Anda di halaman 1dari 22

Nama : 1.

CALVIN JOEFANDA PUTRA


2. KIKIS SUNDARI
3. MUHAMMAD ALDE PRATIWO
4. MUHAMMAD FIQIH
5. NABILA EKHAWATY
6. SITI AISYAH TUIDA R.SJAMSOEDDIN
Kelompok :2
Tanggal Praktikum : 12 September 2018
Judul Praktikum : Percobaan Ayakan (Sieve Analysis)
Asisten : Mutia Mauliddini
Paraf Nilai :
Modul 2
PERCOBAAN AYAKAN (SIEVE ANALYSIS) Commented [A1]: Gausah pake judul

I. PENDAHULUAN
1. MAKSUD
Percobaan ini maksudnya untuk mengetahui susunan butir kerikil atau split dan pasir

2. AlAT-ALAT DAN BAHAN


A. Alat
 1 (satu) set ayakan (No: 200, No: 100, No:50, No:30, No:16, No;8, No:4,
No:3/8, No:3/4, No:1 dan Pan)
 Timbangan (gram)
 Oven pengering
 Wadah
 Sendok Pengambil Bahan
B. Bahan
 1000 gram pasir ( yang telahbersihdarilumpurdansudah di oven ±24 jam )
 1000 gram Spilt ( yang telah di bersihkandarilumpurdansudah di oven ±24 jam
)
3. DASAR TEORI
Analisa saringan adalah pengelompokan besar butiran alias agregat kasar dan agregat halus
menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan.
Adapun tujuan dari analisa saringan yaitu :
a. Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan( diaduk, dialirkan, dandidapatkan)
yang mempunyai tingkat workability yang tinggi.
b. Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi.
c. Untuk mendapatkan baton yang betul – betul padat.
d. Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat.
e. Untuk mendapatkan komposisi campuran( gabungkan ) analisa agregat kasar dan
agregat halus dalambentuk ideal.

Ukuran merupakan pengelompokan besar butir agregat yang dianalisa.

Berdasarkan besar saringan tersebut yang dipakai untuk campuran adalah :

 Saringan 37
 Saringan 19,5
 Saringan 9,5
 Saringan 4,75
 Saringan 2,36
 Saringan 1,18
 Saringan 0,6
 Saringan 0,3
 Saringan 0,15
 Saringan 0,075
 Pan

Dan saringan yang digunakan untuk agregat halus adalah :


 Saringan 4,75
 Saringan 2,36
 Saringan 1,18
 Saringan 0,6
 Saringan 0,3
 Saringan 0,15
 Saringan 0,075
 Pan

Bentuk – bentuk gradasi agregat :

 Well gradet( bergradasi baik ).


 Gap gradet( bergradasi terputus ).
 Uniform gradet( bergradasi beragam ).

Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam suatu konstruksi yang berkualitas
karena gradasi ini berpengaruh terhadap sifat beton.

Adapun sifat beton itu adalah :

a. Terhadap beton keras.


Bila beton segar sukar untuk didapatkan, maka akan terjadi gradasi sehingga
menghasilkan beton kropos dan tidak kedap terhadap air, banyak rongga yang
menyebabkan kekuatan dan ketahanan beton berkurang.
b. Terhadap beton segar.
 Mempengaruhi sifat kohesif.
 Sebagai control terhadap agregat.
 Mempengaruhi jumlah air pencampur dan jumlah PC untuk suatu campuran
beton.
 Mempengaruhi kelecakan.
 Mempengaruhi keadaan permukaan.

Ukuran maksimal agregat ada 3, yaitu 40, 30, dan 10 mm. Tujuan mendapatkan ukuran
maksimal agregat adalah untuk mengetahui batas gradasi.
a. Batas gradasi maksimum 10 mm.
NO # BATAS
GRADASI

1 9,6 100

2 4,8 30 – 75

3 2,4 20 – 60

4 1,2 15 – 46

5 0,6 12 – 34

6 0,3 3 – 20

7 0,15 1 –6

b. Batas gradasi maksimal 20 mm.


NO # BATAS
GRADASI

1 19,5 100

2 9,6 45 – 75

3 4,8 29 – 49

4 2,4 23 – 42

5 1,2 15 – 42

6 0,6 9 – 20

7 0,3 2 – 13

8 0,15 1–3

c. Batas gradasi maksimal 40 mm.


NO # BATAS
GRADASI

1 38 100

2 19,5 50 – 75

3 9,6 35 – 60

4 4,8 23 – 47

5 2,4 18 – 37

6 1,2 12 – 30

7 0,6 7 – 23

8 0,3 3 – 15


4. LANGKAH PERCOBAAN
a) Persiapan
Cara mengambil suatu pasir, kerikil/split untuk suatu percobaan ayak :
 Dari suatu timbunan pair atau kerikil/split diambil sejumlah pasir,
kerikil/split dari bagianbagian atas, tengah, bawah, cara ini agara semua
agregat yang diambil merata.
 Dari berbagai tempat diambil sejumlah pasir, kerikil/split, karena butir-
butir yang kasar cenderung akan menggelincir ke sebelah luar timbunan
dari bahan yang lebih halus berpindah ke bagian dalam. Contoh-contoh ini
dicampurkan dengan sebaik-baiknya menjadi satu. Kemudian sebarkan
masing-masing diatas sebuah layar atau meja secara lingkaran

 Untuk memperkecil suatu contoh, banyaknya dibagi dalam 4 sektor oleh


dua garis tengah yang letaknya tegak lurus satu terhadap yang lainnya, dua
sector yang letaknya berhadapan kita sampingkan. Dari kedua sector
lainnya yang ketinggalan kita ulangi lagi pekerjaan tadi. Cara ini dilakukan
agar agregat yang diambil merata.

b) Jalannya Pratikum
 Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengujian ini.
 Menimbang agregat halus (pasir) sebanyak 1000 gr dan agregat kasar(split)
sebanyak 1000 gr.
 Mengeringkan kedua agregat tersebut dengan oven selama ± 24 jam.
 Memasukkan agregat halus kedalam saringan No. 3/8 s/d Pan dan agregat
kasar kedalam saringan No. 1 s/d Pan.
 Mengetarkan ayakan dengan mesin vibrator selama 10 menit.
 Menimbang masing – masing agregat yang tertahan di saringan dengan
timbangan digital
SKEMA PROSEDUR PELAKSANAAN ANALISA SARINGAN ( SEIVE ANALYSIS )

Siapkan Agregat ss P: Ayakan #


4,75Pan,mesin,
C: Tanah dari Test Pit vibrator,oven,ti
mbangan
Persiapan

Penimbangan agregat
P: Timbangan digital

Oven agregat Selama± 24 Jam

Pengayakan
P: Mesin vibrator, ayakan
Pengujian

C: Bersihkan ayakan dan susun sesuai urutanya,


ayak selama 10 menit

Penimbangan

Pengolahan data
PerhitungandanPelapora

Pelaporan Data hasil


n

Pelaporan Data hasil pengujian


II. ISI
a. Data Pengamatan
 Beratbahan
- BeratPasir (Mp) = 1000 gram
- Berat Split (Ms) = 1000 gram
 No Saringan / ayakan yang digunakan
- Pada Agregat Halus = No:200, No:100, No:50, No:30,
No:16, No:8, No:4, No: 3/8,No: ¾ dan Pan.
- Pada Agregat Kasar = No:8 ,No:4, No:3/8, No: ¾ ,No:1 dan
Pan.
b. Data HasildanPerhitungan
 Hasil Percobaan dan Perhitungan Ayakan Pasir:

Sisa Ayakan
Diameter Dalam Jumlah
Dalam Gram
Ayakan (%) Sisa
(mm) Percobaan Percobaan (%)
Rata-rata
1(gram) 2(gram)
Ø 9,520 15 61 38 3,8% 3,8%
Ø 4,760 59 39 49 4,9% 8,7%
Ø 2,860 48 42 45 4,5% 13,2%
Ø 0,600 458 403 430,5 43,05% 56,25%
Ø 0,150 398 425 411,5 41,15% 97,4%
Ø 0,075 5 3 4 0,4% 97,8%
Pan 17 27 22 2,2% 100%
Jumlah 1000 1000 1000
 Hasil Percobaan dan Perhitungan Ayakan Split:

Sisa Ayakan
Diameter Dalam Jumlah
Dalam Gram
Ayakan (%) Sisa
(mm) Percobaan Percobaan (%)
Rata-rata
1 2
Ø 25,40 0 0 0 0 0
Ø 19,10 283 200 241,5 24,15 24,15
Ø 9,52 597 510 553,5 55,35 79,5
Ø 4,76 120 210 165 16,5 96
Ø 2,36 0 1 0,5 0,005 96,05
Ø 0,00 0 79 39,5 3,95 100%
Jumlah 1000 1000 1000

 Data Grafik Agregat halus (Pasir) Commented [A2]: Semua gambar di scan

Gambar 1.1 Grafik daerah susunan Butir NO.1


Gambar 1.2 Grafik daerah susunan Butir NO.2
Gambar 1.3 Grafik daerah susunan Butir NO.3
Gambar 1.4 Grafik daerah susunan Butir NO.4
 Data Grafik Pada Agregat Kasar (Split)

Gambar 1.5 Grafik Sieve Analisis Agregat Kasar


c. ANALISIS
1. Analisis Percobaan
Pada percobaan ayakan ( sieve analysis ) pratikan telah melakukan sesuai
dengan modul pratikum. Pertama pratikan meyiapkan bahan sebanyak
1000gr agregat kasar dan 1000gr agregat halus. Bahan yang diambil harus
sesuai dengan cara pengambilan bahan yaitu dari suatu timbunan pair atau
kerikil/split diambil sejumlah pasir, kerikil/split dari bagianbagian atas,
tengah, bawah, cara ini agara semua agregat yang diambil merata.
Selanjutnya pratikan meyiapkan satu set ayakan sesuai dengan susunasn
tiap agregat. Kemudian pratikan memasukan masing-masing bahan ke
ayakan dimana untuk agregat halus no ayakan nya adalah No:200, No:100,
No:50, No:30, No:16, No:8, No:4, No: 3/8,No: ¾ dan Pan, sedangkan
untuk agregat kasar no ayakan nya adalah No:8 ,No:4, No:3/8, No: ¾ ,No:1
dan Pan. Setelah bahan dimasukan ke ayakan pratikan kemudian
memasangkan ayakan pada mesin vibrator untuk digoncangkan selama
10menit, untuk langkah ini diberlakukan pada masing-masing agregat
kasar maupun halus. Setelah digoncangkan pratikan menimbang masing-
masing agregat yang tertahan pada masing-masing saringan ayakan
kemudian mencatat hasil yang tertera pada timbangana digital tersebut.
2. Analisis Data
Hasil data percobaan

Gambar 2.1 Data Perhitungan Ayakan Split


Gambar 2.2 Data Perhitungan Ayakan Pasir
 Perhitungan
𝑀1+𝑀2
- Rata-Rata hasil Ayakan = ,
2

contoh:
283𝑔𝑟+200𝑔𝑟
Pada sieve 19,10” = 2
= 241,5𝑔𝑟
𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
- Persenatse ayakan = 𝑥100%
1000𝑔𝑟

Contoh:
241,5𝑔𝑟
Pada Sieve 19,10” = 1000𝑔𝑟 𝑥100% = 24,15%

- Passing PersenN = pasing persentN-1+Persen rata-ratanN


Contoh :
Pada sieve 9,52” = Pasing persen sieve 19,10” + persen rata-rata
sieve 9,52”
= 24,15% + 55,35%
= 79,5%
Untuk perhitungan pada ayakan pasir, rumus yang dipakai sama
dengan perhitungan pada ayakan split.
3. Analisa Grafik

