Anda di halaman 1dari 13

Tugas Teknologi Bahan 2

RANCANGAN CAMPURAN BETON


NORMAL

Nama : Salma Karimah


NIM : 1114030051
Kelas : 1 Gedung 2 Pagi

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2014
Buatlah rancangan campuran beton normal dengan ketentuan sebagai berikut:
Kuat tekan yang direncanakan (20 +0,75 x No.urut daftar hadir)
Benda uji silinder 15 x 30 cm, yang tidak memenuhi syarat 5%
Semen tipe 1
Slump 30 60 mm untuk nomor urut ganjil
Slump 60 180 mm untuk nomor urut genap
Ukuran butir maksimum 40 mm
Faktor air semen maksimum 0,6
Kadar semen minimum 275 kg/m3
Susunan besar butir agregat halus dan kasar lihat pada tabel di bawah ini

Agregat Halus => Agregat Kasar

Lubang ayakan Berat tertinggal Lubang ayakan Berat tertinggal


(mm) (gram) (mm) (gram)
9,60 0 40 0
4,80 69.35 20 3225.66
2,40 35.65 10 1339.89
1,20 75.8 4,80 248.12
0,60 89.2 2,40 148.87
0,30 52.3 1,20 0
0,15 112.2
0,60 0
Sisa (pan) 65.5
0,30 0
Jumlah 500
0,15 0
Sisa (pan) 37.46
Jumlah 5000
Data sifat fisik agregat

Sifat Pasir Kerikil


Agregat
Berat Jenis 2,45 2,65
Penyerapan Air 3,10 1,63
Kadar Air 6,50 1,06

1|Page
Contoh Isian Perencanaan Campuran Beton

Tabel/Grafik/
No Uraian Nilai
Perhitungan
1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 32,75 Mpa pada 28 hari. Bagian yang
(Benda uji silinder) tak memenuhi syarat 5% (k = 1,64)
2 Deviasi Standar Diketahui 7 Mpa
3 Nilai tambah (margin) 1+3 1,64 x 7 = 11,5 MPa
4 Kekuatan rata-rata yang Ditetapkan 32,75 + 11,5 = 44,25 MPa
ditargetkan
5 Jenis semen Ditetapkan Semen Portland Tipe 1
6 Jenis agregat: - kasar Ditetapkan Kerikil
- halus Ditetapkan Alami
7 Faktor air-semen bebas Tabel 2, Grafik 1 0,405 (ambil nilai yang terkecil)
8 Faktor air-semen maksimum Ditetapkan 0,60
9 Slump Ditetapkan Slump 30 - 60 mm
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 40 mm
11 Kadar air bebas Tabel 3 170 kg/m3
12 Kadar semen 11:8 170 : 0,60 = 283 kg/m3
13 Kadar semen maksimum Ditetapkan 170 : 0,60 = 283 kg/m3
14 Kadar semen minimum Ditetapkan 275 kg/m3
15 Faktor air semen yang - -
disesuaikan
16 Susunan besar butir agregat Grafik 3 s/d 6 Daerah gradasi susunan butir 2
halus
17 Susunan agregat kasar atau Tabel 7
gabungan Grafik 7, 8, 9
Grafik 10, 11, 12
18 Persen agregat halus Grafik 13 s/d 15 30,5 %
19 Berat jenis relatif, agregat 2,59 Diketahui
(kering permukaan)
20 Berat isi beton Grafik 16 2380 kg/m3
21 Kadar agregat gabungan 20 - 12 - 11 2380 283 170 = 1927 kg/m3
22 Kadar agregat halus 18 x 21 0,305 x 1927 = 587,74 kg/m3
23 Kadar agregat kasar 0,695 x no.21 0,695 x 1927 = 1339,27 kg/m3

