Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)


ASTM D-1140-00 (REAPPROVED 2006)

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

1. LINGKUP  Timbangan dengan ketelitian 0.01 g


 Kuas
 Metode pada modul ini hanya menjelaskan  Mesin pengayak (sieve shaker)
penentuan distribusi ukuran butir tanah  Palu karet
yang tertahan oleh saringan No. 200
 Metode yang digunakan pada modul ini
adalah dry method.
Shaker (Pengayak)
2. DEFINISI

 Tanah butir kasar (coarse grained soils) :


ukuran butirnya > 0.075 mm (tertahan oleh Sieve (Ayakan)
saringan no 200)
 Tanah butir halus (fine grained soils) : ukuran
butirnya < 0.075 mm (lolos dari saringan
no 200)
 Gradasi : distribusi ukuran butir tanah

3. MAKSUD DAN TUJUAN SERTA


APLIKASI

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui 7. KETENTUAN


distribusi ukuran butir tanah butir kasar.
Tujuannya adalah mengklasifikasikan tanah Ukuran diameter saringan harus mengikuti
butir kasar berdasarkan nilai koefisien standar ASTM. Ukuran ayakan yang standar
keseragaman (Cu) dan kurva distribusi ukuran adalah sebagai berikut :
butir.
No. Saringan Ukuran Lubang (mm)
4. MANFAAT 4 4.750
10 2.000
Diperoleh perkiraan umum sifat teknis tanah 20 0.850
berdasarkan jenis tanah yang ditentukan dari uji 40 0.425
ini. 80 0.180
120 0.125
5. KETERBATASAN 200 0.075

Bentuk butir tanah pada umumnya adalah bulat 8. PERSIAPAN UJI


dan atau runcing, dimana bentuk butir ini
menentukan menentukan sifat mekanisnya. Uji Contoh tanah yang akan digunakan harus
ini tidak mempertimbangkan bentuk butiran dikeringkan terlebih dahulu (hingga kering
tersebut. udara) dan tidak berbongkah-bongkah. Gunakan
palu karet untuk menghancurkan bongkahan
tanah. Tanah harus kering dan jumlah tanah
yang diuji kurang lebih 500 gr.
6. PERALATAN

Alat-alat yang digunakan : 9. PROSEDUR UJI


 Satu set ayakan (sieve), yang lengkap
dengan saringan dengan urutan ukuran 1. Ayakan dibersihkan dengan menggunakan
diameter lubang sesuai dengan standar, kuas kering, sehingga lubang-lubang dari
yaitu no 4, 10, 20, 40, 80, 120, 200, dan pan ayakan bersih dari butir-butir yang
 Stopwatch menempel

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

2. Masing-masing ayakan dan pan ditimbang  Dari grafik di atas didapat koefisien
beratnya. keseragaman :
3. Kemudian ayakan tadi disusun menurut D60
nomor ayakan (ukuran lubang terbesar Cu 
D10
diatas)
4. Ambil contoh tanah seberat 500 gram, lalu dimana :
masukkan ke dalam ayakan teratas dan D60 = diameter kebersamaan (diameter
kemudian ditutup. sehubungan dengan 60% lebih
5. Susunan ayakan dikocok dengan bantuan halus)
sieve shaker selama kurang lebih 10 menit. D10 = diameter efektif (diameter
6. Diamkan selama 3 menit agar debu-debu sehubungan dengan 10% lebih
mengendap. halus)
7. Masing-masing ayakan dengan contoh tanah
yang tertinggal ditimbang, diperoleh berat Dari grafik tersebut didapat pula koefisien
tanah tertahan kelengkungan (Coefficient of Curvature)
2
D30
Cu 
10. PERHITUNGAN DAN PELAPORAN D10 xD60
HASIL UJI di mana :
D30 = diameter sehubungan dengan
 Hitung berat tanah yang tertahan oleh 30% lebih halus
masing-masing saringan Catatan :
 Hitung jumlah berat tanah yang lolos Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification
saringan tersebut secara kumulatif System), ditentukan bahwa tanah yang
 Hitung persentase jumlah berat tanah yang bergradasi baik (well graded) adalah yang
lolos saringan tersebut terhadap total berat memenuhi :
tanah  Untuk gravel :
 Dari hasil-hasil percobaan tersebut Cu > 4 dan 1 < Cc < 3
digambarkan suatu grafik dalam suatu  Untuk pasir :
susunan koordinat semilog, yaitu dimana Cu > 6 dan 1 < Cc < 3
ukuran diameter butir sebagai absis dalam Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tanah
skala log dan % lebih halus sebagai ordinat tersebut bergradasi buruk (poor graded)
dengan skala linier (skala biasa)

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)


ASTM D-1140

Lokasi Sample : Nama Engineer :


Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
Kedalaman Sample :

Berat
Berat
Diameter Berat Tanah
No. Tanah % Tanah % Tanah
Saringan Saringan Tertahan +
Saringan Tertahan Tertahan Lolos
(mm) (gr) Saringan
(gr)
(gr)

10

20

40

80

120

200

Pan

Jumlah =

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
1
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)


ASTM D-1140

Lokasi Sample : Nama Engineer :


Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
Kedalaman Sample :

GRAFIK DISTRIBUSI UKURAN BUTIR

CLAY
SAND SAND GRAVEL

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
2
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

Catatan :

UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)


ASTM D-1140

Lokasi Sample : Nama Engineer :


Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
Kedalaman Sample :

Persentase Kerikil (%)


Persentase Pasir (%)
Persentase Lanau/Lempung (%)
D10 (mm)
D30 (mm)
D60 (mm)
Cu
Cc

Catatan :

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

UJI SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)


ASTM D-1140

Lokasi Sample : Nama Engineer :


Deskripsi Tanah : Tanggal Pengujian :
Kedalaman Sample :

FOTO ALAT UJI

Peralatan Uji Saringan Peralatan Uji Saringan

FOTO PROSES PENGUJIAN

J l . D r. S e t i a b u d i 2 2 9  Ba n d u n g 4 0 1 5 4  I n d o n e s i a  Te l p . 6 2  2 2  2 0 1 3 1 6 1 /4 e x t . 3 4 0 4 4
4

Anda mungkin juga menyukai