 Data Grafik Pada Agregat Halus (Pasir)


Gambar 1.1 Grafik daerah susunan Butir NO.1

Gambar 1.2 Grafik daerah susunan Butir NO.2


Gambar 1.3 Grafik daerah susunan Butir NO.3

Gambar 1.4 Grafik daerah susunan Butir NO.4


Berdasarkan hasil Grafik daerah susun No1,No2,No,3 dan No4, Gradasi
agregat Halus tidak terdapat pada zona 1,2,3,dan 4. Tapi pada zona 3
gradasi diizinkan karna pada zona ini pada sieve 9,52” hanya berselisih
sedikit dengan grafik yang diizinkan.

 Grafik Sieve Analisis Agregat Kasar Commented [A3]: Isi satu halamannya, tabelnya diisi dan di
scan
Berdasarkan Grafik Sieve analisis didapatkan agregat Dmax untuk split
adalah 3,913 mm Commented [A4]: SALAAAAAH
(Dmax = 25,4-3,913

4. Analisa Kesalahan
1. Pada percobaan sieve analisis ini kurangnya ketelitian pada saat
pratikum, karna ketelitian pada saat pratikum sangat berpengaruh
pada hasil percobaan, seperti pada saat proses pengayakan, dan
penimbangan. Karena sedikit hilang benda uji sangat berpengaruh
pada hasil percobaan.
2. Ketidak tepatan waktu yang ditentukan pada saat pengayakan yang
harusnya 10menit,tapi ada beberapa percobaan yang kurang
maupun berlebih.

5. PENGAPLIKASIAN
1. Sieve analisis ini diaplikasikan untuk menentukan apakah agregat halus
dan kasar ini bisa digunkan untuk bahan membuat beton atau material
lainya dengan mutu yang bagus,seperti mutu beton tinggi atau aspal.
Sehingga sieve analisis ini bisa diaplikasikan untuk menyeleksi bahan
penyusun sebuah material atau bahan mutu konstruksi yang bagus.
2. Untuk mendapatkan beton yang padat,ekonomis dengan mutu tinggi.

6. KESIMPULAN
Pada percobaan sieve analisis pasir dan split ini dapat disimpulkan.
1. Ukuran agregat maximum (Dmax) untuk split adalah Commented [A5]: ???????

2. Gradasi agregat halus ( pasir) adalah pada zona 2,dikarenakan setelah


melakukan perbandingan terhadap grafik acuan maka ddidpatkan hasil
gradasi yang lolos saringan adalah pada zona 2. Commented [A6]: Jenis pasir zona 2?

7. SARAN
1. Pratikan harus lebih teliti lagi dan memperhatikan alat dan bahan sebelum
melakukan pengujian agar hasil yang didapatkan pada percobaan sesuai
dengan yang diingkan. Karena pada pratikum ini gradasi halus (pasir)
hasilnya belum valid, karena masih terdapat selisih yang sangat sedikit
pada zona 2.
2. Pratikan harus memahami modul pratikum sebelum memulai pratikum
agar pada saat pratikum lebih paham apa yang harus dilakukan,sehingga
waktu pratikum lebih efisien.
8. REFERENSI
- ModulPratikumBetonUniversitas Bakrie
- http://thesis.binus.ac.id/eColls/doc/Bab2/2012-2-01254-
SP%20Bab2001.pdf
- http://staffnew.uny.ac.id/upload/132256207/pendidikan/sni-03-1968-
1990.pdf
- SNI 03-1968-1990
- http://eprints.polsri.ac.id/1533/3/BAB%202.pdf Commented [A7]: Benarkan penulisan sesuai ketentuan
Foto dan keterangan pada saat pratikum
Foto Keterangan
Mesin Vibrator ( Sieve Shaker )

Satu set ayakan

Proses pengayakan pada agregat


menggunakan sieve shaker

Proses menimbang agregat yang


tertahan pada saringan menggunakan
timbangan digital.

Anda mungkin juga menyukai