Anda di halaman 1dari 2

Hitunglah kebutuhan campuran adukan beton untuk pembuatanper m3 beton, jika diketahui

ketentuan sebagai berikut:

- Kuat tekan beton yang disyaratkan f’c = 30 Mpa


- Jenis semen adalah semen jenis 1 (semen umum)
- Agregat kasar berupa kerikil, ukuran max 40mm
- Perbandingan berat pasir : kerikil = 36% : 64%
- Gradasi campuran yang diperoleh sesuai dengan kurva 2
- Mutu pekerjaan dengan pengawasan cukup
- Slam ditentukan 120mm
- Berat Jenis semen = 3,15
- Berat Jenis pasir = 2,6
- Berat Jenis kerikil = 2,65
- Volume pori = 1%

Penyelesaian:

A. Metode “Road Note No 4”


1) Nilai banding antar kuat tekan yang disyaratkan dan kuat tekan rata-rata dari tabel adalah 0,60
Jadi kuat tekan rata-rata = fcr’ = 30 / 0,60 = 50 MPa
2) Dari Gb 7.8 dengan data f’cr = 50 MPa pada umur 28 ari dan semen biasa diperoleh nilai faktor
semen: fas = 0,328
3) Proporsi berat pasir dan kerikil diketahui sebesar = 36% dan 64% serta gradasinya sesuai kurva 2
4) Ukuran agregat 40 mm, nilai slam 100 mm, gradasi agregat kurva no 2, agregat kasar berupa
kerikil dan faktor air semen 0,328
Ukuran maksimum (mm) Faktor air semen Slam 120 mm
Nomor kurva gradasi campuran
2
40 0,40 4,0
0,45 5,3

Dengan menggunakan metode interpolasi, maka didapat: fas 0,328 memiliki proporsi berat
agregat semen 2,128
5) Dihitung berat bahan dengan dasar berat semen = 1,0
Maka
A = 0,328
S = 1,0
Ppsr = 0,36 x 2,128 = 0,76608
Pkrkl = 0,64 x 2,128 = 1,36192
6) Kebutuhan berat bahan-bahan untuk tiap m dihitung dengan rumus:
1 m3 = (S / (Ys x yair)) + ((Ppsr x S) / (Ypsr x Yair)) +(( Pkrkl x S) / (Ykrkl x Yair)) + ((A x S) / Yair) +
(0,01 x v)
1 m3 = (S / (3,15 x 1)) + ((0,76608 x S) / (2,6 x 1)) +(( 1,36192 x S) / (2,65 x 1)) + ((0,328 x S) / 1) +
(0,01 x 1)
S = 0,680862 ton, jadi kebutuhan:
semen =680,862 kg
air = 0,328 x 680,862 =223,322736 kg
pasir = 0,76608 x 680,862 = 521,594761 kg
kerikil = 1,36192 x 680,862 = 927,279575 kg

Kontrol: berat beton = 680,862 + 223,322736 + 521,594761 + 927,279575 = 2353,059072 kg


B. Metode American Concrete Institute (ACI)

1) Dihitung deviasi standar dari Tabel 5.4 dengan data volume pekerjaan sedang dan mutu
pekerjaan cukup diperoleh:

Sd = 6,5 MPa

M = 1,64 . Sd = 1,64 . 5,5 = 10,66 MPa

F’cr = f’c + M = 30 + 10,66 = 30,66 MPa

2) Dihitung faktor air semen dengan Tabel 5.5

Faktor Air Semen Perkiraan kuat tekan rata-rata (MPa)


0,44 35
0,53 28
Dengan menggunakan metode interpolasi, maka didapat 30,66 MPa memiliki faktor air semen
0,4958

Dari tabel 5.6 diperoleh faktor air semen max 1,60 sehingga nilai faktor air semen tetap 0,4958

3) Nilai slam sudah diketahui 120mm, ukuran max agregat 40mm

Nilai Slam Ukuran max agregat 40 mm


75 – 100 177
150 – 175 188
Nilai slam 120mm memiliki ukuran agregat max (177+188)/2 = 182,5 liter atau 0,1825 m3

4) Dihitung kebutuhan semen per m3 beton dengan rumus:

Ws = A / faktor air semen = 0,1825 / 0,4958 = 0,368 ton

5) Dihitung volume kerikil dengan tabel 5.10 berdasarkan ukuran maksimal kerikil 40 mm dan MHB
pasir 2,80, maka diperoleh volume kerikil 0,72 m3

Dengan satuan kerikil 1,60, maka berat kerikil Wk = 1,60 x 0,72 = 1,152 ton

6) Jumlah absolute air, semen dan udara:

Va + Vs + Vk + Vu = 0,1825 + (0,368 / 3,15) + (1,152/2,65) 0,01 = 0,30367 m 3

7) Volume absolute pasir: Vp = 1-0,30367 = 0,6963 m3

Berat pasir: 0,6963 x 2,6 = 1,81 ton

8) Kontrol hitungan dengan cara menghitung berat 1 m3 beton:

Berat beton: Wa + Ws + Wk + Wp = 0,1825 + 0,368 + 1,152 + 1,81 = 3,5125 ton atau berat beton
3,5 ton

Anda mungkin juga menyukai