Anda di halaman 1dari 8

Formulir Perencanaan Campuran Beton

No Uraian Tabel/Grafik/ Nilai


--- Perhitungan ---
1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 28 Mpa pada 28 hari Bagian tak
(benda uji kubus) memenuhi syarat 5 % (k=1,64)
2 Deviasi Standar Diketahui 7 Mpa
3 Nilai tambah (margin) 1,64 x 7 = 11,5 Mpa
4 Kekuatan rata-rata yang 1+3 28 + 11,5 = 39,5 Mpa
ditargetkan
5 Jenis semen Ditetapkan Semen Portland Tipe II
6 Jenis agregat: - kasar Ditetapkan Alami/Batu Pecah ex pudak
payung
- halus Ditetapkan Alami/Pasir ex muntilan
7 Faktor air semen bebas Tabel 2, grafik 1 0,5 (ambil nilai yang terkecil)
8 Faktor air semen maksimum Ditetapkan 0,55
9 Slump Ditetapkan Slump 60 – 180 mm
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 40 Mm
11 Kadar air bebas Tabel 3 185 kg/m3
12 Kadar semen 11:8 185 :0,5 = 370 kg/m3
13 Kadar semen maksimum Ditetapkan
14 Kadar semen minimum Ditetapkan 325 kg/m3 (pakai bila lebih besar
dari 12 lalu hitung 15)
15 Faktor air semen yang
disesuaikan
16 Susunan besar butir agregat Grafik 3 s/d 6 Daerah gradasi susua butir 3
halus
17 Susunan agrega kasar atau Tabel 7,
gabungan Grafik 7, 8, 9
Grafik 10, 11, 12
18 Persen agregat halus Grafik 13 s/d 15 31 Persen
19 Berat jenis relatif, agregat 2,443 Diketahui
(kering permukaan)
20 Berat isi beton Grafik 16 2.245 kg/m3
21 Kadar agregat gabungan 20 - 12 - 11 2.245 – 370 – 185 = 1.690 kg/m3
22 Kadar agregat halus 18 x 21 31% x 1.690 = 523,9 kg/m3
23 Kadar agregat kasar 21 - 22 1.690 – 523,9 = 1.166,1 kg/m3
24 Proporsi campuran
Semen Air Agregat kondisi jenuh kering
(kg) (kg/lt) permukaan (kg)
halus kasar
- tiap m3 1443 185 1543 1443
- tiap campuran uji m3 0 77,15 72,15
72,15 9,25
Banyaknya bahan (teoritis) Semen Air (kg Agregat halus Agregat kasar
- tiap m3 dengan ketelitian (kg) atau liter) (kg) (kg)
5 kg 370 185 523,9 1.166,1
- tiap campuran uji 0,05 18,5 9,25 26,195 58,305

25 m3 370 214,514 520,39 1.187,104


Koreksi campuran
- Tiap m3 18,5 10,726 26,019 59,355
- Tiap 0,05 m3
-
Keterangan :
1. Kuat Tekan yang disyaratkan benda uji (benda uji silinder) = 28 Mpa (data sudah
ditetapkan)
2. Deviasi Standar = diketahui dari besarya jumlah (volume) pembetonan yang akan dibuat,
dalam hal ini dianggap untuk pembuatan (1.000-3.000) m3sehingga nilai SD = 5,0 Mpa

3. Nilai Margin = 1,64 x 5,0 = 8,2 Mpa


4. Kuat tekan rata rata yang diinginkan = 28 + 8,2 = 36,2 Mpa
5. Jenis semen ditetapkan jenis II (untuk saluran irigasi dan bendungan) ex semen padang
6. Jenis agregat =
a. Agregat kasar berupa batu pecah ex Pudak Payung
b. Agregat halus berupa pasir alami ex Muntilan
7. Faktor air semen bebas =
Diketahui untuk agregat kasar adalah batu pecah dan semen jenis II, benda uji beton
berbentuk silinder dengan kekuatan beton umur 28 hari yang diharapkan dengan factor air
semen 0,50 adalah 37 Mpa. Harga ini dipakai untuk membuat kurva.
Kurva yang dimaksud adalah sebagai berikut. Dalam usaha mencari factor air semen untuk
beton yang direncanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Dari titik kekuatan tekan 37 Mpa, ditarik garis mendatar hingga memotong garis Tengah
yang menunjukan factor air semen 0,5.
b. Melalui titik potong ini selanjutnya gambarkan kurva berbentuk kira kira sama dengan
kurva disebelah atas dan di sebelah bawahnya (garis putus putus). Kemudian dari titik
kekuatan tekan beton yang dirancang (dalam hal ini 36,2 Mpa) tarik garis mendatar
hingga memotong kurva garis putus putus.
c. Dari titik potong ini Tarik garis tegak kebawah hingga memotong garis sumbu x (absis)
dan baca factor air semen yang dicaro (f.a.s = 0,5)
8. Faktor air semen maksimum, dalam hal ini ditetapkan 0,55

9. Slump = ditetapkan 10-180 mm


10. Ukuran agregat maksimum = 40 mm
11. Kadar air bebas = untuk mendapatkan kadar air bebas. Yang dibuat agregat gabungan
alami atau yang berupa batu pecah.

0,48

Untuk agregat gabungan yang berupa campuran antara pasir alami dan batu pecah maka
kadar air bebas harus diperhitungkan antara (175-205) kg/m³ (kalau nilai slump antara 60 -
180 mm) dan baris ukuran agregat maksimum 40 mm, dan
2 1 2 1 3
dihitung memakai rumus : Wh+ Wk = 175+ 205=185 kg /m
3 3 3 3
12. Kadar semen = 185 : 0,5 = 370 kg/m3
13. Kadar semen maksimum = tidak ditentukan, jadi dapat diabaikan
14. Kadar semen minimum = ditetapkan 325 kg apabila kadar semen yang diperoleh dari
perhitungan butih 12) belum mencapain syarat minimum yang ditetapkan, maka harga
minimum ini harus di pakai di factor air semen yang baru disesuaikan
15. Faktor air semen yang disesuaikan
16. Susunan besar butir agregat (diketahui disoal)

17. Susunan butir agregat kasar atau gabungan : cukup jelas


18. Persen agregat halus Ini dicari dalam Grafik 15 untuk kelompok ukuran butir agregat
maksimum 40 mm pada nilai slump 60 – 180 mm dan nilai faktor air semen 0,55. Bagi agregat halus
(pasir) yang termasuk daerah susunan butir no. 3 diperoleh harga antara 31%.
19. Berat jenis relative agregat : ditetapkan
20. Berat jenis beton diperoleh dari Grafik 16 dengan jalan membuat grafik baru yang sesuai
dengan nilai berat jenis agregat gabungan, yaitu 2,443. Titik potong grafik baru tadi dengan
tegak yang menunjukan kadar air bebas (dalam hal ini 185 kg/m3 , menunjukan nilai berat
jenis beton yang direncanakan. Dalam hal ini diperoleh angka 2.245 kg/m3 .

21. Kadar agregat gabungan = berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air; 2.245 –
370 – 185 = 1.690 kg/m3
22. Kadar agregat halus = 0,31 x 1690 = 523,9 kg/m3
23. Kadar agregat kasar = 1.690 – 523,9 = 1166,1 kg/m3
24. Proporsi campuran
Dari langkah no.1 hingga no.23 kita dapatkan susunan campuran beton teoritis untuk tiap m3 sebagai
berikut:
• Semen Portland = 370 kg
• Air = 185 kg
• Agregat halus = 523,9 kg/m3
• Agregat kasar = 1.166,1 kg/m3
25. Koreksi proporsi campuran
Untuk mendapatkan susunan campuran yang sebenarnya yaitu yang akan kita pakai sebagai campuran
uji, angka-angka teoritis tersebut perlu dibetulkan dengan memperhitungkan jumlah air bebas yang
terdapat dalam atau yang masih dibutuhkan oleh masing-masing agregat yang akan dipakai.
Kadar air agregat kasar = 4,43
Kadar air agegat halus = 2,43
Penyerapan air agregat kasar = 2,20
Penyerapan air agregat halus = 3,10

Jumlah air yang terdapat dalam agregat kasar:


• Agregat kasar = (4,43-2,20) x 1.166,1 /100 = 26,004 kg
Pasir masih membutuhkan sejumlah air karena penyerapan air lebih besar disbanding dengan kadar
air
• Pasir = (3,10-2,43) x 523,9 /100 = 3,51 kg

Dengan mengurangkan atau menambahkan hasil-hasil perhitungan ini, akan kita peroleh susunan
campuran yaitu yang seharusnya kita timbang, untuk tiap m3 beton (ketelitian 5 kg) :
- Semen Portland = 370 kg
- Agregat Halus = 523,9 – 3,51 = 520,39 kg
- Agregat Kasar = 1.161,1 + 26,004 = 1.187,104 kg
- Air = 185 + 3,51 – 26,004 = 214,514 kg

Anda mungkin juga menyukai