Anda di halaman 1dari 11

`

DAFTAR ISIAN (FORMULIR) PERENCANAAN CAMPURAN BETON


NO URAIAN TABEL/GRAFIK/ NILAI
PERHITUNGAN

1. Kuat tekan yang diisyaratkan Ditetapkan 23 MPa pada 28 hari


Bagian cacat 5 persen
2. Deviasi standar(S) Butir 4.3.2.1.1).(2 tabel 1) 4,2 MPa
3. Nilai tambah (M) Butir 4.2.3.1.2) (k = 1,64) 1,64 x 4,2 = 6,89 MPa
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan (f’cr) Butir 4.2.3.1.3) 23 + 6,888 = 29,89 MPa
5. Jenis semen Ditetapkan Semen tipe 1
6. Jenis agrerat : kasar Ditetapkan Batu pecah
Jenis agrerat : halus Ditetapkan Pasir alami
7. Faktor air semen bebas Tabel 2 Grafik 1 0,550 (ambil nilai yang terkecil)
8. Faktor air semen maksimum Butir 4.2.3.2.2) 0,60
9. Slump Ditetapkan butir 4.2.3.3 Slump 100 mm
10. Ukuran maksimum agregat kasar Ditetapkan butir 4.2.3.4 40 mm
11. Kadar air bebas Tabel 3 butir 4.2.3.4 219kg/m³
12. Jumlah semen 11 : 7 219 : 0,550 = 353 kg/m³
13. Jumlah semen maksimum Ditetapkan 398,1 kg/m³
14. Jumlah semen minimum Ditetapkan Butir 4.2.3.2 275 kg/m³
Tabel 4, 5, 6
15. Faktor air-semen yang disesuaikan - -
16. Susunan besar butir agrerat halus Grafik 3 s/d 6 Daerah gradasi susunan butir No.2
17. Persen agrerat halus Grafik 13 s/d 15 46%
18. Berat jenis relatif, agrerat (kering permukaan) Diketahui/dianggap 2,7 diketahui
19. Berat isi beton Grafik 16 2390 kg/m³
20. Kadar agrerat gabungan 19 - (12 + 11) 2390 - (353+ 219) = 1818 kg/m³
21. Kadar agrerat halus 17 x 20 46 % x 1818 = 836,28 kg/m³
22. Kadar agrerat kasar 20– 21 1818 – 836,28 = 981.72 kg/m³

Proporsi Campuran Semen Air Agrerat halus Agrerat kasar (kg)


(kg) (kg atau lt) (kg)
-Tiap m3 353 219 836.28 981.72
-Tiap Camp. Uji 0,14352m3 50,66 31,43 120.02 140.89
Cara Perhitungan

Langkah 1 Kuat tekan beton yang diisyaratkan pada umur 28 hari yaitu :
Fc’ = 23 Mpa
Langkah 2 Penetapan nilai deviasi standart (S) = 4,2 Mpa(baik)
Langkah 3 Perhitungan nilai tambah (M)
M = K x Sd
= 1,64 x 4,2
= 6,888 Mpa dibulatkan menjadi 6,89
Langkah 4 Menetapkan kuat tekan rata-rata yang diisyaratkan
F’cr = Fc’ + M
= 23 + 6,89
= 29,89 Mpa
Langkah 5 Menetapkan jenis semen, dipilih jenis semen tipe 1

Langkah 6 Menetapkan jenis agrerat, dipilih jenis agrerat batu pecah


Langkah 7 Menetapkan faktor air semen
CARA 1,dari gambar 4.1.grafik faktor air semen diperoleh 0,55
29,89

0,55
CARA 2, dari Gambar 4.2.grafik mencari faktor air semen diperoleh 0,59
29,89

0,59

Dari tabel 4.2 persyaratan faktor air semen maksimum,diperoleh 0.6


Langkah 9 Menetapkan nilai slump
Pemakaian beton =Pelat,balok,kolom,dan dinding
Maksimal =15,0
Minimal =7,5
Penetapan Nilai slump = nilai tengah dari maks
=10 cm
=100mm
Langkah 10 Menetapkan ukuran besar butir agrerat maksimum (kerikil) =
40 mm
Langkah 11 Menetapkan kebutuhan air dari agregat kasar 40mm dan
agregat halus 10mm
Diketahui :Ah(jumlah menurut agregat halus)=225
Ak(jumlah menurut agregat kasar)=205

A=0,67Ah+0,33Ak
=0,67x225+0,33x205
=218.48 dibulatkan 219 kg/m3
Langkah 12 Menetapkan kebutuhan semen
= Air / faktor air semen bebas (langkah 7 dan 11)
= 219/ 0,55
= 353 kg/m3
Langkah 13 Menetapkan kebutuhan semen maksimum
= Air / faktor air semen maksimum (langkah 8 dan 11)
= 205 / 0,60
= 398,1 kg
Langkah 14 Kebutuhan semen minimum
Ditetapkan tabel 4 beton didalam ruang bangunan (keadaan
keliling non korosif) dengan nilai faktor air semen maksimum
0,6 diperoleh jumlah semen minimum= 275 kg

Langkah 15 Penyesuain jumlah air atau faktor air semen


Karena pada langkah 14 tidak mengubah jumlah kebutuhan
semen yang dihitung pada langkah 12, maka tidak perlu ada
penyesuaian jumlah air maupun semen.
Langkah 16 Daerah gradasi susunan butir No.2

46
0,55

Langkah 17 Perbandingan pasir dan kerikil (pasir terhadap campuran),


dengan faktor air semen 0,55,pasir alami,slump minimal 100
mm dan agrerat maksimum 40 mm didapat 46% pasir.
Langkah 18 Menentukan berat jenis agrerat campuran pasir dan kerikil
Bj
Bj campuran =
Bj−Ba
5050
=
5050−3194
= 2,7 t/m3

Langkah 19 Menentukan berat jenis beton


Dengan gambar grafik 16 (SNI) jika berat jenis campuran 2,7
kebutuhan air (langkah 11) 219 kg/m3 didapat berat jenis
betonnya = 2390 kg/m3
2390

Langkah 20 Menentukan kebutuhan pasir dan kerikil


Berat pasir + kerikil = berat beton – (kebutuhan semen +
kebutuhan air)
= (langkah 19) – ((langkah 12)+
(langkah 11))
= 2390 – (353 + 219)
= 1818 kg/m3
Langkah 21 Menetapkan kebutuhan agregat halus
Kebutuhan pasir = agregat gabungan x
Persen agregrat
= 1818 x 46%
= 836.28 kg/m3

Langkah 22 Menetapkan kebutuhan agregat kasar


Kebutuhan kerikil = (berat pasir + kerikil) -
kebutuhan pasir
= 1818 – 836.28
= 981.72 kg/m3
e. Kesimpulan
Untuk 1m3 beton dibutuhkan.
a. Semen = 353 kg
b. Air = 219 liter
c. Pasir = 836.28 kg
d. Kerikil = 981.72 kg
Untuk 1 adukan (21 benda uji silinder dan 1 benda uji balok) dibutuhkan.
a. Semen = 0,14352 x 353 kg = 50,66 kg
b. Air = 0,14352 x 219 liter = 31,43 liter
c. Pasir = 0,14352 x 836.28 kg = 120.02 kg
d. Kerikil = 0,14352 x 981.72 kg = 140.89 kg
Keterangan benda uji :
 Benda uji silinder dengan d = 15 cm dan t = 30 cm
Volume benda uji silinder = π × r2 × t
= 3,14 × 7,52 × 30
= 5298,75 cm3
= 0,0053 m3
 Benda uji balok dengan P = 60 cm, L = 15 cm dan t = 15 cm
Volumen benda uji balok =P×L×t
= 60 × 15 × 15
= 13500 cm3 = 0,0135 m3

 Volume total = (0,0053 x 21) + 0,0135 = 0,1248 m3


 Angka Keamanan = 0,1248 + (0,1248 × 15%)
= 0,1248 + 0,01872
= 0,14352 m3

Anda mungkin juga menyukai