LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

UJI SARINGAN
I. LINGKUP
Metode ini mencakup penentuan dari distribusi ukuran butir tanah yang lebih
besar dari 75𝜇m (tertahan oleh saringan no.200).

II. DEFINISI
1. Tanah butir kasar adalah tanah dengan ukuran butir ≥ 75μm (tertahan oleh
saringan no.200).
2. Tanah butir halus (fine grained soils) adalah tanah dengan ukuran butir < 75
μm (lolos saringan no.200).
3. Gradasi adalah distribusi ukuran butir.

III. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA APLIKASI

1. Maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui distribusi ukuran butiran
tanah.
2. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengklasifikasikan tanah butir kasar
dengan mendapatkan koefisien keseragaman (Cu) dari kurva distribusi
ukuran butir (gradasi) tanah.

IV. MANFAAT
Dengan klasifikasi tanah, jenis tanah dapat ditentukan sehingga sifat teknis tanah
secara umum dapat diperkirakan.

V. KETERBATASAN
Uji ini memiliki keterbatasan bahwa bentuk butir (bulat atau runcing) tidak dapat
ditentukan, padahal sifat mekanis tanah tergantung kepada bentuk butir tersebut.

VI. PERALATAN
Alat-alat yang digunakan:
1. Satu set sieve (ayakan) dengan ukuran menurut standar yaitu nomor : 4-10-20-40-
80-100-200-pan

Uji Saringan | 1
 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

2. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr

3. Kuas
4. Sieve shaker
5. Palu Karet

VII. KETENTUAN
Ukuran saringan harus mengikuti standar ASTM dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data ukuran diameter saringan

No. Saringan Ukuran Lubang (mm)

4 4,750
10 2,000
20 0,850
40 0,425
80 0,180
100 0,150
200 0,075

VIII. PERSIAPAN UJI

Contoh tanah yang akan digunakan harus cukup kering dan sedikit berbongkah.
Gunakan palu karet untuk menghancurkan bongkahan tanah. Tanah harus kering
dan jumlah tanah yang diuji kurang lebih 100 gr.

IX. PROSEDUR UJI

Prosedur uji yang akan dilakukan sebagai berikut :
1. Ayakan dibersihkan, sehingga lubang-lubang dari ayakan bersih dari butir-butir
yang menempel.
2. Masing-masing ayakan dan pan ditimbang beratnya.
3. Kemudian ayakan tadi disusun menurut nomor ayakan (ukuran lubang terbesar
di atas).
4. Mengambil contoh tanah seberat 100 gram, lalu dimasukkan ke dalam ayakan
teratas dan kemudian ditutup.

Uji Saringan | 2
 LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

5. Susunan ayakan dikocok dengan bantuan sieve shaker selama kurang lebih 10
menit.
6. Didiamkan selama 3 menit agar debu-debu mengendap.
7. Masing-masing ayakan dengan contoh tanah yang tertinggal ditimbang.

X. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN HASIL UJI

Perhitungan hasil pengujian sebagai berikut :
1. Menghitung berat tanah yang tertahan oleh masing-masing saringan.
2. Menghitung jumlah berat tanah yang lolos saringan tersebut secara kumulatif.
3. Menghitung persentase jumlah berat tanah yang lolos saringan tersebut terhadap
total berat tanah.
4. Dari hasil-hasil percobaan tersebut digambarkan suatu grafik dalam suatu
susunan koordinat semilog, yaitu dimana ukuran diameter butir sebagai absis
dalam skala log dan presentase lolos sebagai ordinat dengan skala linier.
5. Dari grafik diatas didapat koefisien keseragaman.
𝐷60
Cu =
𝐷10

Dimana:
D60 = Diameter yang memiliki presentase lolos sebanyak 60%
D10 = Diameter yang memiliki presentase lolos sebanyak 10%
6. Dari grafik tersebut didapat pula koefisien kelengkungan :
𝐷30 2
Cc =
𝐷10 ×𝐷60

Dimana:
D30 = Diameter yang memiliki presentase lolos sebanyak 30%
Catatan:
Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System), ditentukan bahwa
tanah yang bergradasi baik adalah yang memenuhi:
a. Untuk gravel: (Cu> 4 dan 1 < Cc< 3)
b. Untuk pasir:(Cu> 6 dan 1 < Cc< 3)
Bila syarat diatas tidak terpenuhi, maka tanah tersebut disebut gradasi buruk.

Uji Saringan | 3