Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton

Politeknik Negeri Ujung Pandang

Rancangan Campuran Beton (Mix Design)

1. Mutu beton yang direncanak Fs = 4,2 Mpa


2. Jenis bahan :

Agregat halus : Pasir

Agregat kasar : Batu Pecah 1-2 & 2-3

Jenis semen :Type I PCC

3. Ukuran maks agregat : 37,5 mm ≈ 38 mm


4. Berat jenis SSD :
Agregat halus : 2,48
Batu pecah 1-2 : 2,60
Batu pecah 2-3 : 2,75
5. Penyerapan :
Agregat halus : 2,96%
Batu pecah 1-2 : 2,82%
Batu pecah 2-3 : 1,25%
6. Berat volume :
Agregat halus : 1,26 Kg/liter
Batu pecah 1-2 : 1,46 Kg/liter
Batu pecah 2-3 : 1,53 Kg/liter
7. Persentase gabungan :
Agregat halus : 35%
Batu pecah 1-2 : 32%
Batu pecah 2-3 : 33%
8. Keausan agregat kasar : 23,63 %
9. Kadar organik pasir : No.2
10. Slump yang direncanakan : 80-100 cm
Diminta membuat rancangan campuran beton diatas dengan metode DOE
( SNI ), dan ACI!
A. Perhitungan Rancangan Campuran Beton Metode DOE
1. Kuat tekan karakteristik yang direncanakan :
Fs= 4,2 Mpa

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 1
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Deviasi standar
 Volume Pekerjaan : Kecil
 Mutu Pekerjaan : Baik
 Sr : 65 Kg/Cm² = 6,5 Mpa

Volume Mutu Pelaksanaan (Kg/Cm²)


ukuran Satuan Baik Sekali Baik Cukup
Kecil ≤ 1000 45 ≤ Sr ≤55 55 ≤ Sr ≤65 65 ≤ Sr ≤70

Sedang 1000-3000 35 ≤ Sr ≤45 45 ≤ Sr ≤55 55 ≤ Sr ≤65


Besar > 3000 25 ≤ Sr ≤35 35 ≤ Sr ≤45 45 ≤ Sr ≤55
Tabel 1. Deviasi Standar
Sumber : PBI (Peraturan Beton Indonesia 1971) hal 40

2. Nilai tambah / Margin (M)


Syarat Sr > 4 Mpa = maka M = 2,64 x Sr
M = 2,64 x Sr - 4
= 2,64 x 6,5 -4 N/mm²
= 13, 16 N/mm²

3. Perhitungan kuat tekan rata-rata (fcr) yang direncanakan :


fcr = fs + M
= 4,2 N/mm² + 13,16 N/mm²
= 55,27Mpa = 55 N/mm²
4. Jenis Semen = Type I PCC
5. Jenis agregat halus = Pasir alam
6. Jenis agregat kasar = Batu pecah
7. Faktor air semen W/C
 Jenis semen : Type I PCC
 Jenis agregat kasar : Batu pecah
 Jenis benda uji : Silinder

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 2
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Kekuatan Tekan (N/mm)


Pada Umur
Jenis Semen Jenis Agregat Kasar (Hari) Bentuk
7 2 9 Benda
3 8 1 Uji
Batu tidak dipecahkan 17 2 3 4
Semen Portland 3 3 0
Silinder
Batu Pecah 19 2 3 4
Tipe I atau semen 7 7 5
Batu tidak dipecahkan 20 2 4 4
tahan sulfat tipe II, V 8 0 8
Kubus
Batu Pecah 23 3 4 5
2 5 4
21 2 3 4
Batu tidak dipecahkan 8 8 4
Semen Portland Silinder
25 3 4 4
Batu Pecah 3 4 8
25 3 4 5
Batu tidak dipecahkan 1 6 3
Tipe III Kubus
30 4 5 6
Batu Pecah 0 3 0
Tabel 2. perkiraan kuat tekan beton dengan faktor air semen 0.5, jenis semen, dan
agregat kasar
yang biasa dipakai di Indonesia

 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa beton pada faktor air 0,5
dan jenis agregat kasar batu pecah dengan kuat tekan pada umur 28 hari ialah
37 Mpa
 Kuat tekan = 37 N/mm²
 Kuat tekan rata-rata = 55 N/mm²
 W/C = 0,38 ( Dari grafik )

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 3
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Grafik 1. Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen untuk
benda uji kubus
Sumber : SK SNI T-15-1990-03
Dari grafik diatas setelah menghubungkan perkiraan kekuatan pada umur 28
hari dengan w/c = 0,5. Titik perpotongan buat kurva yang akan digunakan mencari
w/c yang akan direncanakan yaitu 61,66 N/mm². Dari kuat tekan ini kemudian tarik
garis horizontal sampai memotong kurva tadi. Titik perpotongan ini kemudian tarik
garis vertical kebawah maka didapat faktor air semen yang direncanakan W/C = 0,38
8. Faktor air semen max = tidak ada karena tidak ditentukan
9. Slump = 80-100 mm
10. Ukuran maksimum agregat = 37,5 mm ≈ 40 mm
11. Kadar Air

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 4
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang

Ukuran Kadar air bebas (kg/m3


maksimum beton)
Jenis agregat pada slump (mm)
Agregat kasar
(mm) 0-10 10-30 30-60 60-180
Alami 150 180 205 225
10
Batu pecah 100 205 230 250
Alami 135 160 180 195
20
Batu pecah 170 190 210 225
Alami 115 140 160 175
40
Batu pecah 155 175 190 205
Tabel 4. Perkiraan kadar air bebas berdasarkan ukuran maksimum agregat dan nilai
slump

