C C 28
28 G. c 0,50 atau 0,50
E E G. c
dengan : σ28 : kuat tekan beton umur 28 hari, benda uji silinder 150 x 300 mm
σc : kuat tekan semen
G : faktor granular
C : berat semen per-m3 beton
E : berat air per-m3 beton.
Faktor granular tergantung kualitas butiran agregat dan diameter maksimum butiran agregat
seperti tabel 1.
Tabel 1 : Faktor Granular Butiran
C/E
2,6
Dosage en Ciment
C en kg/m3
2,4
2,2
400+fluid
2,0
400
1,8
350
1,6
1,4 300
1,2
250
1,0
200
2 4 6 8 10 12
Slump A (cm)
C
Jumlah air (E) diperoleh dari : E
C/E
Apabila ukuran butir agregat maksimum tidak sama dengan 25 mm, maka jumlah air dikoreksi
dengan menggunakan tabel 2. Agar nilai C/E tetap, jumlah semen juga harus dikoreksi seperti
jumlah air.
Tabel 2 : Koreksi Kadar Air
Diameter maksimum
5 10 16 25 40 63 100
Agregat (mm)
Koreksi Air (%) + 15 +9 +4 0 -4 -8 - 12
y 50 D K Ks
Perhitungan Campuran :
• Karena ukuran maksimum butiran 1.2 mm, beton yang direncanakan campurannya ini
disebut Mikro Beton / beton pasir.
• Faktor granular diklasifikasikan berdasarkan kualitas butiran dan ukuran agregat
maksimum, diketahui bahwa kualitas butiran baik sekali dan ukuran agregat maksimum
1.2 mm, maka berdasarkan tabel 1 digunakan G = 0,45.
• Sehingga hubungan antara jumlah semen dan air dapat diperoleh dari persamaan
C
28 G.c . 0,5
E atau
C 28
0,5 670
0,5 3.5
E G.c 500 * 0.45
Dengan menggunakan gambar 2, hubungan C/E dan Slump (untuk slump yang kecil 100-120
mm), didapat/diambil jumlah semen per-m³ mikro beton : C = 720 kg (+ fluid)
Karena ukuran agregat maksimum 1.2 mm, sesuai tabel 2 koreksi jumlah air, maka jumlah air
dikoreksi dengan ditambah 18% ,
E =720/3.5 = 207.028 liter, menjadi :
E = 207.028 + (0.18x207.028) = 244.293
Agar nilai fas atau C/E tetap, jumlah semen juga harus dikoreksi seperti jumlah air, menjadi :
C = 720 kg.(dari grafik 2) ,menjadi :
C = 3.5 x 244.293 = 849.6 kg
Secara umum bentuk kurva distribusi butiran agregat (kurva gradasi) berupa garis cembung,
sedangkan agregat untuk beton, gabungan agregat halus dan agregat kasar haruslah berupa garis
cekung. Karena itu terlebih dahulu dicari kurva patotak (reference curve), yang sedapat mungkin
harus didekati distributiran agregat gabungan (agregat halus dan agregat kasar). Kurva patolan
berupa kurva bilinier dengan titik patah A ( x ; y ).
Mikro beton adalah beton dengan ukuran agregat maksimum 1.2 mm yang
dikelompokkan menjadi dua fraksi, yaitu :
• Pasir halus, dengan ukuran butir 0 – 0.6 mm,
• Pasir kasar, dengan ukuran butir 0.7 – 1.2 mm,
• Karena ukuran butir maksimum = 1.2 mm < 25 mm,
maka :
• `Absis : x = D/2 = 1.2/2 = 0.6
• Ordinat : y = 50-(1.2^0.5)+(-2)+0 = 46.904
Jumlah semen = 720 kg + fluid dan agregat alami dari tabel 3 didapat
K = -2 , Mhb = 2 ≠ 2,50, dari tabel 3 maka Ks = 0,Maka Koordinat titik patah ( 0.6 ;
46.905 )