LABORATORIUMGEOLOGI
LABORATORIUM GEOLOGITEKNIK
TEKNIK
17 - 19 FEBRUARI 2020
2
Berdasarkan pembentukan tanah akibat pelapukan, tanah
dibagi menjadi dua yaitu transpor ted soil dan residual
soil.
Residual Soil: Transported soil:
► Terbentuk pada lokasinya yang sekarang
melalui pelapukan batuan dasar
► Terbentuk dari pelapukan batuan di satu
► Cenderung mempunyai karakteristik: tempat dan sekarang dijumpai pada tempat
Mengandung mineral yang telah yang lain
mengalami pelapukan dari batuan ► Bahan pemindah antara lain:
dasar. Air (alluvial soils)
Partikelnya cenderung berbentuk
persegi atau agak persegi Gletser (glacial soils)
Ukuran butiran tidak terbatas, Angin (aeolian soils)
maksudnya kalau tanah tersebut Gravitasi (colluvial soils)
diayak, maka partikel yang lolos
saringan akan tergantung pada waktu Danau (lacustrine soils)
dan energi yang dipakai saat proses Laut (marine soil)
pengayakan.
3
PENGUJIAN TANAH UNTUK KLASIFIKASI
P E N G U J I A N YA N G D I L A K U K A N :
4
Dasar Teor i
5
Dasar Teor i
6
Dasar Teor i
ANALISA AYAKAN
Analisa ayakan adalah mengayak dan menggetarkan contoh tanah melalui satu set ayakan yang
disusun secara berurutan dari atas ke bawah mulai ukuran lubang ayakan yang terbesar sampai
ukuran lubang ayakan yang terkecil.
4 4,75 50 0,30
6 3,35 60 0,25
8 2,36 80 0,18
10 2,00 100 0,15
16 1,18 140 0,106
20 0,85 170 0.088
30 0,60 200 0,075
40 0,425 270 0,053
Prosedur Pelaksanaan :
6. Keringkan benda uji dalam oven
7. Saring benda uji dengan ukuran saringan dari yang terbesar di atas kemudian mengecil ke bawah.
8. Guncang saringan dengan mesin selama 15 menit
9. Benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan ditimbang dan dihitung.
Metode Analisa
450 100
Metode Analisa
Hasil & Pembahasan
D 60 0.400
D10 = 0.086 mm Cu = 4.65
D 10 0.086
D30 = 0.200 mm
2
D 30 0.200 2
D60 = 0.400 mm Cc = 1.16
D60 x D 10 0.400 x0.086
Aplikasi
15
Dasar Teor i
Specific Gravity
Test berat jenis tanah dilakukan untuk mengetahui dan menentukan berat jenis tanah yang lolos saringan
No. 100 dengan menggunakan labu ukur (piknometer). Test ini diperoleh dengan membandingkan berat
satuan bahan di dalam udara terhadap berat air suling. Prosedur pelaksanaannya mengikuti cara SNI
1964:2004.
Alat:
1. Piknometer kapasitas 25 ml.
2. Neraca dengan ketelitian 0,001 gram.
3. Desikator.
4. Oven pemanas / heater.
5. Thermometer kapasitas 0 – 50o C.
6. Wadah Untuk Merendam
Metode Analisa
Uji Berat Jenis Tanah
Prosedur Pelaksanaan :
1. Timbang piknometer dalam keadaan bersih dan kering (W 1)
2. Isi piknometer dengan air suling dengan suhu ruang, kemudian timbang beratnya (W a) dan ukuran suhu air tersebut (ta)
Dimana :
W4 : berat piknometer dan air pada suhu T.
W1 : berat piknometer.
k : perbandingan kerapatan air pada suhu standar (25 o C) dibanding kerapatan air pada suhu
tertentu
3. Siapkan contoh (disturb dan undisturb) tanah sebanyak 6,25 gram dan kemudian keringkan dengan oven.
4. Masukkan contoh tanah, Timbang contoh tanah + piknometer (W 2).
5. Didihkan dengan larutan gliserin untuk hilangkan udara yang terperangkap dalam contoh tanah atau
6. Rendam dan diamkan piknometer sampai mencapai suhu konstan dan tambah air suling sampai batas leher. Bersihkan
Metode Analisa
T° C k
25 1.0000
26 0.9997
27 0.9995
28 0.9992
29 0.9989
30 0.9986
31 0.9983
Daftar Pustaka
19
Terimakasih.