Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI BAHAN KONSTRUKSI


BETON

B.1 PERANCANGAN CAMPURAN BETON


(SNI 03-2834-1993)

1. Tujuan Percobaan

Untuk mendapatkan proporsi campuran beton yang dapat menghasilkan


mutu beton yang sesuai dengan rencana.

2. Dasar teori

Beton merupakan campuran antara semen Portland atau semen hidraulik


yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah
membentuk massa yang padat. Beton normal adalah beton yang mempunyai
berat isi 2200 – 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang pecah.
Untuk menentukan kekuatan serta daya tahan dari suatu beton sangat
dipengaruhi oleh banyaknya faktor, antara lain :
a. Jenis agregat yang diinginkan,
b. Perbandingan nilai campuran antara semen, agregat, dan air,
c. Kadar lumpur dari agregat, dan lain sebagainya.
Dari sini diketahui bahwa sifat dari suatu beton adalah mudah dibentuk
sesuai keinginan dan juga beton dikenal kuat untuk menerima daya tekan dan
lemah untuk menerima gaya tarik. Sehingga untuk menentukan kuat tekan dari
suatu beton dapat dilakukan dengan cara pengujian berikut :
1) Pengujian dengan cara hammer test;
2) Kuat tekan hancur beton dengan mesin.
Proporsi campuran beton harus menghasilkan beton yang memenuhi
persyaratan beton:
a) Workability yang memungkinkan pengerjaan beton (penuangan,
pemadatan, dan peralatan) dengan mudah mengisi bekisting dan menutup
permukaan secara merata atau serba sama (homogen).
b) Keawetan
c) Kekuatan tekan
d) Ekonomis
Adapun persyaratan material untuk mutu beton 25 MPa, yaitu:

D.03.UBK.2020 B.01.1
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

1. Semen
 Berat jenis semen = 3,059 gram/cm³
 Kehalusan semen :
- % tertahan saringan No. 100 =0%

- % tertahan saringan No. 200 = kurang dari 20 %

 Semen portland tipe 1


2. Air
 Untuk pembuatan dan perawatan beton, air tidak boleh mengandung
minyak, asam-asaman, garam dan bahan-bahan organik yang dapat
merusak beton dalam hal ini digunakan dalam air yang bersih,
 Apabila digunakan air bersih, kuat tekan beton umur 7 hari dan 28 hari
harus 90 %.
3. Agregat halus
 Agregat dapat berupa pasir atau hasil stone crusher yang terdiri dari
butiran tajam,keras dan tertahan;
 Kadar lumpur 1% lolos ukuran 0,075 mm (No.200) mengandung 15%.
 Agregat halus tidak boleh banyak mengandung bahan organik dengan
syarat warna tingkat 1 dan 2;
 Kuat tekan mortar umur 7 hari dan 28 hari adalah 95 % apabila
memakai agregat yang baik terhadap agregat yang dicuci untuk agregat
yang sama;
 Agregat yang halus adalah material yang berukuran 4,75 mm atau
lolos saringan No.4.
4. Agregat kasar
 Agregat kasar harus memiliki butiran kasar, tidak berpori atau bersifat
kuat;
 Keausan agregat dengan mesin Los Angelas untuk 500 kali putaran
harus kurang dari sama dengan 40%;
 Kadar lumpur kurang dari 1%;

D.03.UBK.2020 B.01.2
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

 Agregat kasar adalah material yang berukuran 4,75 mm atau tertahan


saringan No.4;
 Besar butiran maksimum disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan
syarat-syarat sebagai berikut:
 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan,
 1/3 dari tebal plat,
 3/4 dari jarak bersih antara batang tulangan.
Ukuran bagian konstruksi 4 kali ukuran agregat maksimum.

3. Pemilihan Proporsi Campuran Beton

Pemilihan proporsi campuran beton harus dilaksanakan menurut


ketentuan sebagai berikut :
1. Rencana campuran beton ditentukan berdasarkan campuran hubungan
antara kuat tekan dan faktor air semen;
2. Untuk beton dengan nilai f’c lebih besar dari 20 MPa, proporsi serta
pelaksanaan produksinya harus didasarkan pada penakaran berat;
3. Untuk beton dengan nilai f’c hingga 20 MPa dilaksanakan produksinya
boleh menggunakan penakaran volume. Penakaran volume ini harus
didasarkan pada perencanaan proporsi campuran dalam berat yang
dikonversikan ke dalam volume melalui berat isi dari masing-masing bahan.
4. Bahan Yang Digunakan

a. Data Semen

Berat jenis semen = 3,153 gram/cm3

Berat isi semen = 1,250 gram/cm3

Kehalusan semen = 12,4 %

Jenis semen = PCC Merk Tonasa

b. Agregat Halus

Gradasi agregat = Spesifikasi Uk. Sedang

Berat jenis SSD = 2,58

D.03.UBK.2020 B.01.3
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Penyerapan air (Dn) = 1,19 %

