Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

I.
II.

III.

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock

REFERENSI
1. Modul Perancangan Campuran Beton tinggi Metode BW Shacklock
TUJUAN
Menentukan komposisi masing-masing campuran bahan yang
diperlukan dalam merancang beton mutu tinggi fc-45.
DASAR TEORI
Merancang suatu campuran beton merupakan suatu proses
pemilihan

bahan-bahan

pembentuk

(pengisi,

perekat)

beton

dan

menentukan masing-masing kadar/jumlahnya dengan tujuan untuk


menghasilkan beton yang memenuhi persyaratan minimum, kekuatan, sifat
tahan lama dan ekonomis. Pertimbangan yang mendasar dari pembuatan
suatu beton adalah harga yang ekonomis tetapi dapat memenuhi
persyaratan pemakaian.
Syarat-syarat minimum untuk beton umumnya mengenai hal-hal sebagai
berikut :
1. Kuat tekan minimum yang diperlukan untuk suatu struktur bangunan
beton.
2. Faktor air semen (f.a.s) maksimum atau kadar semen minimum atau

untuk keadaan cuaca tertentu disyaratkan kadar udara dalam beton


minimum agar betonnya memiliki sifat tahan lama.
3. Jumlah semen maksimum untuk menghindar terjadinya retak susut
dalam keadaan cuaca terbuka yang kelembabannya relatif rendah.
4. Jumlah semen maksimum untuk menghindar terjadinya retakan akibat
pengaruh suhu tinggi.
5. Berat volume beton minimum yang biasanya disyaratkan untuk jenis
bangunan beton tertentu.

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
Ada Beberapa Metode metode di dalam menentukan atau

menghitung komposisi bahan campuran beton.


1. Beton Mutu Tinggi Dengan metode Shacklock
Cara menurut metode Shacklock dalam merancang beton mutu
tinggi dengan menggunakan pertolongan tabel dan grafik yang disusun
berdasarkan data empiris hasil penelitian. Pada cara yang telah diuraikan
sebelumnya terdapat hubungan antara kuat tekan dengan f.a.s, maka
dalam cara ini terdapat hubungan antara kuat tekan dengan nomor
petunjuk (nomor referensi).
Kuat tekan beton umumnya dipengaruhi oleh umur, bahan, dan
perawatannya.Kuat tekan beton biasanya dicamtumkan berdasarkan
syarat kuat tekan rata-rata atau sering juga disebut kuat tekan karateristik,
yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
bk = bm ( 1,64 x Sr )
bk

: Kuat tekan karateristik

bm

: Kuat tekan rata-rata

1,64

: Konstanta ( Tetapan statistik untuk 5 % kegagalan )

Sr

: Standard deviasi (Dengan jumlah benda uji minimum 20

buah)

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
Beberapa hal yang membedakan antara metode ACI mutu tinggi

dengan metode Shacklock diantaranya :


a. Untuk Metode ACI mutu tinggi:
1. Sampel Berbentuk sililnder dengan = 15 cm dan t = 30 cm.
2. Agregat dalam kondisi kering oven.
3. Volume padat beton + udara
b. Untuk metode Shacklock:
1. Sampel berbentuk kubus dengan ukuran (15x15x15) cm.
2. Agregat dalam kondisi SSD.
3. Volume padat dan tanpa udara.
IV.

PROSEDUR PERANCANGAN
Prosedur pelaksanaan campuran beton mutu tinggi dengan
menggunakan metode Shacklock, dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Tentukan Kekuatan Tekan Beton (Kekuatan Spesifik)
Umumnya didapatkan dari data perencanaan struktur beton dengan
umur 28 hari. Maka pada perencanaan ini didapatkan fc = 45 Mpa.
b. Mengestimasi Kekuatan Tekan Rata-Rata yang akan Dicap
Digunakan persamaan : fcr = fc + 1.64 Sd
c. Tentukan Jenis Agregat Yang Digunakan
Pada perancangan dengan metode ini, agregat kasar yang digunakan
yaitu batu pecah biasa (agregat irregular).
d. Tentukan Jenis Semen Portland Yang Digunakan
Pada perancangan dengan metode ini, jenis semen Portland yang
digunakan yaitu semen Portland type I tipe Tiga Roda.
e. Tentukan Ukuran Agregat Maksimum
Pada perancangan dengan metode ini, agregat kasar maksimum
disarankan sebesar 20 mm.

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
f. Estimasi Faktor Air Semen (W/C atau F.A.S)
Menentukan nomor referensi
Berdasarkan kekuatan tekan rata-rata, jenis agregat (batu pecah
biasa), umur beton (28 hari), serta type semen Portland yang
digunakan (semen portland type I) berdasarkan gambar 1a.

