Nim : 203019
SOAL 2
Rencanakan campuran beton non air-entrained dengan data sebagai berikut.
1. Mutu beton, f’c = 21 Mpa
2. Benda uji silinder, umur 28 hari
3. Cacat maksimum 5%. Kadar udara 1%
4. Volume pekerjaan < 1000 m3
5. Lingkungan non korosif
6. Pengawasan pelaksanaan baik
7. Ukuran butir agregat maksimum 40mm
8. Semen tipe I. Agregat Halus alami
9. Agregat Kasar batu pecah. Slump 80-100 mm
10. Berat kering Agregat Kasar = 1600 Kg/m3
11. Berat jenis Agregat Kasar = 2,61
12. Berat jenis Agregat Halus = 2,50
13. Durabilitas tidak dipertimbangkan
14. Resapan Agregat Halus = 2,1%
15. Resapan Agregat Kasar = 3,9%
16. Kadar air Agregat Halus = 6,1%
17. Kadar air Agregat Kasar = 2,9%
18. Hasil Analisa saringan Agregat Halus (dibawah)
1) Volume pekejaan < 1000m3. Pelakasanaan baik. Dari tabel 4 (pertemuan SNI 2000),
standar deviasi 5,5 < S < 6,5 Mpa. Ambil S = 6 Mpa. Kuat tekan rata-rata, f’cr = 21 +
(1,64 x 6) = 30,84 Mpa
2) Slump 80-100 mm
Ukuran butir agregat maksimum = 40 mm
Saringan Butir tertahan %
(mm) (gram) % tertahan komulatif
9,52 0 0 0
4,76 75 3 3
2,4 250 10 13
1,1 395 15,8 28,8
0,6 890 35,6 64,4
0,3 575 23 87,4
0,15 200 8 95,4
sisa 115 4,6
Jumlah 2500 292
Slump 80-100 mm
Ukuran butir agregat maks = 40 mm
Lakukanlah interpolasi :
% AGK = 0,70 + ¿ x (0,73-0,70))
= 1129,6 Kg / m3
Dari tabel didapat Berat Beton untuk beton yang tidak mengandung udara :
AG maks = 37,5 mm Berat Beton Segar = 2410
AG maks = 50 mm Berat Beton Segar = 2445
AG maks 40 mm Berat Beton Segar = ?
Lakukan interpolasi
BBS = 2410 + ¿ x (2445-2410))
BBS = 2410 + 7 = 2417
Pada tabel 4. Dapat ditentukan berat beton segar dengan melihat ukuran maksimum
agregat 40 mm dan dalam kondisi non air-entrained maka diperoleh perkiraan berat
beton segar sebesar : 2417 Kg / m3
Semen = 50 Kg
Koreksi :
Kemudian Tarik garis keatas dari sumbu x pada nilai 8%, kemudian Tarik kesamping
menuju penambahan volume, maka didapat nilai penambahan volume agregat halus 14%