2|Page
Semen Air Agregat kondisi jenuh kering
24 Proporsi campuran (kg) (kg/lt) permukaan (kg)
halus kasar
-tiap m3 283 157,65 607,72 1331,64
-tiap campuran uji 0,05 m3 14,15 7,88 30,4 66,58
Banyaknya bahan Semen Air Agregat halus Agregat kasar
(Teoritis) (kg) (kg/liter) (kg) (kg)
-tiap m3 dengan ketelitian 5 kg 283 170 587,74 1339,27
-tiap campuran uji 0,05 m3 14,15 8,5 29,4 66,96

25 Koreksi campuran
- Tiap m3 283 157,65 607,72 1331,64
- Tiap 0,05 m3 14,15 7,88 30,4 66,58

3|Page
Penjelasan Pengisian Daftar Isian (formulir)

1. Kuat tekan yang disyaratkan sudah ditetapkan yaitu:


fc = 20 + 0,75 x No.urut daftar hadir
= 20 +( 0,75 x 17)
= 20 + 12,75
= 32,75 MPa
Jadi kuat tekan yang disyaratkan yaitu 32,75 MPa untuk umur 28 hari.

2. Deviasi standar sudah diketahui dari besarnya jumlah (volume) pembebasan yang
akan dibuat, dalam hal ini dianggap untuk pembuatan (1000-3000) m3 beton
sehingga nilai S = 7 MPa

3. Nilai tambah dihitung menurut rumus:


M = 1,64 x S
= 1,64 x 7
= 11,5 MPa

4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan diperoleh dari:


Fcr = fc + M
= 32,75 + 11,5
= 44,25 MPa

5. Jenis semen ditetapkan Semen Portland Tipe 1.

6. Jenis agregat diketahui:


- Agregat halus alami = pasir
- Agregat kasar alami = kerikil

7. Faktor air semen bebas :


Dari tabel 2 diketahui untuk agregat kasar batu pecah (kerikil) dan Semen Portland
tipe 1, kekuatan tekan umur 28 hari yang diharapkan dengan factor air-semen 0,50
adalah 3,30 kg/cm2 (33 MPa). Harga ini dipakai untuk membuat kurva yang harus
diikuti menurut Grafik 1 dalam usaha mencari faktor air-semen untuk beton yang
direncanakan dengan cara berikut:

4|Page
Tabel 2
Perkiraan Kuat Tekan (Mpa) Beton dengan fas 0,5 dan Agregat Kasar yang
dipakai di Indonesia

Kuat Tekan (Mpa)


Jenis Semen Jenis Agregat Kasar pada umur (hari) bentuk
3 7 28 91 benda uji
Semen Portland Batu tak dipecahkan 17 23 33 40
Silinder
Type I atau Batu pecah 19 27 37 45
Semen tahan Batu tak dipecahkan 20 28 40 48
sulfat Type ll, V Kubus
Batu pecah 23 32 45 54
Batu tak dipecahkan 21 28 38 44
Silinder
Semen Portland Batu pecah 25 33 44 48
type lll Batu tak dipecahkan 25 31 46 53
Kubus
Batu pecah 30 40 54 60

Dari titik kekuatan tekan 33 MPa tarik garis datar hingga memotong garis tengah
yang menunjukkan factor air semen 0,50.
Melalui titik potong ini lalu gambarkan kurva yang berbentuk kira-kira sama dengan
kurva di sebelah atas dan di sebelah bawahnya (garis putus-putus).
Kemudian dari titik kekuatan tekan beton yang dirancang (dalam hal ini 44,25
kg/cm2) tarik garis datar hingga memotong kurva garis putus-putus tadi.
Dari titik potong ini tarik garis tegak ke bawah hingga memotong sumbu X (absis)
dan baca factor air-semen yang diperoleh. (dalam hal ini didapatkan 0,405)

5|Page
44,25

33

FAKTOR AIR SEMEN


Grafik 1 Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen (benda uji
berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm)

6|Page
8. Faktor air-semen maksimum dalam hal ini ditetapkan 0,60.
Dalam hal factor air semen yang diperoleh dari Grafik 1 tidak sama dengan yang
ditetapkan, untuk perhitungan selanjutnya pakailah harga faktor air-semen yang
lebih kecil.

9. Slump ditetapkan setinggi 30 60 mm (absen 17, nomer urut ganjil).

10. Ukuran agregat maksimum ditetapkan 40 mm.

11. Kadar air bebas => untuk mendapatkan kadar air bebas, periksalah tabel 3 yang
dibuat untuk agregat gabungan alami atau yang berupa batu pecah.

Tabel 3
Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang dibutuhkan untuk Beberapa Tingkat
Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton

Slump (mm) 0 - 10 10 - 30 30 - 60 60 - 180


Ukuran besar
butir agregat Jenis Agregat
maksimum (mm)
10 Batu tak dipecahkan 150 180 205 225
Batu pecah 180 205 230 250
20 Batu tak dipecahkan 135 160 180 195
Batu pecah 170 190 210 225
40 Batu tak dipecahkan 115 140 160 175
Batu pecah 155 175 190 205

Untuk agregat gabungan yang berupa campuran antara pasir alami dan kerikil (batu
pecah) maka kadar air bebas harus diperhitungkan antara 160-190 kg/m3 (kalau nilai
slump 30-60 mm dan baris ukuran agregat maksimum 30 mm); baris ini yang dipakai
sebagai pendekatan, karena dalam Tabel belum ada baris ukuran agregat maksimum
40 mm), memakai rumus :
2 1
Wh + Wk
3 3

Dengan: Wh adalah perkiraan jumlah air untuk agregat halus, dan


Wk adalah perkiraan jumlah air untuk agregat kasar

Dalam contoh ini dipakai agregat halus berupa pasir alami dan agregat kasar berupa
batu pecah (kerikil), maka jumlah kadar air yang diperlukan:
2 1
Kadar air bebas = 160 + 190
3 3

= 170 kg/m3

7|Page
12. Kadar semen diperoleh dari:
kadar air bebas
Kadar semen =
faktor airsemen maksimum
170
= = 283,33 kg/m3 283 kg/m3
0,60

13. Kadar semen maksimum: tidak ditentukan jadi dapat diabaikan.


14. Kadar semen minimum: ditetapkan 275 kg/m3
15. Faktor air-semen yang disesuaikan: dalam hal ini dapat diabaikan oleh karena syarat
minimum kadar semen sudah dipenuhi.

16. Susunan besar butir agregat halus

Lubang ayakan Berat tertinggal Berat lolos % butiran


(mm) (gram) komulatif (gram) lolos
9,60 0 500 100
4,80 69.35 430,65 86.13
2,40 35.65 395 79
1,20 75.8 319,2 63.84
0,60 89.2 230 46
0,30 52.3 177,7 35.54
0,15 112.2 65,5 13.1
Sisa (pan) 65.5 0 0
Jumlah 500 - 423,61

Ditetapkan termasuk Daerah Susunan Butir No.2 (zone 2). Daerah susunan ini
diperoleh dengan cara coba-coba dengan bantuan kurva daerah susunan butir no. 2
(Grafik 4) dan berdasarkan perhitungan analisa ayak agregat halus tersebut.

Batas Gradasi Pasir (Sedang) No.2


100 100
90
86.13
80 79
70
% lolos ayakan

63.84
60
50 % lolos komulatif
46
40 batas atas zone 2
35.54
30 batas bawah zone 2
20
10 13.1

0
0,15 0,30 0,60 1,20 2,40 4,80 9,60
Ukuran mata ayakan (mm)

8|Page
17. Susunan agregat kasar
Ditetapkan berdasarkan tabel 7 dan Grafik 9.