Gambar 1a.Hubungan antara kuat tekan beton dan nomor referensi untuk
beton yang menggunakan semen Portland type I dan agregat batu pecah
biasa

Perkiraan Estimasi FAS atau W/C


Berdasarkan nomor referensi yang didapat, maka faktor air semennya
(fas) atau W/C (menggunakan tabel 3b).

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock

Gambat 3b. Hubungan antara fas (W/C) dan nomor referensi untuk beton yang
menggunakan maksimum butir agregat 20mm dengan berbagai derajat kelecakan
(workability)

g. Tentukan Perbandingan Agregat terhadap semen (A/C)


Diketahui semen portland type 1, jenis agregat batu pecah biasa,
ukuran butir

20 mm (19 mm), derajat kelecakan .. (......), dan

W/C=....., sehingga kita dapat menentukan perbandingan agregat


terhadap semen (A/C) dengan menggunakan tabel 1
Tabel 1.a. Perbandingan agregat terhadap semen (A/C) yang diperlukan untuk
mendapatkan derajat kelecakan (workability) dengan fas yang berbeda-beda,untuk
beton yang menggunakan semen portland type I.

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
h. Tentukan berat Semen Portland,Agregat dan Air.
Tentukan perbandingan bahan padat untuk 1 m3 beton
Diketahui:
Bj air (1 kg/cm3), Bj semen (..... kg/cm3)
Bj Agregat gabungan = .... kg/cm3
W
C
A

1000
BjAir BjSemen BjAgregat

i. Menghitung Berat Bahan Setelah Dikoreksi Kadar Air


Lapangan
Koreksi Kadar Air
Koreksi Air(%)

Agregat

Penyerapan

Lapangan(%)

Selisih(%)

Agregat halus
Agregat kasar

j. Berat Bahan Setelah Dikoreksi Terhadap Kadar Air


= ..... kg/mc

Semen
Air

= ..... kg/m3

Agregat halus

= ..... kg/m3

Agregat kasar

= ..... kg/m3

Catatan :

Bila ingin diperoleh kelecakan (workability) yang baik,


maka dalam rancangan beton dapat menggunakan
admixture jenis plasticizer atau superplasticizer.

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

V.

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
Data Dan Perhitungan
5.1

Data

1) Semen dengan berat jenis = 2.92


2) Berat jenis agregat gabungan
Bj SSD Agregat Kasar = 2.57
Bj SSD Agregat Halus = 2.51
Proporsi Agregat Kasar = 75%
Proporsi Agregat Halus = 25%
(Berat Jenis SSD Agregat kasar x proporsi Agregat Kasar) + (Berat
Jenis Agregat Halus x proporsi Agregat Halus)
(2,57 x75%) + (2.51 x25 %) =2.55
Tabel dan grafik proporsi agregat kasar dan agregat halus
Proporsi Gabungan

Halus:

42,00%

Kasar:

58,00%

% Lolos Kumulatif

Ukuran
Ayakan

Agg.Halus

Agg.Kasar

(mm)

(100%)

(100%)

Gabungan
(hls+ksr)

Spek. Road Note 4 (maksimum 40mm)


1

50,00

100

100

100,00

100

100

100

100

37,50

100

100

100,00

100

100

100

100

20,00

98,72

97,6

98,07

50

58

67

75

10,00

87,92

12,91

44,41

36

44

52

60

5,00

74,79

2,6

32,92

24

32

40

47

2,36

58,14

1,4

25,23

18

25

31

38

1,18

43,43

0,86

18,74

12

17

24

30

0,60

28,19

0,67

12,23

12

17

23

0,30

15,31

0,5

6,72

11

15

0,15

7,39

0,39

3,33

0,00

5,62

6,49

6,03

5,55

5,08

0,075
FM

3,95

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

6,84

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

100
90

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
KURVA GRADASI AGREGAT GABUNGAN
(MAKSIMUM BUTIR 40 MM)

80
70
60

LOLOS

50
40
30
20
10
0

<0,

0,

0,3

0,

1,

2,3

5,0

10,

20,

37,

UKURAN AYAKAN (MM), DALAM SKALA

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

: Pengujian Campuran Beton

Pokok

: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

Materi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
3.

Agregat Kasar = 75%


Agregat Halus = 25%

4.
5.

Fc
= 45 Mpa
Semen Portland type I merk 3 roda

5.2

Perhitungan
Tentukan Kekuatan Tekan Karakteristik
(fc= 45 Mpa)
Mengestimasi Kekuatan Tekan Rata-Rata yang akan Dicapai
45 + (1.64 x 6) =54.84 55
Tentukan Jenis Agregat Yang Digunakan
Agregat jenis batu pecah biasa
Tentukan Jenis Semen yang Digunakan
Semen Portland Type I Tiga Roda
Tentukan Ukuran Agregat Maksimum
Ukuran Maksimum Agregat 20 mm
Estimasi Faktor Air Semen (W/C atau F.A.S)

Menentukan nomor referensi


Berdasarkan gambar 1a, untuk seman Portland type I dan umur
beton 28 hari dengan kekuatan tekan 55 Mpa diperoleh nomor
referensi 23.33~24

Perkiraan Estimasi FAS atau W/C


Dengan no referensi 23.33~24, maka faktor air semennya (fas)
atau W/C sebesar 0.342 (menggunakan tabel 3b). Sedangkan
tingkat kelecakannya adalah sangat rendah (Very Low).

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
Tentukan Perbandingan Agregat terhadap Semen (A/C)
Berdasarkan tabel 1.a = 3.05. jadi A= 3.05 C

Tentukan berat Semen Portland, Agregat, dan Air.


Tentukan perbandingan bahan padat untuk 1 m3 beton
Diketahui :
Bj air (1 kg/cm3), Bj semen (2.92 kg/cm3)
Bj Agregat gabungan = 2.55 kg/cm3
W
C
A

1000
BjAir BjSemen BjAgregat
C
3.05C
0.342 C
+
+
= 1000
1
2.92
2.55

1.88C = 1000
C = 531.91
C syarat = 550 kg/m3
C aktual = 531.91 kg/m3
Sehingga didapat:
W (air)
= 0.342 x C = 0.342 x 531.91 = 181.91 kg
A(Agregat) = 3.05 x C = 3.05 x 531.91 = 1622.32 kg
A(Agregat Halus) = 25% x A = 25% x 1622.32 = 405.58 kg
A(Agregat Kasar) = 75% x A = 75% x 1622.32 = 1216.74 kg
Menghitung Berat Bahan Setelah Dikoreksi Kadar Air Lapangan
Data

Kadar air di Lapangan


Agregat Kasar
Sampel I
Berat Basah I = 2001.5 gr
Berat Kering Oven I = 1964 gr
Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

10

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock

Penyerapan di lapangan sampel I =

2001 .5 1964
x100 % 1.909 %
1964

Sampel II
Berat Basah II = 2000.7 gr
Berat Kering Oven II = 1862.4 gr
Penyerapan di lapangan sampel II =

2000 .7 1862 .4
x100 % 7.42%
1862 .4

Penyerapan dilapangan rata-rata = 7.49 %


Maka:
Agregat kasar = 1.86 %
Agregat halus

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

= 7.49 %

11

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock
Koreksi Kadar Air
Koreksi Air(%)

Agregat

Penyerapan

Lapangan(%)

Selisih(%)

Agregat halus

4.95

7.49

2.54

Agregat kasar

2.79

1.86

0.93

5.3 Berat Bahan Setelah Dikoreksi Terhadap Kadar Air


a. Proporsi bahan beton untuk 1m3beton dengan fc 45
Semen
= 531.91 kg/mc
Air

= 181.91 - [(2.54/100) x 405.58] + [(0.93)/100) x 1216.74]


= 182.92 kg/m3

Agregat halus = 405.58 + [(2.54/100) x 405.58] = 415.88 kg/m3


Agregat kasar = 1216.74 - [(0.93/100) x1216.74] = 1205.42 kg/m3
b. Proporsi bahan beton untuk 1 x pengadukan
Semen = 50 kg
Air = 182.92 / (531.91 / 50) = 17.19 kg
Agregat halus = 415.88 / (531.91 / 50) = 39.01 kg
Agregat kasar = 1205.42 / (531.91 / 50) = 113.31 kg

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

12

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock

V.

Kesimpulan

Proporsi bahan-bahan beton fc 45 Mpa


Berat bahan bahan beton (kg)
Jenis
Agregat dalam

Agregat setelah

kondisi SSD

dikoreksi kadar air

untuk 1 M 3

lapangan untuk 1 M3

Air

181.91

182.92

17.19

Semen

531.91

531.91

50

405.58

415.88

bahan

Agregat
halus

semen = 50 kg)

39.01

Agregat
kasar

1 x pengadukan (1 zak

1216.74

1205.42
113.31

Diperiksa

(Ir.Jul Endawati, MT.)


195707031983032001

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

Dikerjakan

(Luthfi Septiandy)
111134020

13

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

14

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok
Materi

: Pengujian Campuran Beton


: Perancangan Campuran Beton Mutu Tinggi

No. Uji

: 15

Metode BW shacklock

Rekayasa Beton
Kelompok II 2-D4 TPJJ

15

Anda mungkin juga menyukai