregisteran surat masuk,

• Generate Nomor dipilih otomatis,

• Nomor Agenda Surat Masuk akan otomatis muncul sesuai urutan

Jika nomor agenda surat masuk ingin diubah, maka menu Generate Nomor
dipilih manual, lalu tuliskan urutan nomor berapa yamg diinginkan
e. Pendisposisian Di Website PTSP+
Disposisi surat adalah sebuah petunjuk atas tindak lanjut dari surat masuk yang
pada umumnya bersifat segera atau harus segera dilaksanakan atau
ditindaklanjuti secepatnya.
Sumber : https://integrasolusi.com/blog/seberapa-pentingkah-tracking-disposisi-surat-dalam-
organisasi-anda/

Berikut adalah prosedur pendisposisian surat masuk :


1. Masuk ke akun Ketua PN Pbg di website PTSP+
2. Kemudian dari ketua didisposisi ke bagian yang bersangkutan antara
Panitera dan Sekretaris
3. Lalu setelah didisposisis ke yang bersangkutan kemudian antara
Panitera dan Sekretaris mendisposisikan kepada bagian yang menindak
lanjuti surat tersebut
4. Surat yang sudah didisposisikan kepada bagian yang mendindak
lanjuti/bersangkutan

f. Penyampaian surat

Penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah yang dilaksanakan


dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buku


agenda.

2. Menyampaikan surat terlebih dahulu melalui buku agenda yang


bersangkutan,

3. Tanda tangan di buku agenda disposisi untuk tanda bukti bahwa surat
tersebut sudah disampaikan kepada yang bersangkutan

2. HUKUM
A. Prosedur Register Beberapa Buku Register
1. Buku Register Surat Keterangan Tidak Pernah Terpidana
Surat ketrangan tidak pernah terpidana adalah surat yang menyatakan
sesorang yang akan mencalonkan diri sebagai kepala desa sebagai orang yang
tidak pernah melakukan tindak pidana apapun.
Surat keterangan tidak pernah terpidana yang sudah ditandatangani oleh ketua
PN Purbalingga kemudai dicatat di buku register.
a. Pencatatan Di Buku Register
Di dalam buku register pencatatan surat keterangan tidak pernah terpidana
ada beberapa kolom yang harus diisi antara lain sebagai berikut :
1. Kolom No., diisi dengan nomor sesuai urutan
2. Nomor Surat, diisi dengan nomor surat kuasa yang akan deregister ke
dalam buku register
Di bawah Nomor surat di beri foto 4x6 dari orang yang meminta surat
keterangan tidak pernah terpidana
3. Kolom Nama, Tanggal Lahir, Alamat, diisi sesuai yang ada di surat
keterangan tidak pernah terpidana
4. Kolom Keterangan dikosongkan saja
2. Buku Register Surat Kuasa
Fungsinya adalah sebagai suatu bukti pernyataan dari pemberi kuasa bahwa
pihak penerima kuasa memiliki hak dan kewajiban untuk bisa melakukan hal
yang dijelaskan pada isi surat kuasa.
a. Pencatatan Di Buku Register
Di dalam buku register pencatatan surat kuasa ada bebrapa kolom yang
harus diisi antara lain sebagai berikut :
1. Kolom No., diisi dengan nomor sesuai urutan
2. Kolom Tanggal Pendaftaran, diisi dengan nomor pendaftaran di surat
kuasa
3. Kolom Nomor Perkara, diisi dengan nomor perkara yang tersedia,
mayoritas nomor perkara di surat kuasa itu tidak ada, maka dikolom
nomor perkara dikosongkan saja
4. Kolom Pemberi Kuasa, diisi dengan nama yang memberi kuasa, lihat
di surat kuasa,
5. Kolom Penerima Kuasa, diisi dengan nama yang menerima kuasa,
lihat di surat kuasa
6. Kolom Keterangan dikosongkan saja

b. Penandatanganan
Setelah surat kuasa deregister kemudian surat kuasa didandatangani oleh
panitera
c. Pembayaran
Kemudian pemohon membayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
sejumlah Rp. 10.000,00 (Sepuluh Ribu Rupiah) kepada staff yang mengurus
pembayaran tersebut
d. Pengarsipan
Setelah surat kuasa sudah diproses kemudian surat kuasa di arsipkan
dengan cara surat dilubangi lalu di masukkan ke dalam outner yang telah
disediakan

3. Buku Register Perubahan CV


Ada beberapa kolom yang harus diisi dalam buku register perubahan CV,
antara lain sebagai berikut :
a. Kolom No., diisi dengan nomor urut selanjutnya
b. Kolom Pendaftaran, diisi dengan tanggal mendaftarnya perubahan CV
tersebut
c. Kolom No Pendaftaran, diisi degan nomor pendaftaran yang sudah ada di
surat perubahan CV yang tersedia
d. Kolom NPWP dikosongkan saja
e. Kolom Nama Notaris dan Alamat, diisi nama notaris dan alamat yang
sudah tersedia dalam surat perubahan CV
f. Kolom Perubahan, diisi dengan apa yang akan diubah
g. Kolom Keteangan dikosongkan saja
3. UMUM DAN KEUANGAN
A. Prosedur Penanganan Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dibuat dan dikeluarkan oleh sebuah instansi atau
perusahaan untuk dikirimkan kepada lain, baik itu perorangan atau bagian dari
suatu instansi atau perusahaan.
Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-surat-masuk-dan-surat-keluar/

Prosedur penanganan surat keluar adalah pekerjaan surat menyurat yang harus
dilakukan secara tertata dan berurutan dengan kegiatan yang utama yaitu
mengelola, mengatur, dan mengurus surat keluar agar dapat memperlancar
administrasi instansi tersebut.
Mengisi buku register/agenda surat keluar, Biasanya buku agenda surat keluar
digunakan dalam kurun waktu 1 tahun.
Adapun fungsi dari buku agenda surat keluar yaitu sebagai alat bukti keluarnya
surat, untuk mengetahui jumlah surat yang keluar dalam kurun waktu tertentu,
untuk membantu dalam melakukan pencarian surat.
Dalam melakukan penanganan surat keluar di Pengadilan Negeri
Purbalingga, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
1. Pemberian Nomor Surat
Konsep tersebut akan dilengkapi atau diberi nomor surat, salah satu yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan atau pemberian nomor surat hendaknya
jelas, sederhana, dan mudah dimengerti. Nomor surat biasanya merupakan
gabungan dari nomor-nomor dan kode tertentu.

2. Pencatatan Surat Keluar


Langkah berikutnya yaitu pencatatan pada buku agenda surat keluar. Ada
beberapa kolom pada buku register/agenda yang harus diisi, antara lain
sebagai berikut :
a.
3. Penginputan dan Pengiriman Surat Keluar
Tujuan dari penginputan surat masuk salah satunya adalah untuk dimasukan
ke arsip surat keluar. Adapun beberapa cara penginputan surat masuk adalah
sebagai berikut:
a. Setelah surat keluar di cap kemudian di scan memalui alat scan yang telah
disediakan
b. Setelah discan, file disimpan di folder dokumen dengan nama file sesuai
nomor urut surat keluar
c. Setelah scan lalu masuk ke website PTSP+ dan klik menu surat keluar
d. Kemudian klik menu tambahLalu isi kolom tersebut sesuai dengan yang
ada disurat keluar
e. Setelah selesai diinput kemudian surat keluar di kirim dengan mengklik
tanda seperti pencarian di sebelah kanan surat yang akan di kirim
f. Tanggal kirim diisi dengan tanggal register surat keluar yang telah dicatat
ke dalam buku register
g. Jasa pengiriman diisi dengan PT POS Indonesia
h. Kemudian Nomor Resi dikosongkan saja
B. Prosedur Pencatatan Pengambilan Dipa 01 dan Dipa 03
Dipa 03 adalah daftar Isian pelaksanaan anggaran berupa alat tulis kantor
Dipa 01 adalah daftar Isian pelaksanaan anggaran berupa kebutuhan selain alat
tulis kantor, misalnya seperti tisu, pengharum ruangan, kemoceng, alat pembasmi
nyamuk, batu bateray, sabun cuci piring, pengharum mobil, kapur barus, dan lain-
lain
a. Adapun prosedur pencatatan pengambilan dipa 01 adalah sebagai berikut :
• Beberapa kolom yang harus diisi dalam daftar pengambilan dipa 03
1. Isi kolom No. dengan nomor sesuai urutan
2. Kolom Nama Penerima diisi dengan nama individu/bagian-bagian yang
menerima dipa 03 tergantung yang mengambil dan menerima dipa 03
3. Jumlah barang diisi dengan jumlah yang diambil dan diterima oleh
penerima
4. Tanda tangan diisi dengan tanda tangah dari yang menerima
• Beberapa kolom yang harus diisi dalam daftar pengambilan dipa 01
1. Isi kolom No. dengan nomor sesuai urutan
2. Kolom Nama Penerima diisi dengan nama individu/bagian-bagian yang
menerima dipa 01 tergantung yang mengambil dan menerima dipa 01
3. Jumlah barang diisi dengan jumlah yang diambil dan diterima oleh
penerima
4. Tanda tangan diisi dengan tanda tangah dari yang menerima
4. KEPEGAWAIAN DAN ORTALA
A. Prosedur Penanganan Absensi Hadir dan Pulang
Absensi hadir dan pulang hakim, pegawai, dan PPNPN sangat perbengaruh pada
penilaian kedisiplinan dan menambah kedisisplinan, Adapun beberapa cara
dalam penanganan absensi hadir dan pulang yaitu sebagai berikut :
a. Pengambilan Absensi
Absensi diambil di tempat yang sudah disediakan, absen pulang hari
kemarin diambil sebelum pukul delapan pagi, sedangkan absen hadir untuk
hadir ini diambil tepat pukul delapan
b. Pemberian Garis Merah
Setelah absensi diambil, diakhir absensi di bawah garis diberi garis merah
untuk pembatas
c. Perekapan
Setelah diberi garis merah di bawah kemudian kita teliti mana saja yang
belum absensi lalu ditulis di bawah garis merah menggunakan pensil
d. Menyiapkan Absensi
Setelah semuanya telah dilaksanakan kemudian siapkan daftar absensi
pulang dan hadir untuk hakim, pegawai, PPNPN, dan jaga malam, unutk
jaga malam hanyqa disediakan satu daftar absensi saja, jadi jumlah
keseluruhan daftar absensi ada 6 (enam)
e. Pemberian Tanggal
Pemberian tanggal pada absensi pulang adalah tanggal hari ini, sedangkan
untuk absensi hadir adalah hari besok, itu berlaku untuk absensi hadir dan
pulang hakim, pegawai, PPNPN. Untuk jaga malam, absensi hadir dan
pulang jaga malam dibuat satu lembar kertas yang isinya abensi hadir jaga
malam dan pulang jaga malam, jadi hanya disiapkan satu lembar saja

B. Prosedur Penanganan Surat Izin Keluar Kantor


Surat izin keluar kantor diperuntukan untuk pegawai yang berkepentingan di
luar kantor saat jam kerja
Berikut prosedur penanganan surat izin keluar kantor adalah sebagai berikut :
a. Pencatatan/Regsiter
Ada beberapa kolom yang harus diisi di dalam buku register surat izin
keluar kantor adalah sebagai berikut :
1. Kolom No., diisi dengan nomor urut selanjutnya
2. Tanggal Ijin Keluar Kantor, diisi dengan tanggal kapan ijin keluar
kantor, lihat di surat ijinnya
3. Kolom Nama, diisi dengan nama pegawai yang akan ijin keluar kantor
4. Kolom Jabatan, diisi dengan posisi jabatan yang sedang diduduki oleh
pegawai yang ijin keluar kantor
5. Kolom Keperluan, diisi dengan keperluan apa yang diharuskan pegawai
tersebut ijin keluar kantor
6. Kolom Jam Keluar dan Jam Kembali dikosngkan saja

b. Pengarsipan
Setelah surat tersebut di register kemudian surat diarsipkan. Surat dilubangi
terlebih dulu menggunankan alat pelubang kertas lalu surat tersebut di
masukkan ke dalam map arsip ijin keluar kantor yang sudah tersedia
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, serta hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan PKL
ini sampai selesai. Karena tanpa nikmatya, Mungkin penulis belum tentu bisa
menyelesaikan kegiatan ini sampai akhir.
Dengan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
mendukung dan membantu mensukseskan pelaksanaan PKL ini, karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula penulis belum tentu bisa
menyelesaikan kegiatan PKL ini.
Dengan adanya kegiatan PKL ini, dapat penulis simpulkan bahwa kegiatan
ini sangat bermanfaat bagi siswa SMK. Penulis mendapatkan banyak
pengalaman kerja yang pasti bermanfaat untuk menunjang karir penulis
kedepanya. Selain itu, praktek yang dilakukan juga sangat membantu dalam
meningkatkan potensi keahlian yang profesional dalam bidangya.
B. Saran
Penulis sadar dalam melaksanakan kegiatan PKL ini masih banyak
kekurangan, namun penulis telah berusaha secara maksimal. Selain itu,
laporan PKL ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
yang membangun sangat penulis perlukan guna memperbaiki laporan yang
masih jauh dari sempura ini.
Untuk adik kelas yang nantinya akan melaksanakan kegiatan PKL,
mungkin sedikit saran dari penulis berikut ini yang bisa bermanfaat:
1. Jaga nama baik diri sendiri dan sekolah
2. Gunakan waktu sebaik-baiknya
3. Tetap semangat dan jangan putus asa.

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan PKL SMK NEGERI 1 KARANGANYAR Tahun Pelajaran


2018/2019
https://suryayudha.id diakses 17 Januari 2019
https://id.scribd.com/document/346976386/Laporan-bsy diakses 17 Januari 2019
https://dokterpajak.com/permohonan-non-efektif-wajib-pajak-10-hari-jadi diakses
22 April 2019
https://www.halomoney.co.id/blog/cara-cek-bi-checking-di-slik-ojk diakses 22
April 2019

17
LAMPIRAN

 Foto Kegiatan PKL

18

Anda mungkin juga menyukai