Anda di halaman 1dari 7

Bab X MANAJEMEN PERSEDIAAN

A. Pengertian Manajemen Persediaan


Pada awal bab ini telah disinggung sedikit mengenai arti manajemen
persediaan. Memang benar persediaan merupakan unsur yang paling aktif
dalam operasi perusahaan dagang dan perusahaan industry serta perusahaan
jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada
keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu
karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan
persediaan. Ini berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk
memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.
Istilah persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi
pada dasarnya maksud dan tujuannya adalah sama. Berikut pendapat para ahli
mengenai manajemen persediaan:
1. C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen
“istilah persediaan (inventories) merupakan barang
dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi
perusahaan dan merupakan barang yang terdapat dalam proses
produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”.

2. Prawirosentono
Persediaan adalah aktiva lancar yang terdapat dalam
perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan
baku / raw material, bahan setengah jadi / work in process dan
barang jadi / finished goods).
3. Ikatan Akuntansi Indonesia.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Indonesia, Manajemen
persediaan merupakan:
a. Tersedia untuk dijual (dalam kegiatan operasi normal)
b. Dalam proses produksi ( dalam kegiatan usaha normal)
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supllies) untuk
digunakan proses produksi atau pemberian jasa

Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu


perusahaan. Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan
dijual yang merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi
perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industry.
Penjualan barang dagangan merupakan sumber utama penghasilan bagi
perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam dalam
persediaan.

B. Jenis-jenis Persediaan
Jenis persediaan setiap perusahaan tidaklah sama. Karena setiap
perusahaan membutuhkan bahan persedian bergantung pada aktivitaas
produksi yang dikerjakan. Namun, secara teori persediaan yang terdapat
dalam perusahaan dapat dibedakan atas:
Jenis Persediaan Menurut Fungsinya
a. Bacth Stock/Lot Size Inventory
yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih
besar yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi, dalam hal ini pembelian atas
pembuatan yang dilakukan dalam jumlah besar sedangkan penggunaan
atau pengeluarannya dalam jumlah kecil.
Terjadinya persediaan karena pengadaan barang atau bahan
yang dilakukan lebih banyak lagi yang dibutuhkan. Keuntungan yang
akan diperoleh dari adanya Bacth Stock/Lot Size Inventory ini adalah :
- Memperoleh potongan harga pada harga pembelian
- Memperoleh efisiensi produksi (manufacturing economic)
karena adanya operasi (production run) yang lebih lama.
- Adanya penghematan dalam biaya pengangkutan

b. Fluctuation Stock
yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini
perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan
konsumen. Apabila tingkat permintaan menunjukkan keadaan yang
tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan yang sangat
besar, maka persediaan yang dibutuhkan sangat besar pula untuk
menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut.

c. Anticipation Stock
yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang
terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi
penggunaan/penjualan atau permintaan yang meningkat. Disamping
itu, menurut Rangkuti Freddy dalam buku Manajemen Persediaan,
“anticipation stock juga dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan
sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu jalannya
produksi atau untuk menghindari kemacetan produksi”.
Jenis Persediaan Menurut Cara Pengolahannya Dan Posisi Barang
a. Persediaan bahan baku (Raw Material Stock)
yaitu persediaan dari barang-barang berwujud yang digunakan
dalam proses produksi.

b. Persediaan bagian produksi / parts yang dibeli (Purchased


Parts/Component Stock)
yaitu persediaan barang yang terdiri dari parts yang diterima
dari perusahaan lain yang dapat secara langsung tanpa melalui proses
produksi selanjutnya.

c. Persediaan bahan pembantu / bahan-bahan pelengkap (supplier Stock),


yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang
diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya
produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan
tetapi tidak merupakan bagian atau komponen dari barang jadi.

d. Persediaan barang setengah jadi / barang dalam proses (Works in


Process/Progress),
yaitu barang-barang yang dikeluarkan dari tiap-tiap bagian
dalam suatu pabrik atau bahan-bahan yang diolah menjadi suatu
bentuk tetapi masih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi
barang jadi.

Persediaan Hubungan antara Produksi dan Penjualan Produk.


Perseddiaan dalam kategori hubungan antara produksi dan penjualan
produk terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Perusahaan Dagang.
- Persediaan barang dagangan.
b. Perusahaan Manufaktur
- Persediaan bahan baku
- Persediaan barang dalam proses
- Persediaan barang jadi

C. Alasan Memiliki Persediaan


Laba yang maksimal dapat dicapai dengan meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan. Namun meminimalkan biaya persiapan dapat
dicapai dengan memesan atau memproduksi dalam jumlah yang kecil,
sedangkan untuk meminimalkan biaya pemesanan dapat dicapai dengan
melakukan pesanan yang besar dan jarang.
Jadi, meminimalkan biaya penyimpanan mendorong jumlah
persediaan yang sedikit atau tidak ada, sedangkan meminimalkan biaya
pemesanan harus dilakukan dengan melakukan pemesanan ,persediaan dalam
jumlah yang relatif besar, sehingga mendorong jumlah persediaan yang besar.
Alasan yang kedua yang mendorong perusahaan menyimpan
persediaan dalam jumlah yang relative besar adalah masalah ketidakpastian
permintaan. Jika permintaan akan bahan atau produk lebih besar dari yang
diperkirakan, maka persediaan dapat berfungsi sebagai penyangga, yang
memberikan perusahaan kemampuan untuk memenuhi tanggal penyerahan
sehingga pelanggan merasa puas.
Secara umum alasan untuk memiliki persediaan disebuah perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya
penyimpanan.
2. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal
pengiriman.
3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat :
a. Kerusakan mesin
b. Kerusakan komponen
c. Tidak tersedianya komponen
d. Pengiriman komponen yang terlambat
4. Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5. Untuk memanfaatkan diskon
6. Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang

D. Fungsi dan Manfaat Manajemen Persediaan


Menurut Handoko Manajemen Persediaan memiliki banyak sekali
fungsi dan manfaat dalam sebuah perusahaan. Beberapa fungsi dari manajemen
persediaan dapat mempengaruhi kestabilan, kelancaran, keuntungan sebuah
perusahaan. Fusngsi-fungsi terrsebut antara lain yaitu:
a. Fungsi Decoupling

Persediaan decoupling ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi


permintan langganan tanpa tergantung pada supplier. Untuk dapat memenuhi
fungsi ini dilakukan cara-cara sebagai berikut:

- Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan


tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam hal
kuantitas dan pengiriman.
- Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang
terlibat dapat lebih leluasa dalam berbuat.
- Persediaan barang jadi disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi
permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

b. Fungsi Economic Lot Sizing

Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar


perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang
ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya
perunit produk.

c. Fungsi Antisipasi

Perusahaan sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu


pengiriman dan permintaan akan barang barang selama periode pemesanan
kembali, sehingga memerlukan kuantitas persediaan ekstra. Persediaan
antisipasi ini penting agar proses produksi tidak terganggu. Sehubungan
dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory
(persediaan musiman).

Adapun manfaat dari persediaan adalah menjamin kebebasan atau kelancaran


kegiatan operasional internal dan eksternal sehingga permintaan pelanggan dapat
terpenuhi tanpa tergantung pemasok.

Anda mungkin juga menyukai