Anda di halaman 1dari 6

7.

8 Daftar Isian Analisis Perencanaan Campuran


Daftar isian analisis perencanaan campuran beton ditulis dari formulir isian (terlampir)
sebagai berikut,
1. Kuat tekan yang disyaratkan = MPa
2. Margin (belum berpengalaman) = MPa
3. Kuat tekan rencana = MPa
4. Jenis semen =
5. Jenis agregat kasar = alami / batu pecah
6. Jenis agregat halus = alami / batu pecah
7. Ukuran agregat maksimum = mm
8. Kadar air bebas = kg/m³
9. Rasio Air Semen =
10. Nilai Slump = mm
11. Berat semen (8/9) = kg/m³
12. Modulus Kehalusan Agregat Halus =
13. Volume Agregat Kasar Per Satuan Volume Beton = m³
14. Berat Volume Kering Agregat Kasar = kg/m³
15. Berat Agregat Kasar = kg/m³
16. Perkiraan Awal Berat Beton = kg/m³
17. Berat Agregat Halus =
18. Volume Absolut
a. Volume Air = m³
b. Volume Padat Semen = m³
c. Volume Absolut Agregat Kasar = m³
d. Jumlah Volume Padat Selain Agregat Halus = m³
e. Volume Agregat Halus Yang Dibutuhkan = m³
f. Berat Agregat Halus Kering Yang Dibutuhkan = kg/m³

Sehingga, dari daftar isian tersebut didapat komposisi :


a) Susunan campuran beton untuk 1 m3
 Semen = kg
 Air = kg
 Pasir = kg
 Kerikil = kg
b) Susunan campuran beton untuk 1 zak Semen
 Semen = kg
 Air = kg
 Pasir = kg
 Kerikil = kg

c) Susunan campuran beton untuk 1 kg semen


 Semen = kg
 Air = kg
 Pasir = kg
 Kerikil = kg

Untuk pelaksanaan di lapangan, angka teoritis yang telah dihasilkan masih diperlukan
suatu angka koreksi karena adanya kadar air yang terdapat di dalam agregat, maka dilakukan
penyesuaian dengan memperhitungkan jumlah air bebas yang terdapat di dalam agregat atau
kadar air yang masih dibutuhkan oleh masing - masing agregat, baik agregat halus maupun
kasar. Maka, didapatkan komposisi campuran beton yang akan dilakukan di lapangan, yaitu,
 Semen = kg
 Air = kg
 Pasir = kg
 Kerikil = kg

7.9 Cara Perhitungan Proporsi Campuran


Perhitungan dari perencanaan campuran ini dapat dijabarkan sebagai berikut,
 Kuat tekan beton yang disyaratkan = 17 MPa
 Pengecoran adukan beton dengan nilai slump rencana = 75-100 mm
 Agregat kasar : batu pecah,
- Ukuran agregat maksimum butir = 40 mm
- Berat jenis (SSD) =
- Absorpsi (penyerapan) = 0,5%
- Kadar air saat pelaksanaan = 2%
 Agregat halus : pasir alami,
- Berat jenis (SSD) =
- Absorpsi (penyerapan) = 0,7%
- Kadar air saat pelaksanaan = 6%
Cara perhitungan susunan campuran dapat disusun sebagai
betikut,
1. Ditentukan kuat tekan beton yang disyaratkan f'c pada umur 28 hari f'c = 17 Mpa
2. Ditentukan perhitungan nilai tambah margin (m)
Dimana nilai tambah margin dilihat pada Tabel 7.3 dan didapat sebesar = 7 Mpa
3. Ditentukan kuat tekan rata-rata perlu (f'cr) 24 Mpa
4. Ditentukan jenis semen : Semen portland type I
5. Ditentukan jenis agregat kasar : pecahan batu
6. Ditentukan jenis agregat halus : pasir alami
7. Ditentukan besar butir agregat maksimum 37,5 mm berdasarkan hasil analisa
gradasi agregat kasar
8. Kadar air bebas, banyaknya air pencampur untuk beton tanpa tambahan udara
dengan slump 75 mm sampai dengan 100 mm dan besar butir agregat maksimum
yang dipakai adalah 37,5 mm adalah 181 kg/m³ berdasarkan Tabel 7.5
9. Rasio Air Semen untuk beton berkekuatan 24 MPa adalah 0,62 berdasarkan hasil
interpolasi dari Tabel 7.6
25 = 0,61
24 = x
20 = 0,69

