POROSITAS BATUAN
Disusun oleh:
Diki Setiawan 03411640000048
Nunky Febilia V 03411840000021
Nur Azizah Syarifah M. 03411840000051
Nama Praktikan:
NRP:
b. Apabila praktikan tidak dapat mengikuti praktikum karena suatu hal, diwajibkan
untuk melapor ke asisten modul yang bersangkutan dan menyerahkan surat ijin dan
kemudian mengikuti praktikum pengganti di jadwal lain yang ditentukan asisten.
c. Apabila terjadi kerusakan alat ketika praktikum berlangsung, maka praktikan yang
bersangkutan wajib mengganti kerusakan tersebut.
e. Praktikan harus mencatat semua data hasil percobaan dan menyerahkan salinan data
pada asisten yang bersangkutan.
h. Bila praktikan mendapat nilai tes awal bawah 60, praktikan tersebut akan diberikan
tugas tambahan yang diberikan oleh asisten
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui nilai porositas dari batuan sedimen
II. Dasar Teori
Porositas merupakan kemampuan batuan untuk menampung fluida di
dalamnya. Porositas suatu batuan didefinisikan sebagain perbandingan volume
rongga-rongga pori terhadap volume total (volume bulk) batuan tersebut. Secara
matematis didefinisikan sebagai:
(𝑣𝑏 − 𝑣𝑠) 𝑣𝑝
∅= × 100% = 𝑥 100%
𝑣𝑏 𝑣𝑏
keterangan
vb = volume batuan total (bulk volume)
vs = volume padatan batuan total (grain volume)
vp = volume ruang pori-pori batuan
3. Susunan butir
Apabila ukuran butirnya sama, maka susunan butir sama dengan bentuk
kubus dan mempunyai porositas yang lebih besar dibandingkan dengan
bentuk rhombohedral.
4. Komposisi mineral
Apabila penyusun batuan terdiri dari mineral-mineral yang mudah larut
seperti golongan karbonat, maka porositasnya akan baik karena rongga-
rongga akibat proses pelarutan dari batuan tersebut.
5. Sementasi
Material semen pada dasarnya akan mengurangi harga porositas. Material
yang dapat berwujud semen adalah silica, oksida besi, dan mineral
lempung.
6. Kompaksi
Adanya kompaksi dan pemampatan akan mengurangi harga porositas.
Apabila batuan terkubur semakin dalam maka porositasnya akan
semakin kecil yang diakibatkan karena adanya penambahan beban.
III. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
1. gelas ukur
2. jangka sorong
3. oven
bahan yang digunakan :
1. akuades
2. core batuan sedimen
IV. Prosedur Percobaan
1. menghitung volume batuan awal dengan jangka sorong.
2. mengeringkan sisa fluida yang tersaturasi pada batuan dengan oven
dengan suhu 90oc selama 30 menit.
3. menghitung volume core dengan melihat pertambahan volume ketika
dimasukkan di gelas ukur berisi akuades.
4. menyiapkan gelas ukur dengan volume akuades menyesuaikan besar
core batuan sehingga core terendam.
5. mendiamkan batuan selama sehari sehingga akuades sudah
memenuhi pori pori batuan. Gelas ukur harus dalam keadaan tertutup
agar tidak dipengaruhi faktor lain.
6. Menyiapkan gelas ukur kedua yang sudah berisikan air kemudian batu
yang sudah direndam dicelupkan untuk dihitung pertambahan
volumenya.
7. Menghitung porositas batuan dengan membagi volume pertambahan
air (volume pori) dengan volume batuan setelah dikeringkan (volume
bulk) lalu dikali 100%
V. Flowchart
start
data percobaan
variasi batuan
sudah
finish
VI. Skema Alat
Alat dan bahan yang sediakan disusun seperti gambar berikut :
VII. Datasheet
Perhitungan mencari nilai porositas menggunakan persamaan :
(𝑣𝑏 − 𝑣𝑠)
∅= × 100%
𝑣𝑏
𝑣𝑝
= 𝑥 100%
𝑣𝑏