Beton
PERENCANAAN CAMPURAN
BETON NORMAL
1
Background Data
Sifat fisik (physical properties) material yang mesti ditentukan terlebih dahulu
melalui uji lab :
Bulk specific gravity dan absorpsi aggregat kasar dan halus kondisi SSD
DESAIN DATA
LANGKAH-LANGKAH
PERHITUNGAN
AIR
PERENCANAAN CAMPURAN
W/C (MIX DESIGN)
BETON NORMAL
Semen
MIX DESIGN
BETON RENCANA
Agregat Kasar
ESTIMASI VOLUME
BERAT ABSOLUT
Agregat Halus 4
2
Contoh Kasus
Langkah-Langkah Perencanaan
3
Tahapan Perencanaan Campuran
slump
12”
4
Langkah 2: Pemilihan Ukuran Maksimum Agregat Kasar
– Ukuran maksimal aggregat kasar : 37.5 mm
10
5
Langkah 4: Pemilihan nilai perbandingan air-semen (w/c)
– Dari Tabel A1.5.3.4 Nilai Maksimum w/c yang ditentukan oleh kuat tekan vs jenis
beton diperoleh :
Ratio air-semen (w/c) = 0.62
11
– Dari Tabel A1.5.3.6 Volume Agregat per satuan Volume Beton ditentukan oleh
ukuran maksimum agregat (37.5mm) vs finenes modulus agregat halus (2.8)
diperoleh :
Volume agregat kasar kering (dry rodded) = 0.71 m3 persatuan vol. beton
12
6
Langkah 7: Estimasi kandungan agregat halus
Berdasarkan massa.
– Air = 181 kg (dari Langkah 3)
– Semen = 292 kg (dari Langkah 5)
– Agregat kasar = 1136 kg (dari Langkah 6)
Total = 1609 kg
7
Langkah 7: Estimasi kandungan agregat halus (sambungan)
Berdasarkan
Berdasarkan volume
Material massa
absolut (kg)
(kg)
Agregat kasar
1136 1136
(kering)
Agregat halus
801 771
(kering)
15
– Pada umumnya, stok agregat yang digunakan tidak dalam kondisi jenuh dan
kering permukaan (SSD).
– Agregat yang digunakan adalah agregat basah dengan nilai kadar air berdasarkan
pengujian (soal) sbb :
Agregat kasar = 2%
Agregat halus = 6%
– Jika komposisi yang dipilih berdasarkan perhitungan massa maka massa agregat
menjadi:
Agregat kasar (basah) = 1136 (1+0.02) = 1159 kg
Agregat halus (basah) = 801 (1+0.06) = 849 kg
Jumlah air yang merupakan kontribusi dari agregat dihitung sebagai selisih
antara kadar air dengan absorpsi:
– Agregat kasar = (2- 0.5)% = 1.5%
– Agregat halus = (6 – 0.7)% = 5.3%
8
Langkah 8 : Koreksi kandungan air agregat (sambungan)
– Dari hasil pengujian didapatkan nilai slump 50 mm dan berat jenis beton 2390
kg/m3.
– Untuk mendapatkan beton dengan workability dan properti akhir seperti rencana
semula maka penyesuaian berdasarkan data trial batch dilakukan dengan cara
berikut :
Massa air pencampur yang dibutuhkan untuk 1 m3 beton agar nilai slump sama
dengan trial batch adalah :
18
9
Langkah 9 : Penyesuaian dengan Trial Batch (sambungan)
19
– Berdasarkan rekomendasi ACI, jika slump pada trial batch tidak tercapai maka
penambahan atau pengurangan air sebesar 2 kg/m3 dapat menaikkan atau
menurunkan nilai slump sebesar 10 mm.
– Perubahan massa air pencampur total akan mempengaruhi massa semen. Agar nilai
w/c tetap 0.62, massa semen menjadi :
10
Langkah 9 : Penyesuaian dengan Trial Batch (sambungan)
– Massa total 1 m3 beton adalah 2390 kg, dengan demikian jumlah agregat halus :
Berdasarkan Berdasarkan
Berdasarkan
Material massa Material massa
volume absolut (kg)
(kg) (kg)
Compression Machine
22
11