Anda di halaman 1dari 36

TEMU KARYA

PENYEBARLUASAN DAN PENERAPAN


STANDAR BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERENCANAAN CAMPURAN DAN


PENGENDALIAN MUTU BETON


~

~AN
i p u
Umum
TEMU KARYA
PENYEBARLUASAN DAN PENERAPAN
STANDAR BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERENCANAANCAMPURANDAN
PENGENDALIAN MUTU BETON

r~
""'J
I ./J
l. ,. _. v~ ,. ·-~·~-~~ ·~ 3p;:.~;:'~CR
J3.J.AAN
PJ . Ul\i.1UfA
~ ·. 1
:·~
--
- ~- - ! J S f .. _A_,<._
p ;:_ :I .p_ J_____ A _ ·~ .._
1 ·-. . ,, .-,. : i L
~ L- ~ i. Si- ~. rt ti t . .,. • • ..

co6j1r
N . :. :

r-. . " . : ()!.,' . "!. •


~
r ;-
/ J }_,
0 "'' , ·- __:__:__ __ __.,.
LOKAKARYA
PENYBDAR-LUA.SA.N STANDAR
DAN TEKNOLOG~ DXDA.NG KB-PU-AN

PERENCANAAN CAMPURAN
DAN PENGENDALIAN MUTU BETON
(CONCRBTB MIX DESIGN AND QUALITY CONTROLS)

OLEH :

Drs. Banding. Dip1. BE

L a a i n <>, HE

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN P U
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMUKIMAN
Jl. Panyaungan • ClleunyiWelan • Kabupalen Banduno 40393 · P.O. Box: 812, Bandung 40008
Telp. (022) 798393, (4 Saluran) Fax: (022) 798392
- - - - - - - - - - - R E G I O N A L CENTRE FOR RESEARCH ON HUMAN SETTLEMENTS

=================================================================
KATA PENGANTAR

Buku ini disusun dalam rangka lokakarya Penyebar-luasan


Standar dan Teknologi dibidan~ Ke-PU-an yang akan diselenggrakan
dibeberapa kota propinsi di Indonesia, seperti DKI Jakarta,
Bandung, Lampung, D.I. Yogyakarta, Surabaya, Bengkulu, Riau.
Banjarmasin, Hanado, dan Kupang (NTT) yang akan diseleng~arakan
pada TA. 1994/1995.

Penyebar-luasan teknolo~i ini terutama ditujukan untuk memberikan


informasi sejelas-jelasnya kepada masyarakat luas tentang produk
buku standar yan~ telah diterbitkan untuk diaplikasikan serta
perkembangan teknologi ::ang dapat diterapkan dalam pelaksanaan
pembangunan khususnya dibidan~ ke-PU-an.

Dalam tulisan ini dijelaskan secara singkat cara perencanaan


campuran dan pengendalian mutu beton selama waktu pelaksanaan
pembangunan untuk mendapatkan basil pekerJaan yang baik sesuai
dengan persyaratan.
Beberapa langkah yang harus di ikuti dalam melakukan pengawasan
mutu beton juga diuraikan · dalam buku ini yang dapat digunakan
sebagai salah satu acuan dalam melakukan pengawasan dllapan~an.

Dengan tersusunnya buku ini diharapkan dapat membantu khususnya


para pelaksana dllapangan dalam melakukan perencanaan campuran
dan pengawasan mutu beton dan lebih memahami cara-cara pernbuatan
beton yang baik serta lan~kah langkah yang perlu diarnbil apabila
terjadi adanya suatu penyirnpangan basil uji.

Penulis sadari bahwa buku ini masih jauh dari sernpurna, oleh
karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
penyempurnaannya.

Bandun~, Agustus 1994

penyusun,

i
dis3betonl
DAFTAR lSI

Halaman

Kata Pengantar, . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . i

Daftar lsi, I I I I I I I I I t I I I I t I I I I I I I I I I I I I I I I I I I t I t I I I I I t I I ii

BAB. I. PENDAHULUAN, 1
1.1 Umum, 1
1.2 Det'inisi, 2

BAB. II. BETON , • . . • . . . . . . . . . . . . . 3


2.1 Pengertian, ..... . 3
2.2 Sifat-sifat beton, 3
2.3 Bahan pembentuk beton, 3
2.4 Pengujian beton, 5
2.5 Cara pengujian kuat tekan, ..... . 6
2.6 Faktor umur terhadap kuat tekan, 6

BAB. III. RANCANGAN CAMPURAN BETON, . ,· 7


3 . 1 Umum, . . . . . . . . . . . , .. . 7
3.2 Pemilihan proporsi campuran, 7

BAB. IV. PENGENDALIAN MUTU BETON, 10


4.1 Umum, .............. . 10
4.2 Lan~kah pengendalian, 11

Daftar Pustaka, t I I .. I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 15
Lampiran, ..... . I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 1 I I 1 1 16
Lampiran 1 Hubungan antara kuat tekan dan taktor
air semen.

Lampiran 2 Persyaratan .iumlah semen minimum dan


faktor air semen maksimum.

Lampiran 3 Perkiraan kadar air bebas.

Lampiran 4 Dia~ram susunan besar butir aKre~at.

Lampiran 5 Formulir Rancangan Campuran Beton.

Lampiran 6 Formulir pengendalian mutu beton.

ii
8A8. 1

PENDAHULUAN

1.1 Umum.
Keseragaman mutu beton, baik yan~ dibuat dilapan~an maupun
dipabrik sangat diharapkan, untuk menjaga stabilitas konstruksi
yang mencakup kekuatan, keawetan maupun ketetapQn bentuknya.

Untuk beton yang dibuat dilaboratorium atau pabrik, hal ini


relatif le~ih mudah dicapai dari pada beton yang
diproduksi/dibuat dilapangan, karena kondisi lokasi/ruangan
dilaboratorium atau pabrik relatif lebih mudah dikontrol atau
lebih stabil dan beton dibuat oleh tenaga terlatih.

Pada beton yang diouat dilapangan, memerlukan suatu cara


pelaksanaan dan pengawasan yang lebih baik/kontinyu, sehingga
didapatkan mutu beton yang seragam.
Beberapa langkah yang perlu diikuti dalam pembuatan beton,
diantaranya adalah sebagai berikut ;

- Pertama
: Pemeriksaan mutu bahan baku, sesuai dengan buku
manual pemeriksaan bahan yan~ berlaku.
- Kedua rerencanaan campuran bet on, untuk mendapa t kan
proporsi yan~ tepat dan ekonomis.
- Ketiga Metode pelaksanaan dan penggunaan alat yang tepat,
agar beton yan~ dihasilkan sesuai denqan yan~
direncanakan.
Keempat Pengandalian mutu, untuk mendapatkan mutu
pelaksanaan sesuai dengan persyaratan.

