MIX-DESIGN BETON METODE DOE

Material yang digunakan untuk Mix-Design

Agregat halus asal : Lumajang

Agregat kasar asal : Stone Crusher Gilang Arto
Semen Portland : Semen Gresik

1. Menetapkan kuat tekan beton yang dibuat

Mutu beton yang akan dibuat di Lapangan K- 294 kg/cm2
Faktor Lapangan terhadap Laboratorium : 0.83
Mutu beton yang akan dibuat di Laboratorium K- 354 kg/cm2
Beton Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
Nilai slump yang diinginkan : 60 mm sampai dengan 180 mm

2. Menetapkan kuat tekan beton perlu (yang dibuat)

Berdasarkan SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
Apabila data untuk menetapkan standar deviasi tidak tersedia, maka dapat digunakan data
berikut ini :

Dari tabel, beton K-300 masuk persyaratan kuat tekan 21 sampai dengan 35 Mpa
Jadi besar margin-m = 8.5 Mpa
Mutu beton K-300 setara dengan fc' = 250 kg/cm2
Atau 25 Mpa
dengan demikian kuat tekan beton rata2 perlu :
 Apabila digunakan benda uji silinder 15 cm x 30 cm

〖 f′ 〗 _cr= 〖 f′ 〗 _c+8,5 atau 33.5 Mpa

MPa
Apabila digunakan benda uji kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm
K_cr=K+ 8,5/0,83
(Mpa) Kcr = 40 Mpa
Atau 400 kg/cm2

3. Penentuan Faktor Air Semen (fas)

Karena menggunakan sampel berupa kubus, maka pada fas = 0,5 ditetapkan dari tabel berikut :

Semen tipe I atau setara tipe I digunakan PCC merk Tiga Roda, jenis agregat kasar Batu Pecah
dan bentuk benda uji Kubus, maka kuat tekan beton yang bisa dicapai (dengan fas = 0,43) adalah 33,5 MPa
Untuk memperoleh fas rencana beton Kcr = 33,5 MPa digunakan grafik berikut ini :
 Tarik garis keatas berdasarkan fas = 0,5
Tarik garis kekanan berdasarkan fc'= 45 Mpa
Tentukan titik temunya dan buatlah grafik baru (bila tidak bertemu di salah satu garis yang tersedia).
Disini di gambarkan garis grafik warna hijau. Untuk menentukan fas dengan fc' 40 Mpa prosedurn
Tarik garis mendatar berdasarkan fc' atau Kcr = 25 Mpa hingga memotong garis hija
garis kebawah (vertikal) sehingga memotong absis di 0.430

4. Menentukan faktor air maksimum

Untuk menentukan faktor air maksimum digunakan nilai dalam tabel berikut :

Beton terkena hujan dan sinar matahari langsung didapat fas maksimum =
 Sedangkan penggunaan semen minimum : 325 kg

5. Menetapkan nilai slump

Nilai slump dalam SK SNI T – 15 – 1990 – 03, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Be
ditetapkan untuk beton yang mudah dituangkan, dipadatkan dan diratakan, maka nilai slump ditetapka
– 180 mm.
6. Menetapkan besar butiran maksimum
Pada pembuatan beton ini digunakan butir agregat maksimum : 20 mm

7. Menentukan kadar air bebas

Kadar air bebas= 2/3 W_h+ 1/3
Untuk menentukan kadar air bebas digunakan rumus :

Berdasarkan tabel diatas, maka untuk butir agregat maksimum 20 mm, maka
Kadar air bebas = 205 kg/m3

8. Menghitung kebutuhan Semen

Kebutuhan Semen = (Kadar air = 205/0,430 = 476.7 kg/m3

bebas)/(faktor air semen)

Kebutuhan semen minimal : 325 kg/m3

Jadi pemakaian semen per m3 beton : 476.7 Kg

9. Menentukan jumlah agregat kasar dan agregat halus

Gradasi pasir termasuk zona : II

Faktor air semen : 0.430
Angka slump : 60 sd 180 mm
Diameter butiran agregat : 20 mm
 Berdasarkan data di atas, maka diperoleh batas atas : 57.65 %
Berdasarkan data di atas, maka diperoleh batas bawah : 47.35 %
Nilai rata-rata jumlah agregat halus : 52.5 %
Jumlah agregat kasar : 47.5 %

10. Menghitung berat jenis SSD agregat gabungan

Rumus untuk menghitung berat jenis gabungan dari agregat adalah sebagai berikut :

BJ gabungan : 2.964 gram/cm3

11. Berat jenis beton segar

 Untuk memperoleh perkiraan berat jenis beton segar, maka perlu memperhatikan hal
Kebutuhan air/m3 : 205 kg dan
Berat jenis gabungan agregat : 2.964 gram/cm3 dibuatkan grafik baru
Berat jenis beton segar : 2,395 kg/m3 ( cara memperolehnya adalah
pada water content 205 ditarik garis vertikal keatas, sehingga memotong grafik,
dari perpotongan tersebut ditarik garis mendatar kekiri sehingga berpotongan pada
ordinat density of concrete) diperoleh angka : 2,395 kg/m3

12. Berat masing-masing agregat untuk campuran beton

Berat agregat gabungan = Berat beton segar - Berat semen - Berat air

Setiap 1 m3 campuran beton segar, maka diperlukan berat agregat gabungan :

Berat beton segar : 2,395 kg
Berat semen : 476.7 kg
Berat air : 205 kg
Berat agregat gabungan : 1,713.3 kg
Sedangkan berat masing-masing agregat adalah
Berat agregat halus : 899.5 kg
Berat agregat kasar : 813.8 kg

13. Koreksi berat agregat dan berat air dalam campuran 1 m3 beton
Agregat Halus
Kadar air SSD : 1.83 %
Kadar air asli/alamiah : 0.004 %
Koreksi kadar air : -1.826 % (Kekurangan air)
Berat agregat halus menjadi 883.1 kg 16.4

Agregat Kasar
 Kadar air SSD : 1.75 %
Kadar air asli/alamiah : 0.016 %
Koreksi kadar air : -1.734 % (Kekurangan air)
Berat agregat kasar menjadi 799.7 kg 14.1

Air
Berat air terkoreksi menjadi 235.5 kg 30.5
205.0
14. Kebutuhan bahan per m3 beton :

Semen PCC : 476.70 kg

Agregat halus (Pasir) : 883.10 kg
Agregat kasar (Krikil) : 799.70 kg
Air : 235.50 kg 0.494
DOE

HASIL UJI MATERIAL

Berat
Berat Jenis Jenis
Asli SSD
Material

(gram/Cm
(gram/Cm3)
3)
PC 3.22
Pasir 2.53 2.57
Kerikil 6.8 3.4
Air 1000

MATERIAL Berat Jenis Asli

Berat Jenis SSD
(gram/cm³) (gram/cm³)
mpai dengan 180 mm PC 3,22
Pasir 2,53 2,57
Kerikil 6,8 3,4
ngunan Gedung Air 1000
 tabel berikut :

r Batu Pecah
as = 0,43) adalah 33,5 MPa.
 garis yang tersedia).
ngan fc' 40 Mpa prosedurnya sebagai berikut
ngga memotong garis hijau, kemudian tarik

0.6
 Rencana Campuran Beton Normal,
aka nilai slump ditetapkan sebesar 60

bebas= 2/3 W_h+ 1/3 W_k

kg/m3
 grafik baru
hnya adalah

14.1 Volume Silinder

V Tabung = πr²t
= 3.14 x (7.5)² x 30
r = 5298.75
= 0.0052988

14.2. Kebutuhan Bahan per 1 Silinder

Semen PCC : 2.5259141

Agregat Kasar : 4.6793261
Agregat Halus : 4.2374104
Air : 1.2478556
 Berat
Kadar Air Kadar Air Kategori Volume
Asli SSD Dry

(gram/C
(%) (%)
m3)

0.004 1.83 II
0.016 1.75

Kadar Air Asli

Kadar Air SSDKategori
Berat Volume Dry
(%) (%) (gram/cm³)

0,004 1,83 II
0,016 1,75
3.14 x (7.5)² x 30
cm³
m³

Diikalikam 1.2 (berat yang tertempel)

kg 3.031097 kg
kg 5.615191 kg
kg 5.084892 kg
kg 1.497427 kg