Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PERAKTIK KERJA LAPANGAN(PKL)


SMK N 1 NEGARA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DI SUSUN OLEH:

 NAMA : I PUTU JANU ARDIKA


 NIS : 11227
 KELAS : XII AKL 4
 NAMA SEKOLAH : SMK N 1 NEGARA
 TEMPAT PKL : KANTOR CAMAT NEGARA
 KOPETENSI KEAHLIAN : AKUTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN LAPORAN PERAKTIK KERJA LAPANGAN(PKL)
KANTOR CAMAT NEGAR
Laporan ini di periksa dan dilaksanakan
Pada Desember 2023
Oleh:
Laporan Praktik Kerja Lapangan(PKL)oleh .I Putu Janu Ardika .ini telah diperiksa dan
disetujui untuk
Mengikuti Ujian Laporan PKL.

Pembimbing PKL DUDI

Kadek Mirah Ananta Sukma Dewi,SSTP Dra. Ni Ketut Suariasih


NIP. 19690215 199412 2 004 NIP. 19690215 199412 2 004

Mengetahui, Mengetahui,
Kepala KantorCamat Negara, Kepala Program Keahlian AKL,

.I Wayan Andy Suka Anjasmara,SSTP,M.M


NIP. 19770926 199601 1 001
I Gede Darmawan,S.Pd.,M.Ak.
NIP.19860926 200902 1 004

Mengesahkan,
Kepala SMK Negeri 1 Negara,

I Putu Wardana,S.Pd.
NIP.19661122 199003 1 004
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-
Nya, sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Desa Tuwed, dapat
diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan.

Laporan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Uji
Kompetensi Kejuruan dan melanjutkan ke semester berikutnya di SMK Negeri 1 Negara pada
Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Terselesaikannya laporan ini telah banyak
memperoleh uluran tangan dari berbagai pihak. Untuk itu, ijinkan penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak berikut

1. Bapak I Putu Wardana, S.Pd selaku kepala Sekolah SMK Negeri 1 Negara, yang telah
memberikan izin PKL di Kantor Camat Negara.
2. Bapak I Gede Darmawan, S.Pd., M.Ak selaku Kepala jurusan akuntansi SMK Negeri
1 Negara.
3. Bapak I Wayan Andy Suka Anjasmara.S.STP.MM selaku camat kantor camat
Negara.
4. Bapak I Wayan Andy Suka Anjasmara,SSTP,M.M Selaku Camat Negara.
5. Ibu Dra.Ni Ketut Suariasih Dan Bapak Nengah Suanda,S.E selaku guru pendamping
dan monitoring.
6. Ibu Kadek Ayu Seniwati,S.Pd.B. Selaku Wali kelas yang telah memberikan bekal
pemahaman dan materi.

7. Seluruh pegawai di kantor Camat Negara, yang telah menemani kami selama proses
belajar.
8. Orang tua yang telah memberikan dukungan berbentuk moril maupun materil.
9. Teman-teman PKL yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu ,karena telah menjadi
teman sekaligus rekan diskusi selama menjalani PKL di Kantor Camat Negara.

Disisi lain, kami menyadari bahwa penyusunan Laporan PKL ini


masih jauh dari indikator sempurna. Oleh sebab itu,saran,masukan,
hingga kritik yang membangun aka kami terima dari seua piha yang berkenan.

Akhir kata, semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca.

Negara, 5 Desember 2023

Penyusun,

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………….i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan(PKL)…………………………………………..3
1.4 Tujuan Laporan Praktik Kerja Lapangan(PKL)………………………………....4
1.5 Manfaat Praktik Kerja Lapangan(PKL)…………………………………………5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Pendirian Perusahaan/Instansi/Lembaga……………………………….6
2.2 Struktur Organisasi……………………………………………………………...7
2.3 Jenis Bidang Usaha……………………………………………………………..8
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Mata Pelajaran kejuruan atau kompetensi Akuntansi Keuangan Lembaga yang
didapatkan di kelas X sampai XII yang berhubungan dengan kegiatan PKL……...8
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN KERJA(PKL)
4.1 Waktu dan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan(PKL)………….……9
4.2 Jenis-Jenis Kegiatan…………………………………………………………...10
4.3 Langkah-langkah kerja/proses kerja…………………………………………...11
4.4 Hasil yang diharapkan dari Jenis Kegiatan……………………………………12
4.5 Hambatan-hambatan yang dialami dan cara penyelesaiannya………...…....…13

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….14
5.2 Saran-saran……………………………………………………………....……..15

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan program yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk bisa melatih kemampuan siswa dalam dunia kerja. Pelaksanaan PKL dilakukan
agar siswa bisa memahami dan mengukur seberapa jauh kompetensi keahlian yang
dimilikinya. Selain itu, PKL membantu untuk siswa bisa mendapatkan bekal dalam
menghadapi dunia kerja nantinya Siswa bisa mempersiapkan dirinya dengan baik,
termasuk dari segi kemampuan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang
dimiliki. Saat sudah memasuki dunia kerja, siswa diharapkan bisa memahami dunia
perkantoran. Terutama dari pengalaman yang didapatkan oleh siswa selama menjalani
masa PKL. Siswa bisa memenuhi kewajibannya dalam bidang pendidikan sekaligus
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. PKL diberikan agar siswa secara
teknis mendapatkan wawasan yang lebih luas dan fleksibel, terutama dalam bidang
teknologi dan ilmu pengetahuan. Di sisi lain, PKL bisa membantu meningkatkan kualitas
dan mutu SMK agar siswa dapat mengimplementasikan secara langsung materi yang
sudah dipelajari di SMK ke dunia kerja. Laporan ini ditulis untuk mendokumentasikan
hasil kerja lapangan selama 6 bulan PKL di Kantor Camat Negara. Dengan adanya PKL
ini telah membantu siswa untuk terjun langsung di dunia kerja. Semoga laporan PKL
yang sudah disusun dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.

1.2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah pada
Praktik Kerja Lapangan ini, yaitu :
1.2.1. Apa tujuan dilaksanakan PKL ?
1.2.2. Bagaimana hubungan antara mata pelajaran kejuruan dengan kegiatan selama
Praktik Kerja Lapangan (PKL)?

5
1.3.TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari praktik kerja lapangan secara
umum bertujuan untuk mengenalkan siswa siswi pada dunia kerja yang sesungguhnya,
baik itu disuatu perusahaan ataupun lembaga instansi.
Sedangkan tujuan secara umum khususnya antara lain:
1.3.1 untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya PKL.
1.3.2 untuk mengetahui hubungan antara mata pelajaran kejuruan dengan kegiatan PKL.

1.4.TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN PKL


Tujuannya untuk mendeskripsikan hasil kerja lapangan selama 6 bulan PKL di kantor
Camat Negara.dan mengimplementasikan materi yang di dapat selama PKL untuk di
serahkan kembali di sekolah sebagai syarat mengikuti uji sertifikasi, uji kompetensi dan
uji teori kejuruan dan sekiranya pengalaman yang di dapat selamaPKL dapat
bermanfaatbagi diri sendiri dan banyak orang.
1.5. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Bagi Siswa
a. Kesempatan untuk melatih dan menerapkan langsung teori, konsep, atau prinsip
yang telah dipelajari di kelas.
b. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga dapat
memperluas hasil penelitiannya.
c. Memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan berbagai masalah manajemen
di lingkungan kerja dengan mengandalkan kemampuannya.
d. Menjadi bekal keahlian yang profesional untuk siswa saat hendak terjun ke dunia
kerja.
e. Menambahkan siswa yang mana akan sangat bermanfaat saat mereka bekerja
ataupun bagi siswa yang ingin memulai usaha sendiri.
B. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Bagi Sekolah
a. Meningkatkan jalinan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah
dengan perusahaan atau instansi yang menjadi tempat PKL siswa.
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL.

6
d. Memperkuat pendidikan karakter siswa, khususnya nilai-nilai karakter berbasis
masyarakat yang tumbuh dari budaya-budaya tempat PKL
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Bagi Instansi atau Perusahaan
a. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai kebutuhan instansi atau
perusahaan.
b. Meningkatkan citra positif instansi atau perusahaan di masyarakat.
c. Membantu instansi atau perusahaan dalam menyelesaikan tugas atau kegiatn.
d. Mendapatkan ide-ide baru dari siswa yang sedang menjalani PKL.

