Anda di halaman 1dari 10

Laboratorium Mekanika Tanah

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Bakrie

Nama : 1. Alina Jeli (1202004008)


2. Andini Zahriani (1202004032)
3. Annistya Gunawan (1202004025)
4. Salsabila Zahira (1202004038)
5. Muhamad Ridwan Fadli (1202004013)
6. Dewa Anggara Wiratama (1202004041)
7. Muhamad Alif Aufa Putra A (1202004015)
Kelompok :1
Modul :4
Judul Praktikum : Sieve Analysis
Tanggal Praktikum : 13 November 2021
Asisten Laboratorium : Dhebi Tri Astuti
Tanggal Accept : 13 Oktober 2021

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 1


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

I. PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui
distribusi ukuran butiran tanah yang berdiameter 4.76 mm sampai 0.074
mm (lolos saringan No. 4 ASTM dan tertahan saringan No. 200) dengan
cara mekanis.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat
• Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
• Saringan standar ASTM No. 4, 8, 10, 30, 40, 100, 200, serta Pan
• Piringan kaleng
• Can
• Motorized Dynamic Sieve Shaker
• Grinder
• Oven
• Sikat gigi

Bahan
• Tanah dari percobaan hydrometer yang tertahan saringan No. 200
ASTM

C. DASAR TEORI
Sieve analysis atau bisa juga disebut dengan uji gradasi
adalah suatu praktik atau prosedur yang digunakan (biasanya
dalam ilmu teknik sipil) untuk menilai distribusi ukuran partikel,
yang biasa disebut dengan gradasi, dari bahan granular. Distribusi
ukuran ini sangat penting untuk menentukan material yang mana
yang pantas digunakan. Prosedur ini dapat digunakan untuk bahan
non-organik maupun organik, seperti pasir, batu hancur, lempung,
granit, maupun tanah.
Gradasi tanah adalah klasifikasi tanah yang ditentukan
berdasarkan perbedaan ukuran partikel yang terdapat dalam tanah.
Gradasi tanah adalah salah satu properti penting dalam ilmu
geoteknik dan menjadi indikator sifat fisik lain seperti
kompresibilitas, kekuatan geser, dan konduktivitas hidraulik.
Gradasi tanah di suatu tempat akan mempengaruhi keadaan
drainase disekelilingnya.
Tanah dengan gradasi yang buruk akan memiliki drainase
yang lebih baik daripada tanah dengan gradasi yang lebih baik.

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 2


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Gradasi tanah dapat dibagi menjadi dua, yaitu gradasi tanah baik
(well graded) dan gradasi tanah buruk (poorly graded). Gradasi
tanah buruk biasanya adalah gradasi tanah yang seragam
(uniformly graded) atau gradasi tanah gap. Gradasi tanah ini akan
didapatkan dengan melakukan percobaan sieve analysis dan
hydrometer analysis. Proses untuk menganalisis gradasi tanah
dapat disesuaikan dengan sistem klasifikasi Unified Soil
Classification System (USCS) atau AASHTO. Gradasi tanah dapat
dibaca dengan melihat kurva gradasi tanah tersebut dari praktikum
yang telah dilakukan di laboratorium
Tanah terdiri atas tiga unsur yaitu butiran, air, dan udara.
Sifat-sifat suatu tanah tertentu banyak tergantung pada ukuran
butirannya. Ukuran butiran menentukan klasifikasi macam tanah
tersebut. Untuk butiran yang kasar dipakai metode sieving dalam
penentuan distribusi ukurannya.
Tanah dikeringkan dan disaring pada serangkaian saringan
dengan ukuran diameter kisi saringan tertentu mulai dari yang
kasar hingga yang halus. Dengan demikian butiran tanah terpisah
menjadi beberapa bagian dengan batas ukuran yang diketahui.
Rumus yang digunakan untuk percobaan sieve analysis ini adalah:

Persentase tanah tertahan (% tertahan) = 𝑊𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 × 100%


𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Persentase tanah lolos (% lolos) = 100 % - % tertahan


wtertahan= wtanah – wtanah total sesudah penyaringan
Kesalahan relatif penimbangan sampel tanah sebelum dan sesudah
penyaringan adalah:

dengan :
wd = berat butiran tanah sebelum proses sieving
wt = berat butran tanah total setelah proses sieving

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 3


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

D. LANGKAH KERJA
• Persiapan
1. Menyaring tanah yang digunakan dalam percobaan hydrometer
dengan saringan No. 200 ASTM agar bersih dari butiran clay,
silt, dan koloid-koloid.
2. Memasukkan tanah yang sudah bersih ke dalam can, lalu
masukkan ke dalam oven selama + 18 jam.