Lubang Berat tertinggal % butiran


% butiran lolos
ayakan (mm) (gram) tertinggal

76
40 0 0 100
20 3225.66 64.51 35.49
10 1339.89 26.8 8.69
4,80 248.12 4.96 3.73
2,40 148.87 2.98 0.75
1,20 0 0 0.75
0,60 0 0 0.75
0,30 0 0 0.75
0,15 0 0 0.75
Sisa (pan) 37.46 0.75 0
Jumlah 5000 100 151.66

Batas Gradasi Kerikil Ukuran Maksimum 40 mm


100 100
90
80
70
% lolos ayakan

60
50 % lolos komulatif
40 batas atas
35.49
30
batas bawah
20
10 8.69
0 3.73
4,80 10 20 40 76
Ukuran mata ayakan (mm)

18. Persen agregat halus


Ini dicari dalam Grafik 15 untuk kelompok ukuran butir agregat maksimum 40 mm
pada nilai slump 30 60 mm dan nilai factor air-semen 0,60.
Bagi agregat halus (pasir) yang termasuk daerah susunan butir nomer 2 diperoleh
harga antara 27 34 %. Nilai yang dipakai dapat diambil antara kedua nilai ini
(biasanya nilai rata-rata), dalam hal ini diambil nilai 30,5 %

9|Page
34

27

0,405
Grafik 15
Persen pasir terhadap kadar total agregat yang dianjurkan untuk ukuran
butir maksimum 40 mm

19. Berat jenis relative agregat


Adalah berat jenis agregat gabungan, artinya gabungan agregat halus dan agregat
kasar.
Dengan demikian perhitungan berat jenis relative menjadi seperti berikut:
DJ agregat halus = 2,45
DJ agregat kasar = 2,65
Dj agregat gabungan = (0,305 x 2,45) + (0,695 x 2,65)
= 0,747 + 1,841
= 2,589 2,59

20. Berat jenis beton : diperoleh dari Grafik 16 dengan jalan membuat grafik baru yang
sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan, yaitu 2,59.
Titik potong grafik baru tadi dengan tegak yang menunjukkan kadar air bebas (dalam
hal ini 170 kg/m3, menunjukkan nilai berat jenis beton yang direncanakan. Dalam hal
ini diperoleh angka 2380 kg/m3.

10 | P a g e
2380

21. Kadar agregat gabungan = berat jenis beton kadar semen kadar air
= 2380 283 170
= 1927 kg/m3

22. Kadar agregat halus = persen agregat halus x kadar agregat gabungan
= 0,305 x 1927
= 587,74 kg/m3

23. Kadar agregat kasar = persen agregat kasar x kadar agregat gabungan
= 0,695 x 1927
= 1339,27 kg/m3

24. Proporsi campuran:


- Semen portland = 283 kg
- Kadar air seluruhnya = 170 kg
- Agregat halus = 587,74 kg
- Agregat kasar = 1339,27 kg

11 | P a g e
25. Koreksi proporsi campuran
Untuk mendapatkan susunan campuran yang sebenarnya yaitu yang akan kita pakai
sebagai campuran uji, angka-angka teoritis tersebut perlu dibetulkan dengan
memperhitungkan jumlah air bebas yang terdapat dalam atau yang masih
dibutuhkan oleh masing-masing agregat yang akan dipakai.
Dalam contoh ini, jumlah air yang terdapat dalam :
587,74
- Agregat halus (pasir) = (6,50-3,10) x 100
= 19,98 kg

1339,27
- Agregat kasar(kerikil) = (1,63 1,06) x
100
= 7,63 kg

Kebutuhan bahan untuk campuran beton per m3 (setelah koreksi)


- Semen Portland normal = 283 kg
- Pasir = 587,74 + 19,98 = 607,72 kg
- Kerikil = 1339,27 7,63 = 1331,64 kg
- Air = 170 19,98 + 7,63 = 157,65 kg

Kebutuhan bahan untuk campuran uji 0,05 m3


Sebelum koreksi
- Semen = 0,05 x 283 = 14,15 kg/m3
- Air = 0,05 x 170 = 8,5 kg/m3
- Agregat halus = 0,05 x 587,74 = 29,4 kg/m3
- Agregat kasar = 0,05 x 1339,27 = 66,96 kg/m3

Setelah koreksi
- Semen = 0,05 x 283 = 14,15 kg/m3
- Air = 0,05 x 157,65 =7,88 kg/m3
- Agregat halus = 0,05 x 607,72 = 30,4 kg/m3
- Agregat kasar = 0,05 x 1331,64 = 66,58 kg/m3

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai