J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
2. Masing-masing ayakan dan pan ditimbang Dari grafik di atas didapat koefisien
beratnya. keseragaman :
3. Kemudian ayakan tadi disusun menurut D60
nomor ayakan (ukuran lubang terbesar Cu
D10
diatas)
4. Ambil contoh tanah seberat 500 gram, lalu dimana :
masukkan ke dalam ayakan teratas dan D60 = diameter kebersamaan (diameter
kemudian ditutup. sehubungan dengan 60% lebih
5. Susunan ayakan dikocok dengan bantuan halus)
sieve shaker selama kurang lebih 10 menit. D10 = diameter efektif (diameter
6. Diamkan selama 3 menit agar debu-debu sehubungan dengan 10% lebih
mengendap. halus)
7. Masing-masing ayakan dengan contoh tanah
yang tertinggal ditimbang, diperoleh berat Dari grafik tersebut didapat pula koefisien
tanah tertahan kelengkungan (Coefficient of Curvature)
2
D30
Cu
10. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN D10 xD60
HASIL UJI di mana :
D30 = diameter sehubungan dengan
Hitung berat tanah yang tertahan oleh 30% lebih halus
masing-masing saringan Catatan :
Hitung jumlah berat tanah yang lolos Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification
saringan tersebut secara kumulatif System), ditentukan bahwa tanah yang
Hitung persentase jumlah berat tanah yang bergradasi baik (well graded) adalah yang
lolos saringan tersebut terhadap total berat memenuhi :
tanah Untuk gravel :
Dari hasil-hasil percobaan tersebut Cu > 4 dan 1 < Cc < 3
digambarkan suatu grafik dalam suatu Untuk pasir :
susunan koordinat semilog, yaitu dimana Cu > 6 dan 1 < Cc < 3
ukuran diameter butir sebagai absis dalam Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tanah
skala log dan % lebih halus sebagai ordinat tersebut bergradasi buruk (poor graded)
dengan skala linier (skala biasa)
J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Berat
Berat
Diameter Berat Tanah
No. Tanah % Tanah % Tanah
Saringan Saringan Tertahan +
Saringan Tertahan Tertahan Lolos
(mm) (gr) Saringan
(gr)
(gr)
10
20
40
80
120
200
Pan
Jumlah =
Catatan :
J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
CLAY
SAND SAND GRAVEL
J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Catatan :
Catatan :
J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9 Ba n d u n g 4 0 1 5 4 I n d o n e s i a Te l p . 6 2 2 2 2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
4