• Jalannya Praktikum
1. Mengeluarkan tanah dari oven dan diamkan sejenak, lalu
timbang beratnya.
2. Menyusun saringan menurut urutan nomor yaitu: 4, 8, 10, 30, 40,
100, 200 (dari yang terbesar di atas hingga yang terkecil), dan
terbawah adalah pan.
3. Memasukkan tanah yang telah ditimbang ke atas saringan No. 4
ASTM.
4. Meletakkan susunan saringan pada mesin pengguncang listrik
(Motorized Dynamic Sieve Shaker) dan tutup, kemudian
nyalakan selama 15 menit.
5. Mengumpulkan sampel tanah yang tertahan pada masing-masing
saringan dan selanjutnya timbang dan catat beratnya.
6. Membersihkan saringan dari butiran-butiran tanah yang
tertinggal pada setiap saringan dengan bantuan sikat gigi.

II. ISI
A. DATA PENGAMATAN
Dry soil weight = 508 gram
Tabel 4.1 Data Pengamatan
Soil
Sieve Weight Sieve + Soil Weight
Sieve Number Weight
(gram) (gram) (gram)
4 754,4 765,4 11
8 696,56 722,56 26
10 624,6 679,6 55
30 575,49 814,49 239
40 531,01 576,01 45
100 521,65 593,65 72
200 502,72 526,72 24
pan 484,73 517,73 33
Total Soil Weight 505

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 4


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

B. PENGOLAHAN DATA
Tabel 4.2 Pengolahan Data
Kumulatif Kumulatif Kumulatif
Sieve + Soil
Opening Sieve Weight Mass Mass Mass
Sieve Weight
Retained Passing Passing
Number
(mm) (gram) (gram) (gram) (gram) (%)
a b c d e f
4 4,75 754,4 765,4 11 494 97,8217822
8 2,38 696,56 722,56 26 468 92,6732673
10 2 624,6 679,6 55 413 81,7821782
30 0,59 575,49 814,49 239 174 34,4554455
40 0,425 531,01 576,01 45 129 25,5445545
100 0,15 521,65 593,65 72 57 11,2871287
200 0,075 502,72 526,72 24 33 6,53465347
pan - 484,73 517,73 33 0 0
Σ 505
Kesalahan Relatif 0,590551181

Example :
Sieve Number 40
Diameter sieve number 40 (a) = 0,425 mm
Sieve Weight (b) = 531,01 gram
Sieve + Soil Weight (c) = 576,01 gram

Kumulatif Mass Retained (d) = c – b


c – b = 576,01 – 531,01 = 45 gram

Kumulatif Mass Passing (e) = Total d – d


Total d – (d4 + d8 + d10 + d30 + d40) = 505 – (11+26+55+239+45)
= 129 gram

𝑒
Kumulatif Mass Passing (f) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑 × 100%
129
× 100% = 25,545%
505

𝐷𝑟𝑦 𝑆𝑜𝑖𝑙 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡−𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑


Kesalahan Relatif = × 100%
𝐷𝑟𝑦 𝑆𝑜𝑖𝑙 𝑊𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡
508−505
× 100% = 0,59%
508

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 5


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

C. PERHITUNGAN
Berat sampel tanah pada percobaan hydrometer = 508 gram
Berat sampel setelah percobaan hydrometer kering oven (w1) = 508
gram
Berat sampel yang tertahan pada saringan:

Tabel 4.3 Tabel Perhitungan


No. 4 ASTM 11 gram
No. 8 ASTM 26 gram
No. 10 ASTM 55 gram
No. 30 ASTM 239 gram
No. 40 ASTM 45 gram
No. 100 ASTM 72 gram
No. 200 ASTM 24 gram
Pan 33 gram
Total (w2) 505 gram

|𝑤1−𝑤2|
Presentase Kesalahan = × 100%
𝑤1
|505−508|
Presentase Kesalahan = × 100% = 0,59%
505

Kurva Distribusi Ukuran Partikel


120
Kumulatif Mass Passing (%)

100

80

60

40

20

0
0,01 0,1 1 10
Diagram Saringan (mm)

Grafik 4.1 Kurva Distribusi Ukuran Partikel

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 6


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

D. ANALISIS
a. Analisis Percobaan
Pada praktikum ini kita menggunakan butiran tanah yang
memiliki ukuran diameter antara 4,75 mm sampai 0,075 mm yang
lolos saringan No. 4 ASTM dan tertahan saringan No. 200 ASTM
untuk mengetahui distribusinya. Dalam percobaan ini, kita bisa
menggunakan tanah sisa praktikum hydrometer karena kita akan
mencari gradasi ukuran dari butiran tanah yang sama.
Dalam percobaan kita akan memasukkan semua sampel tanah,
yang berukuran butiran, dimulai dari saringan no. 4, 8, 10, 30, 40,
100, dan 200 ASTM. Saringan no. 4 berada di paling atas dan
saringan no. 200 berada di paling bawah. Semakin kecil butiran
tanah yang kita saring, maka tanah akan turun kesaring sampai
saringan no. 200. Tanah yang kita uji mungkin akan susah untuk
disaring di dalam pan sehingga kita membutuhkan air agar tanah
dapat tersaring di saringan no. 200. Setelah tanah tersaring, kita
masukkan ke dalam oven agar tanah mengering. Sebelum kita
masukkan tanah ke oven, kita harus menimbang berat tanah yang
digunakan. Setelah dikeringkan di oven, tanah juga harus ditimbang.
Data yang kita dapat dari berat tanah sebelum dan setelah
dimasukkan ke oven dapat menjadi data untuk mencari kesalahan
relatif antara berat tanah sebelum dan sesudah disaring.
Setelah tanah yang disaring di saringan no. 200, kemudian
saring tanah di pan saringan no. 4 dan masukan ke dalam mesin
pengaduk agar tanah mudah tersaring. Setelah itu kita harus
menimbang berat tanah pada setiap pan di setiap saringan.

b. Analisis Data
Setelah melakukan praktikum, kita mendapatkan data berat
tanah yang tertahan di setiap pan saringan. Pada saringan no. 4
terdapat 11 gram tanah yang tertahan, di saringan no. 8 ada 26 gram
tanah yang tertahan, di saringan no. 10 terdapat 55 gram tanah yang
tertahan, di saringan no. 30 terdapat 239 gram tanah yang tertahan,
di saringan no. 40 terdapat 45 gram tanah yang tertahan, di saringan
no. 100 terdapat 72 gram tanah yang tertahan, di saringan no. 200
terdapat 33 gram tanah yang tertahan, dan pada pan terdapat 33
gram tanah yang tertahan. Dengan data ini, kita dapat menemukan
total berat tanah yang disaring, yaitu 505 gram. Hal ini berbeda
dengan total berat yang diukur sebelum proses penyaringan, yaitu
508 gram. Oleh karena ini, kita dapat menghitung kesalahan
relatifnya sebesar 0,59%.

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 7


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

c. Analisis Kesalahan
Dalam praktikum, tentunya ada faktor kesalahan yang terjadi
sehingga menyebabkan data yang dihasilkan tidak akurat.
Kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum sieve analysis ini
adalah kesalahan pada alat yaitu pada timbangan digital yang sangat
sensitif sehingga berat yang terbaca menjadi tidak akurat. Selain itu,
tanah yang diujikan pada praktikum ini berukuran sangat kecil,
sehingga timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram kurang
cukup. Oleh karena itu, berat tanah yang hilang pada proses sieving
(kesalahan relatif) mungkin disebabkan oleh pembulatan yang
dilakukan oleh timbangan digital ini. Selain itu, kesalahan pada saat
memindahkan sampel tanah dari hydrometer jar ke dalam pan atau
dari pan kedalam saringan karena ukuran butiran tanah sangat kecil,
kita mengalami kesulitan dalam tanah tersebut, tanah yang tidak
kasat mata mungkin banyak yang masih menempel di dalam pan
sehingga tidak termasuk dalam perhitungan. Tidak jarang juga debu
– debu tanah berterbangan sehingga berat menjadi berkurang dari
berat awalnya.

E. KESIMPULAN
Dari hasil data dan analisis yang dilakukan, kita mendapatkan
nilai kesalahan relatif sebesar 0,59% dan hal ini sesuai karena nilainya
tidak boleh lebih dari 2% dan juga kita dapat mengetahui distribusi dari
ukuran tanah yang dipakai dalam proses sieving ini.
Dari hasil percobaan yang dilakukan :
• Pada saringan no. 4 tertahan 2,18% tanah di pan
• Pada saringan no. 8 tertahan 7,32% tanah di pan
• Pada saringan no. 10 tertahan 18,21% tanah di pan
• Pada saringan no. 30 tertahan 65,55% tanah di pan
• Pada saringan no. 40 tertahan 74,46% tanah di pan
• Pada saringan no. 100 tertahan 88,72% tanah di pan
• Pada saringan no. 200 tertahan 93,47% tanah di pan

III. PENUTUP
A. REFERENSI
Lambe T.W. “Soil Testing For Engineers”. John Willey and Sons.
New York. 1951.
Punmia, B.C. “Soil Mechanic and Foundation”. Standard Book House.
Delhie. 1981.

Wesley, LD. “Mekanika Tanah”. Badan Penerbit Pekerjaan Umum. 1977.

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 8


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

B. LAMPIRAN

Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

Tanah dimasukkan ke dalam Saringan yang telah diurutkan, Pan saringan yang dipakai dalam
saringan. diletakkan di mesin shaker. proses praktikum

Sumber : Dokumentasi Sumber : Dokumentasi Sumber : Dokumentasi


Praktikan, 2021 Praktikan, 2021 Praktikan, 2021

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 9


Laboratorium Mekanika Tanah
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Bakrie

Nama : Andini Zahriani


NIM : 1202004032

PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH MODUL 4


NO ASISTENSI TANGGAL PARAF
Asistensi Laporan
1 11 Oktober 2021
Praktikum Modul 4
Asistensi Laporan
2 12 Oktober 2021
Praktikum Modul 4
Asistensi Perhitungan
3 25 November 2021
Praktikum Modul 4

MODUL 4 – SIEVE ANALYSIS Page 10

Anda mungkin juga menyukai