Penyelesaian:
Dengan menggunakan metode interpolasi, maka didapat: fas 0,328 memiliki proporsi berat
agregat semen 2,128
5) Dihitung berat bahan dengan dasar berat semen = 1,0
Maka
A = 0,328
S = 1,0
Ppsr = 0,36 x 2,128 = 0,76608
Pkrkl = 0,64 x 2,128 = 1,36192
6) Kebutuhan berat bahan-bahan untuk tiap m dihitung dengan rumus:
1 m3 = (S / (Ys x yair)) + ((Ppsr x S) / (Ypsr x Yair)) +(( Pkrkl x S) / (Ykrkl x Yair)) + ((A x S) / Yair) +
(0,01 x v)
1 m3 = (S / (3,15 x 1)) + ((0,76608 x S) / (2,6 x 1)) +(( 1,36192 x S) / (2,65 x 1)) + ((0,328 x S) / 1) +
(0,01 x 1)
S = 0,680862 ton, jadi kebutuhan:
semen =680,862 kg
air = 0,328 x 680,862 =223,322736 kg
pasir = 0,76608 x 680,862 = 521,594761 kg
kerikil = 1,36192 x 680,862 = 927,279575 kg
1) Dihitung deviasi standar dari Tabel 5.4 dengan data volume pekerjaan sedang dan mutu
pekerjaan cukup diperoleh:
Sd = 6,5 MPa
Dari tabel 5.6 diperoleh faktor air semen max 1,60 sehingga nilai faktor air semen tetap 0,4958
5) Dihitung volume kerikil dengan tabel 5.10 berdasarkan ukuran maksimal kerikil 40 mm dan MHB
pasir 2,80, maka diperoleh volume kerikil 0,72 m3
Dengan satuan kerikil 1,60, maka berat kerikil Wk = 1,60 x 0,72 = 1,152 ton
Berat beton: Wa + Ws + Wk + Wp = 0,1825 + 0,368 + 1,152 + 1,81 = 3,5125 ton atau berat beton
3,5 ton