LAPORAN PERENCANAAN

CAMPURAN BETON SILINDER 30 MPA

Disusun oleh: Kelompok 2 kelas B

Fadilla Tungga Dewi Amartha (10111810013041)

Muhammad Yash Har Febrian (10111810013043)
Zhenzi Yan Ariyaldi (10111810013045)
Cornella Shintya Agustina (10111810013046)
Zulfikar Achmad Roziqi (10111810013047)
Khafi Arsya Sintya (10111810013048)
Taurina Suhardji (10111810013049)
Erlynda Ayuning Marcella (10111810013050)
Wahyu Aria Mileniago (10111810013051)
Aldila Ghaisani Ningtyas (10111810013052)
Dinda Gita Pambayun (10111810013053)
Handiko Gusta Pramuktiaji (10111810013054)
Firdaus Zamroni Fauzi (10111810013056)
Fara Audia Rahmadhani (10111810013058)

PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI REKAYASA PENGELOLAAN

DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL (TRPPBS)
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
PERHITUNGAN PROPORSI CAMPURAN BETON
1. Kuat Tekan Rata-rata yang Ditargetkan Dihitung
𝑓𝑐𝑟 = 𝑓 ′ 𝑐 + 𝑀
Berdasarkan standar yang telah ditentukan, maka :
𝑓𝑐𝑟 = 𝑓 ′ 𝑐 + 𝑀
𝑓𝑐𝑟 = 31 + 12
𝑓𝑐𝑟 = 43 𝑀𝑃𝑎
Jadi, kuat tekan rencana beton yaitu 43 MPa.

2. Pemilihan Faktor Air Semen

Pemilihan FAS = 0,388

Batu Tak Pecah Berkekuatan Tekan = 33 𝑀𝑝𝑎
Batu Pecah Berkekuatan Tekan = 37 𝑀𝑝𝑎
Tipe Semen Portland = 𝑇𝑖𝑝𝑒 𝐼
Bentuk Uji = 𝑆𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟

3. Slump
  Ukuran agregat terbesar = 20 𝑚𝑚
*) Berdasarkan tabel tersebut, masuk ke kategori ukuran besar butir
agregat maksimum 20 mm
 Batas slump yang digunakan = 120 𝑚𝑚
 Kadar Air Batu Tak Dipecahkan = 195 𝑘𝑔/𝑚³
 Kadar Air Batu Pecah = 225 𝑘𝑔/𝑚³

4. Besar Butir Agregat Maksimum

Besar butir agregat maksimum tidak boleh melebihi :
 Seperlima jarak terkecil antara bidang bidang samping dari cetakan
 Sepertiga dari tebal plat
 Tiga perempat dari jarak bersih minimum diantara batang atau
berkas tulangan
Besar butir agregat maksimum yang ditentukan yaitu = 20 mm

5. Kadar Air Bebas

Kadar air bebas ditentukan dari table 3, untuk nilai slump 120 mm, ukuran
butir maksimum 20 mm, dan karena agregat yang digunakan terdiri
agregat tak dipecahkan (pasir) dan agregat yang dipecahkan (kerikil),
maka :
 Kadar air bebas untuk agregat tak dipecah/alami (kerikil) (Wk)
= 195 𝑘𝑔/𝑚³
  Kadar air bebas untuk agregat dipecah (pasir) (Wh) = =
225 𝑘𝑔/𝑚³
Lalu kadar air bebas dihitung berdasarkan:
2 1
𝑊ℎ + 𝑊𝑘
3 3
Berdasarkan perhitungan standar tersebut, maka:
2 1
= 𝑊ℎ + 𝑊𝑘
3 3
2 1
= ( × 225) + ( × 195)
3 3
=215 kg/m3

6. Berat Jenis Relatif Agregat

 Berat jenis pasir gabungan
𝑃 𝐾
× 𝑏𝑗 − ℎ𝑎𝑙𝑢𝑠 + 100 × 𝑏𝑗 − 𝑘𝑎𝑠𝑎𝑟
100

36 64
= × 2.5 + × 2.66
100 100
= 2.6
 Berat jenis agregat halus dan kasar
30 70
= × 2.5 + × 2.66
100 100
= 2.612

