Anda di halaman 1dari 20

STANDARD

PENETRATION TEST
(SPT)
Asal :
• Amerika Serikat.

Latar Belakang :
• Karena sulit memperoleh sampel tanah yang tidak terusik
(undisturbed) pada tanah granuler.
Standar :

SNI 4153:2008 “Standar Cara Uji Penetrasi Lapangan


dengan SPT”.
(mengacu pada ASTM D 1586-84 “Standard penetration
test and split barrel sampling of soils”).
Definisi :

• SPT adalah pengujian yang dilakukan bersamaan dengan pengeboran


berupa uji pemukulan tabung belah dinding tebal / split spoon sampler
ke dalam tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk
memasukkan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft) vertikal.
Tujuan Pengujian :
▪ Menentukan tahanan tanah pada dasar lubang bor terhadap penetrasi dinamis
dari tabung belah (atau konus padat)
▪ Mengetahui kedalaman lapisan tanah keras dan daya dukung setiap kedalaman.
▪ Mengestimasi kerapatan relatif, besarnya penurunan dan nilai kuat geser tanah (c
dan ).
▪ Pengambilan sampel tanah terganggu dengan teknik penumbukan, untuk tujuan
identifikasi tanah
Alat :

1. Pemukul/palu/hammer dengan berat 63,5 kg (0,623 kN), yang


dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 76,2 cm (30
inchi).

Ada 3 jenis alat pemukul yang digunakan di berbagai negara,


yaitu tipe donut hummer, safety hummer & automatic
hammer.
Alat :
2. Tabung belah standard (standard split-barrel spoon sampler)
dengan  luar = 51 mm, panjang > 60 cm.

b. Jenis penahan contoh tanah yang


dipasang di dalam sepatu tabung belah.
a. Ukuran tabung belah standar menurut ASTM D 1586.
Rangkaian alat uji SPT
Cara kerja :

1. Membuat lubang bor hingga ke kedalaman uji SPT akan dilakukan.


2. Jika kedalaman pengeboran sudah mencapai lapisan tanah yang
diuji, mata bor dilepas dan diganti dengan tabung belah standar.
3. Setelah tabung dipasang, bersama-sama dengan pipa bor alat
diturunkan sampai ujungnya menumpu pada dasar lubang bor, dan
kemudian dipukul dari atas.
Lanjutan..
4. Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, masing-masing sedalam
15,24 cm (6 inch).
– Tahap pertama : tabung belah dipukul hingga sedalam 15 cm. Tahap
pertama ini sebagai dudukan.
– Dilanjutkan tahap kedua dan ketiga : berupa pemukulan hingga tabung
belah standar masuk sedalam 30,48 cm (12 inchi) berikutnya.
– jumlah pukulan untuk penetrasi tabung belah sedalam 30,48 cm (12
inch) didefinisikan sebagai nilai N (N number or N value) atau
perlawanan SPT dengan satuan pukulan per kaki (blows per foot) atau
pukulan /0,3 m.
Lanjutan..
5. Setelah percobaan selesai, tabung belah dikeluarkan dari lubang
bor dan dibuka untuk mengambil contoh tanah yang tertahan di
dalamnya.
Contoh ini dapat dipakai untuk uji kadar air dan ukuran butir (uji
klasifikasi tanah), tetapi kurang sesuai untuk pengujian lain, karena
diameter tabung belah yang kecil dan cara memasukkan yang
memakai pukulan, sehingga tidak menjamin sampel yang diambil
cukup asli.
Lanjutan..
6. Uji ini memerlukan lubang bor dan dilaksanakan sambil pengeboran
diteruskan. Jarak antara pengujian umumnya 1 m.
7. Uji ini paling sering dilakukan pada tanah pasir, tetapi bisa juga
digunakan pada tanah lempung. Jika pada tanah pasir perlu dipakai
casing supaya lubang bor tidak runtuh.
8. Pengujian dihentikan jika diperlukan > 50 pukulan untuk setiap
penambahan kedalaman tabung belah 15 cm. Kemudian pengujian
dilanjutkan hingga mencapai minimum 6 meter di bawahnya.
Pelaksanaan Uji SPT
Pelaksanaan Uji SPT
Skema urutan SPT.
Kelebihan pengujian SPT

1. Sederhana (peralatannya).
2. Bisa disertai sampling (untuk identifikasi tanah secara visual).
3. Tidak mahal.
4. Nilai N SPT dapat digunakan untuk mendapatkan parameter
tanah secara kualitatif melalui korelasi empiris.
Kekurangan pengujian SPT

1. Tidak diperoleh profil kekuatan tanah secara menerus.


2. Karena peralatannya sedehana, hasil pengujian dipengaruhi
ketelitian dalam pelaksanaan pengujian.
3. Hasil pengujian dipengaruhi oleh diameter lubang bor.

Anda mungkin juga menyukai