Anda di halaman 1dari 14

JOB XXV

MIX DESIGN

A. TUJUAN

1. Untuk menentukan campuran beton dari data-data yang telah diperoleh


dari pengujian agregat.
2. Untuk mengetahui cara pencampuran material beton yang akan diaduk.
3. Untuk menentukan berapa perbandingan dari bahan-bahan untuk
menghasilkan mutu beton yang diinginkan.

B. DASAR TEORI

Mix design dimaksudkan untuk mendapatkan kuat tekan yang tinggi


sesuai dengan perencanaan, mudah dikerjakan, tahan lama (awet), murah dan
tahan terhadap keausan.
Pada perencanaan beton, dapat digunakan beberapa cara, salah satunya
yang sering digunakan adalah dengan cara DOE ( Department Of
Envirotment ) dimana perencanaan adukan dapat mengguanakan tabel dan
grafik.

C. LANGKAH KERJA

1. Menentukan standar deviasi


2. Menentukan Margin (M)
3. Menentukan kuat tekan rata rata yang direncanakan
4. Menetukan kuat tekan yang diinginkan
5. Menetukan jenis semen dan jenis agregat
6. Menentukan Faktor air semen
7. Menentukan slump
8. Menentukan ukuran maximum agregat
9. Menentukan kadar air bebas
10. Menentukan kadar semen
11. Menentukan koreksi faktor air semen (Fas)
12. Menentukan Proporsi Agregat
13. Menentukan Berat jenis agregat
14. Menentukan berat jenis spesifik gabungan
15. Menentukan berat volume beton segar
16. Menentukan berat agregat total
17. Menentukan berat agregat halus
18. Menentukan berat agregat kasar

D. TABEL HASIL PERCOBAAN

Tabel data hasil percobaan Mix Design

Rancangan Beton Metode DOE/SNI


Rancangan dan Beton dengan fc = 20 Mpa
Data pengujian karakteriktik sebagai berikut :
1. Berat jenis agregat kasar batu pecah kondisi SSD = 2,47
2. Berat jenis agregat halus pasir kondisi SSD = 2,29
3. Kadar air batu pecah = 2,22 %
4. Kadar air pasir = 14,36 %
5. Penyerapan batu pecah = 2,88%
6. Penyerapan pasir = 3,44%
7. Ukuran maksimum agregat = 20 mm
8. Persentase gabungan
Batu Pecah = 67 %
Pasir = 33 %
9. Kuat tekan yang diinginkan = 20 Mpa
10. Benda uji yang digunakan = Silinder
11. Jumlah benda uji = 10 buah
12. Standar Deviasi = 60 kg/cm2
E. ANALISA PERHITUNGAN

Kuat tekan yang disyaratkan


= 20
Deviasi standar
Sr = 60 kg / cm2

Tabel ( 1 )

Volume pekerjaan Mutu pelaksanaan

Ukuran m3 baik sekali Baik Cukup

Kecil < 1000 45 < s < = 55 55 < s < = 65 65 < s < = 85

Sedang 1000 3000 35 < s < = 45 45 < s < = 55 55 < s < = 75

Besar > 3000 25 < s < = 35 35 < s < = 45 45 < s < = 65

Perhitungan besarnya nilai tambah / margin ( M )


M = 2,64 x Sr 40
= 158,4 x 60 40
= 158,4 40
= 118,4 kg / cm2

Perhitungan kuat tekan rata-rata yang direncanakan


f c ( r ) = f c x M
= 200 + 118,4
= 318,4 kg / cm2

= 31,84

Jenis Semen
PCC ( Tipe 1 )

Jenis Agregat
Agregat halus = Alami
Agregat kasar = Batu Pecah
Tabel ( 2 ). Perkiraan Kuat Tekan Beton pada Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis
Semen serat Agregat Kasar yang Biasa Digunakan di Indonesia.

Kekuatan tekan ( kg/cm )


Pada ukur beton ( hari ) Bentuk
Jenis semen Jenis agregat kasar benda
Pada umur beton ( hari )
uji
3 7 28 91

Batu tak dipecahkan 170 230 330 400


Semen Portland Silinder
Batu pecah 190 270 370 450
tipe I atau semen
tahan sulfat tipe Batu tak dipecahkan 200 280 400 480
II, V Kubus
Batu pecah 250 320 450 540

Batu tak dipecahkan 210 280 330 440


Silinder
Semen Portland Batu pecah 250 330 440 480
tipe III
Batu tak dipecahkan 250 310 460 580
Kubus
Batu pecah 300 400 530 600

Dari tabel dapat disimpulkan Beton pada Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis Semen
serat Agregat Kasar yang Biasa Digunakan di Indonesia bahwa kuat tekan pada
umur 28 hari = 370 kg/cm untuk silinder

Kuat tekan silinder = 370 kg / cm2


Kuat tekan silinder rata rata = 318,4 kg / cm2
Grafik ( 1 ). Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air Semen untuk benda
Silinder (15 x 30 cm)

370

318,4

0,54

W
Dari grafik diatas diperoleh = 0,54
C
Tabel ( 3 ). Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen
Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus.

Jumlah semen
Faktor air semen
Uraian minimum per m
maksimum
beton ( kg )

Beton dalam ruang bangunan :

a. Keadaan keliling non -korosif 275 0,60

b. Keadaan keliling korosif


disebabkan oleh kondensasi 235 0,52
atau uap-uap korosif

Beton diluar ruang bangunan :

a. Tidak terlindung dari hujan dan 325 0,60


terik matahari langsung

b. Terlindung dari hujan dan


275 0,60
terik matahari langsung

Beton yang masuk kedalam tanah :

a. Mengalami keadaan basah dan 325 0,55


kering berganti-ganti

b. Mendapat pengaruh suhu alkali


375 0,55
dari tanah atau air tanah

Beton yang kontinu berhubungan


dengan air :
275 0,57
a. Air tawar

b. Air laut 375 0.52


Beton diluar ruang bangunan, terlindung dari hujan dan terik matahari
W
langsung. maksimum = 0,60
C
Faktor air semen yang digunakan adalah :
W W
= 0,54 karena maksimum lebih besar
C C

Tabel ( 4 ) Perkiraan Kadar Air Bebas berdasarkan Ukuran Maksimum


Agregat Dan Nilai Slump.

Kadar air bebas ( kg/m3 beton )


Ukuran maksimum Jenis agregat Pada slump ( mm )
Agregat kasar ( mm)
0-10 10-30 30-60 60-100

Alami 150 180 205 225


10
Batu pecah 100 205 230 250

Alami 135 160 180 195


20
Batu pecah 170 190 210 225

Alami 115 140 160 175


40
Batu pecah 155 175 190 205

Ukuran maksimum agregat = 20 mm


Jenis Agregat = Alami dan Batu Pecah
Slump yang diinginkan = 60 100 mm
Kadar Air bebas
Wh = 195
Wk = 225
2 1
W = x Wh + x Wk
3 3
2 1
W = x 195 + x 225
3 3

W = 205 kg /m3
Keterangan
W = Kadar air bebas
Wh = Kadar air bebas alami
Wk = Kadar air bebas agregat batu pecah

Kadar semen Silinder ( C )


W
= 0,54
C
W
C =
0,54
205
C =
0,54
= 379,63 kg / m3 = 380 kg / m3

Kadar semen maksimum


( Diabaikan )

Kadar semen minimum ( Lihat Tabel 3 )


Beton diluar ruang bangunan,Terlindung dari hujan dan terik matahari
langsung . Kadar semen minimum ( C ) = 325 kg / m.

Kadar semen yang digunakan ( C ) = 387 kg / m berdasarkan kekuatan.

Berat jenis SSD gabungan


Berat jenis SSD gabungan = ( Berat SSD pasir x % Pasir ) + ( Berat
SSD batu pecah x % Batu pecah )
= ( 2,29 0,33 ) + ( 2,47 0,67 )
= 0,76 + 1,65
= 2,41
Berat Volume Beton Segar
Grafik ( 2 ) Korelasi Kadar Air Bebas,Berat Jenis spesifik Gabungan
SSD dan Berat Volume.

2,41
205

Berat Jenis Gabungan ( Bj gab ) = 2.41


Kadar Air Bebas ( w ) = 205 kg / m3
Maka Berat Volume Beton ( V ) = 2225 kg / m3

Kadar agregat gabungan


Silinder = V C
= 2225 380 205
= 1640 kg / m3

Kadar agregat halus


Ba = a % x ( V C )
= 33 % 1640
= 541,2 kg /m3 = 542 kg /m3
Kadar agregat kasar
Bb = Silinder Ba
= 1640 542
= 1098 kg / m3

Tabel ( 5 ) Daftar Uraian Rancangan Campuran Beton dengan Metode


DOE

No. Uraian Referensi Nilai

1 Kuat tekan yang disyaratkan,fc ( kg / cm ) Ditetapkan 200

2 Standar Deviasi, S ( kg /cm ) Tabel 60

3 Nilai tambah / margin, M ( kg /cm ) 1,64 x Sr 118.4

Kuat tekan rata-rata yang direncanakan,


4 Ditetapkan 468,4
fcr ( kg /cm )

5 Jenis semen Ditetapkan Tipe I ( PCC )

Jenis agregat :