1 2
12. Kadar air bebas = wk + wh
3 3
1 2
= 205+ 175
3 3
= 185 Kg/m3 ≈ 200 Kg/m3

13. Kadar semen ( C )


 W/C = 0,36

C = Kadar air bebas / Faktor air semen

C = 200 Kg/m3 / 0,36

= 555,55 Kg/m3

≈ 555 Kg/m3

14. Kadar semen maksimal =-


15. Kadar semen minimal =-
16. Faktor air semen yang disesuaikan =-
17. Susunan besar butir pasir = Zone 2
18. Persentasi bahan <4,8 mm = 35 % ( persen agregat halus)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 5
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang

19. Berat Jenis Gabungan


= (% Agregat halus x BJ agregat halus) + (% BP 1-2 x BJ BP 1-2) +
(% BP 2-3 x BJ BP 2-3)

= ( 35% x 2,48 ) + ( 32% x 2,60 ) + ( 33% x 2,75 )

= 0,86 + 0,83 + 0,90

= 2,59 = 2,60

20. Berat Jenis Beton Basah = 2350 Kg/m3


( pada grafik dari nilai berat jenis
agregat gabungan = 2,60 dengan nilai
kadar air bebas = 200 Kg/m3 )

2350

Grafik 2. Berat jenis beton dalam keadaan basah

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 6
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang

21. Kadar agregat gabungan = Berat jenis beton basah - kadar air
Bebas - kadar semen
= 2350 Kg/m3 - 200 Kg/m3 - 555 Kg/m3
= 1.595 Kg/m3

22. Kadar agregat halus = Persentase bahan <4,8 mm x


Kadar agregat gabungan
= 35 % x 1595 Kg/m3
= 558,25 Kg/m3 = 558 Kg/m3
23. Kadar batu pecah 1-2 = 32% x 1595 Kg/ m3
= 510,4 Kg/m3 = 510 Kg/m3
24. Kadar batu pecah 2-3 = 33% x 1595 Kg/ m3
= 526,35 Kg/m3 = 527 Kg/m3

Tabel 1. Formulir Hasil Rancangan Campuran Beton Metode DOE

No Uraian Tabel / Grafik Nilai


Kuat tekan yang disyaratkan
1 Ditetapkan 4,2 Mpa
(Fs)
2 Deviasi Standar (Sr) Tabel 1 6,5 Mpa
3 Nilai tambah / margin (M) - 13,16 N/mm²
4 Kuat tekan rata-rata (fcr) - 55 N/mm2
5 Jenis semen Ditetapkan Tonasa Tipe I PCC
6 Jenis agregat kasar Ditetapkan Batu pecah
7 Jenis agregat halus Ditetapkan Pasir
Tabel 2 dan dan
8 Faktor air semen (WC) 0,36
grafik 1

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 7
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang
9 Faktor air semen maximum Ditetapkan (tabel 3) -
10 Slump Ditetapkan (tabel 4) 80-100 mm
11 Ukuran masimum agregat Ditetapkan 38 mm
12 Kadar air bebas Tabel 4 200 Kg/m3
13 Kadar semen No.12 : No 8 555 Kg/m3
14 Kadar semen maximum Tidak ditetapkan -
15 Kadar semen minimum Ditetapkan -
Faktor air semen yang
16 - -
disesuaikan
17 Susunan besar butir pasir Analisa saringan Zone 2
18 Presentasi bahan <4,8 mm Perhitungan 35 %
19 Berat jenis agregat gabungan Perhitungan 2,60
20 Berat jenis beton basah Grafik 2 2350 Kg/m3
21 Kadar agregat gabungan Perhitungan 1595 Kg/m3
22 Kadar agregat halus 35% x 1595 558 Kg/m3
23 Kadar Agregat Kasar Batu
32% x 1595 510 Kg/m3
Pecah 1-2
Kadar Agregat Kasar Batu
24 33% x 1595 527 Kg/m3
Pecah 2-3

A. Kebutuhan bahan campuran beton secara teoritis ( per m 3 beton ) hasil


rancang campuran beton secara teoritis / kondisi SSD ( sebelum dikoreksi ).
Semen = 555 Kg/m3
Air = 200 Kg/m3
Kadar agregat halus = 558 Kg/m3
Batu pecah 1-2 = 510 Kg/m3
Batu pecah 2-3 = 527 Kg/m3 +
Total 2350 Kg/m3

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 8
Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Beton
Politeknik Negeri Ujung Pandang

B. Kebutuhan bahan campuran beton jika digunakan 7 buah benda uji berupa
kubus
V. Balok =PxLxT
= 0,10 x 0,10 x 0,30
= 0,003 m3
Volume = V.Balok x Banyaknya benda uji x Faktor koreksi
= 0,003 m3 x 5 x 1,2
= 0,018 m3
C. Rekapitulasi Mix desain beton Normal
Jumlah Bnda Uji = 5 buah
Ukuran Benda uji = 10 cm x 10 cm x 30 cm

Tabel 2. Formulir kesimpulan hasil rancangan


Agregat Kasar
Volume Air Semen Agregat Halus Berat Total
(Kg)
( m3) (Kg/ltr) (Kg) (Kg) BP 1-2 Bp 2-3 (Kg)
1,00 200 555 558 510 527 2350
0,018 3,6 9,99 10.04 9,18 9,49 42,3

JURUSAN TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN JASA KONSTRUKSI 9

Anda mungkin juga menyukai