Anda di halaman 1dari 9

MODUL PRAKTIKUM FISIKA BATUAN

POROSITAS BATUAN

Disusun oleh:
Diki Setiawan 03411640000048
Nunky Febilia V 03411840000021
Nur Azizah Syarifah M. 03411840000051

Nama Praktikan:

NRP:

DEPARTEMEN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
PETUNJUK UMUM DAN TATA TERTIB
LABORATORIUM PETROFISIKA
A. Petunjuk Umum
1. Kebersihan Ruang Praktikum
Selama mengikuti praktikum, praktikan wajib menjaga kebersihan dan kerapihan
tempat dan peralatan praktikum. Barang-barang yang tidak berkaitan dengan
praktikum sebaiknya diletakkan di luar lab. Peralatan praktikum dan laboratorium
wajib dibersihkan setelah praktikum. Keran air, gas, pompa vakum, dan kompresor
harap diperiksa dan dimatikan setelah praktikum.
2. Keamanan
Laboratorium telah dilengkapi dengan petunjuk untuk keadaan darurat. Diharapkan
praktikan membaca dan mengikuti petunjuk yang ada serta menjaga ketertiban
laboratorium.
3. Inventarisasi Alat
Praktikan harus memeriksa kelengkapan dan keutuhan peralatan yang digunakan di
laboratorium. Setelah selesai praktikum, semua peralatan yang digunakan wajib
dibersihkan dan diletakkan pada tempatnya semula. Segala kerusakan barang yang
terjadi selama praktikum ditanggung dan wajib diganti oleh praktikan.
4. Catatan Praktikum
Praktikan wajib mencatat setiap data yang diperlukan mulai dari awal hingga akhir
praktikum, beserta data hasil percobaan. Rekapitulasi data tersebut kemudian
diberikan kepada asisten setiap selesai praktikum,
5. Tes Awal
Sebelum praktikum dimulai praktikan wajib mengikuti tes awal yang diberikan oleh
asisten yang bersangkutan untuk mengetahui kesiapan praktikan dalam mengikuti
praktikum.
6. Laporan Praktikum
Laporan praktikum wajib diserahkan oleh praktikan seminggu setelah praktikum
dilaksanakan. Adapun format isi laporan adalah sebagai berikut:
- Cover
- Tujuan
- Prinsip percobaan
- Data Percobaan
- Pengolahan data
- Analisis dan pembahasan
- Kesimpulan
- Daftar Pustaka
- Jawaban pertanyaan
7. Persiapan Praktikum
Praktikan wajib membawa kelengkapan yang dibutuhkan selama praktikum, antara
lain:
- Modul praktikum
- Buku catatan
- Kalkulator
- Kain lap dan tisu (per kelompok)
- Alat tulis
Praktikan harus telah berada di tempat praktikum 10 menit sebelum praktikum
dimulai. Keterlambatan praktikan akan menyebabkan waktu keberjalan praktikum
berkurang dan merugikan praktikan sendiri.
8. Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

B. Tata Tertib Praktikum


a. Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai dengan menggunakan
baju berkerah dan memakai sepatu tertutup. Praktikum yang datang dan tidak
mengikuti tes awal akan mendapat nilai nol untuk tes tersebut. 


b. Apabila praktikan tidak dapat mengikuti praktikum karena suatu hal, diwajibkan
untuk melapor ke asisten modul yang bersangkutan dan menyerahkan surat ijin dan
kemudian mengikuti praktikum pengganti di jadwal lain yang ditentukan asisten. 


c. Apabila terjadi kerusakan alat ketika praktikum berlangsung, maka praktikan yang

bersangkutan wajib mengganti kerusakan tersebut. 


d. Praktikan tidak diperkenankan makan, minum ataupun merokok di dalam



laboratorium. Praktikan tidak diijinkan keluar lab tanpa seijin asisten praktikum. 


e. Praktikan harus mencatat semua data hasil percobaan dan menyerahkan salinan data

pada asisten yang bersangkutan. 


f.Praktikan wajib membersihkan dan merapihkan kembali peralatan yang digunakan



selama praktikum, sehingga praktikum pada hari tersebut dapat dinyatakan selesai.

g. Praktikan diwajibkan membuat laporan praktikum sesuai dengan format yang



diberikan oleh asisten. 


h. Bila praktikan mendapat nilai tes awal bawah 60, praktikan tersebut akan diberikan
tugas tambahan yang diberikan oleh asisten
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui nilai porositas dari batuan sedimen
II. Dasar Teori
Porositas merupakan kemampuan batuan untuk menampung fluida di
dalamnya. Porositas suatu batuan didefinisikan sebagain perbandingan volume
rongga-rongga pori terhadap volume total (volume bulk) batuan tersebut. Secara
matematis didefinisikan sebagai:

(𝑣𝑏 − 𝑣𝑠) 𝑣𝑝
∅= × 100% = 𝑥 100%
𝑣𝑏 𝑣𝑏

keterangan
vb = volume batuan total (bulk volume)
vs = volume padatan batuan total (grain volume)
vp = volume ruang pori-pori batuan

Berdasarkan waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga


diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
 Porositas primer, yaitu porositas yang terbentuk pada waktu yang
bersamaan dengan proses pengendapan berlangsung.
 Porositas sekunder, yaitu porositas batuan yang terbentuk setelah
proses pengendapan.

Besar kecilnya porositas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ukuran


butir,susunan butir, sudut kemiringan dan komposisi mineral pembentuk
batuan. Untuk pegangan dilapangan, ukuran porositas dapat dilihat pada tabel
berikut :

Porositas (%) Kualitas


0-5 Dianggap jelek sekali
5-10 Dianggap jelek
10-15 Dianggap sedang
15-20 Dianggap baik
Diatas 20 Sangat baik
tabel 1.1 kualitas batuan terhadap nilai porositas

Faktor Yang Mempengaruhi Porositas


1. ukuran butir atau grain size
semakin kecil ukuran butir maka rongga yang terbentuk akan semakin
kecil pula dan sebaliknya, jika ukuran butir besar, maka rongga yang
terbentuk juga semakin besar.
2. Bentuk butir (sphericity)
Batuan dengan bentuk butir jelek (very angular) akan memiliki porositas
yang besar, sedangkan kalau bentuk butir baik (well rounded), maka akan
memiliki porositas yang kecil

3. Susunan butir
Apabila ukuran butirnya sama, maka susunan butir sama dengan bentuk
kubus dan mempunyai porositas yang lebih besar dibandingkan dengan
bentuk rhombohedral.

4. Komposisi mineral
Apabila penyusun batuan terdiri dari mineral-mineral yang mudah larut
seperti golongan karbonat, maka porositasnya akan baik karena rongga-
rongga akibat proses pelarutan dari batuan tersebut.

5. Sementasi
Material semen pada dasarnya akan mengurangi harga porositas. Material
yang dapat berwujud semen adalah silica, oksida besi, dan mineral
lempung.

6. Kompaksi
Adanya kompaksi dan pemampatan akan mengurangi harga porositas.
Apabila batuan terkubur semakin dalam maka porositasnya akan
semakin kecil yang diakibatkan karena adanya penambahan beban.
III. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
1. gelas ukur
2. jangka sorong
3. oven
bahan yang digunakan :
1. akuades
2. core batuan sedimen
IV. Prosedur Percobaan
1. menghitung volume batuan awal dengan jangka sorong.
2. mengeringkan sisa fluida yang tersaturasi pada batuan dengan oven
dengan suhu 90oc selama 30 menit.
3. menghitung volume core dengan melihat pertambahan volume ketika
dimasukkan di gelas ukur berisi akuades.
4. menyiapkan gelas ukur dengan volume akuades menyesuaikan besar
core batuan sehingga core terendam.
5. mendiamkan batuan selama sehari sehingga akuades sudah
memenuhi pori pori batuan. Gelas ukur harus dalam keadaan tertutup
agar tidak dipengaruhi faktor lain.
6. Menyiapkan gelas ukur kedua yang sudah berisikan air kemudian batu
yang sudah direndam dicelupkan untuk dihitung pertambahan
volumenya.
7. Menghitung porositas batuan dengan membagi volume pertambahan
air (volume pori) dengan volume batuan setelah dikeringkan (volume
bulk) lalu dikali 100%
V. Flowchart

start

core batuan dikeringkan

persiapan alat dan bahan

perhitungan volume core kering

core batuan direndam

pengukuran volume batu


tersaturasi

belum pengukuran porositas batuan

data percobaan

variasi batuan
sudah

finish
VI. Skema Alat
Alat dan bahan yang sediakan disusun seperti gambar berikut :

Gambar 3.1 Pengeringan Core Gambar 3.2 Proses Saturasi

Gambar 3.3 Mengukur perbandingan volume

VII. Datasheet
Perhitungan mencari nilai porositas menggunakan persamaan :

(𝑣𝑏 − 𝑣𝑠)
∅= × 100%
𝑣𝑏
𝑣𝑝
= 𝑥 100%
𝑣𝑏

Nomor Volume Batuan Volume Batuan Porositas


Core kering / vb (ml) setelah tercelup
Batuan / vp (ml)
VIII. Tes Pendahuluan
1. Apa yang anda ketahui tentang porositas?
2. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi porositas dan jelaskan!
3. Sebutkan Klasifikasi porositas dan jelaskan!
4. Jelaskan langkah kerja praktikum porositas!
5. Sebutkan alat dan bahan yang dibutuhkan!
Daftar Pustaka
Fenton, Carrol Lane. 1940. The Rock Book. Doubleday&Company, Inc.: Garden
City, NewYork
J,H, Schön.2011.Physical Property of Rocks. ed.Cubbit,J.Elshevier:Australia
Tiab, Djebar. 1960. Petrophysics 2 nd Edition Theory and Practice of Measuring
Reservoir Rock and Fluid Transport Properties. Elsewier:Amerika Serikat
Karyanto, W, A. Setiawan dan F. Virgo. 2012. Estimasi Porositas Batuan dan Saturasi
Air Berdasarkan Formulasi Arhie dengan Inversi Kuadrat Terkecil. Jurnal Ilmiah
Geofisika, Volume 26, Halaman 65-67.
Noviyanti, I dan S. Widada. 2005. Estimasi Hubungan Porositas dan Permeabilitas
pada Batupasir (Study Kasus Formasi Kerek, Kedok, Selorejo). Jurnal Ilmiah
Petrofisik, Volume 8, Nomor 3, Halaman 87-90.
Nurwidyanto, I, M. Yustiana dan S. Widada. 2006. Pengaruh Ukuran Butir Terhadap
Porositas dan Permeabilitas Pada Batupasir. Jurnal Ilmiah Petrofisik, Volume 9,
Nomor 4, Halaman 191-195.

Anda mungkin juga menyukai