Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK PERBAIKAN TANAH

Nama Anggota Kelompok:

- Achmad Zaini
- Fathur Rozi
- M. Sulthon Abdillah
- Dadang Handoko
- Yudi Fitra

1
Apa itu Perbaikan Tanah?

Perbaikan Tanah adalah kumpulan upaya-upaya yang dapat


dilakukan terhadap tanah yang memiliki karakteristik teknis
(engineering properties) yang bermutu rendah menjadi material
yang layak digunakan sebagai material konstruksi (mempunyai
karakteristik teknis yang lebih baik).
Perbaikan dilakukan dengan cara pemadatan, mencampur
tanah dengan bahan granuler (butir kasar). Mencampur tanah
dengan semen, kapur, aspal, abu terbang (fly ash), abu sekam
padi. Bahan ini dapat memperbaiki daya dukung tanah karena
mempunyai unsur silika, kalsium yang mana dapat menyebabkan
terjadi peristiwa agromelasi (butiran menjadi lebih besar).
Menggunakan cerucuk kayu, tikar bambu, tiang kayu, beton
pracetak, geosintetik. Dengan cara pemompaan, preloading,
drainasi vertikal, atau kombinasi antara preloading dan drainasi
vertikal.

2
Macam-Macam Tanah yang Bermasalah

Dalam suatu kasus proyek pembuatan jalan raya, sebelum


melakukan pekerjaan perkerasan yang paling awal adalah
mengkaji kapasitas dukung tanah atau biasa disebut CBR
(California Bearing ratio). Setelah diketahui bahwa CBR tanahnya
adalah <2% maka secara teori, jelas bahwa tanah itu tidak layak
untuk dijadikan dasar jalan. Hanya ada 2 alternatif solusi, yaitu
pertama dengan memindahkan trase jalan atau kedua dengan
cara perbaikan tanah. Contoh tanah yang bermasalah tersebut,
yaitu:
1. Tanah Lunak
2. Tanah Dispertif
3. Tanah Ekspansif
4. Pasir dan kerikil longgar/ tidak padat

3
Macam-Macam Tanah yang Bermasalah
(Bagian 1)

1. Tanah Lunak
Secara visual dapat ditembus dengan ibu jari minimum
sedalam 2,5 cm atau bila diukur kuat gesernya <40 KPa (dengan
cara vane shear test). Secara umum tanah lunak dibagi menjadi
dua, yaitu tanah lempung lunak dan tanah gambut.
karakteristik tanah lempung lunak (kohesif):
Daya dukung relatif rendah
Pemampatan relatif besar dan berlangsung dalam waktu
yang relatif lama disebabkan pori tanah terisi oleh banyak air.
2. Tanah Ekspansif
Tanah yang mengandung mineral lempung monmorilonit .
Ciri-cirinya adalah mengembang bila kadar air naik dan menyusut
ketika kadar airnya turun.

4
Macam-Macam Tanah yang Bermasalah
(Bagian 2)

3. Tanah Dispesif
Tanah yang antara butiran yang satu dengan yang lainnya
mudah memisahkan diri. Cirinya adalah tidak terkohesi meskipun
dalam keadaan basah, mudah terosi. Sehingga tanah ini sangat
berbahaya bila berbentuk lereng-lereng. Tanah ini yaitu jenis
lanau.
4. Pasir dan Kerikil longgar/tidak padat
Cirinya adalah memiliki kepadatan yang rendah, pori-pori
besar sehingga kompresibilitas tinggi, kekuatan rendah (karena
bidang kontak butiran kecil).

5
Manfaat & Tujuan Teknik Perbaikan Tanah

1. Menaikkan daya dukung & kuat geser.


2. Menaikkan modulus.
3. Memperbaiki kualitas material untuk bahan konstruksi.
4. Meningkatkan kekuatan (strength) dan mereduksi erodibilitas
(kemudahan untuk terrerosi).
5. Mereduksi distorsi akibat tegangan yang bekerja.
6. Mereduksi kompresibilitas.
7. Mengontrol shringking dan swelling (kembang-susut).
8. Mengontrol permeabilitas dan mereduksi tekanan air pori.
9. Mencegah perubahan fisik dan kimia berkenaan dengan kondisi
lingkungan.
10.Mereduksi kerentanan terhadap likuifaksi.
11.Mereduksi terlalu variatifnya keadaan tanah pondasi.

6
Metode Perbaikan Tanah

1. Perbaikan secara mekanis (Mechanical modification)


Teknik perbaikan tanah ini adalah mengupayakan untuk meningkatkan kepadatan
tanah dengan menggunakan gaya mekanis eksternal dalam jangka waktu yang
singkat.
2. Perbaikan secara hidrolis (Hydraulic modification)
Teknik ini pada prinsipnya mengeluarkan air pori dari dalam tanah melalui drainase
atau sumur.
3. Perbaikan secara fisik & kimiawi (Physical & chemical
modification)
Teknik perbaikan tanah ini prinsipnya yaitu menggunakan tambahan zat additif yang
dicampurkan dengan material tanah sehingga terjadi reaksi kimiawi yang mengarah
kepada terbentuknya material yang mempunyai spesifikasi teknis yang lebih baik.
4. Dengan inklusi & pengekangan (Modification by inclusions &
confinement)
Teknik perbaikan tanah ini pada prinsipnya serupa dengan penyisipan tulangan baja
pada mortar beton. Dengan menyisipkan material perkuatan (seperti: geosintetik,
steel bar, steel mesh), akan terbentuk material yang kuat terhadap tarik dan tekan.

7
Metode Perbaikan Tanah (Bagian 1)

1. Mechanical Modification:
Teknik perbaikan tanah ini adalah mengupayakan untuk
meningkatkan kepadatan tanah dengan menggunakan gaya mekanis
eksternal dalam jangka waktu yang singkat. Misalnya : penggunaan roller
(apakah itu penggilas kaki kambing, pneumatic roller, dlsb), teknik vibrasi,
kompaksi dalam (vibroflotation dan vibroreplacement).

2. Hydroulic Modification:
Teknik ini pada prinsipnya mengeluarkan air pori dari dalam tanah
melalui drainase atau sumur. Misalnya: Untuk tanah berbutir kasar,
dilakukan dengan cara menurunkan muka air dengan jalan memompa air
keluar dari borehole. Untuk tanah berbutir halus (clay), dilakukan dengan
cara pemberian beban awal (PRELOADING). Pembuatan impermeable
barriers : sheet pile, geomembrane.

8
Metode Perbaikan Tanah (Bagian 2)

3. Physical and Chemical Modification:


Teknik perbaikan tanah ini prinsipnya yaitu menggunakan
tambahan zat additif yang dicampurkan dengan material tanah sehingga
terjadi reaksi kimiawi yang mengarah kepada terbentuknya material yang
mempunyai spesifikasi teknis yang lebih baik. Misalnya : penambahan
kapur pada tanah ekspansif yang dapat mereduksi sifat kembang-
susutnya.

4. Modification by Inclusions and Confinement:


Teknik perbaikan tanah ini pada prinsipnya serupa dengan
penyisipan tulangan baja pada mortar beton. Dengan menyisipkan
material perkuatan (seperti: geosintetik, steel bar, steel mesh), akan
terbentuk material yang kuat terhadap tarik dan tekan. Fungsi perkuatan
pada sistem perbaikan tanah ini adalah sebagai tensile member.

9
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Perbaikan Tanah

Tipe dan tingkat perbaikan yang dibutuhkan.


Tipe tanah, struktur geologi dan kondisi rembesan (seepage).
Biaya yang dibutuhkan (cost).
Keberadaan alat dan material serta kualitas pekerjaan
diperlukan.
Waktu konstruksi yang tersedia.
Kemungkinan kerusakan yang terjadi akibat struktur
bersangkutan atau polusi air tanah.
Ketahan material yang diperbaiki.

10
Karakteristik Tanah yang Dipadatkan

Kuat Geser: Untuk mencapai kuat geser yang lebih besar, maka
pemadatan perlu dilakukan pada dry of optimum.
Kompresibilitas: Pada stress level yang kecil tanah lempung
yang dipadatkan pada kondisi wet of optimum akan lebih
kompresibel. Sebaliknya pada level stress yang lebih tinggi
terjadi sebaliknya.
Swelling: Tanah yang dikompaksi dry of optimum akan
mengalami swell lebih besar dibandingkan jika dipadatkan pada
wet of optimum.
Permeabilitas: Permeabilitas tanah akan lebih besar jika
dipadatkan pada kondisi dry of optimum.

11

Anda mungkin juga menyukai