Kadar air agregat (Dk) = 3,04 %

Berat isi lepas = 1,504 gram/cm3

Kotoran organik = Standar warna No. 1

Kadar lumpur = 1,38 %

c. Agregat Kasar

Gradasi agregat = Spesifikasi Uk. Maks 20 mm

Berat jenis SSD = 2,68

Kadar air agregat (Ck) = 0,46 %

Berat isi lepas = 1,396 gram/cm3

Penyerapan air (Cn) = 0,71 %

Keausan agregat = 16,44 %

5. Perhitungan Rencana Campuran

Daftar isian perencanaan sesuai SK – SNI – T – 15 – 1991 – 03.

1. Kuat tekan yang disyaratkan (f’c) = 27 MPa (ditetapkan)

“Kuat tekan beton yang disyaratkan (f’c) adalah kuat tekan yang ditetapkan
oleh perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter
150 mm, tinggi 300 mm).”

2. Deviasi standar = 9,18 MPa (Sd) (tabel 1)

“Deviasi Standar adalah standar penyimpangan dari peraturan”

D.03.UBK.2020 B.01.4
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Tabel 1. Nilai Deviasi Standar

Tingkat Pengendalian Mutu Pekerjaan /


Margin (MPa)
Standar Deviasi (MPa)
Memuaskan 2,8 4,59
Sangat Baik 3,5 5,74
Baik 4,2 6,89
Cukup 5,6 9,18
Jelek 7,0 11,48
Tanpa Kendali 8,4 113,78

3. Nilai tambah / Nilai Margin = 1,64 x 9,18

(k =1,64 ; Maks. 5% kegagalan) = 15,055 MPa

“Nilai tambah / Nilai Margin adalah tingkat selisih antara kuat tekan beton
rata-rata yang ditargetkan dengan kuat tekan beton yang disyaratkan.”

4. Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan = 27 + 15,06

(f’c + M) = 42,055 MPa

“Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan adalah kuat tekan rata-rata yang
diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f’c.”

5. Jenis semen = PCC Merk Tonasa

6. Jenis agregat :

- Agregat kasar = Batu pecah (Ex. Sungai Loli)

- Agregat halus = Pasir alami (Ex. Sungai Palu)

7. Faktor air semen batas = 0,431 (Grafik 1)

“Faktor Air Semen Batas adalah angka perbandingan antara berat air bebas
dan berat semen dalam beton.”

8. Faktor air semen maksimum = 0,600 (Tabel 4)

D.03.UBK.2020 B.01.5
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

9. Slump = 100 mm (Ditetapkan)

“Slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan


dalam mm ditentukan dengan Alat Kerucut Abram.”

10. Ukuran agregat maksimum = 20 mm (Ditetapkan)

2 1
h+ k
11. Kadar air bebas = 3 3 (Tabel 3)

2 1
195 + 225
= 3 3

= 205 kg/m3

“Kadar Air Bebas adalah jumlah air yang dicampurkan ke dalam beton
untuk mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh
agregat.”

D.03.UBK.2020 B.01.6
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

205
12. Jumlah semen =
0,585

= 350,427 kg/m3

“Jumlah Semen adalah perbandingan antara Kadar Air Bebas dengan


Faktor Air Semen Batas.”

13. Jumlah semen maksimum =-

14. Jumlah semen minimum = 325 kg/m3 (Tabel 4)

15. Faktor air semen yang disesuaikan = 0,585 kg/m3

“Faktor Air Semen yang disesuaikan adalah faktor air semen terkecil.”

16. Susunan besar butiran agregat halus = Spek. Uk. Sedang (Grafik 4)

17. Susunan agregat kasar/gabungan = 20 mm (Grafik 8 & 11)

18. Persen agregat halus (Grafik 14) = 45 %

19. Bj relatif = (% Pasir x BJ. SSD Pasir) + (% kerikil x BJ. SSD Kerikil)

= (45% x 2,58)+ (60% x 2,68)

= 2,715

“BJ. SSD adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan


jenuh dan berat air suling yang berat isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu tertentu.”

“BJ. Relatif Agregat adalah jumlah dari % pasir dikali BJ. SSD pasir dan
% Kerikil dikali BJ. SSD kerikil.”

20. Berat isi beton = 2425 kg/m3 (Grafik 16)

“Berat Isi Beton adalah berat beton segar per satuan volume (Isi).”

21. Kadar agregat gabungan

= Berat isi beton – kadar air semen – kadar air bebas

= 2425 – 350,427 – 205 = 1869,573 kg/m3

D.03.UBK.2020 B.01.7
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

22. Kadar agregat halus = 45% x 1869,573

= 841,308 kg/m3

23. Kadar agregat kasar = 1869,573 – 841,308

= 1028,265 kg/m3

24. Proporsi campuran agregat kondisi SSD untuk tiap m3 :

Semen (A) = 350,427 kg/m3

Air (B) = 205 kg/m3

Kerikil (C) = 1028,265 kg/m3

Pasir (D) = 841,308 kg/m3

25. Koreksi proporsi campuran agregat kondisi sampel tiap m³

Semen (A’) = 350,427 kg/m³

Kerikil (C’)=

0,46−0,71
= 1028,265 + x 1028,265
100

= 1028,236 kg/m³

Pasir (D’) =

3,04−1,19
= 841,308 + x 841,308
100

= 841,585 kg/m³

Ck−Cn Dk−Dn
Air (B’) = B– xC– xD
100 100

0,46−0,71 3,04−1,19
= 205 – x 1028,265 – x 841,308
100 100

= 204,751

D.03.UBK.2020 B.01.8
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Kontrol : Berat isi beton = A’ + B’ + C’ + D’

2425 = 350,427 + 204,751+ 1028,236 + 841,585


2425 = 2425

26. Proporsi bentuk campuran per 50 kg PC (agregat kondisi sampel)

Semen = A’ x

50
= 350,427x
350,427

= 50 kg

Air = B’ x

50
= 204,751 x
350,427

= 29,214 kg

Kerikil = C’ x

50
= 1028,236 x
350,427

= 146,711 kg

Pasir = D’ x

50
= 841,585 x
350,427

= 120,079 kg

D.03.UBK.2020 B.01.9
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

26. Proporsi volume campuran per 1 zak PC (agregat kondisi sampel)

Berat Semen 50
Semen = =
Berat Isi Semen 1,25

= 40 liter

Berat Air 29,214


Air = =
Berat Isi Air 1

= 29,214 liter

Berat Pasir 120,079


Pasir = =
Berat Isi Pasir 1,504

= 79,839 liter

Berat Kerikil 146,711


Kerikil = =
Berat Isi Kerikil 1,396

= 105,093 liter

Untuk setiap 1 zak semen ditetapkan:

 Air sebanyak 2 ember (diperkirakan berdasarkan daya angkat buruh


per ember).
 Pasir sebanyak 2 tong
 Kerikil sebanyak 4 tong
Air = 20,502 liter

Kapasitas air untuk 1 ember = 20,502/2 = 10,251 liter/ember

Volume pasir per tong = 48105/2 = 24052,5 cm³/tong

Volume kerikil per tong = 76137/4 = 19034,25 cm³/tong

Kapasitas dalam 1 ember dengan ukuran :

φ Volume air (V) = 10251 cm³


φ Diameter alas bawah (d1) = 20 cm
φ Diameter alas atas (d2) = 28 cm

D.03.UBK.2020 B.01.10
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

φ Tinggi ember = 40 cm

Maka, untuk mengetahui tinggi air, digunakan rumus volume kerucut yang
memiliki 2 alas yaitu:

Perhitungan tinggi muka air dalam ember:


30 cm

d1 = ? cm

38 cm

t1

20 cm

SKETSA EMBER

Gambar B-01.1 :Sketsa Ember (Analisis Tinggi Air)


Volume ember:
1
V ember = .t . { [Luas penampang atas + Luas penampang bawah] +
3

√[ ¿ Luas penampang atas . Luas penampang bawah]¿ }


= 1/3 . 40 . {[(1/4 (3,14).(28)2)+(1/4.(3,14).(20)2)]+

√[(1/4 .(3,14).(28)2) . (1/4.(3,14).(20)2)]}

= 13,333. { (615,44 + 314) + √(615,44 x 314)}

= 13,333. {1369,04}

= 18253,867 cm³

= 18,254 liter

D.03.UBK.2020 B.01.11
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Agar dapat mengetahui nilai dari tinggi atau diameter, digunakan


perbandingan segitiga sebagai berikut :
4 cm

x
4 : 40 = x : t1
35 cm
40 cm
40. x =4 . t1
t1

40 x
=t1
4

t1 = 10 x

Dari hasil perbandingan, dapat diketahui luasnya;

A1 = ¼. . D22

= ¼ . (3,14) . (20)2

A2 = ¼ . . D12

= ¼ . (3,14) . (20+2x)2

Untuk mencari tinggi air (t1) dengan volume air sebesar 10251 cm3, maka
dapat diperoleh nilai x :

Vair = 1/3. t1. (A1 + A2 + √A1 + A2)

= 1/3 . 10. ((1/4. (3,14).(20)2 + (1/4. (3,14).(20+2x)2) + √(/4).


