Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2 Spt (standart penetration test)

2.2.1 Tujuan

untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras serta sifat daya dukung
setiap kedalaman. Memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di
lapangan dengan SPT. Parameter tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap
penetrasi konus, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi lapisan tanah.

2.2.2 Dasar teori

Pengujian penetrasi standar (SPT) adalah penyelidikan tanah dengan uji


dinamis yang berasal dari Amerika Serikat. Uji penetrasi standar ini
dikembangkan pada tahun 1927 , merupakan sarana yang paling populer dan
ekonomis untuk memperoleh informasi jenis dan kekuatan tanah dari suatu
lapisan bawah permukaan tanah. Yang diperkirakan antara 80 sampai dengan 90
persen dari rancang pondasi konvensional di Amerika dibuat dengan SPT. Dan
telah dibakukan sebagai ASTM D 1586 sejak tahun 1958 dan sampai dengan
sekarang telah mengalami revisi-revisi secara berkala untuk memperoleh
kesempurnaan.
Standard penetration test atau lebih dikenal dengan singkatan SPT adalah
salah satu jenis pengujian tanah yang sering digunakan untuk mengetahui daya
dukung tanah selain CPT. SPT merupakan metoda pengujian di lapangan dengan
memasukkan , memancangkan sebuah Split Spoon Sampler tabung pengambilan
contoh tanah yang dapat dibuka dalam arah memanjang dengan diameter 50 mm
dan panjang 500 mm. Split spoon sampler dimasukkan dipancangkan ke dalam
tanah pada bagian dasar dari sebuah lobang bor. Metoda SPT adalah metoda
pemancangan batang yang memiliki ujung pemancangan ke dalam tanah dengan
menggunakan pukulan palu dan mengukur jumlah pukulan perkedalaman
penetrasi.
Standart Penetration Test (SPT) dilakukan untuk mengestimasi nilai
kerapatan relatif butiran granular, seperti pasir dan kerikil yang hampir tidak
mungkin diperoleh sampel yang tidak terganggu dari lapisan tanah yang diuji.
Untuk melakukan pengujian SPT dibutuhkan sebuah alat utama yang disebut

Arjuna karyenri – M1C116015 1


Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Standard Split Barrel Sampler atau tabung belah standar.Alat ini dimasukkan ke
dalam Bore Hole setelah dibor terlebih dahulu dengan alat bor. Alat ini diturunkan
bersama-sama pipa bor dan diturunkan hingga ujungnya menumpu ke tanah dasar.
Setelah menumpu alat ini kemudian dipukul (dengan alat pemukul yang beratnya
63,5 kg) dari atas.
Parameter kekuatan tanah yang dapat disimpulkan adalah perkiraan,
namun dapat memberikan panduan yang berguna dalam kondisi tanah dimana
tidak memungkinkan untuk mendapatkan sampel sumur bor dengan kualitas yang
memadai seperti kerikil, pasir, lumpur, tanah liat yang mengandung pasir atau
kerikil dan batuan lemah. Dalam kondisi dimana sampel yang tidak terganggu,
misalnya lempung yang sangat silty atau sangat berpasir, atau tanah liat keras,
seringkali menguntungkan untuk alternatif sampling dengan uji penetrasi standar
untuk memeriksa kekuatannya.
Teknik pemboran yang baik merupakan salah satu prasyarat untuk
mendapatkan hasil uji SPT yang baik. Teknik pemboran yang umum digunakan
adalah teknik bor bilas (wash boring), teknik bor inti (core drilling) dan bor ulir
(auger boring). Peralatan yang digunakan pada masing-masing teknik pemboran
harus mampu menghasilkan lubang bor yang bersih untuk memastikan bahwa uji
SPT dilakukan pada tanah yang relatif tidak terganggu Bila digunakan teknik bor
bilas maka mata bor yang digunakan harus mempunyai jalan air melalui samping
mata bor dan bukan melalui ujung mata bor.
SPT Merupakan singkatan dari standard penetration test, merupakan salah
satu uji tanah yang paling sering dilakukan, dilakukan dengan menjatuhkan
batangan besi (pemukul) ke bor yang ada di dalam tanah, dan menghitung jumlah
pukulan yang diperlukan untuk memperdalam lubang bor sedalam 15 cm.
Semakin banyak pukulan yang diperlukan, semakin keras tanah yang sedang
diteliti, dan dapat disimpulkan juga semakin besar phi ataupun kohesi dari tanah
tersebut
Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut setebal
6 in (150 mm) untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat sebagai
dudukan, sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap kedua dan ketiga

Arjuna karyenri – M1C116015 2


Laporan Praktikum Mekanika Tanah

dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan


dalam pukulan /0,3 m atau pukulan per foot(ft)). Uji SPT dilakukan pada setiap
2m pengeboran dan dihentikan pada saat uji SPT N diatas 60 N berturut turut
sebanyak 3 kali. Sewaktu melakukan pengeboran inti, jika kedalaman pengeboran
telah mencapai lapisan tanah yang akan diuji, mata bor dilepas dan diganti dengan
alat yang disebut tabung belah standar (Standar Split barrel sampler). Setelah
tabung ini dipasang, bersama-sama dengan pipa bor, alat diturunkan sampai
ujungnya menumpu lapisan tanah dasar, dan kemudian dipukul dari atas.
Ada beberapa Faktor penyebab SPT (Standart Penetration Test) perlu di
standarisasikan adalah karena:
1. Dengan menggunakan hammer yang berbeda, ternyata mentrasfer energi yang
berbeda
2. Dengan tipe panjang tabung (rod) yang berbeda, akan menyebabkan pengaruh
energi yang ditrasfer ke batang juga berbeda
3. Dengan tinggi jatuh yang berbeda maka akan mepengaruhi besarnya energi
hammer yang ditransfer ke batang.
4. Tali yang lapuk menurangi kelancaran terjadinya tinggi jatuh bebas
5. Penggunaan tali hammer yang berbeda mempengaruhi perlawanan SPT

Pengujian standart penetration test ini digunakan untuk memulihkan


sampel yang sangat terganggu, yang tidak sesuai untuk pengujian yang mengukur
sifat struktur tanah itu, seperti karakteristik kerapatan, kekuatan, dan konsolidasi.
Jika sampel ditemukan terganggu secara tidak dapat diterima, mungkin perlu
menggunakan metode yang berbeda untuk mengukur kekuatan seperti uji
lempeng.
Bila pengujian dilakukan di tanah granular di bawah permukaan air tanah,
tanah bisa menjadi longgar. Untuk mengatasi keterbatasan ini, pengujian ini
sering dijalankan dengan sampel yang lebih besar dengan bentuk ujung yang
sedikit berbeda, sehingga gangguan sampel diminimalkan, dan pengujian sifat
struktural sangat berarti untuk semua kecuali tanah lunak.

Arjuna karyenri – M1C116015 3


Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.2.3 Peralatan
Terdapat beberapa peralatan yang digunakan pada saat melakukan
pengujian SPT sebagai berikut:
1. Batang atau stang bor (driil rod)
2. Tabung sampel belah (split barrel), dengan diameter luar ± 50 mm dan
diameter dalam ± 38 mm, serta panjang 46 mm:76 cm
3. Penumbuk (hammer) dengan berat 63,5 kg
4. Sistem penumbuk (drive rod guide assembly) terdiri atas batang peluncur dan
landasan penumbuk (drive head ), tinggi jatuh bebas 76 cm
5. Kaki tiga (tripod), katrol, dan tali tambang
2.2.1 Prosedur Percobaan
Dari percobaan ini terdapat prosedur – prosedur yang dilakukan pada
pengujian ini sebagai berikut:
1. Membuat lubang galian menggunakan batang atau stang bor
2. Lakukan pengujian pada setiap perubahan lapisan tanah atau pada interval
sekitar 1,50 m s.d 2,00 m sesuai dengan keperluan
3. Tarik tali pengikat palu (hammer) pada tanda yang telah dibuat sebelumnya
4. Lepaskan tali pengikat palu secara sehingga jatuh bebas menimpa penahan
5. Ulangi prosedur 3 dan 4 berkali-kali mencapai penetrasi 15 cm
6. Hitunglah jumlah pukulan atau tumbukan (N) pada penetrasi 15 cm yang
pertama
7. Ulangi langkah 3, 4, 5, dan 6 sampai pada penetrasi 15 cm yang kedua dan
ketiga
8. Catatlah jumlah pukulan (N) pada setiap penetrasi 15 cm
a) 15 cm pertama (N1) dicatat
b) 15 cm kedua (N2) dicatat
c) 15 cm ketiga (N3) dicatat
9. Menghitung jumlah pukulan N2 + N3, N1tidak dihitung karena masih kotor
bekas pengeboran
10. Penumbukan dihentikan bila telah mencapai salah satu keadaan berikut:

Arjuna karyenri – M1C116015 4


Laporan Praktikum Mekanika Tanah

a) Jumlah tumbukan telah mencapai 50 kali pada salah satu dari 3 (tiga)
kedalaman penetrasi 15 cm yang disyaratkan
b) Total jumlah penumbukan sudah mencapai 100 kali
c) Tidak terdapat penurunan yang berarti untuk penumbukan terakhir
berturut-turut
11. Catat jumlah pukulan pada setiap penetrasi 5 cm untuk jenis tanah batuan

2.2.5 Pengolahan data


2.2.6 Analisa dan kesimpulan
2.2.6.1 Data form
2.2.6.2 Grafik
2.2.6.3 Analisa
Dalam pelaksanaan praktikum terhadap pengujian SPT (Standart
Penetration Test) dilakukan pada daerah atau permukaan tanah yang datar dengan
menggunakan alat berupa stang bor yang dimasukkan kedalam tanah dengan cara
ditumbuk menggunakan system penumbuk berupa batang peluncur, dan landasan
penumbuk, yang diangkat menggunakan katrol yang dikaitkan pada tripod.
Percobaan yang dilakukan ini untuk mendapatkan jumlah pukulan pada
setiap penetrasi 15 cm pertama hingga penetrasi 15 cm ketiga, yang diperoleh
yaitu kedalaman pengeboran, serta elevasi muka air tanah.

2.2.6.4 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bawah pada kedalaman 3,30 m hingga 3,90 m
2.2.6.5 Gambar alat

Arjuna karyenri – M1C116015 5

Anda mungkin juga menyukai