Menyimak dari beberapa permasalahan diatas, maka perlu


adanya suatu pengawasan dalam pelaksanaan pemban~unan khususnya
pada pekerjaa~ beton dilapangan, mengingat banyaknya variable
yang dapat mempengaruhi.

Arti pengawasan dalam industri konstruksi adalah merupakan


pengendalian dan pengarahan agar pelaksanaan konstruksi dapat
berjalan dan berproduk sesuai dengan ketentuan.
Dengan mengacu pada dokumen kontrak/bestek/spesifikasi yang telah
di te tapkan, dan didukung dengan adanya suatu pengawasan/ quality
control, maka diharapkan kualitas dari hasil pekerjaan dapat
dicapai dengan baik.

Dilihat dari jenisnya, spesifikasi yang dianut di Indonesia


pada umumnya masih menggunakan sistem Multi Steps Specification
bukan End Result Specification sehingga pen~awasan mutu
diperlu~an mulai dari bahan yang digunakan, cara pelaksanaan
sampai pekerJaan penyelesaian/finishing.

1
1.2 Definisi

11 Agregat adalah material granular, seperti pasir, kerikil,


batu pecah, dan kerak tanur tinggi yang dipakai bersama-
sama dengan suatu media pengikat bin~ga terbentuk suatu
beton.

21 Agregat balus adalah pasir alam basildesinte~rasi alami


dari batuan atau pasir buatan yang dihasilkan oleh
industri pemecab batu dan mempunyai ukuran butir sampai
dengan 5,0 mm.

3 I A~regatkasar adalab kerikil sebagai basil desintegr·asi


alami atau hasil pemecahan dari batuan yang mempunyai
ukuran butir antara 5 - 40 mm.

41 Bahan tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau


cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama
pengadukan dengan jumlah tertentu untuk memperoleh sifat-
sifat khusus dari beton.

51 Beton normal adala~ beton yang mempunyai berat isi antara


2.200 - ~.500 kg/H .

61 Kuat tekan beton yang disyaratkan (f' I adalah kuat tekan


beton yang ditetapkan dan dipergunaltan oleh perencana
struktur guna keperluan perencanaan struktur, dalam MPa.

71 Beton pracetak adalah elemen atau komponen tanpa atau


den~an tulangan yang dicetak terlebih dabulu sebelum
digunakan/dirakit dalam bangunan.

81 Beton ringan struktur adalah beton yan~ rnengandung


agregat ri~gan yang rnempunyai berat isi tidak lebih dari
1.900 kg/M •
9 I Beton palos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai
tulangan dibawah ket~ntuan minimum.

101 Kuat tarik belah lfctl adalah kuat tarik beton yan~
ditentukan berdasarkan kuat tekan belab dari silinder
beton yang ditekan pada sisi panjangnya.

111 Modulus elastisitas beton adalab rasio dari tegangan


normal tarik atau tekan terhadap regangan yang
bersangkutan, dibawah proposional dari material.

2
BAB. I I

BE1'0N

2.1 Pengertian.

Beton adalah bahan yang diperoleh den~an mencampur beberapa


bahan baku seperti pasir, kerikil, air dan semen portlan
a tau bahan peng ikat hidrol is lainnya yang s~.ienis, dengan
atuu Lunpu uuhun lambahan lain.

2.2 Sifat-Sifat Beton.

Sifat-sifat beton yang baik adalah sebagai berikut


a. Beton segar ;
- mudah dikerjakan
- homo~en.

b. Beton keras.
- kuat
- awet, · dan
- stabil.

2.3 Bahan Pembentuk Beton.

Bahan pembentuk beton dapat diuraikan seba~ai berikut

- Hidration product---->:---------> --------->:


- Un Hidrated cement :cement
- Gel Pores :paste
Capillary pores------>: Mortar
- Air void Concrete
- Fine a~g~e~ates----------------->
- Coarse Aggregates--------------------·------>:

Bahan-Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beton terdiri


dari agregat, semen, air dengan a tau tanpa bahan tambahan
lainnya.

Mutu bahan harus memeuuhi spesi f il;:asi yang telah di tetapkan


untuk memperoleh mutu beton yang baik.

Selain hal terse~ut, dalam melakukan perencanaan serta


pelaksaanannya harus diketahui fungsi, tipe konstruksi serta
kondisl lingkungan dimana beton akan digunakan.

l l Agregat

Agregat berfungsi sebaga.i. bahan pengisi dan berdasark.an


ukurannya, agregat terbag i atas 2 .ienis, yai tu

3
al A~re~at kasar, adalah a~re~at den~an ukuran butir antara
5 mm sampai dengan 40 mm.
Agre~a t kasar dapat berupa lter i ki 1 a lam a tau pun batu
pecah, basil pemecahan batu gunung dengan alat pemecah
batu/stone crusher.

Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus


memenuhi ketentuan sebagai berikut ;
- 1/5 jarak terkecil antara bidan~ samping dari cetakan,
- 1/3 tebal pelat~·
- 3/4 jarak bersih minimum antar batan~ tulan~an, atau
tendon pratekan atau selongsong.

bl Agregat halus, adalah a~re~at denji{an ukuran butir


antara 0,075 mm sampai dengan 5,0 mm, dengan bagian
yang lolos ayakan 0,3 mm tidak kurang dari 15 %.
Agregat halus dapat berupa pasir alami atau pasir
buatan yang merupakan hasil pemecahan batu ~unung yang
halus/lolos ayakan 5,0 mm.

Mutu dari a~regat harus memenuhi persyaratan yang


diletapkan dalam SK SNI No. S-04-1989-F, ya.itu
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan
Bukan Logam), yang diantaranya adalah sebagai berikut;

Agregat halus.

- modulus kehalusan antara 2,50 - 3,80.


- kadar lumpur maksimum 5,0 %
kadar zat organik harus negatif, warna larutan air
uji tidak boleh lebih pekat dari warna standar.
- indeks kekerasan maksimum 2,20
- sifat kekal hila diuji den~an:
* Natrium sulfat, bagian yang hancur maksimum 10 %
* ~a~nesium sulfat, bagian yang hancur maksimum 15 %

Agregat kasar.

-modulus kehalusan antara 6,00 - 7,10.


- kadar lumpur maksimum 1,0%
- kadar ba~ian yang lemah, diuji den~an ~oresan tembaga
maksimum 5,0 %.
- tidak bersifat reaktif terhadap alkali
- sifat kekal bila diuji dengan;
* Natrium sulfat, bagian yang hancur ruaksimum 12 %
* Magnesium sulfat, bagian yang hancur maksimum 18 %
- tidak boleh mengandung butiran yang panjang dan pipih
lebih dari 20 %
- kekerasan butir, bagian yang hancur maksimum :
ditentukan dengan bejana
Kekuatan beton Rudeloff Los Angelos
------------
* sampai dengan 10 MPa. = 22 - 30 % 40 - 50 %
* 10 MPa - 20 MPa. = 14 - 22 % 27 - 40 %
* diatas 20 MPa. = maks.14 % maks. 27 %

4
2) Semen

Semen berfun~si sebagai bahan pen~ikat,. dan berdasarkan


sifat serta fungsinya dapat digolongkan menjadi 5 jenis,
yaitu

Jenis I Dapat di~unakan secara umum tanpa persyaratan


khusus.

Jenis II A~ak tahan terhadap sulfat, dan panas hidrasi


sedang.
Jenis lii Semen yang mempunyai kekuatan awal
tinggi/pengerasan awal lebih cepat.
Jenis IV Semen yang mempunyai panas hidrasi rendah.

Jenis V Semen yang sangat tahan terhadap garam sulfat.

Mutu dari semen harus memenuhi persyaratan yan~ ditetapkan


dalam SK SNI No. S-04-1989-F, yaitu Spesifikasi Bahan
Ban~unan Bagian A (Bahan Ban~unan Bukan Logaml.

31 A i r .

Air berfun~si untuk melan~suna:kan proses hidrasi antara


air den~an semen, sehingga dapat meningkatkan kekuatan
beton.

Air untuk pembuatan beton tidak boleh mengandung asam,


alkali, bahan padat/organis, minyak, lumut, gula, sulfat
dan clhorida yan~ melebihi batas persyaratan yang
ditetapkan.

Mutu dari air untuk beton harus memenuhi persyaratan yang


ditetapkan dalam SK SNI No. S-04-1989-F, yaitu Spesifikasi
Bahan Ban~unan Bagian A (Bahan Ban~unan Bukan Logam).

2.4 Pengujian Beton.

Be r d as ark an s i fat-s i fat n y a , .i e n i s @pen g u.j i an be ton yang


diperlukan meliputi antara lain ;

11 Beton segar.

(1) slump.
121 temperatur/suhu
(3) faktor pemadatan/conpaction factors.
(4) kadar udara, dan
15.1 berat .ienis.

Untuk pengontrolan mutu dilapana:an, yang mudah dilakukan


adalah slump dan temperatur.

5
2l Beton Keras.

(1) kuat tekan


(2) kuat lentur
(3) kuat tarik belah
(4) Mod~lus Elastisitas, dan
(5) permeabilitas.

Untuk pengontrolan mutu dilapan~an, yang biasa dilakukan


adalah pengujian kuat tekan.

2.5 Cara Pengujian Kuat Tekan.

Berba~ai cara pengujian kuat tckan yang dapat dilakukan


antara lain :

1 ) Destructive Test, denS~; an benda u.i i berbentuk s i 1 inder


atau kubus.

2) Semi Destructive Test, den~an benda u.1~ berbentuk


silinder (cores) basil penMeboran dari beton
keras/struktur yang sudah jadi.

3) Non Destructive Test, Yaitu pengujian pada struktur beton


yan£: sudah ,jadi /keras, dengan tanpa merusak benda u.i inya,
den~an menAgunakan alat Hammer Test atau Ultrasonic Pulsa
Velocity Test tUPVTI/Pundit.

2.6 Faklor Umur Terhadap Kual Tekan Beton.

Untuk beton normal, hubungan antara umur dan kuat tekan


seba~ai perkiraan dapat di~unakan faktor seba~ai berikut ;
(berlaku pada suhu 20 +/- 3°C.
- umur 3 hari 0,40=
umur 7 hari 0,65=
- urnur 21 hari =
0,95, dan
umur 28 hari =
1,00.

Atau dapat digunakan rumus pendekatan ID.E Branson I;

(j\ =
h
-----------
4 + 0,85 h
v2s.
dimana. h = umur beton, hari.

6
BAB. Ill
RANCANGAN CAMPURAN BETON

3.1 Umum

Rancan~an cnmpuran beton dimaksudkan ltntuk mendapatkan beton


yan~ memenuhi syarat teknis dan ekonomis.

Beberapa cara penentuan proporsi campuran yan~ telah kita kenal,


antara lain ;

1) Cara lama - campuran ditetapkan/diketahui


- kekuatan, ????.

2) Cara baru - kekuatan ditetapkan.


- campuran dihltung/direncanakan.

Hal-hal yan~ dapat mempen~aruhi proporsi campuran anlara lain

(1 l gradasi a~regat
(2) sifat-sifat a~re~at
(3) beral jenis bahan
(4) karakteristik semen, dan
(5) faktor air semen.

Banyaknya air yan~ di~unakan dalam suatu adukan dapat


dilentukan berdasarkan Lar~el slump yang henduk dicapai,
sedagkan .iumlah semen yanli{ harus di~unakan dapal diperoleh
dari nilai faktor air semen yang besarnya sangat berli1:antun~
pada tarqet kuat lekan yang akan dicapai.

Secara sistematls 'Iletoda rancangan campuran beton dapat


dilihat pada ~ambar. 1, dan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi mutu beton dapat dilihat pada ~ambar. 2.

3.2 Pemilihan Proporsi Campuran

11 proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar


betoll yang dihasilkan memenuhi persyaratan yanli(
ditetapkan.
2) hila pada bagian konstruksi yang berbeda di~unakan bahan
yang berbeda pula, maka setiap kombinasi bahan harus
dilakukan penilaian secara terpisah.
3 l proporsi carupuran termasuk faktor air semen, harus
ditentukan berdasarkan pengalaman lapangan atau campuran
coba sesual bahan-bahan yang akan digunakan.
4 l untuk beton den~an mutu f' c diatas 20 MPa, proporsi
campuran coba serta pelaksanaannya harus dldasarkan pada
penakaran berat, SK SNI T-15-1990-03, Tata Cara Pembuatan
Rencana Campuran Beton Normal.

7
5) untuk beton dengan mutu f'c sampai den~an 20 HPa,
produksinya boleh den~an men~~unakan penakaran volume
yang diperoleh dari konversi berat.
6) khusus untuk beton dengan mutu f'c dibawah 10 MPa, bila
perlimbasngan praktis dari kondisi lapangan memungkinkan,
produksi belon dapat dilakukan dengan penakaran volume
dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. atau
proporsi yang disesuaikan dengan kebuluhan slruklur dan
kondisi lingkungan.
7) penentuan proporsi campuran berdasar pengalaman lapangan
atau campuran coba.

Gambar. 1 BAGAN ALIR RANCANGAN CAHPURAN BETON.

TARGET ~- _ TARGET
KUAT TEKAN I' 1 ~--- ~ SLUMP
I I
I I
I
I I
I 1
RENCANA I
I I
I
FAS -------1---------- __________ iI______ _ AIR
I a BE BAS
I I

I I
I SEMEN I
I I
r I
I I
I I HASIL
I .. ~ I
UDARA L- .-~===========-- - - ,
1,5 X 1----- --~ B E T 0 N

PASIR · KERIKIL

+-------------------J;I AGREGATI4'~--------------~
8
Gambar. 2 FAKTOR-FAKTOR YANG HEHPENGARUHI
MUTU BETON.

RANCANGAN
CAHPURAN

BAHAN

TRANSPORT
PEHADATAN

PENGECORAN

SALAH SATU FAKTOR


DI LUPAKAN

MUTU BETON TURUN

9
BAB. IV
PENGEMDALIAN MUTU BETON

4.1 Umum.

Pen~endal ian mu tu bet on d imaks udkan. un t uk mendapa t kan


beton yan~bcik sesuai dengan yan~ direncanakan, dalam arti
beton dapat memenuhi target kekuatan dan mempunyai
kesera~aman yan~ baik.

Pen~endalian mutu beton dilakukan secara bertahap (multi


step) diantaranya adalah

11 perencanaan campuran, sesuai dengan SK SNI T-15-1990-03


2 l pen~u.i ian bahan,
- semen, sesuai SNI.l5-2049-1990
- a~re~at, sesual SNI.OJ-1750-1990
- air, sesuai SK-SNI.S-04-1989-F
- additive, sesuai SNI.OJ-2465-1991

3) tahap pelaksanaan, sesual SK-SNI.T.28-1991-0J

Beton harus dlrancang proporsi campurannya agar menghasilkan


sifat-sifat beton (kuat tekan dlll yang memenuhi.
Dalnrn tabap pelaksanaan konstruksl, beton yanQ telah
dirancan~ campurannya harus dip1·oduksl sedemikian rupa
sebing~'-' dapat memperkecil kemungkinan beton .vang tidak
memenuhi syaral.

Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dinyatakan Lercapai


apabila kedua persyaratan berlkut terpenuhi:

a. f'cr (dari 4 benda uji berurutanl minimum= f'c + O,H2 Sr.

b. tidak satupun dari basil u.ii kuat tekan (rata-rata dari 2


silinder) kurang dari 0,85 f'c·

Persyaratan untuk f'c barus didasarkan pada basil penguJ1an


benda uji silinder dengan diameter 150 mm dan linggi 300 mm,
yang dibuat dan diuji berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Bila benda u.J1 terpaksa meru:(gunakan kubus dem~an sisi 150


rum, makn dilakukan konversi kedalarn kekuatan sllinder dengan
rnenggunakan rumus sebagai berikul

f' c: =

10
4.2 Langkah Pengendalian.

4.2.1 Rancangan campuran.

11 Kuat tekan yang ditar~etkan = f' = f' + 1.64 Sr


atau f ,cr
cr -- f'cc + 12 MP a.
dimana f',c = kual tekan karakteristik yang disyaratkan
f ct = kuat tekan yang ditargetkan
Sr = deviasi standar rencana.
21 Rancan~an campuran barus diperbaiki bila hasil uji coba
adukan (trial mixl menunjukkan basil ;
f'cr kurang dari f'c + 1,26 Sr

dimana f'c = kuat lekan yang disyaratkan


f'cr = kuat tekan yang didapat
Sr . = deviasl standar yang ditetapkan.

31 Mulu beton ;
Hutu beton ditentukan oleb perencana, van~ dlsesuaikan
den!'(an }{emampuan dan keperluan dilapangan.

41 Deviasi standar ;
Deviasi standar produksl beton dibltung atau ditelapkan
atas dasar 30 pasang basil uji sllinder.
Bila deviasi standar dibitun~ dari jumlah conloh kurang
darl 30 pusang sillnder. maka besarnya deviasi standar
harus dikalikan dengan faklor koreksi seperti Label
berikut;

Jumlah benda uji faktor koreksi : Keterangan

Kurang dari 15 f'cr = f'c+12 MPa


15 1,16
20 1,08
25 1,03
30/lebib 1,00

51 Beton untuk kondisi lingkungan khu~us.


Agar beton memiliki keawetan terhadap kondisi
lingkungan khusus, maka harus memenuhi persyaratan ;
a. spesifikasi beton bertulang kedap air, SK SNI S.36-1990-03
b. spesifikasi agregat untuk beton penaban radiasi.
SK SNI.S.17-1990-03
c. spesifikasi kadar io~ khlorida dalam beton,
SK SNI 5.38-1990-03.
d. spesifikasi beton taban sulfat, SK SNI S.37-1990.03
e. spesifikasi baban tambaban untuk beton, SK SNI 5.18-1990-03

61 Kuat tekan minimum,


Hutu beton (f'~l minimum untuk struktur beton berlulang tahan
gempa barus > 20 MPa.

11
t1.2.2 Jurulah pcn~-tambilan conLoh u,ji

1) Untuk satu mut..u I.Jeton yan~ dlker.iakan dalam sat..u l:arl,


pengambilan contoh t..idak kurang dari 1 contoh yang
terdlri dari 2 buah benda u.il.

2) Penentuan contoh dan jumlah benda u ..l l ditetapkan


berdasarkan s i fat peker,jaan be ton sesuai tabel berikut.
I
I Kelas beton
:------------------------------:
: kelas I : kelas 2 : kelas 3

: selan~ pengambilan 10 M3 : 20 M3 50 M3
: contoh. setiep •... 1 atau : atau 1 atau :
:10 adukan:2o adukan: 50 adukan:

Keteran~an ;
kelas 1 adalah beton van~ diper~ukanakan dalam
ko~ponen struktur dan beton pratekan:
l;:elas 2 adalah untuk struktur beton vang Lidak
t..ermasuk kelas 1 dan 3;
kelas 3 adalah .ienis peKer.iaan betou yang lel!ih
men~ut..amakan faklor massa daripada faktor kekuatan.

4.2.3 Nilai Hasil Ujl

Sat..u nilai c;onloh u.il merupakau rata-r·ata dari duu buah


hasil u.il kual t..ekan benda u.il ~'aug diambil darl cont..oh
beton van~ sama dan dlu.i i pada umur 28 hari ata11 umur: .van~
ditetapkan ltrJLuk menentukan fer··

4.2.4 Pengambilan Contoh dan Pembuatan Benda Uji

Pengambilan contoh dan pembuatan benda u.ii betou harus


sesuai dengan :
1) SK SNI M-26-1990-F tentang Netode Pengambilan Contoh
Untuk Beton Se~ar;
2) SK SNI M-62-1990-03 tentang Metode Ptmbuatan dan
Perawatan Benda Uj1 Beton di Laboratorium.

4.2.5 Cara Uji

Uji kuat tekan sesuai SK SNI 1974-190-F tentan" Metode


Pengujian Kuat Tekan Beton.

12
4.2.6 Krileria Penerimaan Hulu Beton

Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dinyalakar1 mencapai


kekuatan tekan yang disyaratkan (f'c) apabila memenubi
ketentuan berikut ;

11 nilai rata-rata dari semua pasan~an basil UJ1 van~


masin~-masing terdiri dari empat basil uji kuat tekan
tidak kurang dari f 'G + 0, 82 Sr, dimalla Sr adalab
standar deviasi yan~ d1tetapkan.

21 tidak satupun dari hasil uji kuat tekan mempunyai nilai


dibawah 0,85 f'c·

4.2.7 Benda Uji Yang Dirawat Dilapangan

Benda uji yang dirawat dilapan~an harus memenuhi ketentuan


berikul ;

1 I benda u.i i yan~?: dirawat dilapan~an harus dicetak pada


saal yang bersamaan dan diambil dari conLoh vang sama
dengan bend a u.i i yam~ raw at d ilabora tor ium.

2 I prosedur unluk melindungi dan merawat belon harus


dilln~kalkan apabila kekuatan dari contoh :van!! dirawaL
dilapan~an kurang durl 0,85 dari conLoh belon :vung
dirawal dilaboratorium, alau lebih kecil dari r• c + 4
HPa.

4.2.8 Nilai Hasil Uji Kekuatan Rendah

langkah-lanltkah yang perlu diambil hila ter,iadi hasil uji


menun.i ukkan kekua tan rendah adalah ::;eba~ai be r i ku l ;

1I bila ter ..iadi suatu hasil U.Jl kekuatan rendah dan


menun.;ukkan babwa kapasitas daya dukung beban Lelah
berkurang secara mencolok, maka diperlukan suatu u~J 1
bor inti pada daerah yan~ diragukan sesuai SK SNI M 35-
1991-03 tentang Melode Pengujian Kuat Tekan Beton inti
Hasil Pemboran.

21 bila pada masa layannya bagian beton tersebut dalam


kondisi kering, benda uji beton inti harus dil{ering
udarakan selama 7 hari dan diuji dalam kondisi kerinf,!.
bi la bag ian be ton terse but pada masa layannya selalu
dalam kundisi basah, pegu,j ian be ton inti dilakukan
dalam keadaan basah dan harus dlrendam terlebih dahulu
selarna tidak kurang dari 40 .iam.

13
3 ) be l on y an li{ d i wa k i 1 i o 1 e h has i 1 u .1 1 b o r· i n l i d a p a L
diaug'{up memenuhi slrultlurul, bllu hu.sil rala-rala kual Lelwn
tidak kuran( dari 0,85 r• c dan tidak sulupuu dari benda , •. ii
mempunyai kekuatan kurang duri 0,75 f'c·

4) bila ketentuan dari butir 3 diatas tidak terpenuhi dan


bi1a kemampuan dari slruktur telO:P dira~ukan, maka
harus dilakukan uji beban sesual yang digariskan dalam
SNI 03-2847-1992 tentan~ Tata·Cara Pen~hilun~an
Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

14
DAFTARR PUSTAKA

1 Hansen T.C. (1978)


Manual On Concrete Mix Desi~n and Quality Controls
Techincal Report No. 21 - Bandun~.

2 I UllaK.iaerdanZ. Aksa 11980)


Pemeriksaan Mutu Beton Dan Mutu Pelaksanaan
SelamR Masa Pelaksanaan Pekerjaan - Bandun~.

I 3 l Lanneke Tristanto !19841


Perencanaan dan Pen~endalian Adukan Beton
Buku petun.iuk Pelaksanaan Beton J ilid I - Bandung.

r 4 Lasino !19931
Lapo-::-an Pen~awasan Hutu Beton Pada Pemban~unan Jalan
Toll di Malaysia.
Laporan intern - Bandung.

I 5 I SK SNI S-04-1989-F.
Spesifikasi Bahar1 Ban~:~tunan Bagiau A.
Bahan Ban~unan Non Logam.

I 6 I SK SNI M-26-1990-F
Metode Pen~ambilan Contoh Unluk Beton Se~ar

I 7 I . SK SNI M-62-1990-03
Metode Pembuatan dan Perawatan Benda U.1 i Beton di
Laboratorium

I 8 I SK SNI 1974-190-F
Metode Pengujian Kual Tekan Beton.

I 9 1 SK SNI T-28-1991-03
Tatacara Pen~adukan dan Pen~ecoran BeLon.

I 9 1 Subard.io dan Lasino 11994)


Tatacara Penilaian dan Penerimaan Beton Normal
Selama Pelaksana~n Bangunan.
Konsep Standar - Bandung.

15
LAMPI: RAN

16
Lampi r·am, 1-n

semen tipe I, II, dan V


semen tipe III

700 10
CARA YANG PERTA"A tA~A
' HARUS DI!KUTI DALA"
'•
I "ENCARI HARGA FA~TCR AIR
SE~EN ~ERDASAR~AH OAT~
1\\'-. DARI lABEL 2
6oo

.500
·i'\
\\.
'.,
\

..

' '

\
...
I\''-
\ ~'C"\.
·~.
\

' ' ~·
\

'
N
E
-
~ \. .

u ~00 ~0 .,
...... \

\~ ......

~· ~~
C7\
., \ 3
:.::
~'. 3N
...·-""'""'
•.I;

- \
....
300 '
·-'"',.., . 30

·~
\ \
:.~

~- 1f;o
\
' .,
' •
· ..·
. ~
\
'

1'\
\

N:'"' ... . ..

'\ .. .. ' .. ../'·, ' ' ['(~


'
.
.. -.\..
·...' .
\ I "

.' .
..
.

""'
2.00 10
..
\
~·<
'•

r· . ,, K
. .. .. .
·. . . ...'·,:.~
' '
... ...

. . ··
r'
)!!

I
. ...
! "'' ....~... . . [................ - ... ...........
~
--
. ·- ~· .............
' .....

100 .... . ..... ...........


, . .... --. ........._ __ , 10
....

~ . . . ... .....
. .. a... ~
. .........
. . ..:-·-
...

~.
.......

... ·····-·- .....


r----- r--- ... ... --··
. -~
0
C.~ 0., o.a 0.7 0.1) 0,!)

GRAFIK 1
HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN
(BENDA UJI BERBENTUK SlUNDER
DIAMETER 150 mm TINGGI 300 mm)
Lampiran. 1-b
semen tipc I, II, dan V
•••••• semen tipc Ill

GRAFIK 2
HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN
(BENDA UJI BERBENTUK KUBUS 150 x 150 x 150 mm)
Lampiran. 2
PERSYARATAN JUMI.AH SEMEN MINIMUM
DAN fAKTOR AIR SEMEN MAKSIMUM UNTUK
BERBAGAI MACAM PEMBETONAN DALAM
LINGKUNGAN KHUSUS

JUMLAH SEMEN
MINIMUM PER NILAI FAKTOR
m3 BETON (kg) SEMEN MAKSIMUM

Beton didalam ruang


bangunan:

a. keadaan keliling
non-korosif 275 0,60

b. keadaan keliling
korosif disebabkan
oleh kondensasi atau
uap korosif 325 0,52

Beton diluar ruangan


bangunan:

a. tidak terlindung
dar\ hujan dan terik
matahari langsung 325 0,60

b. terlindung dari
hujan dan tcrik
matahari langsung 275 0,60

Beton yang masuk ke


dalam tanah :

a. mengalami keadaan
basah dan kering
berganli-ganti 325 0,55

b. mendapat pengaruh
sulfat dan alkali
dari tanah. lihat tabcl 2.-a..
Beton yang kontinue
berhubungan : lihat label 2 -6
a. air tawar
b. air laut
TAOEL 2.~a..
KETHNT UAN UN'I'l.IK III.!TON YANG DERHUU UN<iAN DENUI\N
AIR, TANI\11 YANG MENGAN DUN<i SULFAT
·----- -···-·· ·
lOIISENJIASI SUlfA I
----- -----
lAOAa
GANG• DALM IENJUIC SOJ lANDUNGAM SEH~N IIIII kg/• 3
GUAM - -- ·- TIPE fAlTOII
SUL DALM TAIIAN Sl ILfAT (SOl) SEMEN UII:UIAN MCMINAl ACIECAI A"
fAT
TOTAL 10s 10s DALM CAio!PUIAN
-- DALAM All
UNA
MAUl- SEMEN

Cl) All I TANAN • 2 1 1 II I I" 40 IIIII 20 ... 10-


1 I I
·- ------ ·-·-·· ... --- ---·--··- ········- ---- ----·· --·
Tl pe I an deny
1 lurq ,,,,..,"' ""r• ng au" tanpe 10 3110 J!)D 0,50
derl D,Z Glori 1,U door I O,l

-i-··-··
Porolen
(15·401)
---·· - -- ---- r-------··-·· ··-·--1 - - · -
2 0,2 . 0,!11 1,0 • I, II O,J 1,2 .
Tl pe I deng.,
., ., ,.,...
Pouolan
290 no )110 0,50

(15·40X)

Tlpe I
-- ·- -·- ~-
• Porolan 270 310 l60 11,!)5
C151·40 I)
at a"
s-n Portlllnd
I'OlOIIIn

Tlpe 11
.u.. 250 290 ]40 0,55
llpe v
-------- -· --- ~----

0,5 •
'· . Tlpe I

.
l 1,9 • l, I 1 2 . 2,5 • Pornlan 340 180 4l0 0,45
C15l·40X)
., .,
Sun•n Pc.rt I lind
Po&olan
1--·
I ipe II
290 130 310 0,50
"""v
.
llpe
--···- - .... -----
llpe
-., ., II
-
4 1,0 • 2,C l,1 • 5,c. 2,5 • 5,U Tlpe y llO 370 420 0,45
-----······-- --·- ---·---
1- - r----
II at•" Tlj.~e
leblh leblh It blh Til• v
s derl 2,0 door! S,o d•r I s,o t lepiMIIn :no 370 420 0,45

··-·---
pel In,.,..
...... __ · · - - ' - - ... - .......... ·--·-- ·-'--· --
TABEL 2.-b
KETENTUAN MINIMUM UNTUK BETON BERTULANG KEDAP AIR

JENIS KONOISI FAKTOR AIR TIPE SEMEii KANDUNCAN SEMEN MINIMUM


BETON LIIIGKUNGAN SEMEN MAK• kgtm3
BERHUBUNCAN Sll'iUM
DEN CAN UKURAN NOMINAL MAICS IMUM
AGRECAT

40 nm 20 nm

efr tewer 0,50 Tfpe I • V 280 300

Bar •
tuleng air p~~yeu 0,45 Tlpe I +
a tau Pozolen
Pre C15·40X)
tegeng eteu Semen
Portland
Pozolen 340 380
0,50 Tlpe II
a tau
Tfpe V 290 330
•I r leut 0,45 Tfpe II
a tau
Tlpe V 330 370
Lampiran, 3

L'lmK 1 Hi\i\N KADAR Alit 13EB/\S

UES/\H l3UTIH JENIS s L u H p ( HH )


Hi\1\S H1UH
( HH ) "AGREGA'r 0 - 10 10 - 30 30 - 60 GO - 180
10 ALAH 150 .180 ~05 225
PECAII 180 205 230 250

~0 ALAH 135 160 180 195


PECAH 170" 190 ~10 225

10 ALAM 115 140 160 175


PECAJI 155 175 190 205
Lampiran. -!

DIAGaix SUSUNAN BESAR BUTIR PASIR.


100

90
9j ~ /90
80
ZONE a I
/ I
70
10 v I
~ 60
+!
7 II
j 50 I I 60

Jill

i 40 I
v
7
~
~ 30
34
/ 17
20
20
/ / 30

10 / ~
.(
10
~/
0 / 0,15 ------- 0,3 0,6 1 2 4,8 9,6
lubang ayakan lmm)

100

90 90 ~ /
80 I / 90

70
ZONE II 7 / ~
~60 II 7
~
59/ g
i.w 50 /
.... I /
I
.!1
~
4o

30 30 v / ~
20 / I -------
7 I
v
10 10 -
8
01 ~
0,15 0,3 o,6 1,2 9,6
lubang ayakan (rnrn)
100

-I- / ~
~
-~

80
ZONE I III
/ ~
79) / rfs
i
~
70
I v
0
60
50 I I 60

40V I
~

~
J 40
~
~ 30
I I
20 I I ~

10
10 I ~2
0 / /
0,15 0,3 0,6 1,2 2,4 4,8 9,6
lubang a,yakan (JND)

100

ZONE 1 IT I/
I
-------- '""
90
-----
~5
·-
80
I J 80

I I
VI 50

I I
Vi.. 30 I I
20
v
I I v,5
1~ /
10

0
/ 0,15
v 0,3 o,6 1,2
lubang a,ya.kan (mm)
2,4 4,8
li!UGQJI SUBUBAif, BESAR llJTIR KERIKIL
100

90 i i
/, ~ .'

II
I

<••8 - ~am;>
80

19 :

:;1/I
70

....
~

1d
60 I
....
~ 50 I I
.a
i~ 40
40. v I
~ 30
I I 37

20 I /
10 I /
~
10
5
0
8 6 9. 19 38 1~
1ubang qakan ( nm)

100

90 /~
80
(4,8 - 19 Dill)
II
10 II
~ 60
~
60
//
i0 50
I I
~

~
....•
40 I l
CD

"tR. 30 I v
20 II 3U

II
10

0
lV

v 19 38 76
fQ;Q . . . ....
·Hu ;ui,u:: ·... \::!: .:::!:::::
)lQ ::··: <, :: • ·: · · J . ;. i ~/!I ·
:r:: :: .. 1.•.: .. ·:07 · :
rL : :h~s·:li:( ::61·~>·. ~'.k'!'" ~- I ·
. ~~~~ : •' : I · J ' I
-~ :.::1:: .I · .~.
~ 1 " • .. .". ; ;.y.~
!. ..\ :/f:
.. :1_ -\!f:..
' ..
: I ; . i.

.. : ' it /i
J.s §0 Vi:/·f! I 50

1
~
40

30 II
f/
20r-----~-r--~--~-+-----4-----4
If
,or---~1~~~v~----~----+-----~----~

o~~----~----~----~----~~--~
4,8 9,6 19 38 76.
lubang qakaD (mm)
DIAGRAX SUSUNAN BESAR BUTIR AGREGAT GABUNGAN
100

96 A
(MAX. AGREGAT I 38 mm)
,, /I
70 L / I
60
/ I
,L I;,u
v
/ /
3(L,.--> / ~
20 ... ~
23
./
~
rrs- --- v
·to I~ _/
-- ~
v ~
u rc;;
0 ' 15
..c 3 ~

'
------ '
0,6 1,2
2,4 4,ts ~.) 1( 3tl
lubang "'akan {Dill)
Lampiran, 5-a lcara grafisl

DAVfAR !SIAN (FORMULIR) PERENCANAAN CAMPURAN BETON

NO. URAIAN TABEL/GRAFIK/ NILAI


PERHITUNGAN

1. Kuat tekan yang disyaratkan.. Ditetapkan ........ N/mm2 pada ....... hari
Bagian cacat 5 persen.
2. Deiviasi standar ............. ayat 3.3.1 ........ N/mm2 atau tanpa data ......
Tabcl 1 ................. N/mm2
3. Nilai tambah (margin) ........ . (k =1,64) 1,64 x...... =.......... N/mm2
4. Kekuatan rata-rata yang ayat 3.3.2
ditargetk:m ................ .. .. ......... + ......... =.......... N/mm2
5. Jcnis semen .................. Ditetapkan
6. Jcnis agregat : kasar ...... ..
Jenis agregat : halus ...... ..
7. Faktor air-semen bebas ....... Tabel 2
Grafik 1 (ambil nilai yang
atau 2 terkecil
8. Faktor air-semen maks. ....... ayat 3.3.2

9. Slump ........................ Ditctapkan Slump ........... mm


ayat 3.3.3
10. Ukuran agregat maksimum ... Ditetapkan ................. mm
ayat 3.3.4
11. Kadar air bcbas .............. Tabel 6 ................. kg/m3
ayat 3.3.5
12. Jumlah semen ................. 11 : 8 atau 7 ............ =........ kg/m3
13. Jumlah semen maksimum .. Ditctapkan ........ kg/m3
14. Jumlah semen minimum .. Ditctapkan ...... kg/m3 (pakai bila lcbih besar
ayat 3.3.2 dari 12, lalu hitung 15)
Tabcl 3, 4, 5,
15. Faktor air-semen yang di
scsuaikan .................. ..
16. Susunan besar butir agregat Grafik 3 Daerah gradasi susunan butir . •....
halus ...................... .. s/d 6
17. Perscn agregat halus Grafik 10 .................... persen
s/d 12
18. Berat jenis rclatif, agregat.. .................... diketahui/ dianggap
(kering permukaan)
19. Berat jenis beton ............ Grafik 13 ........................... kg/m3
20. Kadar agregat gabungan ....... 19-(12+ 11) ..... - ...... = .......... kg/m3
21. Kadar agregat halus .......... 17x20 ..... x ....... = .......... kg/m3
22. Kadar agrcgat kasar .......... 20-21 ..... - ...... = .......... kg/m3

Proporsi Semen (kg) :Air : Agreg.halus : Agreg.kasar


Campuran (kg a tau It) (kg) (kg)

- tiap mJ ........... .
- tiap camp. uji .... mJ
Lampiran. 5-b lcara volume absolutl

FORHULIR RANCANGAN CAHPURAN DETON

,· pad a umur .... huri


1.
2.
Ktiat tekon karokteristik
Stundor deviosi ( s) 1 .... . . . N/mrn2
I I

N/mJD2 1 atu·u
I I I I I

datu .... N/mm2


3. Nilui tomboh (margin) 2
Target kuat tekan rota
k (=1164)
(=1 + 3)
X s
=
= I I I I I I I I N/mm2
N/rnm2
I I
.
'1 •
...... .
I I I I I I I I I I

Jcnis semen
5.
G. Jenis agregat kasar . . .. . . .
7. Jcnis nsrcgat hal us . . . . ...
~. Faktor air semen be bas ••••••• >
9. Faktor air semen maksimum ••••••• > -> ambil yung terendah

10. Slutnp I I I I I I I mm
11. Ukuran agregor maksimum mm
... ... .
I I I I I I I

12. Kudur air be bas kg/m 3

13. Kudar semen ( 12 : 8) = ............. .


11. Kudur semert minimum (ditetapkan) =
15. Derat jenis relatif bahan 1
- semen
- pasir
- kerikil

Dcngun Vo!.ume Absolud.


1G. Semen = =
17. A i r - .. . . . . .. .
I I I I I I I I

.
I

•••. . . . =
I I I I I I

18. Uduru (= 1 1 5 % =
• 3
Total ......... = . , ... • . • m

19. Total volume agregat . .. . . . . . . •. I I I I I I I =


20. Pasir/agregat ratio (basil perhitungan)
21. Berat agregat halus • • • • • • • • • • X •• •. . . . = 3
. ••••••• m 3
• • • • • • • • • • X . . . . . kg/~
22. Berat a~regat kasar • • • • • • • • • • X ••••••. = . . . . . . . • m3
• • • • • • • • • •• X • • . • . . .. = . . . • . k~/m

23. Admixtures I I I I I I I I I I I I I I =I I I I I I I I I I I ••• lt.

2~. Derat jenis Beton k§/m 3


25. Proporsi cnmpuran untuk m
26. Danyaknya bahan 1 semen .. .. . . . . . kg.
a i r
pasir
kerikil
.................. kg.
kg.
kg.
admixture .....•. ml.

27. Agregat/Cement ratio


Lampiran, 6

PENILAIAN MUTU BETON NORMAL


SELAMA PELAKSANAAN BANGUNAN
(contoh)
P r o y e k
Periode pembetonan

Hasil uji adalah nihi rata- Dihitung dari 4 PeaerHsaan


rata dari kuat te~an sepasang
bend a uji (I dan Ill
nil ai hasil uji
berturut-turut
peunuhan
kriler ia I
Noeor PERHITUNSAN
urut Kode Kut tekan Nilii Nilai Si1- f' Cll \ t ' ci MUTU BETON YANG DAPC.T KES!MPULAN
hasil bend a using-easing hasil rata- pang an I lebih llebih OJCAF'AI
uji uji benoa uji uji rata baku !i kecil k~?cil
I
I
ke-i il 0.' 82c Sl+ '
{i ' 0. 85
i !
I II If' ci l (f'c 1l
I{s) f'
c
l i
1 .. 3 4 5 6 7 i 9 I 10 I ,,
l
l
8
I ·'
1 A1 33,33 32,65 32,99 1 ! teka,, yang d!s t arat K a~
' IILITU BE T:i~
2 A2 30,16 30,36 30,26 Ii j
I
KtJ at
f'
c = 25,0 !\Pa
l. TlDHi:
i
3 A3 29,02 30,39 29,71
I I
I
!
I
i
I
! I'!ENC ~f'AI
4 A4 30,39 29170 ~.o,os 30,75 1, S1 I
! I 5ill!H!!gan ~-!l ~ r;? :' ·: .; r~3 i YAN :i

6
s AS
E:l
22167
26 ,08
zs, 17
25,16
23,92
25,62
I I
i
II
I
Ii ~,.
: ~~5 ~F .~ \ D! SYAR~ ~ ,-~ 1; i
i
;
7 92 32,65 33,11 32,98 I II
t ~ k ~··j rata -n.ta yan .~
'
B 83 22,90 21,77 22,34 26,1 c; I 4,66 '
J
I
(
I I KIH ';

d1 t; r ~ etJar: : !
9 B4 31,07 33' 11 32 ,0S' II
I
'
i
I
I i! ; · : ~ :· I ~ 3 ~;F :; t
i
t
I i ' Cf
10 85 21,54 19,73 20, 64
! 22,79 I i
I I ( ;
I :
11 C1 25,40 i 20 ,18 I Ui'\ t.;t s~ :.Jr.r: h~s ~ l uj l I'
12
13
C2
C3
26,98
31,97
31 '75
30,84
29,37
31, 41
26 ,22 5,39 i < li
I
I
I
I
I
I
II Kuat
I
t~ k~!i r ac a -ra~a j <Ji: ·~
i
!

!
'
;
14 C4 34,01 30,39 32,20 ;
= 28,96 f'.F.;
i d.: pa t ~icap~i
I I

~
I I
i I
15 I c~ 33,33 34,47 33,90 !
i
! :· l
16
17
18
II
I
Dl
02 I
29,25
I 24,94
I 31 ,52
26,76
23,13
28,01
24, 04
29' 48 I ~0 ,50 i
!
3!,38
I !
i
2,48 l
!I
i
i
i
S.li; ~~~n ;;_: .- t,i! ~: u :
.·. ·"';o .
~ 0 , ~·
·J·· :'iF ~
'
i
'

19
03
04 I 2~ ,02
I
I
26,52 j 26,07 I i
I I :

20 05 I 2~·,40
El I 26,53
26,35 25,8@ !
26162 I 2,74 I
I
I
! (
i
I M ~ti.l ~E lGi·
! :an~ aap~~
i i
21
22 i E2
24,49 25,51
32, 43 I 33,56 I I
I

I
i
i
'
I ·: 10: a;..; 1

I 28' r..:. - :
:
. ., '
I

I 34 ,69. ' t~ \
~ ~
I
~·I 0-.. :
'I I !
23 I
I n I
34,47
I 3~ ,0 1 34,24 I I ! I
...,.,
.. l. , c-:•
I "'\
-~~·
" 0
..
24
.....
~ ..1
I E4
~:5
I
i2
3!,1)7
53
30 ,61
i '.8
l30,84
I "~- ~ I "5 Ob 31,{;4 I
i
~ . 97 '
I
i
:
1
'
:

2S', 70 iI '27,82
' I
26 Fl I
27 F2 30,61 i
~.o, ~o ,
28 F3 31152 i 32,99 I
29 , 57 I ~ . 28 i
29
30
F4
F~·
:.o,w
311Q7
I ~~' :( )
I ' ~ ' •'
I ,. \. ! il : :
-~-· ___ _l _____ j____ .__L_ ____ _ L_ ___________ · - --~-- ___ ; ---- -----

Bandtmg, . . . .. _ . . . Hl ~A

Pe nilai,
!
.t

Anda mungkin juga menyukai