Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PEKERJAAN DRAINASE
PROYEK PEKERJAAN DRAINASE JALAN POKA-TIMUNG
CV. INDO DESIGN CONSULTANT

Disusun oleh:
Margareta Mira Bengkar
Kelas: X11 DPIB
NIS/NISN:

PROGRAM KEAHLIAN
DESAIN PEMODELAN INFORMASI BANGUNAN (DPIB)
SMK NEGERI RESTORASI TIMUNG WAE RI'I
TAHUN
2023
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua


2. Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang
melebihi kebodohan
3. Orang sukses adalah orang yang mencintai pekerjaan dengan baik apa yang
dilakukanya

PERSEMBAHAN
Laporan PKL ini kupersembahkan kepada:
1. Kepala Sekolah dan Bapak/ Ibu yang telah membimbing saya selama di
SMKN RESTORASI Timung wae Ri'i
2. Pembimbing Laporan PKL Bapak/Ibu Guru
3. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan, membiayai, mendukung dan
memberikan semangat sampai selesainya pelaksanaan PKL
4. Pembimbing instansi dan semua karyawan CV. Indo Design consultant
5. Teman- teman seperjuangan
6. Adik- adik kelas semuanya yang akan melaksanakan kegiatan PKL untuk
program kegiatan periode selanjutnya.
BIODATA SISWA PKL

Nama : Margareta Mira Bengkar


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Timung,28 Mey 2005
NISN :
Agama : Khatolik
Kelas/ kompetensi keahlian : X11/ Desain Pemodelan Informasi Bangunan
Tempat PKL : DI CV. Indo Desain Consultant pada proyek
Pembangunan Drainase Poka Timung
Asal Sekolah : SMKN Restorasi Timung Wae Ri’i
Alamat sekolah : Timung, Desa Golo Cador Kec. Wae Ri,i
Alamat Rumah :
Nomor Telepon/HP : 082147358302
Nama Orang Tua/ wali :
a. Ayah : Bonefasius Bengkar
b. Ibu : Ester Gindul
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan hasil Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di CV. Indo Desain Consultan selama 6 bulan, dimulai
dari tanggal 4 juli s/d 2 desember 2023. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh siswa/i dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Program Keahlian Desain
Pemodelan Informasi di SMK Negeri Restorasi Timung Wae Ri’i.
Tujuan dibuatnya laporan PKL ini, yaitu untuk melaporkan segala sesuatu
yang ada kaitannya dengan dunia kerja di Lapangan Proyek CV. Indo Desain
Consultan. Dalam penyusunan laporan PKL ini, tentu tak lepas dari pengarahan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis selama pelaksanaan praktek kerja lapangan dan dalam proses
penulisan laporan ini. Pihak-pihak yang terkait di antaranya sebagai berikut:
1. Bapak Fransiskus Jam, SP selaku Kepala Sekolah SMK Negeri Restorasi
Timung Wae Ri’I yang telah memberikan izin kepada penulis sehingga bisa
mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2. Bapak Amandus H.W Galus, ST Selaku Kepala CV. Indo Desain Consultan
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) pada Pembangunan Drainase Poka-Timung.
3. Bapak Robertus Sidin, S. Pd selaku ketua Program Keahlian Desain
Pemodelan Informasi Bangunan (DPIB) yang telah memberi banyak
masukan, saran dan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan PKL
serta dalam proses penulisan laporan hasil PKL.
4. Ibu Maria Tanti Egriska, S. Pd Selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang telah memberi banyak masukan, saran dan bimbingan kepada
penulis selama melaksanakan PKL serta dalam proses penulisan laporan hasil
PKL.
5. Seluruh karyawan CV. Indo Desain Consultan yang dengan tulus memberi
arahan kepada penulis selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
6. Serta pihak-pihak atau jajaran perencana proyek, pelaksan proyek, mandor
maupun para pekerja lainnya di lokasi proyek pembangunan Drainase Poka-
Timung yang telah berjasa atas kelancaran dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) maupun penyusunan laporan yang tidak disebutkan satu
persatu.
7. Seluruh guru SMK Negeri Restorasi Timung Wae Ri’i yang sudah
memberikan masukan, saran, bimbingan dan banyak informasi bagi penulis.
8. Orang tua dan teman-teman, terima kasih banyak atas dukungannya.
9. Serta pihak – pihak lain yang telah berjasa atas kelancaran pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan maupun penyusunan laporan yang tidak disebutkan
satu persatu.
Karena kebaikan semua pihak yang telah saya sebutkan tadi maka saya
bisa menyelesaikan laporan PKL ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini tentu
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik, saran atau
dorongan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga laporan PKL ini dapat
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Demikian pengantar singkat tentang
Laporan ini, atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Ruteng, Desember 2023

Margareta Mira Bengkar


DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
MOTO DAN PERSEMBAHAN
BIODATA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Praktek Industri
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SMK merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan
beradapatasi dengan lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan dapat
mengembangkan diri di Era Globalisasi.Pendidikan di SMK dapat menerapkan
berbagai pola penyelenggaran pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu,
seperti: pola pendidikan sistim ganda (PSG) yaitu praktik kerja lapangan (PKL),
dan pendidikan jarak jauh.
PKL adalah pola penyelenggaran pendidikan yang dikelola bersama sama
antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi profesi, pemerintah
sebagai institusi pasangan (IP), mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga
tahap Evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program.
Drainase berasal dari kata drainage yang mempunyai arti mengalirkan,
mengeringkan, menguras, membuang dan mengalihkan air. Dalam bidang teknik
sipil drainase secara umum dapat di definiskan sebagai suatu tindakan teknis
untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan air
maupun air irigasi dari suatu kawasan lahan sehingga fungsi kawasan lahan tidak
terganggu. Sistem drainase didefiniskan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat berfungsi secara optimal (suripin 2004).
Sistem drainase adalah cara pengaliran air dengan pembuatan saluran (tersier)
untuk menampung air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah. Kemudian
dialirkan ke sistem yang lebih besar (skunder dan perimer) dan selanjutnya
dialirkan ke sungai dan laut (Robert j kodoatie 2005).
Daerah layanan harus aman terhadap genangan air dan sekaligus
mempertahankan kelestarian dan keseimbangan air dari suatu wilayah. Oleh
karena itu maka konsep pembangunan drainase perdesaan yang berkelanjutan
sudah menjadih keharusan dalam sistem pembangunan di indonesia saat ini dan
masa mendatang. Dalam proses pembangunan jalan Poka-Timung, dilaksanakan
juga pembangunan Drainase sehingga berdasarkan uraian yang telah dibahas pada
latar belakang maka saya mengambil judul laporan "Pekerjaan Drainase jalan
poka Timung" sesuai dengan praktik kerja lapangan yang di laksanakan pada
proyek.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah menambah wawasan terkait
praktik kerja lapangan mengenai pekerjaan drainase pada Pembangunan Drainase
Poka-Timung, peninjauan ini meliputi:
1. Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan dalam pekerjaan drainase pada
proyek pembangunan drainase Poka-Timung.
2. Mengamati secara langsung proses pekerjaan atap pada proyek pembangunan
drainase pada proyek pembangunan drainase Poka-Timung.
3. Menghitung volume pekerjaan atap pada proyek pembangunan drainase pada
proyek pembangunan drainase Poka-Timung.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan


a. Manfaat Bagi Industri
1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan
bekerja di industri
2. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara aktif
sehingga pada pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja
yang memberi keuntungan.
3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta PKL untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki
4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta PKL lebih
mudah diatur dalam hal disiplin berupa kebutuhan terhadap peraturan
perusahaan. Oleh karena itu, sikap peserta PKL dapat dibentuk sesuai
dengan ciri khas tertentu industri.
5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut
serta menentukan hari depan bangsa melalui praktik kerja Lapangan
(PKL)
b. Manfaat Bagi Sekolah
1. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan
dengan kebutuhan lapangan kerja
2. Memberi kepuasan bagi penyelenggaran pendidikan sekolah karena
tamatnya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik
untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan
bangsa
3. Terjalinya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dan dunia kerja
4. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung
selama PKL
5. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi perencana, pelaksanaan, proses pembelajaran, teaching
factory, pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL
c. Manfaat Bagi Peserta Didik
1. Hasil belajar peserta praktik industri akan lebih bermakna, karena
setelah tamat akan betul- betul memiliki keahlian profesional sebagai
bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan
2. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka
untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih
tinggi.
3. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja secara langsung/nyata dalam rangka menanamkan
iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
4. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya kerja di dunia usaha/ industri
5. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah perusahaan


CV Indo Design Consultant (IDC) berdiri sejak tahun 2012 dengan jumlah
karyawan 20 0rang. Perusahan ini sebenarnya sudah berkecimpung di beberapa
bidang konstruksi sejak tahun 2005 dengan status perusahan waktu itu CV
(comanditer venotschaap). Sejak saat itu CV Indo Design Consultant.
(IDC) sudah mengerjakan berbagai macam dan jenis konstruksi baik dalam
bidang jaln, gedung, pelabuhan dan jasa pengeboran air. Pada tahun 2012 sampai
dengan sekarang CV INDO DESIGN CONSULTANT lebih banyak mengarap
pada peroyek pekerjan gedung yang merupakan pekerjaan full tenaga manusia.

2.2 Struktur organisasi CV INDO DESIGN CONSULTANT

Gambar 2.1 Stuktur Organisasi CV. Indo Design Consultant

2.3 Kedudukan Dan Letak


CV. INDO DESAIGN CONSULTANT terletak di Lempe, Jln. Sudirman
Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong.

2.1 Prosedur Pelayanan


Adapun prosedur pelayanan di CV. INDO DESAIGN CONSULTANT yang
terletak di Lempe, Jln. Sudirman Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong,
kantor di buka dari jam 08.00 WITA s/d 17.00 WITA. Jumlah pekerja yang
bekerja 20 orang.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

3.1 Waktu dan Tempat pelaksanaan PKL


Waktu pelaksanan praktik kerja lapangan dimulai pada tanggal 4 Juli sampai
dengan 2 Desember tahun 2023 sesuai dengan tempat atau lokasi yang telah
ditentukan oleh para guru, yaitu di CV INDO DESIGN CONSULTANT yang
beralamat Jl sudirman kel. Pau Kecamatan Langke Rembong, pada proyek
pembangunan Jalan Poka-Timung. Pelaksanan praktik kerja lapangan
dilaksanakan pada hari senin s/d sabtu dimulai pukul 08.00 WITA sampai 17.00
WITA.

3.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam pekerjaan Drainase Jalan Poka-Timung
Adalah sebagai berikut:
1. Ada dua jenis alat berat yang digunakan dalam pekerjaan drainase
a. Excavator, alat berat ini digunakan untuk penggalian drainase di sisi- sisi
jalan.
b. Dump truck, alat berat ini berfungsi mengangkut hasil galian pada
pekerjaan- pekerjaan pembuatan drainase.
c. Molen merupakan salah satu peralatan yang digunakan oleh pekerja
konstruksi. Biasanya mesin molen digunakan untuk membantu pekerja
saat mengaduk semen.
2. Alat pengukur dan pengatur dalam pekerjaan drainase
a. Meteran
Alat ini digunakan untuk mengukur sisi panjang dan lebar pada proses
pembuatan drainase, sehingga hasil yang diperoleh akan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan.
b. Selang Air
Selang air yang digunakan adalah selang yang berdiameter kecil dan
transparan, sehingga kalau diisi dengan air akan kelihatan. Alat ini
digunakan untuk mencari leveling (kerataan).
c. Benang
Benang digunakan sebagai alat bantu yang dapat menjadi patokan, lurus
atau tidaknya tanah yang akan digali.
d. Water pass
Water pass digunakan sebagai alat untuk mengukur kedataran, kemiringan
dan ketegakan.
e. Unting- unting
Unting- unting biasanya digunakan untuk mencari ketegakan suatu
bangunan, kosen, plasteran dan lain sebagainya.
f. Siku
Alat ini digunakan mencari kesikuan pada sudut- sudut yang akan dibuat
(90°) siku.
g. Boning Rod
Boning rod yang digunakan pada pekerjaan praktek drainase pada saat
praktek adalah boning rod yang terbuat dari papan yang berukuran lebar 7
cm dan panjang 30 cm, yang dipakai pada patok yang memiliki panjang 70
cm, sehingga berbentuk T.
3. Alat manual yang digunakan pada pekerjaan drainase jalan poka timung
a. Sendok spesi
Merupakan sebuah peralatan utama seorang tukang yang berupa sendok,
terbuat dari lempengan logam dan kayu sebagai peganganya. Sendok
semen ini sering digunakan untuk pekerjaan pemasangan batu bata, cor
beton, plesteran, acian, dan lain sebagainya. Sendok semen ini memiliki
bentuk yang beragam, ada yang agak bulat, agak lonjong, bulat, bahkan
berbentuk persegi. Bentuk cetok tersebut dibedakan karena menyesuaikan
kegunaan masing- masing sendok semen itu sendiri. Sendok semen ini
sangat banyak digunakan oleh para pekerja bangunan untuk membantu
proses pengerjaan bangunan yang sedang mereka tangani.
b. Palu
Palu adalah alat atau perkakas yang dapat berfungsi untuk memaku,
menempe logam, memperbaiki suatu benda, atau pun untuk
menghancurkan objek lain.
c. Paku
Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja,
yang digunakan untuk melekatkan dua bahan dengan menembus
keduanya. Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunkan
palu atau nail gun yang digerakan oleh udara bertekanan atau dorongan
ledakan kecil.
d. Bouwplank
Bouwplank, yaitu papan lurus dan datar yang dipasang pada keliling atau
sudut- sudut lahan yang menurut rencana yang akan didirikan bangunan.
Bowplang dipasang agak jauh dari bangunan yang akan didirikan.
e. Gergaji
Gergaji ini berguna untuk memotong kayu, besi atau pipa. Ada beberapa
jenis gergaji yang memiliki fungsi yang berbeda- beda sehingga
bermanfaat sesuai dengan kebutuhanya.
f. Cangkul
Cangkul adalah salah satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam
pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari
rumput ataupun untuk meratakan tanah.
g. Ayakan
Ayakan atau saringan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan
bagian yang tidak diinginkan berdasarkan ukuranya, dari dalam bahan
curah dan bubuk yang memiliki ukuran partikel kecil dan bahan adonan
atau campuran dari cairanya.
h. Skop
Skop adalah alat untuk menggali, mengangkat dan memindahkan material
curah seperti pasir, tanah, batu kecil, biji dan benda kecil lainya. Skop
biasanya digunakan untuk orang- orang misalnya berkebun, membangun
jalan transpotasi dan lain- lain.
i. Water pass kayu/ selang
Merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur atau menentukan sebuah
benda atau garis dalam posisi rata baik secara pengukuran vertikal maupun
horizontal.
Adapun bahan yang digunakan dalam pekerjaan Drainase Jalan Poka-Timung
adalah sebagai berikut:
1. Batu kali
Batu kali adalah bongkahan batu yang umumnya ukurannya tidak beraturan
yang didapatkan dari sungai ataupun gunung. Batu kali merupakan salah satu
bahan bangunan yang penting untuk membangun rumah/ bangunan, yaitu
sebagai pembuatan fondasi rumah/ bangunan.
2. Semen
Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako maupun
bahan bangunan lainya. Sedangkan kata semen sendiri berasal dari
caementum, yang artinya "memotong menjadi bagian- bagian kecil tak
beraturan". Meski sempat populer pada zamanya, nenek moyang semen made
in Napoli ini tak berumur panjang.
3. Pasir
Pasir adalah material butiran yang terdiri dari partikel batuan dan mineral
yang terpecah halus. Ukuran pasir lebih halus dari kerikil dan lebih kasar dari
lanau.
4. Air
Dalam pekerjaan konstruksi air digunakan untuk menjadi salah satu bahan
tambahan, yang bertujuan agar bahan seperti pasir, semen dan kerikil dapat
tercampur dengan baik sehingga campuran dapat digunakan.
5. Besi Tulangan
Besi tulangan adalah batang baja yang berbentuk meyerupai jala baja yang
digunakan sebagai alat penekan pada beton bertulang dan struktur batu
bertulang untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan.
3.3 Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan PKL
1. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan PKL:
a. Mendapat arahan dan dukungan dari pengawas dan pembimbing
lapangan selama PKL berlangsung
b. Siswa memiliki kesempatan untuk belajar secara praktis dan langsung
dalam situasi kerja yang nyata
c. Kerja sama yang baik antara institusi pendidikan dan industri dimana
PKL dilaksanakan.
2. Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan PKL
a. Tergangunya proses pekerjaan karena alat yang tiba- tiba rusak
b. Pekerjaan tertunda dikarenakan kondisi cuaca yang kurang baik
c. Lahan yang terlalu sempit dan padat pemukiman sehingga
mempersulit pengoprasian alat berat.

3.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN TEKNIS


1. Proses Pekerjaan Drainase Poka-Timung
Adapun proses pekerjaan drainase yang dilakukan dilapangan proyek
pembangunan drainase Poka-Timung adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan persiapan
Pada pekerjaan dilakukan untuk menjamin kebutuhan konstruksi tersediah
seperti peralatan kerja, tenaga kerja, alat berat, bahan serta kebutuhan
lainya dan lahan konstruksi sudah dalam keadaan siap kerja. Sehingga
dapat menunjang kelancaran pekerjaan.
b. Pekerjaan galian tanah
Adalah usaha awal dari suatu rangkaian pekerjaan teknik sipil dilapangan,
untuk menciptakan fasilitas bagi rangkaian pekerjaan, dan untuk
mendapatkan suatu kondisi yang diharapkan dalam desain.

Gambar 3.1 Proses Pekerjaan Galian Tanah


Penggalian tanah menggunakan exsavator, yaitu menggali kedudukan
pasangan batu kali dan saluran tanah atau saluran terbuka.
c. Pemasangan bouplank
Pemasangan bouplank bertujuan untuk menentukan titik awal dan juga
sebagai pedoman untuk menentukan kemiringan dasar galian, ketinggian,
kedalaman dan lebar satuan. Langkah- Langkah pemasangan bouplank:
1. Siapakan peralatan dan bahan yang dibutuhkan, seperti patok kayu,
papan pembatas, tali tali dan alat bantu
2. Siapakan kayu untuk pembatas
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan untuk pengukuran harus sesuai
dengan ukuran bangunan pada gambar rencana sebagai media bentuk
bangunan.
4. Tancapkan patok kayu pertama dengan menggunakan palu.
Penancapan kayu ini sesuai dengan letak atau patokan awal.
5. Pasang kayu penahan, dan kayu utama dengan menggunakan paku,
agar patok bouplank tidak goyang pada saat tahapan pekerjaan.
6. Ukur ketinggian batas bouplank menggunakan meteran, untuk
memastikan ketinggian batas media bentuk bangunan sesuai dengan
gambar rencana.
7. Kemudian pasang tali pada batas bouplank tadi sampai kayu
berikutnya. Sambungkan tali tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
8. Ukur kembali ketinggian tali tali agar pas dengan batas media bentuk.
d. Pekerjaan pasangan batu kali (Mortar)
Pekerjaan pasangan batu kali dengan mortar adalah susunan batu
diantranya di isi dengan bahan adukan semen dengan mortar sebagai bahan
pengikatnya. Langkah- Langkah dalam pekerjaan pasangan batu kali
(Mortar):
1. Pekerjaan pasangan batu digunakan pada pekerjaan ini adalah batu
gunung yang bersih dan keras.
2. Semen, pasir dan air di campur dengan perbandingan 1 pc:5 ps
kemudian di aduk menjadi mortar menggunakan concret mixer.
3. Sebelum dipasang batu dibasahi sampe jenuh agar tidak menyerap air
pada spesi pada saat pemasangan.
4. Batu- batu dipasang dengan hati hati untuk menghindari pergeseran
atau gerakan batu yang sudah terpasang.
5. Batu di susun dengan rapi dan rapat, ruang yang ada diantara batu
diisi dengan spesi sehingga masuk kedalam celah- celah dengan
sempurna.
e. Pekerjaan plesteran
Plesteran, dalam hal ini adalah pekerjaan yang merupakan estetikanya
bangunan sehingga pada waktu pelaksanaanya harus dikerjakan
sedemikian rupa dan sesuai dengan campuran dan spesifikasi teknisnya.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan permukaan yang akan di plester harus
benar- benar bersih dan tidak ada penghalang ikatan pasangan batu dengan
plasteran, material yang digunakan yaitu pasir halus, semen dan air.
f. Pekerjaan Acian
Acian adalah bahan yang digunakan untuk memberi lapisan pada plesteran
agar lebih halus. Jadi ada plesteran yang diberi acian dan ada pula
plesteran tanpa acian. Campuran bahan untuk plesteran itu adalah semen,
pasir dan air sedangkan campuran untuk acian adalah semen dan air.

2. Perhitungan Volume Pekerjaan Drainase

Gambar 3.2 Sket Perencanaan Drainase

Keterangan:
Panjang drainase: 20m, 45m, 15m, 25m
1. Perhitungan Galian Drainase
V = Lebar bawah + lebar atas x tinggi galian x pj. Drainase
2
= 0,90m + 1m x 0,90m x 20m
2
= 17,1m3
V = 0,90m + 1m x 0,90m x 45m
2
= 38,475m3
V = 0,90m + 1m x 0,90m x 15m
2
= 12,825m3

V = 0,90m + 1m x 0,90m x 25m


2
= 21,375m3
Total Vol. Galian = 17,1 + 38,475 + 12,825 + 21,375 = 89,775m3
2. Perhitungan Anstamping Drainase
V = Lebar x tinggi x pj. Drainase
= 0,90m x 0,20m x 20m
= 3,6m3
V = 0,90m x 0,20m x 45m
= 8,1m3
V = 0,90m x 0,20m x 15m
= 2,7m3
V = 0,90m x 0,20m x 25m
= 4,5m3
Total Vol. Anstamping = 3,6 + 8,1 + 2,7 + 4,5 = 18,9 m3
3. Perhitungan Lantai Drainase
V = Lebar x tinggi x pj. Drainase
= 0,90m x 0,10m x 20m
= 1,8m3
V = 0,90m x 0,10m x 45m
= 4,05m3
V = 0,90m x 0,10m x 15m
= 1,35m3
V = 0,90m x 0,10m x 25m
= 2,25m3
Total Vol. Lantai =1,8 + 4,05 + 1,35 + 2,25 = 9,45 m3
4. Perhitungan Pasangan batu (Mortar)
V = Lebar x tinggi x pj. Drainase
= 0,20m x 0,60m x 20m
= 2,4m3
V = 0,20m x 0,60m x 45m
= 5,4m3
V = 0,20m x 0,60m x 15m
= 1,8m3
V = 0,20m x 0,60m x 25m
= 3m3
Total Vol. Pasangan batu =2,4 + 5,4 + 1,8 + 3 = 12,6m3 x 2 = 25,2m3
5. Perhitungan Plesteran BA (Bagian Atas)
V = Lebar x tinggi x pj. Drainase
= 0,20m x 0,015m x 20m
= 0,06m3
V = 0,20m x 0,015m x 45m
= 0,135m3
V = 0,20m x 0,015m x 15m
= 0,045m3
V = 0,20m x 0,015m x 25m
= 0,07m3
Total Vol. Plesteran = 0,06 + 0,135 + 0,045 + 0,07 = 0,31m3 x 2
= 0,62m3
6. Perhitungan Plesteran BB (Bagian Bawah)
V = Lebar x tinggi x pj. Drainase
= 0,10m x 0,015m x 20m
= 0,03m3
V = 0,10m x 0,015m x 45m
= 0,0675m3
V = 0,10m x 0,015m x 15m
= 0,0225m3
V = 0,10m x 0,015m x 25m
= 0,0375m3
Total Vol. Plesteran = 0,03 + 0,0675 + 0,0225 + 0,0375 = 0,1575m3 x
2 = 0,315m3
Total Vol. Plesteran Keseluruhan = 0,62m3 + 0,315m3 = 0,935m3
BAB 1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan dilokasi proyek pembangunan drainase Jalan Poka-
Timung telah memberikan pengalaman yang berharga dalam pemahaman tentang
berbagai aspek konstruksi bangunan. Beberapa aspek kunci yang telah saya
pelajari selama praktik ini berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan tentang
pekerjaan drainase yaitu:
1. Pada proses pembangunan terdapat banyak alat dan bahan yang digunakan,
kemudian proses pekerjaan khususnya pekerjaan drainase terdapat beberapa
tahap pekerjaan, mulai dari tahap persiapan, penggalian tanah, pasangan batu,
pekerjaan lantai, pekerjaan pletseran.
2. Ada banyak hambatan yang didapat selama pelaksanaan proyek, ada juga
faktor-faktor yang menunjang pekerjaan proyek dapat berjalan dengan baik.
3. Dari hasil pengamatan dan gambar kerja yang diperoleh, dibuat perhitungan
volume yang memperoleh hasil: volume pekerjaan galian 89,775m3,
pekerjaan antamping 18,9 m3, pekerjaan lantai 9,45 m3, pekerjaan pasangan
batu 25,2 m3, pekerjaan pletseran 0,935m3.
Praktik kerja lapangan ini juga telah memperkaya pengetahuan saya tentang
praktik terbaik dalam konstruksi khusunya dalam pekerjaan drainase dan
pentingnya detail dalam setiap langkah proses pekerjaanya, sehingga saya dapat
menyesuaikan antara teori yang saya dapat di sekolah dengan yang saya dapat
selama proses PKL berlangsung.

4.2 Saran
Berdasarkan kegiatan PKL di CV. Indo Design Consultant. Penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan CV. Indo Design Consultant, diharapkan kedepannya dapat
lebih mengarahkan para peserta PKL agar peserta PKL dapat memahami
prosedur pekerjaan dengan baik
2. Bagi peserta PKL, diharapkan untuk lebih meningkatkan inisiatif selama
proses PKL berlangsung sehingga pembelajaran yang didapat selama PKL
dapat di asa dengan baik.
LAMPIRAN

Gambar Lampiran 1. Proses pekerjaan Gambar Lampiran 2. Proses pekerjaan


galian tanah untuk pekerjaan drainase pasangan batu (mortar)

Gambar Lampiran 3. Proses pekerjaan Gambar Lampiran 4. Proses pekerjaan


pasangan batu (mortar) pasangan batu (mortar)
Gambar Lampiran 5. Daftar Hadir Selama Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Gambar Lampiran 6. Daftar Hadir Selama Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Gambar Lampiran 7. Jurnal Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Anda mungkin juga menyukai