Uji penetrasi standar (SPT) adalah penyelidikan tanah dengan uji dinamis yang
berasal dari Amerika Serikat. SPT adalah metoda pengujian di lapangan dengan
memasukkan (memancangkan) sebuah Split Spoon Sampler (tabung pengambilan
contoh tanah yang dapat dibuka dalam arah memanjang) dengan diameter 50 mm
dan panjang 500 mm. Split spoon sampler dimasukkan (dipancangkan) ke dalam
tanah pada bagian dasar dari sebuah lobang bor. Metoda SPT adalah metoda
pemancangan batang (yang memiliki ujung pemancangan) ke dalam tanah dengan
menggunakan pukulan palu dan mengukur jumlah pukulan perkedalaman
penetrasi.
Tujuan percobaan Alat dinamis (uji SPT) yang berasal dari Amerika Serikat adalah
untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras serta sifat daya dukung setiap
kedalaman.
UJI PENETRASI STANDAR (Standard Penetration Test)
Uji penetrasi standar ini dikembangkan pada tahun 1927 dan merupakan
sarana yang paling populer dan ekonomis untuk memperoleh informasi jenis
dan kekuatan tanah dari suatu lapisan bawah permukaan tanah. Yang
diperkirakan antara 80 sampai dengan 90 persen dari rancang pondasi
konvensional di Amerika dibuat dengan SPT. Dan telah dibakukan sebagai
ASTM D 1586 sejak tahun 1958 dan sampai dengan sekarang telah
mengalami revisi-revisi secara berkala untuk memperoleh kesempurnaan.
Pengujian ini terdiri dari :
1. Alat pengambilan contoh tanah dengan kedalaman mulai 18 inchi (460
mm).
2. Perhitngan jumlah pukulan untuk memasukan tabung sedalam 12 inchi
(305 mm) dan terakhir untuk memperoleh nilai N.
3. Palu pendorong dengan berat sebesar 63,5 kg (140 lbs) dengan
ketinggian jatu bebas 760 mm ( 30 inchi).
Untuk lapisan permukaan yang terdiri dari lapisan lempung, lanau atau pasir
dapat dimulai dengan bor spiral dari common auger dengan diameter 1 7/8,
close auger dengan diameter 2 yang dilaksanakan dengan cara
pengeboran sistem kering. Dari hasil pengalaman pengeboran lebih baik
dengan menggunakan common auger dengan diameter 1 7/8 , yang
dilakukan untuk setiap 40 cm sampai kedalaman 2 m atau 3 m. Kemudian
diadakan pencucian (washing) sampai kedalaman tersebut dengan maksud
untuk melebarkan lubang bekas bor untuk persiapan pemasangan mata bor
yang lebih besar dan pipa pelindung dinding (cashing).
Sedangkan untuk lapisan permukaan tanah yang terdiri dari campuran
kerakal, kerikil dan pasir kasar yang bersifat lepas, pada saat pembuatan
lubang langsung dipasang pipa pelindung. Untuk membersihkan lubang
dipakai three cone bit .
2
Pengambilan sampel tanah asli pada umumnya dilakukan untuk tanah jenis
lempung, lanau, pasir kelempungan atau pasir kelanauan dengan
menggunakan alat tabung berdinding tipis dengan diameter 75 mm dan
panjangnya 78 cm.
Setelah pengambilan sampel kemudian dilakukan percobaan penetrasi
standar untuk mengetahui kekuatan lapisan tanah pada kedalaman tersebut.
Alat yang digunakan :
1. Batang bor
2. Split spoon sampler
3. Penumbuk dengan berat 63,5 kg
4. Batang peluncur penumbuk panjang minimum 105 cm
5. Kepala batang penumbuk
6. Ring penumbuk
7. Kunci pipa
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pelindung kepala (helmet)
2. Pakain kerja yang memenuhi syarat
Langkah Kerja
1. Bersihkan lubang bor sampai kedalam dasar
2. Pasang Split spoon sampler pada batang bor
3. Turunkan batang bor sampai ke dasar lubang dan beri tanda setiap
kedalaman 15 cm sampai 3X dari permukaan tanah ke atas
4. Sambung batang ini dengan unit kepala penumbk dan penumbuk serta
batangnya
5. Tumbukkanlah batang penumbuk dengan tinggi jatuh 76 cm, dan catatlah
jumlah tumbukan untuk setiap masuk kedalam tanah sebesar 15 cm
sampai 15 X 3, yaitu N1, N2 dan N3 (nilai N = N2 + N3).
6. Angkatlah split spoon perlahan-lahan agar tanah sampel tidak terlepas.
3
Lembar Latihan
1. Sebutkan alat yang digunakan dalam uji SPT, serta terangkan kegunaan
alat tersebut.
2. Sebutkan langkah kerja uji SPT.
3. Bagaimana untuk memperoleh nilai N.
4. Jika sudah dipeoleh nilai N berapa besar daya dukung tanah pada lapisan
tersebut.
Cara kerja alat uji SPT ini: Membuat lubang bor hingga ke kedalaman uji SPT
akan dilakukan. Suatu alat yang dinamakan standard split-barrel spoon sampler
dimasukan ke dalam tanah pada dasar lubang bor dengan memakai suatu beban
penumbuk (drive weight) seberat 140 pound (63,5kg) yang dijatuhkan pada
ketinggian 30 in (762 cm). Setelah split spoon ini dimasukkan 6 in (15 cm) jumlah
pukulan ditentukan untuk memasukkannya 12 in (30 cm) berikutnya. Jumlah
pukulan ini disebut nilai N (N number or N value) dengan satuan pukulan per kaki
(blows per foot). Pemboran menunjukan penolakan dan pengujian diberhentikan
apabila ; diperlukan 50 kali pukulan untuk setiap pertambahan 150 mm, atau telah
mencapai 100 kali pukulan, atau 10 pukulan berturut-turut tidak menunjukan
kemajuan.
Setelah percobaan selesai, split spoon dikeluarkan dari lubang bor dan dibuka
untuk mengambil contoh tanah yang tertahan didalamnya. Contoh ini dapat dipakai
untuk percobaan klasifikasi semacam batas Atterberg dan ukuran butir, tetapi
kurang sesuai untuk percobaan lain karena diameter terlampau kecil dan tidak
dapat dianggap sungguh-sungguh asli. ***
sederhana, biaya relatif murah. Kekurangan penyelidikan SPT ini antara lain hasil
yang didapat contoh tanah terganggu, interpretasi hasil SPT bersifat empiris dan
ketergantungan pada operator dalam menghitung.
Interpretasi N-SPT
Interpretasi hasil SPT bersifat empiris. Untuk tanah pasir, maka nilai N-SPT
mencerminkan kepadatannya yang dapat pula diprediksi besar sudut geser dalam
() dan berat isi tanah (), kapasitas daya dukung pondasi dan penurunan pondasi.
Sedangkan pada tanah lempung, hasil SPT dapat menentukan secara empiris
konsistensi tanah, kapasitas daya dukung pondasi dan penurunan pondasi. Hasil
SPT pada tanah lempung ini tidak begitu dapat diandalkan karena umumnya tanah
lempung mempunyai butiran halus dengan penetrasi yang rendah, sehingga pada
tanah lempung ditentukan berdasarkan kekuatan gesernya yang dapat diperoleh
dari uji tekan bebas (Unconfined Compression Test).
2 Acuan normatif
SNI 03-2436, Metode pencatatan dan interpretasi hasil pemboran
inti
4.3.3 Petugas
Petugas pengujian ini adalah laboran atau teknisi yang memenuhi
persyaratan kompetensi
yang berlaku dalam pengujian penetrasi lapangan dengan SPT,
dan diawasi oleh tenaga ahli
geoteknik.
4.3.4 Penanggung jawab pengujian
Nama dan tanda tangan penanggung jawab pekerjaan harus
ditulis dengan jelas pada
formulir kerja. Nama petugas, nama pengawas dan nama
penyellia pengujian ini harus ditulis
dan disertai tanda tangan serta tanggal yang jelas.
5 Cara pengujian
5.1 Persiapan pengujian
Lakukan persiapan pengujian SPT di lapangan dengan tahapan
sebagai berikut (Gambar 2):
1) Pasang blok penahan (knocking block) pada pipa bor;
2) Beri tanda pada ketinggian sekitar 75 cm pada pipa bor yang
berada di atas penahan;
3) Bersihkan lubang bor pada kedalaman yang akan dilakukan
pengujian dari bekas-bekas
pengeboran;
4) Pasang split barrel sampler pada pipa bor, dan pada ujung
lainnya disambungkan
dengan pipa bor yang telah dipasangi blok penahan;
5) Masukkan peralatan uji SPT ke dalam dasar lubang bor atau
sampai kedalaman
pengujian yang diinginkan;
6) Beri tanda pada batang bor mulai dari muka tanah sampai
ketinggian 15 cm, 30 cm dan
45 cm.
Gambar 3
N60 = ( Ef /60 ) NM
................................................................... (1)
dengan :
N60 : efisiensi 60% ;
Ef : efisiensi yang terukur ;
NM : nilai N terukur yang harus dikoreksi.
Nilai N terukur harus dikoreksi pada N60 untuk semua jenis tanah.
Besaran koreksi
pengaruh efisiensi tenaga biasanya bergantung pada lining
tabung, panjang batang,
dan diameter lubang bor (Skempton (1986) dan Kulhawy & Mayne
(1990)). Oleh karena
itu, untuk mendapatkan koreksi yang lebih teliti dan memadai
terhadap N60, harus
dilakukan uji tenaga Ef.
b). Efisiensi dapat diperoleh dengan membandingkan pekerjaan
yang telah dilakukan :
W = Fxd = gaya x alihan ;
tenaga kinetik (KE = mv2)
tenaga potensial : PE = mgh ;
dengan :
m : massa (g) ;
v : kecepatan tumbukan (m/s);
g : konstanta gravitasi (= 9,8 m/s2 = 32,2 ft/s2 );
h : tinggi jatuh (m).
Jadi rasio tenaga (ER) ditentukan sebagai rasio ER= W/PE atau ER
= KE/PE. Semua
korelasi empirik yang menggunakan nilai NSPT untuk keperluan
interpretasi karakteristik
Jenis Alat
Paramete
r
CN
CN
Koreksi
2,2/(1,2+
(vo/Pa))
CN 1,7
Rasio tenaga
Rasio tenaga
Rasio tenaga
Diameter bor
Diameter bor
Diameter bor
Panjang batang
Panjang batang
Panjang batang
Panjang batang
Panjang batang
Pengambilan contoh
Pengambilan contoh
CE
CE
0,8 s.d 1,3
CE
CB
CB
CB
CR
CR
CR
CR
CR
CS
CS
1,0
1,05
1,15
0,75
0,8
0,85
0,95
1,0
1,0
1,1 s.d 1,3