=
=
0,08 = 5x – 3,05
5x = 0,08 + 3,05
5x = 3,13
x = 0,62
10. Nilai Slump yang diisyaratkan 75 mm sampai dengan 100 mm berdasarkan Tabel 7.4
11. Ditentukan jumlah berat semen Portland = 292 kg/m³, didapat dari
Wsemen = (1/fas) x Wair
= (1/0,62) x 181 kg/m³
= 292 kg/m³
12. Ditentukan modulus kehalusan agregat halus 2,8 berdasarkan hasil analisa gradasi
agregat halus
13. Ditentukan volume agregat kasar per satuan volume beton 0,71 m³, berdasarkan
Tabel 7.7 (jika diperlukan silahkan melakukan interpolasi)
14. Berat volume kering agregat kasar sebesar 1600 kg/m³
Berat satuan gembur agregat kasar = 1,632 gr/cm³ = 1632 kg/m³
Kadar air agregat kasar = 2 %
Berat volume kering = = 1600 kg/m³
15. Ditentukan berat kering agregat kasar adalah 0,71 m³ x 1600 kg/m³ = 1136 kg.
16. Ditentukan perkiraan awal berat beton diperkirakan sebesar 2410 kg, berdasarkan
Tabel 7.8
17. Ditentukan banyaknya agregat halus atas dasar massa (berat)
Berat berat yang sudah diketahui adalah
a. Air = 181 kg
b. Semen = 292 kg
c. Agregat kasar = 1136 kg
+ Jumlah = 1609 kg
Jadi, berat agregat halus = 2410 kg – 1609 kg = 801 kg
18. Ditentukan banyaknya agregat halus atas dasar volume absolut
a. Volume Air = 181 = 0,181 m³
1000
b. Volume Padat Semen = 292 = 0.093 m³
3,15 𝑥 1000
c. Volume Absolut Agregat Kasar = = 0,424 m³
d. Volume udara terperangkap = 1% x 1000 = 0,010 m³
e. Jumlah volume padat bahan selain agregat halus
Jumlah volume = 0,181 m³ + 0,093 m³ + 0,424 m³ + 0,010 m³
= 0,708 m³
f. Volume Agregat Halus Yang Dibutuhkan = 1 m³ - 0,708 m³
= 0,292 m³
g. Berat Agregat Halus Kering Yang Dibutuhkan = 0,292 m³ x 2,64 x 1000
= 771 kg
Perbandingan berat campuran satu meter per kubik beton yang dihitung dengan dua
cara perhitungan diatas adalah sebagai berikut :
Berdasarkan perkiraan Berdasarkan perkiraan
massa beton (kg) volume absolut bahan (kg)
Air (berat bersih) 181 181
Semen 292 292
Agregat kasar (kering) 1136 1136
Agregat halus (kering) 801 771

19. Koreksi terhadap kandungan air


Pengujian menunjukkan kadar air sebesar 2% pada agregat kasar dan 6% pada
agregat halus. Jika proporsi campuran percobaan dengan anggapan berat (massa) yang
digunakan, maka berat (massa) penyesuaian dari agregat menjadi
a. Agregat kasar (basah) = 1136 x (1+0,02) = 1159 kg
b. Agregat halus (basah) = 801 x (1+0,06) = 849 kg
Air yang diserap tidak menjadi bagian dari air pencampur dan harus dikeluarkan
dari penyesuaian dalam air yang ditambahkan. Dengan demikian, air pada permukaan
yang diberikan dari
- Agregat kasar = % kadar air - % penyerapan air
= 2% - 0,5% = 1,5%
- Agregat halus = % kadar air - % penyerapan air
= 6% - 0,7% = 5,3%
Dengan demikian, kebutuhan perkiraan air yang ditambahkan
adalah Air = 181 kg – (1136kg x 1,5%) – (801 kg x 5,3%)
= 122 kg
Perkiraan berat campuran untuk 1 m³ beton menjadi :
- Air (yang ditambahkan) = 122 kg
- Semen = 292 kg
- Agregat kasar (basah) = 1159 kg
- Agregat halus (basah) = 849 kg +
Jumlah = 2422 kg
Saat melakukan praktikum, benda uji bisa berupa kubus atau silinder
 Silinder standar mempunyai diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, maka volume
1 sample silinder beton untuk pengujian adalah sebesar :
Vol.Silinder = 0.25 * π * d2 *t
= 0.25 * π * 0,152 * 0,3 = 0,0053 m3

Jika benda uji yang akan di buat adalah sebanyak 3 sample silinder
maka, Vol. benda uji = 3 * vol.silinder * 1,3
= 3 * 0,0053 * 1,3
= 0,02067 m3

Kebutuhan material untuk pembuatan 3 sample silinder adalah:


Air (Yang ditambahkan) : 122 kg x 0,02067 = 2,52174 kg
Semen : 292 kg x 0,02067 = 6,03564 kg
Ag. Kasar (Basah) : 1159 kg x 0,02067 = 23,95653 kg
Ag. Halus (Basah) : 849 kg x 0,02067 = 17,54883 kg

 Kubus standar dengan ukuran sisi 15 cm, maka volume 1 sample kubus beton
untuk pengujian adalah sebesar :
Vol.Kubus = 0.15 * 0.15 * 0.15
= 0,003375 m3
Jika benda uji yang akan di buat adalah sebanyak 5 sample kubus
maka Vol. benda uji = 5 * vol.kubus * 1,3
= 5 * 0, 0,003375 * 1,3
= 0,0219375 m3

Kebutuhan material untuk pembuatan 5 sample kubus adalah :


Air (Yang ditambahkan) : 122 kg x 0,0219375 = 2,676 kg
Semen : 292 kg x 0,0219375 = 6,406 kg
Ag. Kasar (Basah) : 1159 kg x 0,0219375= 25,426 kg
Ag. Halus (Basah) : 849 kg x 0,0219375 = 18,625 kg

Anda mungkin juga menyukai