Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PRAKTEK PENGUJIAN BAHAN BANGUNAN

PENGUJIAN GRADASI PASIR TAKARI

Nama anggota kelompok :

1. Joana Christin Liunokas (1901110015)


2. Maria Tanti Egriska (1901110021)
3. Alfius S. Pally (19011100)
4. Nyongki J. Nggaba (19011100)

Kelas :A

Semester : III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat
bimbingan-Nya pelaksanaan praktek pengujian bahan bangunan dan pembuatan laporan ini dapat
berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Praktek Pengujian Bahan Bangunan”. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Pengampu pada mata kuliah ini yakni Bpk. Dr. Asrial., M.Si. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya perbaikan kualitas dan
kuantitas dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga laporan ini bisa memberikan
manfaat bagi pembaca di kemudian hari.

Kupang, September 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek Pengujian Bahan Bangunan merupakan salah satu praktek pengujian yang
didalamnya mengkaji tentang pengujian untuk mengetahui tingkat ketegangan, pergeseran,
pembengkokan, kompresi, torsi, dan tekuk. Pengujiannya antara lain yaitu Pengujian gradasi
pasir, Pengujian berat satuan pasir, Pengujian kandungan lumpur dan zat organik pasir,
Pengujian berat jenis pasir, Pengujian gradasi batu pecah, Pengujian kuat lentur kayu, dan
lain-lain.
Praktek Pengujian Bahan Bangunan juga merupakan mata kuliah yang wajib untuk
setiap mahasiswa teknik sipil. Oleh sebab itu diharapkan semua mahasiswa mampu bekerja
secara provesional dalam bidang pemilihan bahan bangunan. Untuk mencapai tujuan
tersebut mahasiswa perlu melakukan praktek pengujian bahan bangunan.
Dalam melakukan praktek pengujian ini juga tentunya dibutuhkan langkah kerja atau
proses pengujian dan alat-alat yang digunakan pada proses pengujian tersebut. Dan adapun
alat-alat yang digunakan pada saat melakukan pengukuran yaitu seperti meter, timbangan
digital, cawan, dan lain-lain.
Pengujian bahan bertujuan mengetahui sifat-sifat mekanik bahan atau cacat pada
bahan/produk, sehingga pemilihan bahan dapat dilakukan dengan tepat untuk suatu
keperluan . Cara pengujian bahan dibagi dalam dua kelompok yaitu pengujian dengan
merusak (destructive test) dan pengujian tanpa merusak ( non destructive test).
Pasir adalah material butiran yang terdiri dari partikel batuan dan mineral yang
terpecah halus. Ukuran pasir pasir lebih halus dari kerikil dan lebih kasar dari lanau. Pasir
juga bisa mengacu pada suatu kelas tekstur dari tanah atau jenis tanah yaitu, tanah yang
mengandung lebih dari 85 persen partikel berukuran pasir berdasarkan massa.
Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling bawah
hingga paling atas dalam bangunan. Baik sebagai pasir uruk, adukan hingga campuran
beton. Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat kita jumpai seperti: Penggunaan
sebagai urukan, Penggunaan sebagai mortar atau spesi, Penggunaan sebagai campuran beton
baik untuk beton bertulang maupun tidak bertulang.

1.1 TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktek pengujian bahan bangunan ini adalah:
1. Melatih mahasiswa untuk dapat bekerja dilapangan.
2. Melatih mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu atau teori yang diterima saat
perkuliahan.
3. Tujuan Pengujian ini untuk menentukan gradasi atau pembagian ukuran butir tanah
(grain size distribution) dari suatu sample tanah dengan menggunakan suatu saringan
Menurut SNI - 03 - 2847 – 2002, agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil
disintegrasi 'alami' batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm British Standard (BS) memberikan syarat
gradasi untuk pasir.
4. Pengujian gradasi agregat halus ini bertujuan untuk memeriksa susunan atau variasi
susunan agregat halus dan angka kehalusan agregat halus (pasir) tersebut.

1.2 MANFAAT
Mahasiswa mendapat banyak pengetahuan baik secara teori ataupun praktek
terutama mengenai pengujian gradari agregat halus (pasir).
BAB II
PEMBAHASAN

4.1 JADWAL KEGIATAN


a. Kegiatan pengambilan sampel
Waktu pengambilan : 15.00 PM
Hari/tanggal : Sabtu, 18 September 2021
Tempat pengambilan : Takari Noelmina, Kec. Takari Kab. Kupang
b. Kegiatan praktek dilakukan pada
Waktu praktek : 14.00 P.M
Hari/tanggal : -Kamis, 30 September 2021
-Jum’at, 01 Oktober 2021
Tempat praktek : Lab. Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

4.2 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


A. Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses pengambilan sampel yang di
lakukan yaitu:
 Meter ukur
 Plastic
 Kayu pengganti besi gali atau cangkul
 Kertas dan pena untuk penulisan sampel dan data-data pada saat
pengambilan sampel.

B. Adapun alat-alat yang digunakan dalam Praktek pengujian gradasi pasir yang di
lakukan yaitu:
 Timbangan digital
 Cawan
 Oven
 Mesin penggetar
 Satu set alat pemeriksa gradasi (sieve) yang terdiri dari ayakan dengan
inch :
- 3/8
- No. 4
- No. 8
- No. 16
- No. 30
- No. 50
- No. 100
C. Bahan :
8 sampel pasir 1000gr

4.3 Langkah Kerja Pengambilan Sampel Di Lapangan


Pada proses pengambilan sampel, adapun langkah kerja yang dilakukan :
a. Tentukan titik pertama, dengan ukuran kedalamannya 40cm kemudian ambil pasir
secukupnya sebagai sampel pertama.
b. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 20cm kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel kedua.
c. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 54cm kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel ketiga.
d. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 74cm kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel keempat.
e. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 1m kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel kelima.
f. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 53cm kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel keenam.
g. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 83cm kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel ketujuh.
h. Ukur jarak menggunakan meter sejauh 5m untuk menentukan titik kedua, lalu gali
tanah dengan ukuran kedalamannya 32cm kemudian ambil pasir secukupnya sebagai
sampel kedelapan.

4.4 Langkah Kerja Peraktek Pengujian Gradasi Pasir Di Laboratorium


Pada proses praktek pengujian gradasi pasir, adapun langkah kerja yang dilakukan dari
sampel satu hingga sampel 8:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Pisahkan pasir yang kering dengan yang basah, pasir yang basah di oven selama 24
jam sebelum dilakukan pengujian
c. Untuk pasir yang kering bisa langsung dilakukan pengujian
d. Langkah pertama pengujian yaitu siapkan cawan dan timbangan digital, timbang
berat cawan (berat cawan 460 gram) kemudian masukan pasir kedalam cawan
dengan takaran 1000 gram, hingga totalnya menjadi 1460 gram.
e. Siapkan satu set alat pemeriksa gradasi (sieve) yang disusun berdasarkan ukurannya.
f. Setelah pasir ditimbang, masukan pasir tersebut pada set alat pemeriksa gradasi
(sieve) yang telah disiapkan
g. Kemudian, pasangkan set alat pemeriksa gradasi (sieve) yang sudah diisi pasir
tersebut ke mesin penggetar, setelah dipasang kemudian pasir diayak secara otomatis
oleh mesin penggetar selama kurang lebih 2 menit.

Ukuran
Berat bertahan
Saringan
No
Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel
Inch Sampel 1
2 3 4 5 6 7 8

1. 3/8 70 110 60 40 110 150 60 40

2. 4 100 160 120 50 110 190 60 20

3. 8 220 270 340 90 210 220 110 20

4. 16 230 270 340 240 310 240 150 30

5. 30 120 150 120 440 210 180 320 100

6. 50 120 20 10 110 40 10 200 460

7. 100 150 20 10 30 10 10 100 330

4.5 KENDALA-KENDALA DI LAPANGAN


Adapun kendala-kendala yang kelompok alami yaitu:
1. Tidak ada alat galih pasir
2. Mesin penggetar rusak

4.6 SOLUSI
Solusi yang dilakukan kelompok pada saat melakukan pengukuran yaitu:
1. Menggunakan kayu sebagai alat bantu galih pasir
2. Digoyang pada mesin penggetar secara manual
BAB III
PENUTUP

1.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktek yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa praktek
pengujian ini sangat diperlukan dalam menunjang semangat belajar mahasiswa
dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa baik secara teori maupun praktek
langsung di lab. Praktek pengujian ini juga memberi pengalaman yang bisa
membantu mahasiswa kedepannya agar pada saat proses pengujian selanjutnya
bisa lebih mudah karena sudah mendapat dan memahami materi dasar yang
didapat sebelumnya. Melalui praktek ini juga mahasiswa lebih mengerti mengenai
pengujian gradasi pasir dengan baik dan benar.

1.2 SARAN
1. Diharapkan bagi pembaca agar member kritikan dan saran yang membangun.
2. Diharapkan kegiatan praktek pengujian terus ditingkatkan agar mahasiswa
lebih mudah memahami materi yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai