Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN(PKL)


DI UPTD PENGAIRAN MAJENANG

Disusun oleh

NAMA ANDHIKA SETYO RAHMAN


KELAS XII BKP 1
NIS 7240
ABSEN 05

TEKNIK KONSTRUKSI DAN PROPERTI


SMK NEGERI 1 WANAREJA
TAHUN 2021

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN(PKL)
DI UPTD PENGAIRAN MAJENANG

Disusun oleh

NAMA ANDHIKA SETYO RAHMAN


KELAS XII BKP 1
NIS 7240
ABSEN 05

TEKNIK KONSTRUKSI DAN PROPERTI


SMK NEGERI 1 WANAREJA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
UPTD PENGAIRAN MAJENANG

Telah diperiksa dan disetujui pada:


Hari : ............................
Tanggal : ............................
Tempat : ............................

Disetujui Oleh :

Mengetahui,

Pembimbing PKL Penyusun

Budi Priyanto Andhika Setyo Rahman


NIP. 196908232005011007 NIS. 7240

Kepala Program Keahlian


TEKNIK KONSTRUKSI & PROPERTI

KASNO

NIP. 196508131990031010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa saya telah melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di UPTD PENGAIRAN MAJENANG. Semoga
dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat meningkatkan kemampuan dan
kualitas saya dalam dunia kerja.

Dengan ini, saya mengucapkan terima kasih yang telah mendukung terbuatnya
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kepada :

1. Ibu Navy Hardianti dian Mintarsih, S.Pd.,M.Pd.selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Wanareja yang telah mengizinkan Pelaksanaan Kegiatan PKL,
2. Bapak ibu guru SMK N 1 Wanaareja yang telah mendukung kegiatan PKL,
3. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan menyemangati saya,
4. Bapak Ahmad Subekti,S.ST. selaku Kepala UPTD PENGAIRAN MAJENANG,yang
telah bersedia membimbing kami,
5. Bapak Sahlan Purwadi,ST. dan Bapak Sudiono selaku pembimbing di tempat PKL,
6. Bapak Budi Priyanto, S.Pd selaku Guru Pembimbing
7. Teman-teman yang sudah membimbing dan mendukung saya untuk melakuakan
kegiatan PKL.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu

Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangan, namun saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan dan dapat menjadi acuan atau pertimbangan dalam penyusunan laporan
selanjutnya dari sudut pandang yang berbeda.

Penyusun

Andhika Setyo Rahman


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN 5


B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 6
C. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN 5
D. MANFAAT KERJA LAPANGAN 5
E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PKL 5

BAB II PEMBAHASAN 4

PROFIL DUNIA KERJA TEMPAT PKL 5


JURNAL PELAKSANAAN PKL 6
HASIL PELAKSANAAN PKL 6

BAB III PENUTUP 4

A. KESIMPULAN 5
B. SARAN 5

LAMPIRAN 4

A. FOTO PELAKSANAAN PKL 5

DAFTAR PUSTAKA 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Seperti yang kita ketahui saat ini, Indonesia masih diselimuti oleh adanya
wabah covid- 19, dimana hampir seluruh kegiatan masyarakat harus dibatasi untuk
mengurangi adanya penyebaran virus corona ini, termasuk adanya kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar belum bisa berjalan normal seperti sedia kala,
semua pembelajaran masih dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Untuk
sekolah vokasi seperti SMK, tentu diperlukan pembelajaran praktik dimana
kegiatan praktik tersebut sangat diperlukan untuk mengasah skill atau kemampuan
siswa sehingga siap terjun di dunia kerja. Namun, karena adanya covid-19, lagi-
lagi semua kegiatan tersebut terhalang.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pihak sekolah memutuskan untuk


menginstruksikan kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). PKL yang awalnya direncanakan untuk kelas XI pada bulan
April-Juni 2021 diundur menjadi kelas XII bulan Juni-November 2021. Kegiatan
prakerin sendiri sebenarnya ditujukan untuk mencari pengalaman kerja bagi para
siswa.

Pihak sekolah juga menghendaki bagi siswa yang ingin melaksanakan prakerin
dengan membantu orang tua untuk meningkatkan life skill ataupun membaca
materi pembelajaran untuk meningkatkan studi literasi.

B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta


instusi pasangan (perusahaan/lembaga/institusi)
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja
yang sesuai sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
3. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai dari
proses pendidikan.
4. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan
melalui penggunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
5. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sekolah menengah
kejuruan

C. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN

Untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa maka dibuatlah sebuah laporan,


dimana pembuatan laporan ini bertujuan untuk :

1. Siswa mampu membuat laporan atau karya ilmiah sesuai dengan aturan dan
kaidah yang benar.
2. Siswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya kedalam bentuk
tulisan.
3. Siswa dapat menemukan hal-hal baru dan diharapkan bisa lebih
meningkatkannya.

D. MANFAAT PAKTEK KERJA LAPANGAN


Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis Praktik Kerja Lapangan bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pemahaman penulis dibidang prosedur pengendalian intern khususnya pengendalian
kualitas produk diperusahaan.

Manfaat Secara Praktik


Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Bagi Penulis
a) Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi sekolah kejurusan
b) Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja yang
sesungguhnya.
c) Melatih disiplin, tanggung jawab, dan belajar beradaptasi dengan dunia kerja
yang sesungguhnya.
d) Menambah tali silaturahmi dengan semua pihak yang berada di instansi tempat
melaksanakan praktik kerja.

2. Bagi Sekolah
a) Menambah informasi, referensi, dan kepustakaan pada SMK N 1 Wanareja
b) Membentuk lulusan yang diharapkan dapat menerapkan teori yang telah
diperoleh di perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
c) Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan kurikulum pendidikan.

3. Bagi Instansi
a) Dapat membantu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di instansi.
b) Dapat memberikan sumbang pikiran yang dapat digunakan dalam
melaksanakan kegiatan.
c) Menjalin kerja sama dan silaturahmi yang baik antar sesama pihak.
d) Menambah kepustakaan instansi yang diharapkan dapat digunakan dalam
pengambilan kebijakan.

E. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PKL

1. Waktu Pelaksanaan :
Dari Tanggal : 14 Juni 2021
Sampai : 14 November 2021

Kegiatan PKL dilaksanakan dalam waktu 5 hari kerja,yaitu :


a) Senin s/d Kamis pukul 07.15 – 15.30 WIB. Dengan waktu istirahat 60
menit pada pukul 12.00 – 13.00 WIB
b) Jumat pukul 07.00 – 15.00 WIB. Dengan waktu istirahat 90 menit
pada pukul 11.30 – 13.00 WIB

2. Tempat Pelaksanaan :
UPTD Pengairan Majenang
Jl. Pahlawan No.5, Desa Jenang, Kec. Majenang, Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah

BAB II
PEMBAHASAN

A. PROFIL DUNIA KERJA TEMPAT PKL


1. Sejarah Dinas Pekeraan Umum
Sebelum 1945
Pekerjaan Umum dalam Bahasa Belanda disebut Openbare Werken atau
"Waterstaat swerken" di zaman Hindia Belanda. Pada masa itu, pusat
pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer & Waterstaat (Dep.V&W), yang
sebelumnya terdiri dari dua bagian, yaitu, Dept.Van Guovernements Bedri jven
dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken. Dep. V dan W dikepalai oleh
seorang Direktur, yang membawahi beberapa Departemen (Afdeling) dan
Layanan sesuai dengan tugas/wewenang. Meliputi bidang PU (openbare
werken) termasuk afdeling Waterstaat, dengan onder afdelingen. : (1) Lands
gebouwen, (2) Wegen, (3) Irrigatie & Assainering, (4) Water Kracht, dan (5)
Constructie burreau khusus untuk jembatan. Di samping itu semua, ada pula
bidang yang meliputi PU (Openbare Werken) juga Dept. Havenwezen
(Pelabuhan), Dept. Electriciteitswezen (Kelistrikan) dan Dept. Luchtvaart
(Penerbangan Sipil).

