Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PERSEDIAAN

DAN PIUTANG
Muhammad Gilang Ardzaki (1193020081)
Rifani Juliana Salsabila (1193020105)
Salsabila Khairunnisa (1193020113)
Tita Handayani (1193020130)
Yudha Pratama Alfarizhi (1193020137)
Yulianingsih (1193020138)
Latar Belakang
• Usaha dunia bisnis di era modern saat ini terjadi persaingan yang semakin ketat, maka dari itu
mengembangkan diri adalah suatu usaha yang dilakukan olehperusahaan agar menjaga
kelangsungan usahanya. Tujuan yang ingin di capai oleh suatu perusahaan adalah memperoleh
keuntungan dan juga hasil daripada keuntungan tersebut digunakan semaksimal mungkin agar
terciptanya suatu perusahaan yang baik. Setiap usaha tentunya memerlukan modal untuk
memenuhi kebutuhannya, yang kemudian modal itu disebut dengan modal kerja. Dengan adanya
modal ini suatu perusahaan dapat bergerak untuk berkembang karena kebutuhannya terpenuhi.
Sumber dana perusahaan ini berasal dari modal sendiri ataupun dari pinjaman.
• Dalam mengelola dana kerja perusahaan tentu perusahaan menyediakanpersediaan baik berupa
barang jadi, bahan mentah, maupun barang yang masihberadadalam proses untuk memenuhi
permintaan daripada konsumen yang kemudiandisebut dengan manajemen persediaan. Selain
menyediakan persediaan, perusahaanjugabiasanya menyediakan pembayaran atas suatu barang
dan jasa dengan cara kredit, hal ini dinamakan sebagai piutang. Transaksi secara kredit ini
dilakukan perusahaansupaya menghasilkan penjualan produk perusahaan yang tinggi, dengan
penjualanproduk yang tinggi maka keuntungan yang dihasilkan pun akan semakin bertambah.
• Pada manajemen piutang, seorang manajer keuangan harus dapat
menentukankeseimbangan penjualan piutang antara perolehan laba dan
juga resiko. Ketikamanajer keuangan melonggarkan syarat dalam penjualan
kredit maka laba yangdiperoleh akan meningkat. Selama biaya investasi
tambahan dari piutang lebihkecil nilainya dari laba yang akan diperoleh
maka perusahaan dapat meningkatkan investasi dari adanya piutang
tersebut. Berbeda dengan manajemen piutang, manajemen persediaan itu
lebihkepadasystem-sistem yang ada dalam suatu perusahaan guna
mengelola persediaan. Persediaan barang-barang itu kemudian di
klasifikasikan dan di catat. Oleh karena itu manajemen persediaan
mempunyai sebuah tujuanyaituuntuk menentukan keseimbangan antara
investasi persediaan dengnan pelayananpelanggan. Tidak akan pernah
tercapai sebuah strategi berbiaya rendah tanpa sebuahmanajemen yang
baik.
Manajemen Persediaan
• Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk
digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual
kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin.
• Dalam perusahaan dagang, persediaan merupakan barang-
barangyangdiperoleh atau dibeli untuk dijual kembali tanpa
mengubah barang itusendiri. Persediaan merupakan keseluruhan
barang atau perlengkapan yang digunakanbagi perusahaan, baik
untuk menjalankan proses produksi ataupun menjagakelangsungan
kegiatan operasional perusahaan, baik itu perusahaan
manufakturataupun perusahaan dagang yang bertujuan untuk
memenuhi permintaan konsumen. Persediaan juga merupakan salah
satu aspek yang terpenting bagi suatu perusahaan, karena sebagian
besar atau lebih dari 50% modal dari perusahaanberupapersediaan.
Jenis – Jenis Persediaan
Berdasarkan proses manufakturnya persediaan dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Persediaan bahan baku (raw material inventory). Adalah persediaanyangdibeli
tetapi tidak diproses. Persediaan ini dapat digunakanuntukmendecouple
(memisahkan) para pemasok dari proses produksi.
2. Persediaan barang setengah jadi (working in process inventory). Adalahbahan
baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahantetapi belum
selesai. Adanya work in process disebabkan oleh waktuyangdibutuhkan untuk
membuat sebuah produk (disebut siklus waktu). Mengurangi siklus waktu
berarti mengurangi persediaan.
3. Persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi (maintenance, repair,
operating, MRO). Pemeliharaan, perbaikan, operasi digunakanuntukmenjaga
agar permesinan dan proses produksi tetap produktif. MROtetapadakarena
kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatantidak
diketahui.
4. Persediaan barang jadi (finished goods inventory). Adalah produkyangsudah
selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja disimpankarena
permintaan pelanggan dimasa depan tidak diketahui.
Berdasarkan tujuannya persediaan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:
1. Persediaan pengaman (safety stock). Persediaan pengaman adalah
persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidak pastian
permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak
mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, maka akan terjadi
kekuranganpersediaan (stockout).
2. Persediaan antisipasi. Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization
stock merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.
3. Persediaan dalam pengiriman (transit stock).
Persediaandalampengiriman disebut work-in process stock adalah
persediaan yang masih dalam pengiriman. Persediaan ini dibagi menjadi
dua kategori, yaitu: 1)Eksternal transit stock adalah persediaan yang
masih berada dalam transportasi. 2) Internal transit stock adalah
persediaan yang masih menunggu untuk diproses atau menunggu
sebelum dipindahkan.
Biaya - Biaya Persediaan
a. Biaya penyimpanan. Semakin besarnya persediaan maka semakin besar
pula biaya gudang, asuransi dan pajak kekayaan. Biaya penggudangan
lebih terkait langsung dengan besarnya persediaan daripada dengan nilai
barang yang dibeli. Tetapi, jenis biaya-biaya penyimpanan yang lain bisa
naik turun mengikuti nilai persediaan.
b. Biaya pemesanan. Biaya pemesanan adalah semua biaya yang
dikeluarkan untuk memesan barang bila barang tersebut dibeli dari pihak
lain, biaya penyetelan mesin bila barang tersebut diproduksi sendiri.
c. Biaya persediaan pengamanan. Persediaan pengamanan adalah
persediaan yang disimpan perusahaan dalam usaha mencegah
kemungkinan kehabisan barang-barang untuk dijual. Jika persediaan
pengamanan tidak mencukupi, perusahaan akan menanggung rugi
karena kehilangan kesempatan untuk menjual dan hilangnyakepercayaan
pelanggan
Metode Penentuan dan Pengendalian
Persediaan
Metode Penentuan Persediaan Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh
suatu perusahaan untuk menentukan persediaan yaitu:
• a) Mounthly average (rata-rata bulanan) merupakan penerapan metode
penentuan persediaan dimana perusahaan memperhitungkan dahulu rata-rata
kebutuhan barang/produksi atau bahan dasar setiap bulan yang besarnya
persediaan ditentukan kelipatan oleh perusahaan.
• b) Moving mounthly average (rata-rata bulanan sebelum dan sesudah)merupakan
penerapan metode penentuan persediaan dimana rata-rata kebutuhan perbulan
diperhitungkan dari beberapa bulan sebelumnya dan bulan setelahnya dengan
jumlah yang sama.
• c) Penentuan batas maksimum dan minimum persediaan yang lalu merupakan
penerapan metode penentuan persediaan waktu lalua kanditeliti untuk mencari
besar persediaan yang terendah sebagai batasminimum dan besar persediaan
yang tertinggi sebagai batas maksimum.
Metode Pengendalian Persediaan yang harus diketahui oleh suatu perusahan yaitu:
• a) Red line method merupakan penerapan metode pengendalian persediaan
dengan cara menggambar suatu garis merah di sekeliling bagian kotak tempat
penyimpanan persediaan untuk menititik pemesanan ulang.
• b) Two bin method merupakan penerapan metode pengendalian persediaan
dimana titik pemesanan ulang dicapai jika salah satu dari dua kotak penyimpanan
persediaan kosong.
• c) Computerized inventory control system merupakan penerapan metode
pengendalian persediaan dengan menggunakan komputer untuk menentukan
titik pemesanan ulang dan untuk mengatur keseimbangan persediaan.
• d) Just in time system merupakan penerapan metode pengendalian persediaan
dimana produsen mengkoordinasikan produksinya dengan pemasok sehingga
bahan baku dan komponen-komponen lain tiba dari pemasok tepat pada saat
dibutuhkan dalam proses produksi.
• e) Model Outsourcing merupakan alternatif lain dalampengendalianpersediaan
adalah dengan cara membeli dari pihak luar. Dengan cara ini maka perusahaan
tidak perlu harus memproduksi sendiri input yangdiperlukan dalam proses
produksi.
Konsep EOQ (Economic Order Quantity)
• Gambaran umum EOQ adalah metode yang bertujuan untuk
mengoptimalkan biaya overhead perusahaan yang terkait dengan
persediaan, sehingga perusahaan dapat menyeimbangkan biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan. Penerapan metode EOQ dapat
menentukan jumlah pemesanan bahan baku yang paling ekonomis
sesuai kebutuhan, serta frekuensi pembelian bahan baku. Perusahaan
juga dapat menentukan jumlah safety stock yang perlu disiapkan dan
kapan titik pemesanan bahan baku harus dilakukan.
• Penerapan metode economic order quantity pada suatu perusahaan
dapat memberikan pengaruh positif terhadap keuangan perusahaan,
karena dapat mengefisienkan total biaya persediaan.
ROP
• Reorder point atau titik pemesanan Kembali adalah kondisi dimana
perusahaan harus melakukan pemesanan kembali terhadap bahan
bakunya, agar proses produksi di dalam perusahaan dapat berjalan
dengan lancar. Perhitungan reoder point dilakukan dengan
mengalikan terlebih dahulu permintaan per hari suatu produk lalu
dikalikan dengan lead time, setelah itu ditambahkan dengan tingkat
persediaan pengaman yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen Piutang
• Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain yang
timbul dari adanya transaksi penjualan perusahaan secara kredit.
• Secara umum, piutang adalah tagihan yang wajib dilunasi oleh
pembeli. Dengan kata lain, tagihan tersebut merupakan hak yang
dapat diklaimolehindividu, perusahaan, organisasi dari adanya
transaksi secara kredit.
Kebijakan Pengumpulan Piutang
Kebijakan pengumpulan piutang adalah prosedur untuk mengumpulkan piutang usaha pada saat
jatuh tempo. Efektifitas kebijakan pengumpulan dapat dievaluasi dengan melihat tingkat biaya
piutang tidak tertagih yang juga dipengaruhi oleh kebijakan kredit perusahaan.
a. Membuat Daftar Khusus Piutang Langkah pertama yang dapat lakukan sebagai cara untuk
mengelola piutang adalah membuat daftar khusus piutang. Rencanakan jumlah dan pengumpulan
piutangnya. Buatlah daftar piutang dengan rinci, setidaknya meliputi informasi seperti nama,
tanggal piutang, tanggal jatuh tempo, jumlah terutang, alamat dan kontak yang dapat dihubungi
untuk menagih.
b. Pengendalian Piutang Kendalikan piutang perusahaan dengan beberapa cara di bawah ini:
• Menyaring pelanggan mana yang dapat memperoleh piutang.
• Menentukan risiko kredit.
• Menentukan return atau potongan-potongan kredit.
• Menetapkan ketentuan untuk menghadapi piutang yang menunggak.
• Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit.
c. Menghitung Perputaran Piutang Untuk menilai efisiensi pengumpulan piutang, dapat menghitung
perputaran piutang. Perputaran piutang adalah lamanya atau periode waktu dari dana piutang
tersebut.Jika rata-rata waktu pengumpulan piutang lebih lama dibandingkan dengan batas
pembayaran maka artinya pengumpulan piutangyang /perusahaan lakukan kurang efisien.
Cara Mengatasi Piutang Tak Tertagih
• Melakukan penagihan dengan cara agresif Maksud dari cara ini yakni dapat
menagih piutang dengan cara menghubungi pelanggan atau konsumen secara
terus menerus baik melalui via telepon ataupun email untuk mengingatkan
bahwa utang mereka sudah mendekati jatuh tempo. Jika sampai tidak tertagih
maka juga dapat mendatangi langsung ke perusahaan atau rumah dari pelanggan
yang bersangkutan.
• Menerapkan kebijakan kredit ketat Kebijakan kredit ketat dapat diterapkan
dengan cara mempersingkat jangkawaktu jatuh tempo. Jika sebelumnya waktu
jatuh tempo selama 30 hari untuk semua konsumen maka untuk mencegah
piutang tak tertagih, dapat memperpendek jangka waktu pembayaran selama 3
minggu atau 2minggusaja. Lebih ekstrim, mungkin dapat membuat kebijakan
hanya melayani pembelian secara tunai saja. Penerapan pengelolaan piutang dan
cara mengatasi piutang memang ampuh untuk mengatasi masalah. Namun, harus
diperhatikan dan diperhitungkan faktor-faktor lain yang memengaruhi. Hal ini
karena kebijakan piutang nantinya akan berpengaruh terhadap penjualan di
mana juga akan berpengaruh dengan pendapatan dan laba-rugi perusahaan.
