BAB I
PENDAHULUAN
1
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
2
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
BAB II LANDASAN
TEORI
3
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
4
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
5
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
6. Setelah semua nilai didapatkan maka analisa data dari hasil penimbangan
yang dilakukan tadi
Gambar 3.5. Gelas kimia berisi air Gambar 3.6. Alat tulis
6
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
7
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.2. Perhitungan
Rumus Perhitungan
a. Natural density, yaitu perbandingan antara berat natuan asli dengan volume
total batuan (termaksud rongga).
�
𝑁�����𝑎𝑙 �������𝑦
�
= � 𝑤−
��
b. Dry density, yaitu perbandingan antara berat batuan kering dengan volume
total batuan.
8
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
�
��𝑦 �������𝑦 =
�
�
��𝑤−
d. Natural Water Content, yaitu perbandingan antara berat air batuan asli
dengan berat butiran batuan.
�� − ��
𝑁�����𝑎𝑙 ������ � 100 %
��
������� =
e. Degree of saturation, yaitu perbandingan antara kadar air asli dengan kadar
air jenuh.
�� − ��
������ �� � 100 %
�𝑤 − ��
������𝑎����� =
g. Viod Ratio, yaitu perbandingan antara volume rongga dalam batuan dengan
volume butiran batuan.
�
Viod Ratio =
1−�
Hasil yang didapatkan berdasarkan atas analisis data uji sifat fisik melalui
rumus yang telah ditentukan, secara detail ditampilkan pada tabel dibawah ini.
9
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
1
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Analisis Data
Dari data pada tabel hasil uji sifat fisik maka dapat diketahui bahwa :
1
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
dengan air, sedangkan natural water content adalah persentase air ketika sampel
batuan belum diberikan perlakuan. Degree of saturation adalah perbandingan
jumlah air pada saat ssampel belum diberikan perlakuan dengan rongga udara yang
ada dalam sampel.
Porosity adalah perbandingan volume rongga udara dengan volume total batuan
dan void adalah perbandingan volume rongga udara batuan dengan volume solid
batuan.
Pada natural density, saturated density, dry density, ampel A lebih kecil dari
sampel B. Hal ini dikarenakan sampel B lebih padat dari sampel A. Pada sample A
dan sampel B terjadi anomali dimana pada saat sampel batuan belum diberikan
perlakuan, kandungan air pada sampel batuan A sangat banyak dan kandungan air
pada sampel batuan B sangat sedikit.
Hal ini menyebabkan tidak konsistennya besar natural water content dan degree
of saturation pada sampel A B. Anomali ini mungkin saja disebabkan karena
sebelumnya sampel A telah diredam dalam air dan sampel B telah dioven.
Pada saturated water content, porositas, dan void ratio sampel A lebih kecil dari
B karena sampel B lebih padat dari A.
1
Frengki Karmisa /
Praktikum Mekanika Batuan
Mata Acara: Pengujian Sifat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Setelah melakukan uji sifat fisik maka didapat kesimpulan berupa data pada
tabel.
Tabel 5.1. Kesimpulan hasil uji sifat fisik
Kode Pn Pd Ps W S n
No e
Sampel (g)/cm3 (g)/cm3 (g)/cm3 % % %
1 A1 2.47 2.44 2.53 1.20 33.33 3.61 1.38
2 A2 2.88 2.83 2.90 1.72 66.67 2.59 1.63
3 A3 2.22 2.20 2.24 0.83 50.00 1.65 2.53
4 A4 1.44 1.41 1.46 2.33 66.67 3.49 1.40
5 A5 3.05 3.02 3.07 1.09 66.67 1.63 2.59
6 B1 3.28 3.25 3.31 0.96 50.00 1.92 2.08
7 B2 2.21 2.18 2.23 1.61 66.67 2.42 1.70
8 B3 1.88 1.86 1.90 1.08 50.00 2.15 1.87
9 B4 1.93 1.89 1.95 1.85 66.67 2.78 1.56
10 B5 2.92 2.89 2.93 1.14 66.67 1.70 2.42
Jumlah 24.28 23.96 24.52 13.81 583.33 23.95 1.04
6.2. Saran
Sampel batuan A B ada baiknya masih dalam keadaan segar (tidak diberikan
perlakuan lain sebelum dilakuka uji) agar tidak terjadi kelainan data seperti pada
sampel A dan B.
Timbangan sebaiknya dikalibrasi setiap mengganti sampel agar data yang
didapat akurat. Kemudian angka pada timbangan dicatat ketika angka tersebut tidak
beruba - ubah minimal setelah 3 detik.
1
Frengki Karmisa /