• Kelas 1 : Bangunan Hunian Biasa, adalah satu atau lebih bangunan yang
merupakan:
• Kelas 1A : bangunan hunian tunggal
• Kelas 1B : Rumah asrama/kost, rumah tamu, hotel, atau sejenis-nya
• Kelas 2 : Bangunan hunian yang terdiri atas 2 atau lebih unit hunian yang masing-
masing merupakan tempat tinggal terpisah.
• Kelas 3 : Bangunan hunian di luar bangunan kelas 1 atau 2, yang umum digunakan
sebagai tempat tinggal lama atau sementara oleh sejumlah orang yang tidak
berhubungan
• Kelas 4 : Bangunan Hunian Campuran
• Kelas 5 : Bangunan kantor
• Kelas 6 : Bangunan Perdagangan
• Kelas 7 : Bangunan Penyimpanan/Gudang
• Kelas 8 : Bangunan Laboratorium/Industri/Pabrik
• Kelas 9 : Bangunan Umum
• Kelas 10 : adalah bangunan atau struktur yang bukan hunian
Korelasi antara Bangunan dan
Lingkungan
• Konstruksi berpengaruh secara signifikan
terhadap lingkungan. Sektor konstruksi
merupakan penyumbang pertumbuhan
ekonomi suatu negara, namun dampak yang
ditimbulkan akibat kegiatan konstruksi
terhadap lingkungan sangat besar.
• Kontribusi sektor konstruksi terhadap kerusakan
alam disebabkan oleh:
– Pengambilan material
– Proses pengolahan material
– Distribusi material dari sumber ke pemakai
– Proses konstruksi
– Pengambilan lahan untuk bangunan
– Konsumsi energi saat bangunan dioperasikan
• Menurunnya kualitas lingkungan serta kerusakan
lingkungan sedikit banyak disebabkan oleh
limbah pembangunan
Konstruksi indonesia ramah lingkungan
– Perumahan/permukiman
• Kawasan permukiman atau perumahan perlu
dirancang untuk mampu mengonservasi air, baik
air tanah maupun air hujan kawasan permukiman
atau perumahan dapat dilengkapi dengan danau-
danau kecil sebagai tempat penampungan air.
Penempatan kolam sedemikian rupa di tempat
yang paling rendah di kawasan perumahan dapat
digunakan sebagai penampungan air hujan dan
mencegah genangan atau banjir
Bangunan yang memiliki lahan sempit
• Apabila kedua hal ini dapat bersinergi dengan baik, tidak dapat dipungkiri
lagi jika pembangunan di Indonesia mengikuti peraturan menteri negara
lingkungan hidup no.8 tahun 2010 maka agenda konstruksi 2030 dapat
terlaksana
Saran