KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
ini kami lakukan untuk memenuhi tugas praktikum Teknologi beton. Walaupun
waktunya cukup singkat, tapi kegiatan ini menghasilkan sesuatu yang berharga dalam
mengaplikasikan ilmu dari perkuliahan yang sedang kami jalani melalui praktik dalam
Dengan selesainya laporan praktikum kimia secara resmi ini, maka tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu kelompok kami.
dan terima kasih juga untuk para pihak yang sudah terlibat langsung. khususnya kami
ucapkan kepada :
1. Kepada seluruh petugas laboratorium yang sudah sabar menghadapi
kelompok kami selama praktikum berlangsung.
2. Orang Tua kami atas doa dan dukungannya sehingga tugas praktikum ini
berjalan lancar.
3. Seluruh anggota kelompok yang sudah saling bahu membahu demi
terlaksananya tugas praktikum yang kami kerjakan ini.
Kami mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada
hasil laporan praktikum Tekonolgi beton yang sudah kami buat. Semoga laporan ini
memberi banyak kegunaan pada semua pihak termasuk kelompok kami. Terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
BAB II
PENGUJIAN MATERIAL SEMEN
2.2.1. REFERENSI
Modul Praktikum Teknologi beton 2018
ASTM C 187-86 (Standart Test Method for Normal Consistency of Hydroulic
Cement)
SNI 2049 -2015 ( Semen Portland)
SNI 03-6827-2002 (Metode pengujian Waktu Ikat Awal semen portland dengan
2.2.3. TUJUAN
Untuk mendapatkana nilai waktu ikat awal semen portland dengan alat
Vicat.
Untuk menentukan mutu semen portland
4. Stop Watch
Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu pada saat vicat menembus
pasta semen. stopwatch bisa menggunakan aplikasi penghitung waktu yang
terdapat pada telepon genggam.
2.2.5. Kesimpulan
Penetrasi / penurunan adalah angka yang terbaca pada alat vicat saat
jarum dijatuhkan.Semakin banyak airnya, semakin besar penetrasinya dan
sebaliknya. Yang dicari adalah banyaknya air yang dapat menyebabkan nilai
penetrasi = 10 mm. Karena sulit memperkirakan jumlah air yang
menyebabkan penetrasi 10 mm, maka dilakukan beberapa percobaan dan
hasilnya terdapat pada tabel 2.1
Konsistensi
Berat Vol Air (cc) Penetrasi
No W2/W1 x100%
Semen (gr) W1 W2 (mm)
(%)
1 280 70 5 25
2 280 80 6 28,6
3 280 85 15 30,36
4 280 82 10 29,3
Nilai konsistensi stándar dimana nilai penetrasinya 10mm. Seperti pada grafik
2.1
30
25
Persentasi (mm)
20
15
10
5
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
29.3
Konsentrasi (%)
2.3.1 REFERENSI
Modul Praktikum Teknologi beton 2018
ASTM C 191-92: (Standart Test Method For Time of Setting of Hydraulic
Cement by Vicat Needle).
SNI-03-6827-2002:Metode pengujian waktu ikat awal semen Portland dengan
menggunakan alat vicat untuk pekerjaan sipil
2.3.3 TUJUAN
Untuk mengetahui waktu yang digunakan semen untuk pengikatan awal dan
waktu pengikatan akhir pasta semen pada kondisi konsistensi normal.
2. Timbangan digital
Timbangan digunakan untuk menimbang material yang akan
diuji.
2.3.5 KESIMPULAN
Tabel 2.2. Form Pengamatan percobaaan waktu mengikat dan mengeras
semen
Waktu Penurunan Penurunan
No
(Menit) (mm)
1 45 48
2 60 44
3 75 31
4 90 23
5 105 15
6 120 5
7 135 0
Sumber : data percobaan
Hasil percobaan ditabelkan dan dibuat grafik untuk memperoleh nilai:
1 . Waktu mengikat semen, yaitu waktu yang diperoleh pada penetrasi 25mm
2. Waktu mengeras semen, yaitu waktu yang diperoleh pada penetrasi 0 mm,
dimana pasta semen sudah keras sempurna.
70
60
penetrasi (mm)
50
40
30
20
10
0
45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225
84 Waktu (detik)
Dari gambar 2.2 terlihat bahwa 84 Detik adalah waktu awal mengikat semen yang
diambil dari nilai penetrasi 25 mm. dan 135 Detik adalah waktu mengeras semen
dimana nilai penurunannya adalah nol ( pasta semen sudah mengeras).
Dari hasil percobaan waktu pengikatan dan pengerasan semen diperoleh waktu
pengikatan awal pada saat penurunan di titik 25 mm adalah 1 menit 17 detik dan waktu
pengerasan atau pengikatan terakhir pada saat penurunan di titik 0 mm adalah 2 menit /
120 detik. Menurut SK SNI S–04–1989–F waktu pegikatan pada semen berkisar antara
45 – 140 menit. Dapat disimpulkan bahwa percobaan waktu pengikatan dan pengerasan
semen tidak memenuhi standar SK SNI S–04–1989–F.
2.4.1 REFERENSI
Modul Praktikum Teknologi beton 2018
SNI - 7064 – 2004: (Semen Portland Komposit)
SK SNI 15–2531–1991: metode pengujian berat jenis semen prtland.
ASTM C. 188-89 (Pengujian Density)
seperti pekerjaan beton, pasangan bata, pagar dinding dan pembuatan elemen
2.4.3 TUJUAN
Untuk menentukan berat per volume semen. dimana berat tersebut berfungsi
untuk menentukan baik buruknya kualitas beton. Dan untuk mengetahui standart
Gambar 2.7
Labu takar 500 ml
Corong
Corong yang digunakan adalah corong berbahan kaca yang
berfungsi sebagai alat bantu untuk memasukkan material kedalam
labu takar.
Gambar 2.8
Corong
Timbangan digital
Timbangan yang digunakan adalah timbangan jenis digital yang
memiliki tingkat ketelitian 0.001kg / 1 gr.
Gambar 2.9
Timbangan digital
2.4.5 KESIMPULAN
Analisis perhitungan berat jenis semen dapat dilakukan sesuai
perumusan yang terdapat pada tabel 2.3. Nilai berat jenis semen adalah
nilai berat jenis rata-rata dari dua kali percobaan yang dilakukan.
Tabel 2.3. Form Pengamatan percobaaan berat jenis semen
Percobaan
1 2
Nomor
Berat Semen (w1)....gram 250 250
Berat Semen + miyak + lau takar
(w2)....gram 766 766
Berat labu bakar + minyak
(w3)....gram 583 583
Bj = 0,8 w1/(w1+w3-w2) 2.98 2.98
Sumber : data hasil percobaan.
Rata-rata berat jenis semen : = 2,98
2.5.1. REFERENSI
2.5.3. TUJUAN
Untuk mendapatkan perbandingan berat volume semen dengan atau
tanpa rojokan.
1. Silinder besi
Silinder besi digunakan sebagai wadah material untuk melakukan
percobaan. Silinder besi yang digunakan berdiameter 15 cm.
Gambar 2.11
Rojokan Besi
3. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang material yang akan
diuji.
Gambar 2.12
Timbangan digital
2.5.5. KESIMPULAN
2,062,5 kg/l. Jadi berat volume semen lebih besar ketika dirojok dibandingkan
tanpa rojokkan, karena ketika semen menerima rojokan maka akan terjadi
pemadatan dan menyebabkan penambahan volume semen.