Disusun oleh
LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN(PKL)
DI UPTD PENGAIRAN MAJENANG
Disusun oleh
Disetujui Oleh :
Mengetahui,
KASNO
NIP. 196508131990031010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dengan baik. Dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa saya telah melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di UPTD PENGAIRAN MAJENANG. Semoga
dengan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat meningkatkan kemampuan dan
kualitas saya dalam dunia kerja.
Dengan ini, saya mengucapkan terima kasih yang telah mendukung terbuatnya
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kepada :
1. Ibu Navy Hardianti dian Mintarsih, S.Pd.,M.Pd.selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Wanareja yang telah mengizinkan Pelaksanaan Kegiatan PKL,
2. Bapak ibu guru SMK N 1 Wanaareja yang telah mendukung kegiatan PKL,
3. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan menyemangati saya,
4. Bapak Ahmad Subekti,S.ST. selaku Kepala UPTD PENGAIRAN MAJENANG,yang
telah bersedia membimbing kami,
5. Bapak Sahlan Purwadi,ST. dan Bapak Sudiono selaku pembimbing di tempat PKL,
6. Bapak Budi Priyanto, S.Pd selaku Guru Pembimbing
7. Teman-teman yang sudah membimbing dan mendukung saya untuk melakuakan
kegiatan PKL.
8. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangan, namun saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan dan dapat menjadi acuan atau pertimbangan dalam penyusunan laporan
selanjutnya dari sudut pandang yang berbeda.
Penyusun
LEMBAR PENGESAHAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II PEMBAHASAN 4
A. KESIMPULAN 5
B. SARAN 5
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA 4
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui saat ini, Indonesia masih diselimuti oleh adanya
wabah covid- 19, dimana hampir seluruh kegiatan masyarakat harus dibatasi untuk
mengurangi adanya penyebaran virus corona ini, termasuk adanya kegiatan belajar
mengajar. Kegiatan belajar mengajar belum bisa berjalan normal seperti sedia kala,
semua pembelajaran masih dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Untuk
sekolah vokasi seperti SMK, tentu diperlukan pembelajaran praktik dimana
kegiatan praktik tersebut sangat diperlukan untuk mengasah skill atau kemampuan
siswa sehingga siap terjun di dunia kerja. Namun, karena adanya covid-19, lagi-
lagi semua kegiatan tersebut terhalang.
Pihak sekolah juga menghendaki bagi siswa yang ingin melaksanakan prakerin
dengan membantu orang tua untuk meningkatkan life skill ataupun membaca
materi pembelajaran untuk meningkatkan studi literasi.
1. Siswa mampu membuat laporan atau karya ilmiah sesuai dengan aturan dan
kaidah yang benar.
2. Siswa mampu membuat gagasan baru dan menuangkannya kedalam bentuk
tulisan.
3. Siswa dapat menemukan hal-hal baru dan diharapkan bisa lebih
meningkatkannya.
2. Bagi Sekolah
a) Menambah informasi, referensi, dan kepustakaan pada SMK N 1 Wanareja
b) Membentuk lulusan yang diharapkan dapat menerapkan teori yang telah
diperoleh di perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
c) Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan kurikulum pendidikan.
3. Bagi Instansi
a) Dapat membantu pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di instansi.
b) Dapat memberikan sumbang pikiran yang dapat digunakan dalam
melaksanakan kegiatan.
c) Menjalin kerja sama dan silaturahmi yang baik antar sesama pihak.
d) Menambah kepustakaan instansi yang diharapkan dapat digunakan dalam
pengambilan kebijakan.
1. Waktu Pelaksanaan :
Dari Tanggal : 14 Juni 2021
Sampai : 14 November 2021
2. Tempat Pelaksanaan :
UPTD Pengairan Majenang
Jl. Pahlawan No.5, Desa Jenang, Kec. Majenang, Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah Belanda menyerah kepada Jepang dalam Perang Pasifik tahun 1942,
secara otomatis Jepang membagi daerah Indonesia ke dalam tiga wilayah
pemerintahan, yaitu Jawa/Madura, Sumatera dan Indonesia Timur. Tidak ada
pusat pemerintahantertinggi di Indonesia yang menguasai ke tiga wilayah itu.
Di bidang Pekerjaan Umum, tiap-tiap wilayah organisasi pemerintahan militer
Jepang memerlukan organisasi Jaman Hindia Belanda yang telah disesuaikan 8
dengan ketentuan-ketentuan dari pihak Jepang. Seperti kantor pusat "V & W".
Di Bandung, yang dinamakan "Kotubu Bunsitsu". Sejak saat itu daripada
Doboku, istilah "Pekerjaan Oemoem" (P.O), Oeroesan Pekerdjaan Oemoem
(O.P.O), dan Pekerjaan Umum (PU), lebih sering dipergunakan. Kotubu
Bonsitsu di Bandung hanya mempunyai hubungan dengan wilayah
Pemerintahan di Jawa/Madura. Karena tiadanya kendali pusat,
OrganisasiPekerjaan Umum di daerah-daerah, di Karesidenan-Karesidenan
umumnya bergerak sendiri-sendiri. Sementara sistem pelaksanaan pekerjaan
ada yang lebih memilih menggunakan sistem dan nama jaman Belanda
daripada menuruti sistem Jepang.
Setelah 1945
Pasca Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, secara berangsur para
pemuda bangsa ini mulai merebut kendali pemerintahan dari tangan Jepang
baik di pusat pemerintahan (Jakarta/Bandung) maupun daerah-daerah. Setelah
kabinet pertama dibentuk, Menteri mulai menyusun organisasi beserta sifatnya.
Pada awal kemerdekaan, Pekerjaan Umum berpusat di Bandung dengan
mengambil tempat bekas gedung V.&W. atau yang kini akrab dengan sebutan
Gedung Sate. Ketika Belanda ingin menguasai kembali Hindia Belanda,
mereka datang mengikutiTentara Sekutu masuk ke Indonesia. Akibatnya,
terjadilah pertentangan fisik dengan Pemuda Indonesia yang ingin
mempertahankan tanah air berikut gedung- gedung yang telah didudukinya.
Salah-satunya adalah Gedung Sate, yang saat itu telah menjadi Gedung
Departemen Pekerjaan Umum. Peristiwa bersejarah itukemudian dikenal
dengan peristiwa "3 Desember 1945". Ketika terjadi revolusi fisik dari tahun
1945-1949, Pemerintah Pusat di Jakarta terpaksa mengungsi ke Purworejo lalu
Yogyakarta, begitu juga Kementerian PU. Barulah pusat pemerintahan
berpindah lagi dari Yogyakarta ke Jakarta, setelah pemerintahan Belanda
mengakui kemerdekaan RI tahun 1949. Sejak tahun 1945 itu, Pekerjaan Umum
(PU) telah sering mengalami perubahan pimpinan dan organisasi, sesuai situasi
politik pada masanya
a) Struktur penahan tanah, misalnya pada tebing jalan raya atau tebing
sungai
b) Struktur penahan tanah pada galian
c) Struktur penahan tanah yang berlereng atau curam agar tanah tersebut
tidak longsor
d) Konstruksi bangunan yang ringan, saat kondisi tanah kurang mampu
untuk mendukung dinding penahan tanah
Berdasarkan hasil penelitian dan survey lapangan yang telah dilakukan pada
lokasi yang akan dibangunnya turap ini, serta dengan mempertimbangkan
tingkat kesulitan dalam pelaksanaannya, disusun beberapa konsep perencanaan
turap antara lain :
2. Saluran Irigasi
Saluran pembawa atau biasa disebut saluran irigasi merupakan salah satu
prasarana irigasi yang memiliki fungsi antara lain mengambil air dari sumber
air, membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian,
mendistribusikan air kepada tanaman serta mengatu fan menguku aliran.
Saluran irigasi dibagi menjadi beberapa jenis yakni :
a) Saluran Primer / Saluran Induk
Saluran induk adalah saluran yang membawa air dari bangunan utama
ke saluran sekunder dan petak-petak yang diairi. Saluran ini dimulai
dari bangunan utama dan berakhir pada bangunan bagi yang terakhir.
b) Saluran Sekunder
Saluran sekunder adalah saluran yang membawa air dari saluran
primer ke petak-petak yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Saluran ini dimulai dari bangunan bagi/sadap di saluran primer dan
berakhir pada bangunan sadap terakhir di saluran sekunder.
c) Saluran Tersier
Saluran tersier adalah saluran yang membawa air dari bangunan sadap
di saluran primer maupun sekunder dan mengalirkannya ke saluran
kuarter serta petak yang dilayani.
d) Saluran Kuarter
Saluran kuarter adalah saluran yang membawa air dari boks kuarter ke
petak – petak yang diairi.
3. RAB
RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah perhitungan banyaknya biaya
yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau proyek tersebut. Langkah
penyusunan RAB :
a) Pelajari gambar rencana detail dan dokumen rencan kerja dan syarat-
syarat atau RKS.
b) Susun uraian pekerjaan dan atau barang yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana gambar detail dan RKS
menurut kelompok yang sejenis.
c) Hitung volume pekerjaan atau barang yang telah diuraikan dalam
butir 2.
d) Susun analis harga satuan pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan yang
telah diuraikan sebagaimana butir 3 hingga didapat harga satu satuan
pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan.
e) Jumlahkan harga, selanjutnya tambahkan PPN pada jumlah tersebut
maka didapat rencana anggaran dan biaya untuk pekerjaan yang
dihitung.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sejarah Dinas Pekerjaan Umum sebelum 1945. Pekerjaan Umum dalam
Bahasa
Belanda disebut Openbare Werken atau "Waterstaat swerken" di zaman Hindia
Belanda. Pada masa itu, pusat pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer &
Waterstaat (Dep.V&W), yang sebelumnya terdiri dari dua bagian, yaitu, Dept.Van
Guovernements Bedri jven dan Dept.Van Burgewrlijke Openbare Werken. Dep. V
dan W dikepalai oleh seorang Direktur, yang membawahi beberapa Departemen
(Afdeling) dan Layanan sesuai dengan tugas/wewenang. Meliputi bidang PU
(openbare werken) termasuk afdeling Waterstaat. Organisasi P.U (Open-bare
werken) daerah berdiri Di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Urusan Waterstaat/Openbare Werken ini diserahkan pada Pemerintahan Provinsi
yang disebut Provinciale Waterstaatdienst dan dikepalai oleh seorang Hoofd
Provinciale Waterstaatsdients (H.P.W). Sejak tahun 1945 itu, Pekerjaan Umum
(PU) telah sering mengalami perubahan pimpinan dan organisasi, sesuai situasi
politik pada masanya.
B. SARAN
1. SARAN UNTUK SEKOLAH
a) Sekolah perlu meningkatkan ilmu yang disampaikan kepada siswa PKL agar
dapat berjalan sesuai perkembangan zaman, Sehingga siswa dapat
mengimplementasikanya dengan maksimal, Untuk itu Dalam penempatan
siswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, hendaknya
mempertimbangkan bidang kompetensi siswa. Sehingga dalam pelaksanaanya
siswa dapat mempraktekan ilmu yang mereka terima di sekolah ketika berada
dalam industri.
b) Guru pembimbing hendaknya dapat melakukan monitoring siswa secara
rutin, sehingga guru pembimbing dapat mengetahui perkembangan siswa dan
melakukan koordinasi dengan pembimbing industri mengenai pelaksanaan
praktik kerja lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
“Sejarah PU Sedari Dulu Hingga Kini”, https://bpsdm.pu.go.id/pusat3/post/sejarah-pu-sedari-
dulu-hingga-kini, diakses pada Oktober 2021
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. 2021. “Tugas Pokok dan Fungsi”,
https://psda1.cilacapkab.go.id/profil/tugas-dan-fungsi/, diakses pada 15 Oktober 2021.
https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/356/mengenal-bangunan-irigasi-saluran-pembawa
Joko, Tri. 2018. “Rencana Anggaran Biaya (RAB)”,
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/12/2613b_0_BAHAN_PELATI
H AN_MENYUSUN_RAB_KENDARI.pdf, diakses pada 19 Okto