I. MAKSUD :
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian ukuran butir (gradasi) dari
tanah yang lewat saringan no. 10.
II. ALAT :
1. Hidrometer dengan skala konsentrasi (5 60 gram per liter) atau untuk
pembacaan berat jenis campuran (0,995 1,038) gr/cm3.
2. Tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml, dengan diameter 6,5 cm.
3. Termometer 0 50 oC ketelitian 0,1oC.
4. Pengaduk mekanis dan mangkuk dispresi (mechanical stire).
5. Saringan no. 10; 20; 40; 60; 80; 100; 140; dan 200.
6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
7. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (1105)oC.
8. Cawan porselen (mortar) dan pestel (penggerus) berkepala karet atau dibungkus
karet.
9. Stop watch.
2. Jenis tanah yang mengandung batu, atau mengandung banyak butiran yang lebih
kasar dari saringan no. 10. Untuk benda uji jenis ini perlu mengeringkan contoh
tanah di udara terbuka sampai bisa disaring dengan saringan no. 10. Ambil benda
uji yang lewat saringan no. 10.
3. Air destliasi.
4. Bahan dispersi (reagent), dapat berupa water glass (sodium silikat = Na2SiO3)
atau Calgon (sodium hexameta phospate = NaPO3).
IV. PELAKSANAAN :
1. Taruh contoh tanah dalam tabung gelas (beaker kapasitas 250 cc). Tuangkan
sebanyak 125 cc larutan + reagent yang telah disiapkan (lihat catatan no.1).
Campur dan aduk sampai seluruh tanah tercampur dengan air. Biarkan tanah
terendam selama 16 jam.
2. Tuangkan campuran tersebut dalam mangkuk pengaduk. Jangan ada butir yang
tertinggal atau hilang dengan membilas dengan air (air destilasi) dan tuangkan air
bilasan ke alat. Bila perlu tambah air, sehingga volumenya sekitar lebih dari
separuh penuh. Putarlah alat pengaduk selama lebih dari 1 menit.
3. Kemudian segera pindahkan suspensi ke gelas silinder pengendap. Jangan ada
tanah tertinggal dengan membilas dan menuangkan air bilasan ke silinder.
Tambahkan air destilasi sehingga volumenya mencapai 1000 cm3.
4. Di samping silinder isi suspensi tersebut, sediakan gelas silinder kedua yang diisi
hanya dengan air destilasi ditambah reagent sehingga berupa larutan yang
keduanya sama seperti yang dipakai pada silinder pertama. Apungkan hidrometer
dalam silinder kedua ini selama percobaan dilaksanakan.
5. Tutup gelas isi supensi dengan tutup karet (atau dengan telapak tangan). Gojok
suspensi dengan membolak-balik gelas ke atas dan ke bawah selama 1 menit,
sehingga butir-butir tanah melayang merata dalam air. Gerakan membolak-balik
gelas ini harus sekitar 60 kali.
Langsung letakkan silinder berdiri di atas meja dan bersamaan dengan berdirinya
silinder, jalankan stop watch dan merupakan waktu permulaan pengendapan
T=0.
V. HITUNGAN
A. Berat benda uji
1. Hitung berat kering seluruh contoh tanah yang dipelukan
Bo
W
1
dimana : Bo = berat basah contoh tanah
= kadar air tanah
2. Hitung berat bagian tanah lewat saringan no. 200
B2 = W B1
dimana : B1 = berat tanah tertahan saringan no. 200
B. Analisa bagian butir lewat saringan no. 200
1. Hitung ukuran butir terbesar D (mm), yang ada dalam suspensi pada kedalaman
efektif L (cm) untuk setiap saat pembacaan T (menit) dengan rumus :
L
DK
T
dimana:
K= Konstanta yang besarnyadipengaruh oleh temperatur suspensi dan berat
jenis butir. Harga K dapat dicari pada daftar 3.
L = Kedalaman efektif, dimana berat jenis suspensi diukur oleh hidrometer,
yang nilainya ditentukan oleh jenis hidrometer yang dipakai dan
pembacaan hidrometer R1. Harga L (cm) dapat dicari pada daftar 2.
T = Saat pembacaan dalam menit.
2. Hitung persentase berat P dari butir yang lebih kecil dari D terhadap berat kering
seluruh tanah yang diperiksa dengan rumus sebagai berikut :
- jika digunakan hidroketer 151 H.
100.000 G
P( x ) (R 1)
W G 1
- jika digunakan hidrometer 152 H.
Rxa
P x 100
W
dimana :
R = pembacaan hidrometer terkoreksi
= R1 R2
G = berat jenis tanah
a = angka koreksi untuk Hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir.
Harga a dapat dicari pada daftar 1.
D. Grafik
Gambarlah gabungan dari hasil analisa pada B dan C tersebut diatas dalam grafik, yang
menunjukkan hubungan antara ukuran butir dalam mm (sebagai absis dengan skala
logaritma) dan persentase lebih kecil (sebagai ordinat).
CATATAN :
1. Bahan dispersi (reagent) yang umum digunakan adalah :
- Water glass (sodium silikat, Na2SiO3).
Jumlah yang digunakan pada percobaan adalah sekitar 1 sampai 1,5 cc 40 o
Baume sodium silikat.
- Calgon (sodium hexa metaphosphita, NaPO3) yang digunakan sekitar 20 cc
larutan 2 %. Calgon digunakan pada tanah yang bersifat basa (PH > 7).
- Daftar 2 terlampir untuk menentukan kedalaman efektif, hanya berlaku untuk
hidrometer ASTM 151 H dan 152 H dan menggunakan silinder gelas ukur
dengan luas penampang 27,8 cm2 (diameter 5,95 cm). Pembacaan yang
digunakan adalah pembacaan setelah dikoreksi meniskus.
Apabila digunakan hidrometer jenis lain dan gelas silinder dengan ukuran lain,
maka perlu dilaksanakan kalibrasi dan dibuatkan daftar tersendiri.
ANALISA SARINGAN
AGREGAT HALUS DAN KASAR
(ASTM D 422-63)
I. MAKSUD :
Maksud percobaan adalah untuk menentukan distribusi ukuran butir-butir untuk tanah
yang mengandung butir-butir yang terrtahan saringan no. 10.
II. ALAT :
1. Saringan kasar untuk butir-butir kerikil, yang terdiri atas saringan dengan ukuran
Ukuran maksimum 3,5 Ukuran maksimum 1
Ukuran maksimum 3 Ukuran maksimum 3/4
Ukuran maksimum 2,5 Ukuran maksimum 1/2
Ukuran maksimum 2 Ukuran maksimum 3/8
Ukuran maksimum 1,5
2. Alat sama dengan percobaan 6A.
IV. PELAKSANAAN :
1. Benda uji bagian lewat saringan no 10. (sebesar W1 gram).
Kerjakan penentuan distribusi ukuran butir dengan cara tersebut pada bab III
pada percobaan 6A, yang meliputi pemeriksaan hidrometer dan pekerjaan
saringan bagian yang tertahan saringan no. 200.
2. Benda uji bagian yang tertahan saringan no. 10 (sebanyak W2 gram).
a. Saringlah bagian ini dengan susunan saringan kasar yang terdiri atas 7
saringan + tutup seperti tersebut pada bab II no. 1
b. Timbang dan catat berat masing-masing bagia yang tertahan tiap-tipa
saringan dan diatas tutup bawah.
Periksalah bahwa seharusnya jumlah berat dari masing-masing bagian tersebut
sama atau dekat dengan sebelum disaring.
V. HITUNGAN :
A. Berat benda uji
1. Hitung berat kering seluruh contoh tanah yang diperiksa
Wo'
Wo
1
dimana : Wo' berat seluruh contoh yang masih mengandung air.
kadar air tanah.
2. Hitung berat kering seluruh bagian contoh tanah lewat saringan no. 10 yang
terdapat pada seluruh contoh yang diperiksa.
W1 '
W1
1
dimana : W1 ' berat benda uji yang masih mengandung air
3. Hitung berat kering seluruh bagian contoh tanah lewat saringan no. 10 yang
terdapat pada seluruh contoh yang diperiksa.
W1a = Wo - W2
Dimana : W2 = berat kering bagian contoh tanah tertahan saringan no. 10.
D. Grafik
Gabungan dari hasil analisa pada B dan C buat diatas dibuat dalam grafik, yang
menunjukkan hubungan antara ukuran butir dalam mm (sebagai absis dengan skala
logaritma) dan persentase lebih kecil (sebagai ordinat).
Daftar 1: Faktor koreksi a, untuk Hidrometer 152 H terhadap berat jenis butir tanah.
Daftar 2 : harga kedalaman efektif L, yang ditentukan oleh macam hidrometer, ukuran
silinder pengendapan.
Untuk Hidrometer 151 H :
Pembacaan hidrometer
( R1 + koreksi meniskus)
0 16,3
1 16,1 31 11,2
2 16,0 32 11,1
3 15,8 33 10,9
4 15,6 34 10,7
5 15,5 35 10,6
6 15,3 36 10,4
7 15,2 37 10,2
8 15,0 38 10,1
9 14,8 39 9,9
10 14,7 40 9,7
11 14,5 41 9,6
12 14,3 42 9,4
13 14,2 43 9,2
14 14,0 44 9,1
15 13,8 45 8,9
16 13,7 46 8,8
17 13,5 47 8,6
18 13,3 48 8,4
19 13,2 49 8,3
20 13,0 50 8,1
21 12,9 51 7,9
22 12,7 52 7,8
23 12,5 53 7,6
24 12,4 54 7,4
25 12,2 55 7,3
26 12,0 56 7,1
27 11,9 57 7,0
28 11,7 58 6,8
29 11,5 59 6,6
30 11,4 60 6,5
Hasil Pengamatan
No.20
No.40
No.60
No.10
= Mechanical analysis
No.4
= Hydrometer analysis
100
100 0
90
90 10
80
80 20
70
Percent Finer, %
70 30
60
60 Clay 40
50
50 Silty 50
40
CLAY % clay SILT %
Sandy
40 clay
60
Clay loam Silty clay
30 loam
30 Sandy clay
70
20 20 loam
Loam 80
10 Sandy loam Silty loam
10 Loamy
90
Silt
0 Sand sand
0 100
10 1 0.1 0.01 0.001 0.0001 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Grain Diameter, mm SAND %
4.76 2.0 0.42 0.075 0.005
Krikil Pasir Lempung
Kasar sedang halus Lanau
Hari/Tanggal Praktikum :
No. Kelompok :
Nama Praktikan : No. Mahasiswa:
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Asisten/Laboran Mahasiswa