I. REFERENSI
1. SNI 03-1969-1990 : Metoda Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat kasar
2. SNI 03-1970-1990 :Metoda Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus
3. ASTM C.127-1993 :TM Specipic Gravity and Absorption of Coarse Aggregate
4. ASTM C.128-1993 : TM Specipic Gravity and Absorption of Fine Aggregate
5. SNI 03-6889-2002 : Tata cara pengambilan contoh agregat
6. ASTM C.33-2001 : Spec for Concrete Aggregate
7. SK SNIS-04-2417-1989-F :Spesifikasi Agregat sebagai bahan bangunan
II. TUJUAN
Dapat mementukan sifat agregat kasar dan halus berdasarkan Berat Jenis SSD , Berat Jenis
Kering (curah), Berat Jenis Semu dan Penyerapan Air.
4. Penyerapan Air
Bj Bk
x100%
Bk
(4)
4. Penyerapan Air
Bj Ba
x100%
Bk
(8)
2. Oven
3. Kain Penyerap
4. Gelas Ukur
6. Kerucut
Terpancung
Dengan dia. atas 40 mm
dan dia. bawah 90 mm
1
tebal 0.8 dan terbuat dari
logam.
7. Saringan No.4
(4,75mm)
8. Alat pemadat
9. Timbangan
gantung dalam Ketelitian 0,1 gram,
air kapasitas > 2000 gram.
1
Untuk mengukur volume
agregat dalam air
2. BAHAN
N
NAMA BAHAN BAHAN KETRANGAN
O
1.
Yang didapat dengan menggunakan
Agregat Kasar alat riffle sampler atau sistem
quartering ( perempat )
2.
3.
Air Aquades
V. LANGKAH KERJA
a. Agregat Kasar
1. Gunakan jas lab ketika pengujian berlangsung.
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Agregat dicuci terlebih dahulu,
4. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24 jam.
5. Siapkan lap yang sedikit lembab.
6. Lap Agregat sampai permukaan agregat tidak mengkilap dan mencapai keadaan
SSD.
l
7. Agergat yang sudah dilap masukan kedalam pan lalu tutup dengan kain basah agar
keadaan Agregat tetap lembab
11. Setelah itu timbang kembali agregat yang telah dioven,catat hasil timbangannya.
b. Agregat Halus
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ayak Agregat dengan ayakan 4,75 mm, dan pisahkan Agregat yang tertahan dan yang
lolos ayakan 4,75mm
3. Agergat di cuci terlebih dahulu.
4. Agregat yang tertahan ayakan 4,75 mm dilakukan pengujian seperti pengujian
Agregat kasar
5. Agregat yang lolos ayakan 4,75mm rendam dalam air pada suhu kamar selama 24
jam
6. Siapkan botol kaca dan pelat kaca
7. Masukan aquades hingga mencembung, kemudian tutup dengan tutup kaca
11. Masukan agregat halus ke dalam kerucut terpancung dalam tiga lapisan, yang masing
masing lapisan ditumbuk sebanyak 8 kali dan ditambah satu kali penumbukkan
untuk bagian atasnya, seluruhnya 25 kali penumbukkan
18. Setelah di oven timbang kembali agregat halus tersebut, catat hasil timbangnnya
VI.2 Perhitungan
1. Agregat Kasar
2,60+ 2.60+2.60
Rata-rata Berat Jenis SSD : 3 = 2.60
2.53+ 2.53+2.53
Rata-rata Bj Kering : 3 = 2.53
2.72+2.72+2.72
Rata-rata Bj Semu : 3 = 2.72
2.83+ 2.75+2.81
Rata-rata Penyerapan : 3 = 2.8%
2. Agregat Halus
<4.75 mm
2.51+2.53+ 2.50
Rata-rata Berat Jenis SSD : 3 = 2.51
2.34 +2.37+2.34
Rata-rata Bj Kering : 3 = 2.35
7.00+ 6.58+6.74
Rata-rata Penyerapan : 3 = 6.77%
>4.75mm
2.43+ 2.43+2.43
Rata-rata Berat Jenis SSD : 3 =2.43
2.25+ 2.25+2.25
Rata-rata Bj Kering : 3 = 2.25
2.73+ 2.73+2.73
Rata-rata Bj Semu : 3 = 2.73
7.71+7.71+7.71
Rata-rata Penyerapan : 3 =7.71%
Gabungan
Proporsi <4,75mm = 79.09 %
Proporsi >4,75mm = 20.9 %
( 2.51 x 20,9 )+(2.43 x 79.09)
Rata-rata Berat Jenis SSD : 100 =2.45
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian berat jenis SSD, berat jenis kering, dan penyerapan agregat didapat data
sebagai berikut :
Agregat halus
Nama pengujian Agregat Kasar
<4,75mm >4,75mm Gabungan
Bj SSD 2.60 2.51 2.43 2.45
Bj Kering (Curah) 2.530 2.35 2.25 2.27
Bj Semu (Apparent) 2.72 2.80 2.73 2.74
Penyerapan air (%) 2.80 6.77 7.71 7.52%
(KG-2A)
(KG-2A)