Rasio yang Berhubungan dengan Piutang
rasio-rasio keuanganyang berhubungan dengan piutang antara lain:
• a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover) Perputaran piutang merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukurberapa lama penagihan piutang selama satu
periode. Atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam
satu periode. Makin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang
ditanamkan dalam piutang makin rendah dan tentunya kondisi ini baik bagi
perusahaan. Sebaliknya, jika rasio makin rendah, maka ada over investmen dalam
piutang. Rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas
piutang dan kesuksesan penagihan piutang.
• b. Hari Rata-rata Penagihan Piutang (Days of Receivable) Bagi bank/perusahaan
yang akan memberikan kredit perlu juga menghitunghari rata-rata penagihan
piutang (Days of Receivable). Hasil perhitunganini menunjukan jumlah hari
piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagihdanrasio ini juga sering disebut days
sales uncollected. Semakin besar Daysof Receivable suatu perusahaan semakin
besar pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang, dan jika perusahaan
tidak membuat cadangan terhadap kemungkinan kerugian yang timbul karena
tidak tertagihnya piutang(allowance for bad debt) berarti perusahaan telah
memperhitungkan labanya terlalu besar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya
Investasi TerhadapPiutang
faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilya investasi dalam piutang
adalah:
1. Volume Penjualan Kredit Makin besar proporsi penjualan kredit dari
keseluruhan penjualan memperesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan
makin besarnya volumepenjualan kredit dari setiap tahunnya berarti bahwa
perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam
piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin besarnya risiko, tetapi
bersamaan denganitujuga memperbesar “profitabilitas”.
2. Syarat Pembayaran Penjulan Kredit Syarat pembayaran penjualan kredit
dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat
pembayaran yang ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan
keselamatan kredit dari pada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat
misalnya dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan
bunga yang berat pada pembayaranpiutang yang terlambat.
3. Ketentuan Tentang Pembatasan kredit Dalam penjualan kredit, perusahaan
dapat menetapkan batas maksimal atauplafond bagi kredit yang diberikan kepada
para pelangan. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-masing pelangan
berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Demikian pula,
ketentuan mengenai siapa yang akan diberi kredit. Makin selektif para pelangan
yang dapat diberi kredit akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang. Dengan
demikian, maka pembatasan kredit disini bersifat baik kuantitatif maupun kualitatif.
4. Kebijakan Dalam Pengumpulan Piutang Perusahaan dapat menjalankan kebijakan
dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan
kebijakan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran
uang yang lebih besaruntuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang, tetapi
dengan mengunakan cara ini maka piutang yang ada akan lebih cepat tertagih.
Sebaliknya jika perusahaan mengunakan kebijakan secara pasif maka pengumpulan
piutangakan lebih lama, sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar.
5. Kebiasaan Membayar dari Para Langganan Kebiasaan para langganan untuk
membayar dalam periode cash discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih
kecil. Sedangkan langganan membayar periode setelah cash discount akan
mengakibatkan jumlah piutang lebih besar karena jumlah dana yang tertanam
dalam piutang lebihlama untuk menjadi kas.
Perputaran dan pengendalian piutang
Berikut beberapa model perputaran piutang.
• a. Hutang dilaksanakan untuk modal yaitu dengan mendapatkan modal usaha
melalui hutang pada pihak tertentu sebagai investor atau hanya penyedia modal
awal usaha. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memperhitungkan laba investor
atau bunga peminjaman uang yang harus dapat tercukupi oleh keuntungan
usaha.
• b. Hutang dilaksanakan untuk pengembangan usaha yaitu mengajukan hutang
untuk memperbesar dan meningkatkan produktifitas serta omset usaha. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan nilai dan mutu usaha agar usaha yang dilakukan
dapat berkembang lebih besar dan lebih baik lagi dengan mencapai apa yang
menjadi tujuan pengembangan usaha
• c. Hutang dilakukan untuk menutupi kerugian perusahaan yaitu pengajuan dana
talangan yang dibutuhkan untuk menutupi kerugian perusahaan agarusaha
tersebut dapat tetap berjalan dikala perhitungan keuntungan sedang minus. Hal
ini dibutuhkan agar perusahaan tidak bangkrut dini dan dapat terus berjalan
melakukan kegiatan usaha produktif dengan mempertimbangkan rasio
keuntungan yang akan datang untuk membayar hutang tersebut.
Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi yangTerdaftar di BEI
• Disini kami akan mengkaji "Pengaruh Manajemen Persediaan dan
ManajemenPiutang Terhadap Modal Kerja Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan ManufakturSektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI) "
Dimana setiap perusahaan manufaktur sektor industri barang tersebut
mempunyai beberapa permasalahan diantaranya apabila turunnya penjualan
produk maka akan berdampak pada pendapatan yang tidak sesuai dan terkadang
tidak cukup untuk memenuhi biaya kebutuhan perusahaan seperti biaya produksi
dan hutang bulanan.
• Setiap perusahaan memerlukan modal kerja untuk menunjang kegiatan
operasional sehari-harinya. Jika aset lancar melebihi hutang lancar, perusahaan
mempunyai modal kerja bersih positif, sedangkan jika aset lancar lebih kecil dari
hutang lancar, perusahaan mempunyai modal kerja bersih negatif. Namun, Bila
mana modal kerja terlalu besar dan dana yang tertanam dalam modal kerja
melebihi kebutuhan, maka akan terjadi idle fund.” Idle fund ini akan mengurangi
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
• Manajemen piutang yang baik memiliki perputaran piutang yang
relatif tinggi dalam arti periode penagihan piutang perusahaan relatif
lancar dan cepat. Sehingga tingginya perputaran piutang dapat
memperkecil kebutuhan modal kerja perusahaan. Maka dapat pula
disimpulkan bahwa semakin baik manajemen piutang suatu
perusahaan, maka akan memperkecil kebutuhan modal kerja
perusahaan sampai pada tingkat tertentu.
• Dengan konsep manajemen piutang yang baik memperhitungkan
seberapa kebutuhan perusahaan dipadukan dengan target usaha
yang akan dicapai maka akan diketahui berapa banyak modal atau
hutang yang dibutuhkan oleh perusahaan, Kekurangan modal kerja
juga tidak baik, karena akan menghambat operasional perusahaan.
Bila modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaanakan
mengalami kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Adapun saran yang dapat peneliti berikan antara lain
(1) Perusahaanharusmemberikan perhatian pada manajemen persediaan terkait
tingkat persediaan dalam perusahaan, periode persediaan di dalam gudang,
hingga masalah pemesanan dan penjualan.
(2) Perusahaan harus dapat mengelola piutangnya dengan kebijakan-kebijakan
kredit seperti penetapan jangka waktu kredit, potongan/diskon yang diberikan,
analisis kredit terhadap pelanggan dan tata cara penagihan.
(3) Dengan manajemen persediaandan manajemen piutang yang baik diharapkan
perusahaan juga dapat mengelola kebijakan modal kerjanya dengan baik.
(4) Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dalam meneliti manajemen modal
kerja dan unsur-unsur di dalamnya seperti manajemen persediaan dan
manajemen piutang, disarankan lebih ketat dalam pemilihan objek penelitian,
dan mencoba sektor baru yang belum pernah diteliti. Ada baiknya
menggunakan data observasi yang lebih besar lagi. Kemudian pemilihan
indicator penelitian juga sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil
penelitian. Dan indicator berupa rasio cenderung lebih mudah diolah daripada
data dalam satuan rupiah.
Kesimpulan
Persediaan dan piutang merupakan dua hal penting yang harus dan pasti
dimiliki di dalam sebuah perusahaan. Operasional perusahaan akan berjalan
dengan baik dan sesuai apabila didalamnya dikelola dan di manajemen
dengan baik. Oleh karena itu manajemen persediaan dan piutang menjadi
hal penting yang harus diperhatikan oleh suatu perusahaan. Sebagian besar
atau lebih dari 50% modal perusahan berupa persediaan. Suatu perusahaan
membagi persediaan menjadi empat jenis yaitu persediaan bahan baku,
persediaan barang setengah jadi. Tujuan pembagian persediaan ini adalah
untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan suatu perusahaan bila
sewaktu-waktu perusahaan mengalami ketidak pastian permintaan,
kerusakan dan lain sebagainya. Selain itu suatu perusahaan juga harus dapat
memanajemen piutang. Piutang merupakan tagihan yang wajib dilunasi oleh
suatu pembeli. Piutang menjadi elemen modal kerja yang selalu dalam
keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal
kerja. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memanjemen dan
menentukan kebijakan terkait dengan piutang. Sehingga semakin baik
perusahaan memanajemen piutang maka akan memperkecil kebutuhan
modal kerja perusahaan sampai pada tingkat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai