Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

METODE KONSTRUKSI DAN RANTAI PASOK


INVENTORI

DIBUAT OLEH:
MUH ABRAR ANWAR
Definisi Inventory

Stok atau persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang digunakan

untuk tujuan tertentu. Setiap perusahaan yang melakukan bisnis biasanya memiliki

persediaan sendiri. Keberadaannya tidak hanya dianggap sebagai liabilitas karena

merupakan pemborosan, tetapi sekaligus dapat dianggap sebagai aset yang dapat

dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Sistem pengendalian persediaan adalah seperangkat kebijakan pengendalian yang

menentukan tingkat persediaan yang harus dipertahankan. Terlalu banyak stok

(overstock) menyebabkan terciptanya dana tidak aktif dalam jumlah besar, juga

meningkatkan risiko kerusakan barang dan biaya penyimpanan yang tinggi.

Namun, jika stok terlalu rendah, ada risiko situasi kehabisan stok, karena barang

seringkali tidak dapat dikirimkan secara tiba-tiba dan dalam jumlah yang cukup, yang

menyebabkan penghentian produksi, penundaan penjualan, dan bahkan kerugian

pelanggan.

Fungsi dan Tujuan Persediaan

Menurut Render dan Heizer (2005), terdapat empat fungsi persediaan, yaitu sebagai

berikut:

1. Mendecouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi.


Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka
mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk mendecouple proses
produksi dari para pemasok.

2. Mendecouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan


persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi
pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang
eceran.

3. Mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam


jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman
barang.

4. Menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.


Persediaan mempunyai peran besar dalam rangka mempermudah atau

memperlancar operasi perusahaan. Adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah

sebagai berikut:

1. Menghilangkan risiko keterlambatan barang tiba.

2. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan.

3. Menjaga keberlangsungan produksi atau menjaga agar perusahaan


tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan
terhentinya proses produksi.

4. Memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada konsumen


dengan tersedianya barang yang diperlukan.

Jenis-Jenis Inventory

Berikut jenis-jenis inventory yang dapat kamu temui dalam dunia bisnis:

Bahan Baku

Bahan baku adalah semua produk yang diproses menjadi produk akhir. Misalnya, di

pabrik pembuatan kue, bahan bakunya adalah susu, gula, dan tepung yang

digunakan dalam berbagai tahap produksi.


Dalam hal bahan baku, penting untuk dipahami bahwa bahan baku yang digunakan

oleh perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pemasok atau produk sampingan

dari proses tersebut.

Di pembuat kue, sebagian besar bahan mentah dibeli dari pemasok yang berbeda.

Namun, produsen gula tersebut hanya mengimpor tebu dari petani yang berbeda.

Limbah yang diolah di pabrik untuk mendapatkan nira disebut ampas tebu. Jus

dikirim untuk dimasak, dan ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar. Di sini

tebu, nira dan ampas tebu diolah sebagai bahan mentah.

Konsep bahan baku sebagai persediaan hanya ada di industri manufaktur. Dalam

industri perdagangan dan jasa tidak ada pengolahan atau pembuatan, jadi tidak ada

bahan mentah.

Pekerjaan dalam Proses atau Work in Progress

Ketika bahan mentah telah dikirim untuk diproses tetapi belum diterima sebagai

barang jadi, tahap ini dikenal sebagai barang dalam proses.

Di pabrik kue, setelah bahan baku diolah dan dicetak, kue dilakukan quality control

sebelum dikirim ke pengemasan akhir. Semua kue yang harus diperiksa kualitasnya

dianggap tidak lengkap. Sederhananya, kategori barang dalam proses mencakup

semua produk yang telah diproses tetapi belum dikirim untuk dijual.

Barang Jadi

Barang jadi adalah produk akhir yang siap untuk dijual di pasar. Produk-produk ini

telah melewati semua tahapan produksi dan kontrol kualitas. Bagi pengusaha kue,

kue yang dikirim ke pasar setelah kontrol kualitas adalah produk jadi.
Bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi adalah tiga kategori utama

persediaan yang diakui dalam laporan keuangan perusahaan. Ada juga jenis lain

yang disimpan untuk berjaga-jaga atau untuk keperluan khusus lainnya.

Inventory MRO

MRO adalah singkatan dari Maintenance Repairing and Operating supplies,

persediaan jenis ini sangat penting, terutama untuk industri manufaktur. Produk

MRO tidak dihitung sebagai inventaris dalam akuntansi, tetapi mereka memainkan

peran penting dalam pekerjaan organisasi sehari-hari.

Pasokan MRO digunakan untuk perawatan, perbaikan dan perawatan mesin,

peralatan dan perlengkapan lainnya yang digunakan dalam proses produksi.

Beberapa contoh barang MRO adalah pelumas, cairan pendingin, seragam dan

sarung tangan, mur, baut dan sekrup.

Inventory Penyangga

Dalam bisnis manufaktur atau perdagangan, fluktuasi dan pergerakan pasar tidak

selalu dapat diprediksi. Perubahan tersebut dapat berdampak negatif pada

penjualan atau proses produksi, yang dapat menyebabkan situasi kehabisan stok.

Inventory penyangga adalah mencoba untuk mengimbangi hal ini dengan mengikuti

pepatah bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Inventory penyangga

(juga dikenal sebagai persediaan pengaman), terdiri dari barang-barang yang

disimpan di gudang toko atau pabrik untuk meredam dampak permintaan yang tidak

terduga.
Lonjakan permintaan yang tiba-tiba, keterlambatan transportasi, atau pemogokan

tenaga kerja dapat dikelola jika persediaan penyangga yang memadai

dipertahankan.

Cycle Inventory

Cycle inventory adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan barang yang

dipesan dalam ukuran lot dan secara teratur. Persediaan siklus biasanya merupakan

bahan yang langsung digunakan dalam produksi atau merupakan bagian dari

beberapa proses biasa.

Decoupling Inventory

Sebagian besar produksi dilakukan dengan beberapa mesin. Output dari satu mesin

diumpankan ke mesin berikutnya untuk diproses lebih lanjut. Namun, proses

tersebut hanya berjalan lancar jika semua mesin bekerja pada waktu yang sama.

Kegagalan satu mesin dapat menggagalkan seluruh proses, oleh karena itu

diperlukan decoupling inventory.

Decoupling inventory terdiri dari produk yang disimpan sebagai cadangan untuk

mesin lain ketika mesin sebelumnya gagal memproduksi produk seperti biasanya.

Misalnya, saat kue dipanggang dan adonan dibentuk, ia masuk ke dalam oven untuk

dipanggang. Produser dapat menyimpan potongan adonan berbentuk ekstra untuk

dikirim ke oven untuk dipanggang saat mesin sedang diservis untuk menghindari

kerusakan pada salah satu cetakan yang dapat menunda proses pemanggangan.
Inventory in Transit

Inventory in transit mengacu pada barang-barang yang dipindahkan dari satu lokasi

ke lokasi lain, seperti bahan mentah yang diangkut ke pabrik dengan kereta api atau

barang jadi yang diangkut ke toko dengan truk.

Jenis-Jenis Biaya Pada Manajemen Inventory


Persediaan barang memiliki hubungan langsung dengan berbagai jenis biaya

yang digunakan untuk kepengaturan di bidang ini.

Dalam sistem Manajemen Persediaan, ada empat jenis biaya yang harus

diperrtimbangkan oleh pihak perusahaan. Keempat jenis biaya dalam Manajemen

Inventory adalah sebagai berikut :

1. Order Costs (Biaya Pemesanan)

Pemesanan barang terhadap para pemasok memerlukan biaya tertentu. Seperti

biaya order, biaya pengiriman barang atau ekspedisi, biaya komunikasi dengan

pemasok, biaya pengepakan, hingga biaya inspeksi.

Biaya pemesanan bisa semakin mahal tergantung jarak perusahaan dengan

pemasok, banyak barang, kerumitan prosedur pemesanan, dan indikator lain

yang berhubungan dengan ordering.

2. Holding Costs (Biaya Penyimpanan)

Setelah barang sampai ke gudang perusahaan pemesan, barang harus disimpan

di suatu tempat dengan ketentuan atau standar tertentu. Banyak sekali jenis

biaya yang termasuk holding costs, seperti biaya peralatan penyimpanan,

asuransi, biaya penanganan, biaya penyusutan, hingga biaya pengawas gudang.


Semakin barang yang disimpan mudah rusak, semakin kompleks pula cara

penanganan barang dan biaya yang dikeluarkan tidak menutup kemungkinan

akan semakin meningkat.

3. Setup Costs (Biaya Persiapan)

Ada juga biaya yang memang kurang menonjol dibandingkan biaya lain dengan

waktu pengeluaran yang kurang tinggi frekuensinya.

Jenis biaya yang termasuk setup costs contohnya biaya mesin, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya penjadwalan penggunaan barang. Walaupun tidak terlalu

penting, namun jenis biaya ini tidak boleh diremehkan.

4. Shortage Costs (Biaya Kekurangan)

Rantai persediaan barang tidak selalu tergambar sempurna ketika direfleksikan

pada kenyataan di lapangan.

Kemungkinan terjadi keterlambatan atau kerusakan barang cukup tinggi,

sehingga biaya kekurangan persediaan selalu menjadi prioritas. Yang termasuk

jenis biaya ini adalah biaya pemesanan khusus, biaya pengiriman khusus,

biaya sales lost, dan lain sebagainya.

Jenis Barang Pada Manajemen Inventory

Barang yang menjadi fokus kegiatan tim Manajemen Inventory cukup beragam.

Diantaranya adalah bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, barang

suplai, dan barang dagangan. Ragam jenis barang inilah yang menjadi

konsentrasi mereka untuk melakukan controlling dan planning dalam rantai

persediaan.
bahan baku yang diperoleh dari pemasok diolah menjadi barang dalam proses

(bahan setengah jadi) untuk kemudian dilakukan fiksasi menjadi barang jadi.

Setelah itu, barang yang telah jadi disimpan sementara dan berubah statusnya

menjadi barang suplai. Jika barang suplai mulai didistribusikan pada rantai

distribusi akhir, maka barang tersebut berstatus barang dagangan.

Kami telah menjelaskan berbagai hal mengenai Manajemen Inventory perusahaan

sedetail mungkin. Jika Anda memerlukan software akuntansi berkualitas

premium, Siscom solusinya.

Tersedia beragam aplikasi akuntansi perusahaan dengan sistem terbaik. Kami

juga telah bekerjasama dengan banyak instansi besar sehingga sudah teruji

kualitasnya.

CONTOH INVENTORI
41221017

3A D4 JASA KONSTRUKSI

PROGRAM STUDI D4 JASA KONSTRUKSI

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2023/2024

BUKU TUGAS

MATA KULIAH : IRIGASI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN AIR

NAMA : MUH ABRAR ANWAR

NIM : 41221017

KELAS : 3A D4 JASA KONSTRUKSI


PROGRAM STUDI D4 JASA KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023/2024

Anda mungkin juga menyukai