7
BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
2.1.SEJARAH PENDIRIAN KANTOR CAMAT NEGARA
Lintasan sejarah kota Negara. Berdasarkan bukti-bukti arkeologis dapat di
interprestasikan bahwa munculnya komunitas di Jembrana sejak 6000 tahun yang lalu.
Dari perspektif semiotik, asal-usul nama tempat atau kawasan mengacu nama-nama
fauna dan flora. Munculnya nama Jembrana berasal dari kawasan hutan belantara
(Jimbar-Wana) yang dihuni raja ular (Naga-Raja). Sifat-sifat mitologis dari penyebutan
nama-nama tempat telah mentradisi melalui cerita turun-temurun di kalangan penduduk.
Berdasarkan cerita rakyat dan tradisi lisan (folklore) yang muncul telah memberi
inspirasi di kalangan pembangun lembaga kekuasaan tradisional (raja dan kerajaan)
Raja dan pengikutnya yaitu rakyat yang berasal dari etnik Bali Hindu maupun dari
etnik non Bali yang beragama Islam telah membangun kraton sebagai pusat
pemerintahan yang diberi nama Puri Gede Jembrana pada awal abad XVII oleh I Gusti
Made Yasa (penguasa Brangbang). Raja I yang memerintah di kraton (Puri) Gede Agung
Jembrana adalah I Gusti Ngurah Jembrana. Selain kraton, diberikan pula rakyat pengikut
(wadwa),busana kerajaan yang dilengkapi barang-barang pusaka berupa tombak dan
tulup. Demikian pula keris pusaka yang diberi nama "Ki Tatas" untuk memperbesar
kewibawaan kerajaan. Tercatat bahwa ada tiga orang raja yang berkuasa di pusat
pemerintahan yaitu di Kraton (Puri) Agung Jembrana.
Sejak kekuasaan kerajaan dipegang oleh Raja Jembrana I Gusti Gede Seloka, Kraton
(Puri) baru sebagai pusat pemerintahan dibangun. Kraton (Puri) yang dibangun itu diberi
nama Puri Agung Negeri pada awal abad XIX. Kemudian lebih dikenal dengan nama
Puri Agung Negara. Patut diketahui bahwa raja-raja yang memerintah di Kerajaan
Jembrana berikutnya pun memusatkan birokrasi pemerintahannya di Kraton (Puri)
Agung Negara. Patut dicatat pula bahwa ada dua periode birokrasi pemerintahan yang
berpusat di Kraton (Puri) Agung Negara.
Periode pertama ditandai oleh birokrasi pemerintahan kerajaan tradisional yang
berlangsung sampai tahun 1855. Telah tercatat pada lembaran dokumen arsip
pemerintahan Gubernemen bahwa kerajaan Jembrana yang otonom diduduki oleh Raja
Jembrana V (Sri Padoeka Ratoe) I Goesti Poetoe Ngoerah Djembrana (1839 - 1855).
Ketika berlangsung pemerintahannya lah telah ditanda tangani piagam
perjanjianpersahabatan bilateral antara pihak pemerintah kerajaan dengan pihak
pemerintah Kolonial Hindia Belanda (Gubernemen) pada tanggal 30 Juni 1849.

8
Periode kedua selanjutnya digantikan oleh birokrasi modern, melalui tata
pemerintahan daerah (Regentschap) yang merupakan bagian dari wilayah administratif
Keresidenan Banyuwangi. Pemerintahan daerah Regentschap yang dikepalai oleh
seorang kepala pribumi (Regent) sebagai pejabat yang dimasukkan dalam struktur
birokrasi Kolonial Modern Gubernemen yang berpusat di Batavia. Status pemerintahan
daerah (Regentschap) berlangsung selama 26 tahun (1856 - 1882).Pada masa Kerajaan
Jembrana VI I Gusti Ngurah Made Pasekan (1855 - 1866) mengalami dua peralihan
status yaitu 1855 - 1862 sebagai Raja Jembrana dan 1862 - 1866 sebagai status Regent
(Bupati) kedudukan kerajaan berada di Puri Pacekan Jembrana.
Ketika reorganisasi pemerintahan di daerah diberlakukan berdasarkan Staatblad
Nomor 123 tahun 1882, maka untuk wilayah administratif Bali dan Lombok diberi status
wilayah administratif Keresidenan tersendiri. Wilayah Keresidenan Bali dan Lombok
dibagi lagi menjadi dua daerah (Afdelingen) yaitu Afdeling Buleleng dan Afdeling
Jembrana berdasarkan Staatblad Nomor 124 tahun 1882 dengan satu ibukota yaitu
Singaraja. Selanjutnya daerah Afdeling Jembrana terbagi atas distrik-distrik yang pada
waktu itu terdiri dari tiga distrik yaitu Distrik Negara, Distrik Jembrana, dan Distrik
Mendoyo. Masing-masing distrik dikepalai oleh seorang Punggawa. Selain distrik juga
diberlakukan jabatan Perbekel, khusus yang mengepalai komunitas Islam dan komunitas
Timur Asing sebagai kondisi daerah yang unik dari sudut interaksi dan integrasi antar
etnik dan antar umat beragama.
Sejak reorganisasi tahun 1882 telah ditetapkan dan disyahkan nama satu ibukota
untuk Keresidenan Bali dan Lombok yaitu Singaraja, yang akan membawahi daerah-
daerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana. Akan tetapi, pada proses waktu selanjutnya
memperhatikan munculnya aspirasi masyarakat di dua daerah afdeling (Buleleng dan
Jembrana), maka pihak Gubernemen menanggapi positif.Respon positif pihak
Gubernemen di Batavia dapat dibuktikan dengan diterbitkannya sebuah Lembaran
Negara (Staatsblad) tersendiri untuk melakukan pembenahan (Reorganisasi) tata
pemerintahan daerah di daerah-daerah (Afdeling) Buleleng dan Jembrana. Pihak
Gubernemen dan segenap jajaran bawahan di Departemen Dalam Negeri (Binnenlandsch
Bestuur) sangat memperhatikan dan mendukung sepenuhnya aspirasi masyarakat untuk
menetapkan nama-nama ibukota Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling
Jembrana. Pihak Gubernemen dalam pertimbangannya ingin mengakhiri kebiasaan yang
menyebut nama Ibukota Afdeling Buleleng dan Jembrana di Keresidenan Bali dan
Lombok dengan nama lebih dari satu. Semula (Tahun 1882-1895) hanya diberlakukan

9
satu nama Ibukota yaitu Singaraja untuk wilayah Keresidenan Bali dan Lombok yang
membawahi Daerah-daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Sejak disetujui
dan untuk kemudian, ditetapkanlah nama-nama Ibukota daerah tersendiri terhadap
Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana di Keresidenan Bali dan Lombok.
Berdasarkan Staatsblad Van Nederlandsch - Indie Nomor 175 Tahun 1895, sampai
seterusnya ditetapkanlah Singaraja dan Negara sebagai ibukota dari masing-masing
Afdeling. Dengan demikian, sejak 15 Agustus 1895 berakhirlah nama satu ibu kota:
Singaraja sebagai ibukota Keresidenan Bali dan Lombok yang membawahi Daerah-
daerah Afdeling Buleleng dan Afdeling Jembrana. Sejak itu pula dimulailah nama-nama
Ibukota: Singaraja untuk Keresidenan Bali dan Lombok dan Daerah bagiannya di
Afdeling Buleleng, serta Negara untuk Daerah Bagian Afdeling Jembrana.
Munculnya nama-nama Jembrana dan Negara hingga sekarang, memiliki arti
tersendiri dari perspektif historis. Rupanya nama-nama yang diwarisi itu telah
dipahatkan pada lembaran sejarah di Daerah Jembrana sejak digunakan sebagai nama
Kraton (Puri) yaitu Puri Gede / Agung Jembrana dan Puri Agung Negeri Negara. Oleh
Karena Kraton atau Puri adalah pusat birokrasi pemerintahan kerajaan tradisional, maka
dapat dikatakan bahwa Jembrana dan Negara merupakan Kraton-kraton (Puri) yang
dibangun pada permulaan abad XVIII dan permulaan abad XIX adalah tipe kota-kota
kerajaan yang bercorak Hinduistik. Jembrana sebagai sebuah kerajaan yang ikut mengisi
lembaran sejarah delapan kerajaan (asta negara) di Bali.Sejak 1 Juli 1938, Daerah
(Afdeling, regentschap) Jembrana dan juga daerah-daerah afdeling (Onder-afdeling,
regentschap) lainnya di Bali ditetapkan sebagai daerah-daerah swapraja
(Zelfbestuurlandschapen) yang masing-masing dikepalai oleh Zelfbestuurder (Raja).
Raja di Swapraja Jembrana (Anak Agoeng Bagoes Negara) dan Raja-raja di swapraja
lainnya di seluruh Bali terlebih dahulu telah menyatakan kesetiaannya terhadap
pemerintah Gubernemen.
Anak Agung Bagoes Negara memegang tampuk pemerintahan di swapraja Jembrana
secara terus-menerus selama 29 tahun meskipun terjadi perubahan tatanegara dalam
sistem pemerintahan. Kepemimpinannya di Jembrana berlangasung paling lama
dibandingkan dengan kepemimpinan yang dipegang oleh pejabat-pejabat
pelanjutnya.Selama kepemimpinannya pula, dua nama yaitu Jembrana dengan
ibukotanya Negara senantiasa terpateri dalam lembaran sejarah pemerintah di Jembrana,
baik dalan periode Pendudukan Jepang (Tahun 1943-1945), peiode Republik Indonesia
yang hanya beberapa bulan (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke periode

10
bentuk Negara Indonesia Timur (Tahun 1946-1950) maupun pada waktu kembali ke
periode bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Tahun 1950-1958).
Jabatan Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Jembrana untuk pertama kalinya
dijabat oleh Ida Bagus Gede Dosther dari tahun 1959 sampai tahun 1967. Pada periode
selanjutnya jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jembrana dijabat oleh Bupati
Kapten R. Syafroni (Tahun 1967-1969); Pjs Bupati Drs. Putu Suasnawa (11 Maret - 30
Juni 1969); Bupati I Ketut Sirya (30 Juli 1969-31 Juli 1974); Pjs Bupati Drs. I Nyoman
Tastra (31 Juli 1974 - 28 Juli 1975); Bupati Letkol. Liek Rochadi (28 Juli 1975 - 26
Agustus 1980); Bupati Drs. Ida Bagus Ardana (26 Agustus 1980 - 27 Agustus 1990);
Bupati Ida Bagus Indugosa,S.H Selama dua kali masa jabatan (27 Agustus 1990 - 27
Agustus 1995 dan dari 27 Agustus 1995 - 27 Agustus 2000); Plt Bupati I Ketut Widjana,
S.H (28 Agustus 2000 - 15 Nopember 2000), Prof.Dr.drg. I Gede Winasa menjabat
sebagai Bupati Jembrana selama dua periode (15 Nopember 2000 - 10 Oktober 2010)
dan I Putu Artha SE, MM. sejak 16 Februari 2011 sampai saat ini.
Dapat dikatakan bahwa, sejak gelar "Bupati" yang mengepalai pemerintahan di
Daerah Tingkat II Jembrana untuk pertama kali diberlakukan pada tahun 1959 sampai
saat ini, nama "Negara" sebagai ibukota Daerah Kabupaten Jembrana tetap dilestarikan.
2.2.Visi dan Misi Kantor Camat Negara
 Visi
Mewujudkan kecamatan Negara termaju dan terprima dalam pelayanan melalui
peningkatan kinerja aparat yang professional
 Misi
1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima
2. Mewujudkan akuntabilitas kinerja pemerintah kecamatan yang efektif, transparan,
dan akuntabel.

11
2.3. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CAMAT NEGARA

Camat
I Wayan Andy Suka Anjasmara,S.STP.,M.M.

Sekretaris Camat
Kadek Mirah Ananta Sukma Dewi,S.STP.,M.H.

Kepala Sub Bagian Umum Kepala Sub Bagian


Dan Kepegawaian penyusunan program dan
I Wayan Mus Muliadi,S.Sos keuangan
Hendro Rafianto
Wibowo,.S.IP

Kepala Seksi Pemerintahan Kepala seksi Ketentraman Kepala Seksi Kepala Seksi Sosial Dan
Dan Pelayanan dan ketertiban umum Pemberdayaan Budaya
I Kadek Janu Luhur Dewa Ketut Widana,S.Sos Masyarakat Desa Gusti Ayu Made Elyawati,S.IP
Pribadi,ST.MM Drs. I Gusti Ngurah Agung
Antara Yasa

Lurah Baler Bale Agung Lurah Banjar Tengah Lurah Lelateng Lurah Loloan Barat
Ida Bagus Gede Ananda I Komang Ariawan, S.Sos Ahmad Ma’mun,SE
Kusuma, SIP.,M.AP Gede Wiriyana Prabawa,SSTP
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kantor Camat Negara 2023

12
2.3. JENIS BIDANG USAHA
Bidang usaha di kantor Camat Negara adalah pelayanan publik. Pelayanan publik
merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administrative yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

13
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.MATA PELAJARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN PKL
Selama melaksanakan praktik kerja lapangan penulis merasa ada beberapa
hubungan antara materi yang didapat disekolah dengan kegiatan diperusahaan yang
dapat diimplementasikan sesuai dengan apa yang telah dipahami serta dapat
mempengaruhi peningkatan kompetisi siswa, yaitu antara lain:
A. Administrasi Pajak
Salah satu materi yang dibahas dalam pembelajaran ini adalah bagian Pajak
penghasilan (PPh) pasal 21,22 dan 23. Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 adalah pajak
atas penghasilan berupa gaji, upah honorarium, tunjangan, dan pembayaran lainnya
dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi sebagai subjek pajak dalam negeri.Pajak
penghasilan pasal 22 biasanya dikenakan kepada badan usaha tertentu, baik usaha milik
pemerintah, ataupun swasta yang kegiatannya berhubungan dengan perdagangan
ekspor/impor dan juga penjualan barang mewah.Namun, untuk tariff pph 22 sedikit lebih
rumit daripada pph lainnya.Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak yang dipotong
oleh pemungut pajak yang di kenakan pada penghasilan atas penyerahan jasa, hadiah,
royalty, dan lainnya selain yang telah di potong oleh PPh pasal 21. Untuk tarifnya akan
dikenakan atas nilai DPP dari penghasilannya dan pada PPh ini ada dua jenis tarif yang
akan dikenakan adalah 5% dan 2% tergantung pada objeknya contohnya seperti imbalan
jasa maka akan dikenakan tariff sebesar 2%. Beberapa kegiatan yang berhubungan
dengan pajak penghasilan 21,22 dan 23 yang dilakukan penulis seperti pembayaran
transaksi.
B. Administrasi Umum
Salah satu materi yang dibahas dalam pembelajaran Administrasi Umum adalah
bagian pengarsipan. Pengarsipan adalah sebuah proses dan cara menyimpan surat dengan
aman dalam jangka waktu tertentu. Pengarsipan meliputi berbagai kegiatan dalam
mengklasifikasi surat, penyimpanan surat sesuai dengan surat masuk ataupun surat
keluar, pemeliharaan dilakukan secara tepat sampai dipergunakan lagi, sehingga mudah
untuk menemukan kembali. Arsip mempunyai fungsi sebagai pusat ingatan, sumber
informasi dan alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam
rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijakan,
pengambilan keputusan, pembuatan laporan, pertanggungjawaban penilaian dan

14
pengendalian suatu kegiatan. Beberapa kegiatan yang berhubungan dengan pengarsipan
yang dilakukan penulis seperti mengarsipkan surat pertanggungjawaban, sesuai nomor
surat dan menempatkan di rubic yang telah disediakan.
C. Etika Profesi
Dalam dunia PKL penulis mendapatkan pembelajaran tentang Etika Profesi yaitu,
Etika Profesia merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa kesediaan untuk dapat
memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh serta
juga keahlian ialah sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas. Etika prpfesi
bertujuan untuk menghormati martabat pada sebuah profesi, melindungi serta
menjamin kesejahteraan anggota pada tiap-tiap profesi, meningkatkan dedikasi pada
profesi itu sendiri dan juga perusahaan, menambah kualitas kerja pada profesi tertentu,
menentukan standar baku untuk profesi, dan memperbaiki mutu organisasi sehingga
menjadi lebih andal dan terpercaya. Kegiatan yang dilakukan penulis menerkaitkan
dengan etika profesi seperti memberikan pelayanan kepada masyarakat.
.

15
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL
4.1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PKL
Tempat : Kantor Camat Negara
Alamat : Di Jl. Udayana No. 10 Negara, Telepon (0365) 41012
Durasi Waktu : 10 Juli 2023 s/d 08 Desember 2023
Jam Kerja : Senin-Kamis Jam 07.30 Wita s/d Jam 15.00 Wita
Jumat Jam 06.30 Wita s/d Jam 14.00 Wita
Sabtu-Minggu: Libur

1.2. JENIS – JENIS KEGIATAN


4.2.1 Scan SPJ
4.2.2 Mengarsipkan SPJ
4.2.3 Meregister SPJ
4.2.4 Menyelesaikan paket Pesanan di Aplikasi e-katalog
4.2.5 Mengagendakan Surat Masuk Dan Keluar
4.2.6 Membawa SPJ Ke Badan Pengelola Keuangan Dan Asset Daerah (BPKAD)
4.2.7 Membuat SPP dan SPM di SIMDA NG
4.3.LANGKAH – LANGKAH KERJA/PROSES KERJA
1. Langkah-Langkah Scan SPJ
- buka komputer terlebih dahulu
- nyalakan scanner yang kamu miliki
- buka aplikasi windows scan
- pilih scan dari tampilan yang muncul
- masukkan dokumen ke scanner sesuai dengan model mesinnya
- pilih jenis scanner yang kamu gunakan, pilih lokasi scan
- pilih tipe file yang akan disimpan, pilih tempat penyimpanan file,
- klik scan di bagian bawah layar untuk mulai scan
- klik scan di bagian bawah layar untuk mulai scan

2. Langkah-Langkah mengarsipkan SPJ

16
- Dibaca terlebih dahulu spj
- Selanjutnya disortir
- Diurutkan atau disusun sesuaiurutan nomor terkecil
- Selanjutnya menyimpan arsip SPJ
3. Langkah-Langkah Meregister SPJ
- Buka Komputer Anda
- Buka folder pilih desktop
- Buka file data verifikasi spj yang sudah ada
- ketik nomor registrasi surat, tanggal terima spj, nama spj/kegiatan, nama
pptk,nama kelurahan,jumlah uang,keterangan surat masuk
- kemudian simpan
- selanjutnya di tulis pada buku tanda bukti terima spj
- meminta paraf kasubag keuangan dan di cap kecamatan.
4. Langkah-Langkah Menyelesaikan Paket Pesanan Di Aplikasi E-Katalog
- buka aplikasi e-katalog di computer anda
- klik login dibagian kanan atas layar, pilih non penyedia
- masukkan user ID kemudian login
- masukkan kode keamanan kemudian login
- klik aplikasi e-procurement lainnya, pilih e-purchasing kemudian klik masuk
production
- klik paket,pilih paket baru
- masukkan Nomor paket
- klik riwayat pengiriman dan penerimaan
- klik penerimaan, masukkan No. dokumen, tanggal dokumen, tanggal
penerimaan,dan foto lampiran
- klik berikutnya
- Klik tambah penerimaan
- Selanjutnya klik cari pengiriman,klik tanda tambah di kanan atas layar, kemudian
ketik catatan penerimaan bahwa paket sudah di terima.
- Jika sudah, klik simpan,selanjutnya klik kembali. kemudian klik selesaikan proses
pengiriman dan penerimaan, jika sudah yakin klik ok pada konfirmasi.
- Kemudian klik selesaikan paket, selanjutnya beri bintang 4 dan klik selesai.

17
4.4. HASIL YANG DIHARAPKAN DARI JENIS KEGIATAN
Adapun hasil yang dapat penulis sampaikan didalam makalah ini diantaranya:
1) Tujuan dari dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh siswa kela XII
Tahun pelajaran 2023/2024 adalah agar siswa dapat mengenal lebih awal mengenai
aktivitas di dalam dunia kerja serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh siswa selama menempuh pendidikan di SMK ke dunia kerja.
Sehingga nantinya siswa lulusan SMK akan mampu bersaing di dalam dunia kerja.
2) Hubungan antara mata pelajaran kejuruan dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dapat terlihat dari beberapa pelajaran yang telah penulis sampaikan
sebelumnya yaitu mata pelajaran Administrasi Pajak dimana penulis mampu
mengaplikasikan materi pajak penghasilan (PPh) pasal 21, 22, dan 23 pada saat
penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Camat Negara.
Selain itu terdapat mata pelajaran Administrasi Umum dimana penulis mampu
mengaplikasikan materi pengarsipan pada saat melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL). Dan yang terakhir terdapat mata pelajaran Etika Profesi dimana
penulis mampu mengaplikasikan mengenai pelayanan kepada masyarakat. Sehingga
dapat penulis simpulkan bahwa mata pelajaran yang penulis dapatkan selama
pembelajaran di SMK berhubungan langsung dengan kegiatan yang penulis alami
selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di kantor Camat Negara.

4.5.HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIALAMI DAN CARA PENYELESAIANNYA


1) Hambatan yang dialami
Dalam menjalankan tugas penulis berusaha untuk melaksanakan pekerjaan
yang diberikan dengan baik dan menyelesaikannya tepat waktu dengan hasil yang
memuaskan. Selama penulis menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
penulis menyadari adanya beberapa hambatan yang berasal dari dalam diri penulis
sehingga menghambat kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang berlangsung.
Kendala/hambatan yang penulis hadapi dan temui selama menjalankan PKL di
antaranya yaitu:
a) Pada hari pertama menjalankan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis masih
merasa takut dengan menghadapi dunia bekerja di kantor Camat Negara, penulis
masih bingung dan kurang percaya diri untuk melakukan pekerjaan pertama yang
diberikan karena takut ada kesalahan yang dapat merepotkan.

18
b) Pada saat di Roling dan di tempatkan di bagian kesekretariatan dan keuangan,
ketika penulis ditugaskan untuk men-scan dokumen SPJ penulis merasa cemas
dikarenakan penulis belum pernah melakukan penyekenan.
2) Cara Penyelesainnya
Sikap penulis dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dialami saat
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah dengan cara-cara sebagai
berikut:
a) Penulis menyadari bahwa berpikir positif merupakan hal yang sangat baik dan bisa
menjadi kunci menjalankan segala aktivitas secara maksimal, khususnya dalam hal
pekerjaan. Jika penulis sudah berpikir dengan positif dan tidak disertai rasa takut
pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) maka hasil yang
diharapkan akan berjalan dengan baik dan lancar.Hal yang juga menjadikan
berpikir secara positif begitu istimewa adalah pengaruh dalam mengatasi rasa
malas dan tidak termotivasi jika disertai dengan rasa optimis saat menjalankannya.
Penulis juga menyadari rasa takut menyebabkan penulis tidak bisa berpikir dengan
positif. Maka dari itu penulis mencoba untuk berpikir positif dan tidak merasa
takut lagi ataupun gugup dalam melaksanakn praktik kerja lapangan di kantor
Camat Negara.
b) Penulis menyadari bahwa komunikasi merupakan hal yang sangat penting karena
dengan adanya komunikasi dapat membantu penulis dalam melaksanakan
pekerjaan pada saat praktik kerja lapangan di kantor camat Negara berjalan dengan
baik dan lancar. Penulis juga menyadari jika tidak ada komunikasi dan malu dalam
bertanya maka akan sulit dalam melakukan pekerjaan. Jadi dalam mengatasi
kendala sulit berkomunikasi dengan para pegawai selama praktik kerja lapangan di
kantor Camat Negara, penulis mencoba untuk lebih aktif dalam berkomunikasi dan
berusaha untuk tidak malu bertanya sehingga proses bekerja tidak ada kendala.

19
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1) Tujuan dari dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh siswa kelas XII
Tahun pelajaran 2023/2024 adalah agar siswa dapat mengenal lebih awal mengenai
aktivitas di dalam dunia kerja serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh siswa selama menempuh pendidikan di SMK ke dunia kerja. Sehingga
nantinya siswa lulusan SMK akan mampu bersaing di dalam dunia kerja.
2) Hubungan antara mata pelajaran kejuruan dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dapat terlihat dari beberapa pelajaran yang telah penulis sampaikan
sebelumnya yaitu mata pelajaran Administrasi Pajak dimana penulis mampu
mengaplikasikan materi pajak penghasilan (PPh) pasal 21, 22, dan 23 pada saat
penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Camat Negara. Selain
itu terdapat mata pelajaran Administrasi Umum dimana penulis mampu
mengaplikasikan materi pengarsipan pada saat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL). Dan yang terakhir terdapat mata pelajaran Etika Profesi dimana penulis
mampu mengaplikasikan mengenai pelayanan kepada masyarakat. Sehingga dapat
penulis simpulkan bahwa mata pelajaran yang penulis dapatkan selama pembelajaran
di SMK berhubungan langsung dengan kegiatan yang penulis alami selama Praktik
Kerja Lapangan (PKL) Di kantor Camat Negara.
1.2 SARAN-SARAN
1. Saran Kepada Pihak Lembaga /Tempat PKL, yaitu
 Agar lebih bisa mengajarkan kedisiplinan yang lebih baik.
 Membimbing dengan sebaik mungkin agar dapat bekerja secara maksimal dan
efisien.
 Agar dapat memberikan tugas-tugas yang relevan yang dapat meningkatkan
skill dalam menghadapi dunia kerja.

20
2. Saran Kepada Pihak Sekolah
 Agar sekolah lebih meningkatkan lagi mutu kualitas anak didiknya.
 Pihak skolah harus bisa lebih baik lagi dalam membimbing anak didiknya dan
bisa memberi arahan agar siap mental dalam pelaksanaannya.
Dengan ini saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah mendukung dalam pembuatan laporan ini dengan mengucap syukur
dan saya juga mohon maaf apabila terdapat kata atau suatu tulisan yang tidak bisa di
pahami karena saya hanya sebagai manusia yang tidak sempurna, sekian terima
kasih.

21
DAFTAR PUSTAKA
 Quipper, Praktik Kerja Lapangan: Tujuan, Manfaat, Pelaksanaan, Dan Penilaian, 24
November 2023
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/praktik-kerja-lapangan
 LPM-UMA, prinsip-prinsip penting dalam etika profesi, 27 November 2023
https://lpm.uma.ac.id/prinsip-prinsip-penting-dalam-etika-profesi-dan-4-manfaatnya/
#:~:text=Pengertian%20Etika%20Profesi&text=Menurut%20Lubis%20(1994)%2C
%20etika,pelayanan%20dalam%20rangka%20melaksanakan%20tugas
 Pemerintah kabupaten jembrana,lintasan sejarah kota Negara, 27 November 2023
https://jembranakab.go.id/?module=sejarah

22
LAMPIRAN II
Foto foto saat praktek kerja lapangan ( pkl)

Gambar 1. Foto saat bersama pembimbing dudi dan pembimbing sekolah

23
Gambar 2. Foto saat apel hari senin

24
Gambar 3. Foto saat apel setiap awal bulan

25
Gambar 4. Foto saat odalan di padma kantor

26
Gambar 5. Foto saat hari terakhir pkl

27
28

Anda mungkin juga menyukai