6 Agregat halus Ditetapkan Alami

Agregat kasar Ditetapkan Batu pecah


7 Faktor air semen maksimum Tabel 3 0,60
8 Faktor air semen yang digunakan Grafik 1 0,415

9 Slump ( mm ) Tabel 4 60 100

10 Ukuran maksimum agregat Ditetapkan 20

11 Kadar air bebas, W ( kg /m ) 1/3 Wk + 2/3 Wh 205

12 Kadar semen, C ( kg /m ) Silinder C = W / 0,53 380

13 Kadar semen maksimum Diabaikan -

14 Kadar semen minimum, C ( kg /m ) Tabel 3 325


15 Kadar semen yang digunakan Berdasarkan kekuatan 380

16 Proporsi agregat halus, a ( % ) Diketahui 33

17 Proporsi agregat kasar, b ( % ) Diketahui 67

18 Berat jenis agregat halus SSD, Bja Ditetapkan 2,29

19 Berat jenis agregat kasar SSD, Bjb Ditetapkan 2,47

20 Berat jenis spesifik gabungan, ,Bjg ( a % x Bja ) + ( b % x Bjb ) 2,41

21 Berat volume beton segar, V ( kg /m ) Grafik 2 2225

22 Kadar agregat halus , Ba ( kg /m ) a%x(VCW) 542

23 Kadar agregat kasar , Bb ( kg /m ) b%x(VCW) 1098

Kebutuhan Bahan Campuran Beton Secara teoritis ( Per m beton )


Silinder
Hasil rancang campuran beton secara teoritis / Kondisi SSD
( sebelum dikoreksi ).

Semen ( C ) = 380 kg / m3
Pasir ( Bssd a ) = 542 kg / m3
Batu Pecah ( Bssd b ) = 1098 kg / m3
Air ( W ) = 205 kg / m3
Jumlah = 2225 kg/ m3

Kebutuhan Bahan Campuran Beton jika digunakan n = 10 buah benda uji


berupa silinder D = 15 cm, H = 30 cm
Dimana : Faktor penyusutan ( Sf ) = 1,2

Volume 1 Silinder
VS = 0,25 x D x H x n x Sf
= 0,25 x 15 x 30 x 10 x 1,2
= 0,0636 m3
Benda uji Kubus, kebutuhan bahan setelah dikoreksi ( cara pendekatan )
adalah :

Semen = C x Vs
= 380 x 0,0636
= 24,168 kg

Pasir = ( Bl a ) x Vs
= 482,814 x 0,0636
= 30,707 kg

Batu Pecah = ( Bl b ) x Vs
= 1090,753 x 0,0636
= 69,372 kg

Air = W x Vs
= 271,433 x 0,0636
= 17,263 kg

Tabel ( 6 ). Kebutuhan bahan campuran beton per m3 secara teoritis (


sebelum dikoreksi ) Silinder

Semen Agregat Agregat Berat total


Volume ( m3 ) Air ( kg )
( kg ) halus ( kg ) kasar ( kg ) ( kg )

1 380 542 1098 205 2225


Untuk benda
uji 0,0636 m3 24,168 34,471 69,833 13,038 141,516

Tabel ( 7 ). Kebutuhan bahan campuran beton per m3 di lapangan


( setelah dikoreksi ) Silinder
Semen Agregat Agregat Berat total
Volume ( m3 ) Air ( kg )
( kg ) halus ( kg ) kasar ( kg ) ( kg )

1 380 482,814 1090,753 271,433 2225


Untuk benda
uji 0,0636 m3 24,168 30,707 69,372 17,263 141,516

F. KESIMPULAN

Untuk mix design fc 20 Mpa dengan cara DOE (Department Of


Envirotment) diperoleh bahan campuran beton dengan benda uji Silinder :
- Semen = 24,168 kg
- Agregat Halus = 30,707 kg
- Agregat Kasar = 69,372 kg
- Air = 17,263 kg
UKURAN % LOLOS SPESIFIKASI GABUNGAN
NO. SARINGAN A1 A2
SARINGAN (mm) Ag. HALUS Ag. KASAR Y1 Y2 HALUS KASAR TOTAL
1 1/2 " 37.70 100 100 100 100 #DIV/0! #DIV/0! 33 67 100
3/4" 19.00 100 100 100 100 #DIV/0! #DIV/0! 33 67 100
3/8" 9.50 100 23.42 45 75 28.18 67.35 33 15.70 48.65333
NO. 4 4.75 100 0.91 30 48 29.36 47.52 33 0.61 33.56044
NO. 8 2.36 100 0 23 42 23.00 42.00 33 0 32.95029
NO. 16 1.18 93.04 0 16 34 17.20 36.54 30.66 0 30.65695
NO. 30 0.60 85.10 0 9 27 10.58 31.73 28.04 0 28.04069
NO. 50 0.30 56.97 0 2 12 3.51 21.06 18.77 0 18.77178
NO. 100 0.15 15.01 0 0 2 0.00 13.32 4.95 0 4.945838

Grafik Spesifikasi Agregat Ukuran Maks.20mm


Diperoleh :
Komposisi Agregat Halus = (a1 + a2)/2 = (29,36 + 36,54)/2 = 32,95%
= 33%
Komposisi Agregat Kasar = 100% - 33% = 67 %

Grafik Penggabungan Agregat

Anda mungkin juga menyukai