7. Proporsi Campuran Beton

𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 215
 Kadar Semen Portland = = 0.388 = 554,12 𝑘𝑔/𝑚3
𝐹𝐴𝑆
 Air seluruhnya = 215 𝑘𝑔/𝑚3
 Agregat halus/pasir :
o Kadar agregat gabungan =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐼𝑠𝑖 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 – 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑚𝑒𝑛 – 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐴𝑖𝑟
= 2330 – 554.12 – 215
= 1560.88𝑘𝑔/𝑚3
o Kadar agregat halus = 30% × 1560.88
= 468.26𝑘𝑔/𝑚3
  Agregat kasar = 1560.88 – 468.26
= 1092.62𝑘𝑔/𝑚3
Dari hasil perhitungan di atas, didapat proporsi campuran beton teoritis
untuk setiap m3, sebagai berikut :
 Semen Portland = 554.12𝑘𝑔
 Air seluruhnya = 215𝑘𝑔
 Agregat halus/pasir = 468.26 𝑘𝑔
 Agregat kasar/kerikil = 1092.62 𝑘𝑔

8. Koreksi Proporsi Campuran

 Pasir mempunyai kadar air = 7.15%
Penyerapan pasir = 3.75%
Pasir mempunyai kadar air > nilai penyerapan air, berarti terjadi kelebihan
air, oleh karena itu air campuran harus dikurangi sebesar:
468.26
= (3.75 – 7.15) ×
100
= − 15.92 𝑘𝑔
 Kerikil mempunyai kadar air = 1.06%
Penyerapan air = 1.63%
Kadar air < penyerapan air, berarti terjadi kekurangan air, oleh karena itu
air campuran harus ditambah sebesar:
1092.62
= (1.63 − 1.06) ×
100
= +6.23 𝑘𝑔
Sehingga Proporsi Campuran seharusnya menjadi (per –m3) :
 Semen Portland = 554.12 𝑘𝑔
 Air seluruhnya = 215 – 15.92 + 6.23
= 205.31 𝑘𝑔
 Agregat halus/pasir = 468.26 + 15.92
= 484.18 𝑘𝑔
 Agregat kasar/kerikil = 1092.62 − 6.23
= 1086.39 𝑘𝑔
Tabel A.1 Formulir Perencanaan Campuran Beton
No. Uraian Nilai Satuan Tabel/Grafik/Hitungan
1 Kuat Tekan yang 30 Mpa
Ditetapkan, bagian cacat
Disyaratkan f'c (Benda
5% ; k = 1.64
Uji Silinder)
2 Deviasi Standar (sᵣ) 7 MPa Volume Beton
12 Mpa 1.64 × 7 = 11.48 Mpa
3 Nilai Tambah (M)
≈ 12 Mpa
4 Kuat Tekan yang 42 MPa
30 + 12 = 42 Mpa
Ditargetkan
5 Jenis Semen Tipe I - Ditetapkan
6 Jenis Agregat
• Kasar Batu Pecah - -
• Halus Alami - -
7 Faktor Air Semen 0.388 Grafik 1, Cara 1a
8 Slump 120 mm Ditetapkan
9 Ukuran Agregat 20 mm
Ditetapkan
Maksimum
10 Kadar Air Bebas 215 kg/m3 Tabel 3
554.12 kg/m3 Tabel 2, Grafik 1, Cara
11 Jumlah Semen
1a
12 Jumlah Semen Minimum 275 kg/m3 Tabel 4
13 Jumlah Semen - kg/m3
Tidak Ditetapkan
Maksimum
14 Faktor Air Semen yang 0.388
Tetap
Disesuaikan
15 Daerah
Susunan Butir Agregat
Gradasi Ditetapkan
Halus
Zona 2
16 Susunan Butir Agregat
Diketahui
Kasar atau Gabungan
17 Persen Agregat Halus 30 % Grafik 5
18 Berat Jenis Relatif 2.612
Diketahui dan Hitungan
Agregat SSD
19 Berat Isi Beton 2330 kg/m3 Grafik 6
20 Kadar Agregat Gabungan 1560.88 kg/m3 2330 - 215 – 554.12
= 1560.88
21 Kadar Agregat Halus 468.26 kg/m3 30% × 1560.88
(Pasir) = 468.26
22 Kadar Agregat Kasar 1092.62 kg/m3 1560.88 – 468.26
= 1092.62
23 Proporsi Campuran
Jumlah Bahan (Teoritis) Semen Air Agregat Kondisi SSD
Halus Kasar
(kg) (kg) (kg) (kg)
• Tiap m³ 554.12 215 468.26 1092.62
• Tiap Campuran Uji 0.06
33.2472 12.9 28.0956 65.5572
m³
24 Proporsi Campuran Koreksi
• Tiap m³ 554.12 215 484.18 1086.39
• Tiap Campuran Uji 0.06
33.2472 12.9 29.0508 65.1834
m³