D22. (/4)(20+2x)2)

= 3,333x. (314 + (1/4. (3,14).(400 + 80x + 4x2)) +

√(/4). D22.(20 + 2x)2)

= 3,333x . (314 + (314 + 62,8x + 3,14x2) + ((/4). 20. (20 +


2x))

= 3,333x .( 314 + (314 + 62,8x + 3,14x2) + (314 + 31,4x))

= 3,333x . (942 + 94,2 x + 3,14x2)

10251 = 3140x + 314x2 + 10,467x3

x = 2,556 cm

D.03.UBK.2020 B.01.12
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Dari hasil percobaan sebelumnya, dapat diperoleh nilai:

t1 = 10x

= 10 . 2,556

= 25,56 cm

Sehingga : 30 cm

38 cm

30,240 cm

20 cm

Gambar B-01.2 : Sketsa Ember (Hasil Perhitungan Tinggi Air)


SKETSA EMBER

Kontrol keseluruhan :

Vair = 1/3 x t1 x (A + A1 + √A x A1)

= 1/3. 10x . ((1/4. (3,14)(20)2 + (1/4. (3,14)(20+2x)2) +


√(/4)2. D22. (/4)(20+2x)2

= 1/3.10(2,556).((1/4.(3,14)(20)2+(1/4(3,14)(20+2(2,556))2)

+ √(/4).202.(/4).(20+2(2,556))2

= 8,52 . (314 + 495,031 + 349,58)

10251 = 10251 ..............OK

D.03.UBK.2020 B.01.13
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Perhitungan Tong untuk Pasir

untuk pasir dilakukan sebanyak 2x pengangkutan, maka:

48105
Pasir =
2

= 24052,5 cm3

Perhitungan tinggi tong dengan panjang = 35 cm dan lebar = 35 cm

V = Panjang x Lebar x Tinggi

24052,5 = 35 x 35 x t

24052,5 = 1225t

t = 19,635 cm ≤ 25 cm

Jadi, ukuran tong pasir = 35 cm x 35 cm x 19,635 cm

19,635 cm

35 cm
35 cm
Gambar B-01.3 : Sketsa Tong Untuk Pasir

Perhitungan Tong untuk Kerikil

Untuk kerikil dilakukan sebanyak 4x pengangkutan, maka:

76137
Kerikil =
4

= 19034,25 cm3

Perhitungan tinggi tong dengan panjang = 35 cm dan lebar = 35 cm

V = Panjang x Lebar x Tinggi

19034,25 = 35 x 35 x t

D.03.UBK.2020 B.01.14
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

19034,25 = 1225 t

t = 15,538 cm ≤ 25 cm

Jadi, ukuran tong pasir = 35 cm x 35 cm x 15,538 cm

15,538 cm

35 cm
35 cm

Gambar B-01.4 :Sketsa Tong Untuk Kerikil

5. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan perancangan campuran beton untuk mutu beton


(f’c) 25 MPa, diperoleh volume bahan di lapangan sebagai berikut :

Semen = 1 zak (50 kg) dimasukan langsung ke dalam mixer.

Air = 10,251 liter/ember, 2 kali dimasukan kedalam campuran.

Pasir = 24052,5 cm³/tong, 2 kali dimasukan ke dalam campuran.

Kerikil = 19034,25 cm³/tong, 4 kali dimasukan ke dalam mixer.

D.03.UBK.2020 B.01.15
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

37

0,431

D.03.UBK.2020 B.01.16
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

D.03.UBK.2020 B.01.17
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

D.03.UBK.2020 B.01.18
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

D.03.UBK.2020 B.01.19
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

D.03.UBK.2020 B.01.20
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

LAMPIRAN

D.03.UBK.2020 B.01.21
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

D.03.UBK.2020 B.01.22
Perancangan Campuran Beton
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI BAHAN KONSTRUKSI
BETON

Gambar 1. Benda Uji Kubus dan Silinder

Gambar 2. Benda Uji Balok

D.03.UBK.2020 B.01.23
Perancangan Campuran Beton

Anda mungkin juga menyukai