Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan selama praktek kerja lapangan dari 1 Agustus 2016 sampai 9

September 2016proyek Pembangunan Gedung Utility PabrikBaru PT Kimia Farma

BanjaranKabupaten Bandung, terdapat beberapa permasalahan yang dapat disimpulkan,

diantaranya permasalahan teknis seperti tidak berjalannya pekerjaan sesuai dengan prosedur,

hal ini dapat disebabkan karena pengawasan yang dilakukan tidak benar, sehingga akhirnya

pekerjaan pun tidak sesuai dengan target awal yang telah direncanakan. Selanjutnya ada juga

permasalahan non teknis seperti halnya pengaruh cuaca ataupun kesadaran pekerja akan K3,

berikut adalah permasalahan yang dapat disimpulkan pada pekerjaan proyek tersebut, yaitu :

1. Banyaknya tulangan yang mengalami perkaratan karena penyimpanan tulangan yang

dilakukan di ruang terbuka sehingga tidak ada perlindungan terhadap cuaca, akibat

yang ditimbulkan adalah menurunnya kualitas tulangan karena terkikisnya permukaan

tulangan.

2. Terdapatnya retak-retak rambut pada beton kolom yang dapat mengakibatkan

berkurangnya kekuatan beton, hal ini dapat terjadi karena faktor lingkungan maupun

sifat beton itu sendiri.

3. Adanya keropos pada beberapa beton pada kolom yang dapat mengurangi kekuatan

pada beton, hal ini terjadi karena penggunaan alat vibrator yang tidak sesuai, tidak

merata, dan juga tanpa memperhatikanwaktu penggetarannya.

4. Banyaknya tulangan kolom yang akhirnya berkarat karena terlalu lama terpasang di

lapangan dan terpapar oleh sinar matahari ataupun hujan secara langsung dan

akhirnya menyebabkan perkaratan pada tulangan kolom tersebut untuk selanjutnya

dapat menyebabkan kualitas tulangan menjadi menurun.


5. Kurangnya kesadaran pekerja dalam memakai perlengkapan APD saat melakukan

semua jenis pekerjaan walaupun penindakan sering dilakukan oleh pihak Supervisor

HSE dalam menindak pekerja yang tidak memakai APD pada saat pekerjaan

berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai