0,48
Untuk agregat gabungan yang berupa campuran antara pasir alami dan batu pecah maka
kadar air bebas harus diperhitungkan antara (175-205) kg/m³ (kalau nilai slump antara 60 -
180 mm) dan baris ukuran agregat maksimum 40 mm, dan
2 1 2 1 3
dihitung memakai rumus : Wh+ Wk = 175+ 205=185 kg /m
3 3 3 3
12. Kadar semen = 185 : 0,5 = 370 kg/m3
13. Kadar semen maksimum = tidak ditentukan, jadi dapat diabaikan
14. Kadar semen minimum = ditetapkan 325 kg apabila kadar semen yang diperoleh dari
perhitungan butih 12) belum mencapain syarat minimum yang ditetapkan, maka harga
minimum ini harus di pakai di factor air semen yang baru disesuaikan
15. Faktor air semen yang disesuaikan
16. Susunan besar butir agregat (diketahui disoal)
21. Kadar agregat gabungan = berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air; 2.245 –
370 – 185 = 1.690 kg/m3
22. Kadar agregat halus = 0,31 x 1690 = 523,9 kg/m3
23. Kadar agregat kasar = 1.690 – 523,9 = 1166,1 kg/m3
24. Proporsi campuran
Dari langkah no.1 hingga no.23 kita dapatkan susunan campuran beton teoritis untuk tiap m3 sebagai
berikut:
• Semen Portland = 370 kg
• Air = 185 kg
• Agregat halus = 523,9 kg/m3
• Agregat kasar = 1.166,1 kg/m3
25. Koreksi proporsi campuran
Untuk mendapatkan susunan campuran yang sebenarnya yaitu yang akan kita pakai sebagai campuran
uji, angka-angka teoritis tersebut perlu dibetulkan dengan memperhitungkan jumlah air bebas yang
terdapat dalam atau yang masih dibutuhkan oleh masing-masing agregat yang akan dipakai.
Kadar air agregat kasar = 4,43
Kadar air agegat halus = 2,43
Penyerapan air agregat kasar = 2,20
Penyerapan air agregat halus = 3,10
Dengan mengurangkan atau menambahkan hasil-hasil perhitungan ini, akan kita peroleh susunan
campuran yaitu yang seharusnya kita timbang, untuk tiap m3 beton (ketelitian 5 kg) :
- Semen Portland = 370 kg
- Agregat Halus = 523,9 – 3,51 = 520,39 kg
- Agregat Kasar = 1.161,1 + 26,004 = 1.187,104 kg
- Air = 185 + 3,51 – 26,004 = 214,514 kg