Organisasi P.U (Open-bare werken) daerah berdiri Di Provinsi Jawa Barat,


Jawa Tengah dan Jawa Timur. Urusan Waterstaat/Openbare Werken ini
diserahkan padaPemerintahan Provinsi yang disebut Provinciale
Waterstaatdienst dan dikepalai oleh seorang Hoofd Provinciale
Waterstaatsdients (H.P.W). Di wilayah Gouv. Yogyakarta dan Gouv. Surakarta,
urusan-urusan PekerjaanUmum atau Waterstaat dijalankan oleh Sultanas
Werken (Yogya), Rijkswerken (Surakarta), dan Mangkunegaranwerken. Selain
itu, di wilayah Vorstenlander terdapat tiga organisasi Waterschap, yaitu (1) S
Lands gebouwendienst, (2) Regentschap Werken dan (3) Gremeente werken.
Untuk daerah luar Jawa seperti Gouv.Sumatera, Borneo (Kalimantan) dan
Grote Oost (Indonesia Timur) terdapat organisasi "Gewestelijke Inspectie v/d
Waterstaat" yang dikepalai oleh seorang Inspektur. Di wilayah Residentie
terdapat "Residentie Water Staatsdienst" yang dahulu dikenal dengan nama
"Dienst der B.O.W". dan kepala dinas ini biasa disebut Eerst Aanwzend
Waterstaatsambtenar ("E.A.Q").

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang dalam Perang Pasifik tahun 1942,
secara otomatis Jepang membagi daerah Indonesia ke dalam tiga wilayah
pemerintahan, yaitu Jawa/Madura, Sumatera dan Indonesia Timur. Tidak ada
pusat pemerintahantertinggi di Indonesia yang menguasai ke tiga wilayah itu.
Di bidang Pekerjaan Umum, tiap-tiap wilayah organisasi pemerintahan militer
Jepang memerlukan organisasi Jaman Hindia Belanda yang telah disesuaikan 8
dengan ketentuan-ketentuan dari pihak Jepang. Seperti kantor pusat "V & W".
Di Bandung, yang dinamakan "Kotubu Bunsitsu". Sejak saat itu daripada
Doboku, istilah "Pekerjaan Oemoem" (P.O), Oeroesan Pekerdjaan Oemoem
(O.P.O), dan Pekerjaan Umum (PU), lebih sering dipergunakan. Kotubu
Bonsitsu di Bandung hanya mempunyai hubungan dengan wilayah
Pemerintahan di Jawa/Madura. Karena tiadanya kendali pusat,
OrganisasiPekerjaan Umum di daerah-daerah, di Karesidenan-Karesidenan
umumnya bergerak sendiri-sendiri. Sementara sistem pelaksanaan pekerjaan
ada yang lebih memilih menggunakan sistem dan nama jaman Belanda
daripada menuruti sistem Jepang.

Setelah 1945
Pasca Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, secara berangsur para
pemuda bangsa ini mulai merebut kendali pemerintahan dari tangan Jepang
baik di pusat pemerintahan (Jakarta/Bandung) maupun daerah-daerah. Setelah
kabinet pertama dibentuk, Menteri mulai menyusun organisasi beserta sifatnya.
Pada awal kemerdekaan, Pekerjaan Umum berpusat di Bandung dengan
mengambil tempat bekas gedung V.&W. atau yang kini akrab dengan sebutan
Gedung Sate. Ketika Belanda ingin menguasai kembali Hindia Belanda,
mereka datang mengikutiTentara Sekutu masuk ke Indonesia. Akibatnya,
terjadilah pertentangan fisik dengan Pemuda Indonesia yang ingin
mempertahankan tanah air berikut gedung- gedung yang telah didudukinya.
Salah-satunya adalah Gedung Sate, yang saat itu telah menjadi Gedung
Departemen Pekerjaan Umum. Peristiwa bersejarah itukemudian dikenal
dengan peristiwa "3 Desember 1945". Ketika terjadi revolusi fisik dari tahun
1945-1949, Pemerintah Pusat di Jakarta terpaksa mengungsi ke Purworejo lalu
Yogyakarta, begitu juga Kementerian PU. Barulah pusat pemerintahan
berpindah lagi dari Yogyakarta ke Jakarta, setelah pemerintahan Belanda
mengakui kemerdekaan RI tahun 1949. Sejak tahun 1945 itu, Pekerjaan Umum
(PU) telah sering mengalami perubahan pimpinan dan organisasi, sesuai situasi
politik pada masanya

2. Dinas PSDA (Pengelolaan Sumber daya Air)


Dinas PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) merupakan salah satu bagian
dari Dinas Pekerjaan Umum dan bagian dari BPSDM. Pengelolaan Sumber
Daya Air (PSDA) adalah upaya dalam merencanakan, melaksanakan,
memantau, atau mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya air rusak. PSDA ini
terletak di seluruh wilayah kabupaten, termasuk Kabupaten Cilacap.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air mempunyai tugas membantu Bupati


dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Sub Urusan Sumber Daya Air, Air 9 Minum dan Draenase
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada daerah. Tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah yang lebih
kecil dibantu oleh UPTD Pengairan. PSDA Cilacap memiliki 4 UPTD
Pengairan, yaitu UPTD Pengairan Majenang, UPTD Pengairan Sidareja, UPTD
Pengairan Jeruklegi, dan UPTD Pengairan Kroya

3. UPTD Pengairan Majenang


UPTD Pengairan mempunyai tugas melaksanakan tugas teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dinas di bidang pengelolaan
sumber daya air. UPTD Pengairan Majenang Kelas A, meliputi wilayah pada
Kecamatan Majenang,Wanareja, Cimanggu, Karangpucung dan Dayeuhluhur.
Adapun struktur organisasiUPTD Pengairan Majenang sebagai berikut.
Di UPTD Pengairan Majenang ini juga menerima siswa SMK yang ingin
melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) atau yang sering disebut PKL
(Praktek Kerja Lapangan). Selama melaksanakan prakerin, siswa akan diberi
materi yang berkaitan dengan pekerjaan di UPTD Pengairan Majenang. Materi
tersebut berhubungan dengan perencanaan turap, bronjong, RAB, dan saluran air.

B. JURNAL PELAKSAAAN PKL


Terlampir
C. HASIL PELAKSANAAN PKL
1. Turap
Turap adalah konstruksi yang dapat menahan tekanan tanah di
sekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran dan biasanya terdiri dari
dinding turap dan penyangganya. Konstruksi dinding turap terdiri dari beberapa
lembaran turap yang dipancangkan ke dalam tanah, serta membentuk formasi
dinding menerus vertikal yang berguna untuk menahan timbunan tanah atau
tanah yang berlereng. Turap terdiri dari bagian-bagian yang dibuat terlebih
dahulu (prefabricated) atau dicetak terlebih dahulu (pre-cast). Fungsi turap
adalah :

a) Struktur penahan tanah, misalnya pada tebing jalan raya atau tebing
sungai
b) Struktur penahan tanah pada galian
c) Struktur penahan tanah yang berlereng atau curam agar tanah tersebut
tidak longsor
d) Konstruksi bangunan yang ringan, saat kondisi tanah kurang mampu
untuk mendukung dinding penahan tanah

Berdasarkan hasil penelitian dan survey lapangan yang telah dilakukan pada
lokasi yang akan dibangunnya turap ini, serta dengan mempertimbangkan
tingkat kesulitan dalam pelaksanaannya, disusun beberapa konsep perencanaan
turap antara lain :

a) Turap yang direncanakan tidak mengganggu atau merusak aliran air


sungai (tidak mengganggu luas penampang basah sungai)
b) Turap berfungsi sebagai dinding yang dapat menahan kelongsoran
tebing sungai dan melindungi tebing sungai terhadap gerusan air.
c) Turap dapat menahan tekanan tanah aktif serta tekanan air dan beban-
beban lainnya yang bekerja pada dinding turap.
d) Turap direncanakan memiliki ketahanan jangka panjang pada
llingkungan dengan siklus basah, kering dan dan lembab.
e) Turap juga berfungsi sebagai pelataran terbuka (open space) yang
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan publik.
f) Struktur turap terdiri dari tiang turap, dinding turap dan plat penutup
tiang (pile cap).
g) Dinding turap memiliki tekanan tanah lateral tanah aktif dan air,
sedangkan tiang turap berfungsi memiliki gaya aksial dan lateral yang
bekerja pada dinding turap, lantai penutup berfungsi sebagai beban
aksial (counter weight) dan juga dapat dimanfaatkan sebagai open
space.

2. Saluran Irigasi
Saluran pembawa atau biasa disebut saluran irigasi merupakan salah satu
prasarana irigasi yang memiliki fungsi antara lain mengambil air dari sumber
air, membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian,
mendistribusikan air kepada tanaman serta mengatu fan menguku aliran.
Saluran irigasi dibagi menjadi beberapa jenis yakni :
a) Saluran Primer / Saluran Induk
Saluran induk adalah saluran yang membawa air dari bangunan utama
ke saluran sekunder dan petak-petak yang diairi. Saluran ini dimulai
dari bangunan utama dan berakhir pada bangunan bagi yang terakhir.

b) Saluran Sekunder
Saluran sekunder adalah saluran yang membawa air dari saluran
primer ke petak-petak yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Saluran ini dimulai dari bangunan bagi/sadap di saluran primer dan
berakhir pada bangunan sadap terakhir di saluran sekunder.
c) Saluran Tersier
Saluran tersier adalah saluran yang membawa air dari bangunan sadap
di saluran primer maupun sekunder dan mengalirkannya ke saluran
kuarter serta petak yang dilayani.
d) Saluran Kuarter
Saluran kuarter adalah saluran yang membawa air dari boks kuarter ke
petak – petak yang diairi.

3. RAB
RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah perhitungan banyaknya biaya
yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek tersebut. Langkah
penyusunan RAB :

a) Pelajari gambar rencana detail dan dokumen rencan kerja dan syarat-
syarat atau RKS.
b) Susun uraian pekerjaan dan atau barang yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana gambar detail dan RKS
menurut kelompok yang sejenis.
c) Hitung volume pekerjaan atau barang yang telah diuraikan dalam
butir 2.
d) Susun analis harga satuan pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan yang
telah diuraikan sebagaimana butir 3 hingga didapat harga satu satuan
pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan.
e) Jumlahkan harga, selanjutnya tambahkan PPN pada jumlah tersebut
maka didapat rencana anggaran dan biaya untuk pekerjaan yang
dihitung.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sejarah Dinas Pekerjaan Umum sebelum 1945. Pekerjaan Umum dalam
Bahasa
Belanda disebut Openbare Werken atau "Waterstaat swerken" di zaman Hindia
Belanda. Pada masa itu, pusat pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer &
Waterstaat (Dep.V&W), yang sebelumnya terdiri dari dua bagian, yaitu, Dept.Van
Guovernements Bedri jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken. Dep. V
dan W dikepalai oleh seorang Direktur, yang membawahi beberapa Departemen
(Afdeling) dan Layanan sesuai dengan tugas/wewenang. Meliputi bidang PU
(openbare werken) termasuk afdeling Waterstaat. Organisasi P.U (Open-bare
werken) daerah berdiri Di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Urusan Waterstaat/Openbare Werken ini diserahkan pada Pemerintahan Provinsi
yang disebut Provinciale Waterstaatdienst dan dikepalai oleh seorang Hoofd
Provinciale Waterstaatsdients (H.P.W). Sejak tahun 1945 itu, Pekerjaan Umum
(PU) telah sering mengalami perubahan pimpinan dan organisasi, sesuai situasi
politik pada masanya.

Kemudian, setelah kemerdekaan Dinas Pekerjaan Umum banyak mengalami


perubahan. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum yang menangani bidang pengairan
adalah PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air). Dinas PSDA (Pengelolaan Sumber
Daya Air) merupakan salah satu bagian dari Dinas Pekerjaan Umum dan bagian
dari BPSDM. Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) adalah upaya dalam
merencanakan, melaksanakan, memantau, atau mengevaluasi kegiatan konservasi
sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya air rusak.
untuk di daerah yang lebih kecil, tugas pembantuan Dinas PSDA dibantu oleh
UPTD Pengairan, salah satu contohnya UPTD Pengairan Majenang. UPTD
Pengairan Majenang Kelas A, meliputi wilayah pada Kecamatan Majenang,
Wanareja, Cimanggu, Karangpucung dan Dayeuhluhur. UPTD Pengairan Majenang
juga menerima siswa SMK yang melaksanakan praktek kerja lapangan.
Selama melaksanakan pkl di UPTD Pengairan Majenang, banyak ilmu yang
bisa didapat. Materi yang didapat yaitu perencanaan pembuatan turap, saluran, dan
menggambarkannya di autocad. Turap adalah konstruksi yang dapat menahan
tekanan tanah di sekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran dan biasanya
terdiri dari dinding turap dan penyangganya. Konstruksi dinding turap terdiri dari
beberapa lembaran turap yang dipancangkan ke dalam tanah, serta membentuk
formasi dinding menerus vertikal yang berguna untuk menahan timbunan tanah atau
tanah yang berlereng. Fungsi turap adalah struktur penahan tanah, misalnya pada
tebing jalan raya atau tebing sungai, struktur penahan tanah pada galian, struktur
penahan tanah yang berlereng atau curam agar tanah tersebut tidak longsor,
konstruksi bangunan yang ringan, saat kondisi tanah kurang mampu untuk
mendukung dinding penahan tanah. RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah, serta
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek
tersebut.

B. SARAN
1. SARAN UNTUK SEKOLAH
a) Sekolah perlu meningkatkan ilmu yang disampaikan kepada siswa PKL agar
dapat berjalan sesuai perkembangan zaman, Sehingga siswa dapat
mengimplementasikanya dengan maksimal, Untuk itu Dalam penempatan
siswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, hendaknya
mempertimbangkan bidang kompetensi siswa. Sehingga dalam pelaksanaanya
siswa dapat mempraktekan ilmu yang mereka terima di sekolah ketika berada
dalam industri.
b) Guru pembimbing hendaknya dapat melakukan monitoring siswa secara
rutin, sehingga guru pembimbing dapat mengetahui perkembangan siswa dan
melakukan koordinasi dengan pembimbing industri mengenai pelaksanaan
praktik kerja lapangan.

2. SARAN UNTUK INDUSTRI


a) Suasana kerja yang penuh kekeluargaan dan keakraban juga disiplin kerja
yang baik hendaknya dipertahankan serta ditingkatkan.
b) Perusahaan perlu meningkatkan motivasi kerja para karyawan dan peserta
PKL sehingga dapat meningkatkan kualitas kerjanyai.
c) Sebelum siswa melaksanakan PKL hendaknya perusahaan tersebut memberi
informasi yang lengkap mengenai perusahaan dan hal yang akan dilaksanakan
selama PKL.
d) Perlu adanya program rutin terutama dalam pemanfaatan waktu luang dengan
pemberian materi atau diskusi keteknikan atau bidang keahlian yang dapat
menambah wawasan para peserta PKL.
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
“Sejarah PU Sedari Dulu Hingga Kini”, https://bpsdm.pu.go.id/pusat3/post/sejarah-pu-sedari-
dulu-hingga-kini, diakses pada Oktober 2021
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. 2021. “Tugas Pokok dan Fungsi”,
https://psda1.cilacapkab.go.id/profil/tugas-dan-fungsi/, diakses pada 15 Oktober 2021.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. 2021. “Bagan Organisasi”,


https://psda1.cilacapkab.go.id/profil/bagan-organisasi/, diakses pada 15 Oktober 2021.

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. 2021. “UPTD Pengairan”,


https://psda1.cilacapkab.go.id/organisasi/uptd/, diakses pada 15 Oktober 2021.
Melinda,A.2015.“Turap”, http://eprints.polsri.ac.id/1722/3/BAB%20II%20TINJAUAN
%20PUSTAKA.pdf, diakses pada 18 Oktober 2021.

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/356/mengenal-bangunan-irigasi-saluran-pembawa
Joko, Tri. 2018. “Rencana Anggaran Biaya (RAB)”,
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/12/2613b_0_BAHAN_PELATI
H AN_MENYUSUN_RAB_KENDARI.pdf, diakses pada 19 Okto

Anda mungkin juga menyukai