Anda di halaman 1dari 30

Metode DoE

TAHAP PERHITUNGAN

1. Menentukan Faktor Air Semen (FAS) rencana :


a. Menentukan kurva referensi kekuatan beton pada FAS 0,5.
 Dengan bantuan tabel 4.1, tentukan kekuatan tekan beton pada
fas 0,5 dengan pertimbangan umur, jenis semen Portland, dan
jenis agregat kasar.
 Pada gambar 4.1, tentukan titik potong fas 0,5 dengan
kekuatan tekan beton yang didapat dari tabel 4.1.
 Melalui titik potong tersebut, buat kurva reference yang identic
dengan kurva di sampingnya.
b. Menentukan target kuat tekan beton rata - rata yang akan
dicapai (fc + margin = 30 + 1,64*60 = 40)
c. Melalui gambar 4.1, tarik garis horizontal sampai memtong
kurva reference yang identik tadi sehingga didapat nilai FAS
0,57.
Tabel 4.1
Tabel 4.1
Gambar 4.1
2. Menentukan kadar air bebas.
 Dengan nilai workability (Slump dan VeBe),
ukuran maksimum agregat kasar (10 mm,
20mm, dan 40mm), dan type agregat kasar
(non batu pecah dan batu pecah), maka
berdasarkan table 4.2 dapat ditentukan
perkiraan kadar air bebas campuran beton.
Slump Standar
Tabel 4.1

 Sehingga didapatkan kadar air pengaduk


adalah 225 kg/m3. Agregat halus yang lolos ayakan 0.6
mm pada pengujian analisa ayak adalah 43.67%. Dan
besar butir maksimum adalh 20 mm.
3. Menghitung kadar semen yang dibutuhkan dengan
cara kadar air dibagi Faktor Air Semen (FAS)

4. Menentukan kadar agregat :


a. Menentukan kadar volume beton segar.
 Pada gambar 4.2 buat kurva reference berat jenis SSD
agregat kasar yang identik dengan asumsi berat jenis dari
type agregat yang digunakan (non batu pecah 2,6 dan batu
pecah 2,7).
 Tarik garis vertikal dari titik kadar air yang telah diperkirakan
(hasil langkah 2), sehingga memotong kurva reference berat
jenis.
 Melalui titik potong tersebut, tarik garis horizontal untuk
menentukan berat volume padat beton segar
Dari gambar diatas didapatkan volume beton segar yaitu sebesar 2325 kg/m³
b. Menghitung kadar agregat yang diperlukan
dengan cara volume beton segar dikurangi kadar
semen dan kadar air (langkah 2 dan 3).
5. Menentukan kadar agregat halus dan
agregat kasar.
a. Menentukan kadar agregat halus.
 Tentukan proporsi agregat halus dengan gambar 4.3
dengan dasar pertimbangan ukuran maksimum
agregat, tingkat workability fas bebas dan besarnya
prosentase agregat halus yang lolos 0,6 mm.
 Hitung perkiraan kebutuhan agregat halus yang
didapat diatas dengan berat agregat total (hasil
langkah kesatu).
Gambar 4.3

Dari gambar diatas didapat nilai agregat halus yaitu 45 % sehingga dapat diketahui
:Agregat Halus : Agregat Kasar = 45 % : 55 %
b. Menentukan kadar agregat kasar.
 Hitung perkiraan kebutuhan agregat kasar dengan
cara mengurangi berat agregat total (hasil langkah
4) dengan berat agregat halus (hasil langkah
 dengan begitu semua komposi untuk bahan
campuran beton sudah kita dapatkan yaitu : kadar
air, kadar semen, kadar agregat halus, dan kadar
agregat kasar.
Contoh Perhitungan

Selanjutnya akan berikan tabel hasil rancangan beton


kita (mix design fc 30) :
Data yang diperlukan untuk mix design :
a) Kuat tekan karakteristik 300 kg / cm2 untuk 28 hari.
b) Deviasi standard rencana (Sr) = 60 kg / cm2
c) Slump beton 75 – 150 mm
d) Semen Portland tipe I
e) Jenis agregat halus = pasir alam
f) Jenis agregat kasar = batu pecah
FORM RANCANGAN CAMPURAN BETON
NORMAL METODE DoE
Standar Deviasi
Slump Standar
Distribusi Butiran Agregat
Halus
Grafik Distribusi Agregat
Halus
Grafik Distribusi Agregat
Halus
Grafik Distribusi Agregat
Halus
Grafik Distribusi Agregat
Halus
Berat Jenis

Tabel. Data Hasil Pengujian


Dari gambar diatas didapatkan volume beton segar yaitu sebesar 2325 kg/m³
Berat Jenis

Tabel. Data Hasil Pengujian


Kesimpulan dari hasil perhitungan
untuk mutu beton fc 30 atau K300
metode DoE didapat hasil :

Tabel Kesimpulan
Distribusi Agregat Kasar
Grafik Untuk Menentukan
Proporsi Agregat Halus

Anda mungkin juga menyukai